Kamis, 30 April 2015

Gravitasi, Cumi-cumi, dan Kebutaan: Bagaimana Rasanya Hidup di Luar Angkasa?

Misi ketahanan tubuh manusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama satu tahun diluncurkan pada 27 Maret lalu dan melibatkan 19 uji medis dan biologis, 14 di antaranya dirancang oleh Badan Antariksa Rusia. Kosmonot Mikhail Kornienko dan astronot NASA Scott Kelly juga akan melakukan dua eksperimen bersama. Sebagian besar tes akan digunakan oleh para ilmuwan untuk menilai kemampuan tubuh manusia selama melakukan perjalanan luar angkasa jangka panjang untuk persiapan misi ke Mars.

Kelaparan di Ruang Tanpa Gravitasi
Seperti yang ditunjukan oleh beberapa uji coba sebelumnya, kondisi tanpa bobot berdampak terhadap kebiasaan makan manusia. Makanan tak memiliki bobot di luar angkasa, sehingga para astronot merasa lebih sering lapar di banding saat mereka di Bumi. Menurut Boris Afonin, pengawas ilmiah uji makanan, peningkatan nafsu makan yang dikombinasikan dengan rendahnya jumlah kegiatan fisik kadang menciptakan peningkatan berat badan para penjelajah ruang angkasa.

Dampak lain kondisi tak berbobot adalah astronot merasakan perubahan pada indra perasa mereka saat di luar angkasa. "Ini bukan berarti makanan asin menjadi manis atau asam," kata Afonin. "Tapi astronot kerap menyadari bahwa makanan yang mereka sukai saat menjalani tes uji coba makanan di Bumi tak terlihat enak lagi. Beberapa dari mereka mengeluh mereka tak memperoleh kesenangan dari makan saat sedang menjalankan misi. Penyebab hal ini masih harus kami selidiki."
Namun, saat pulang ke rumah, astronot tak bisa langsung menyantap bistik atau borsht (sup bit khas Rusia), seperti yang diduga orang-orang. "Mereka perlu beradaptasi terlebih dahulu, karena setelah menyelesaikan misi di luar angkasa, mencerna makanan Bumi dibutuhkan kerja keras," kata Afonin. "Alasannya, kondisi tak berbobot juga menekan aktivitas sistem pencernaan manusia, atau dengan kata lain usus kehilangan kemampuan untuk mendorong makanan."
Akan tetapi, menurut Afonin, semua itu hanyalah asumsi umum, dan uji coba yang ia awasi akan menentukan bagian mana dari saluran pencernaan manusia yang paling terdampak, termasuk jika ada risiko perubahan patologis. Data tersebut akan digunakan untuk mencari tahu cara menghindari perubahan yang berbahaya dalam sistem pencernaan dan menyusun diet yang optimal bagi astronot.

Darah Mengalir ke Atas
Ilmuwan Rusia yang terlibat dalam misi tersebut juga akan memantau metabolisme tubuh Mikhail Kornienko. Setiap dua bulan, sang kosmonot akan mengisi kuesioner mengenai konsumsi air dan makanan, mengambil sampel darah, dan hasilnya ditampilkan pada alat khusus bernama "Sprut" (cumi-cumi dalam bahasa Rusia).

Data diharapkan dapat membantu ilmuwan melihat bagaimana kondisi tanpa bobot memengaruhi daya tahan tubuh dan sistem kelenjar endokrin manusia. "Bahkan perubahan kecil di kelenjar endokrin dapat berdampak terhadap performa astronot," terang Galina Vasilieva, kepala peneliti di Institute of Biomedical Problems of the Russian Academy of Sciences.
Selain itu, pengaruh kondisi tanpa gravitasi juga berdampak terhadap redistribusi cairan tubuh manusia dan bisa mengakibatkan dehidrasi. "Kondisi tanpa bobot membuat sejumlah besar darah didistribusikan ulang ke bagian atas tubuh," kata Vasilieva. "Semua organ, termasuk hati, harus bekerja lebih keras. Untuk beradaptasi terkait hal ini, tubuh berusaha menyingkirkan kelebihan cairan. Akibatnya, pada hari pertama misi astronot memperlihatkan peningkatan jumlah urin."
Saat astronot kembali ke Bumi, hal yang terjadi sebaliknya: gravitasi menyergap dan darah cenderung didorong ke bagian bawah tubuh, sehingga astronot sulit berdiri di atas kaki mereka setelah mendarat. Uji coba yang dilakukan oleh tim Rusia akan membantu memfasilitasi dan mempercepat adaptasi pada kondisi baik di antariksa maupun di Bumi.

Terlalu Mudah Bernafas

Tes lain yang dilakukan dijuluki "Udod" (sejenis burung berwarna di Rusia). Uji coba pertama dilakukan pada saat astronot berada di kondisi tanpa gravitasi. Uji coba tersebut mempelajari dampak redistribusi cairan pada sistem pernafasan dan pengelihatan. Peningkatan aliran darah ke bagian atas tubuh menyebabkan tekanan intrakranial. Ini dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan pengelihatan, yang telah dilaporkan oleh beberapa astronot. Hal itu juga terjadi saat para astronot berdiri terbalik.
Sebagai bagian dari eksperimen, Mikhail Kornienko akan bernafas menggunakan alat khusus yang didesain untuk menurunkan tekanan darah di rongga dada dan mendorong darah kembali ke bawah, kata salah satu ilmuwan Rusia Alexander Suvorov. "Dalam kondisi tanpa gravitasi, otot pernafasan melemah, sama seperti otot kaki, karena di sana lebih mudah untuk bernafas," kata Suvorov. "Udod didesain untuk membuat kosmonot melakukan upaya lebih keras menghirup nafas di kondisi tanpa bobot, bekerja seperti mesin olahraga," terangnya.


Credit   RBTH Indonesia


MiG-35: Sang Pahlawan Tempur Udara



Lintasan terbang pendek, liukan tajam lepas landas hingga nyaris vertikal, dan sang pesawat tempur berputar dalam waltz udara yang penuh intrik. Terbang lurus sambil menambah kecepatan, namun bukannya 'keluar' secara spektakuler dari zona pengelihatan, pesawat melakukan pengereman penuh dengan permukaan badan pesawat seutuhnya. Pesawat tersebut sungguh 'berdiri' di ekornya, dengan hidung vertikal di udara. Kemudian meluncur turun.

Sebelumnya, hanya pesawat tempur Sukhoi degan mesin variable thrust vector Su-30MKI yang dipesan oleh India yang dapat melakukan trik semacam itu. Lintasan terbang pendek, rem tajam, serta manuver yang tak terbayangkan bagi pesawat memberi pilot keuntungan taktis dalam pertempuran udara. Sekarang ini, monopoli superioritas udara telah dihancurkan oleh pesawat tempur Rusia lain, MiG-35.
Secara penampilan eksternal, MiG-35 tak berbeda dari MiG-29 biasa. Garis cetakannya sama, namun ujung bagian kokpitnya agak sedikit berbeda: seluruhnya terbuat dari kaca, seperti pesawat tempur generasi kelima terbaru Amerika F-22 Raptor dan pesawat Rusia T-50. Kokpit MiG-35 tak berisi peralatan pointer-type lagi. Hanya panel LCD yang menampilkan informasi penerbangan dan pertempuran secara lengkap. Ini merupakan prototipe kokpit pesawat tempur generasi kelima, kata Givi Janjgava, Kepala Technocomplex, perusahaan yang mengembangkan model avionik untuk dunia aviasi Rusia. Fitur lain yang terkenal adalah mesin RD-33OVT buatan biro konstruksi Klimov. Mulut pipanya dapat berputar dalam segala arah, tak hanya pada penerbangan 'reguler', tapi juga setelah pembakaran mesin. Fitur ini membuat MiG-35 benar-benar berbeda dari pesawat seperti Su-30MKI atau pesawat Amerika F-22. Kesederhanaan MiG membuat pesawat ini lebih mudah dimanuver dan dikendalikan dalam segala moda, pada kecepatan tinggi dan tanpa kecepatan sekalipun.

MiG-35 mampu untuk melawan target udara, darat, dan laut sama baiknya. Pesawat tempur ini dilengkapi dengan radar Zhuk-ME dengan modus pemetaan medan. Jangkauan senjata udara milik pesawat ini juga lebih jauh. Tak seperti pesawat tempur versi sebelumnya, MiG-35 mampu mengangkut senjata tempur hingga enam ton, sehingga kapasitasnya tak jauh dari pesawat tempur kelas berat yang mampu mengangkut senjata di atas delapan ton.
Belum lama ini, MiG-35 bepartisipasi dalam tender India untuk memasok 126 pesawat tempur kelas ringan. Proyek ini bernilai sepuluh miliar dolar AS. Tender dimenangkan oleh pesawat tempur Prancis Rafale. Alasannya, pesawat tersebut lebih unggul secara teknologi dibanding para pesaingnya, selain itu Paris berencana mentransfer teknologi produksi kunci pesawat tersebut pada Delhi.
Namun, yang menjadi kekhawatiran India, kedua pihak belum menyepakati biaya akhir mesin dan keinginan New Delhi untuk mendapatkan transfer teknologi produksi. Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar juga menyebutkan bahwa perjanjian Rafale terasa terlalu mahal bagi negaranya: perusahaan Dassault Aviation meningkatkan harga pesawat dua kali lipat per buah, dari 65 juta dolar AS menjadi 120 juta dolar AS. Hal ini membuat India harus merogoh kocek 28-30 miliar dolar AS untuk membeli 126 pesawat.

Selain itu, biaya persenjataan pesawat seperti misil dan bom juga menjadi pertimbangan yang dipikirkan India. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri India Vijay Kumar Singh, yang menyebutkan daya tarik harga dan keandalan produksi di bawah lisensi Rusia untuk pembuatan pesawat multi-peran Su-30 sebanding dengan Rafale Prancis. Hasilnya, Delhi memilih keluar dari kesepakatan dengan Prancis. Kemungkinan militer India akan mengalihkan perhatiannya kembali pada pesawat tempur kelas ringan Rusia MiG-35, yang dapat digunakan tak hanya dari lapangan terbang darat tapi juga dari kapal induk. Dalam bentuk itulah militer Rusia membeli pesawat ini.


Credit  RBTH Indonesia


Rusia Modifikasi Kendaraan Tempur BMP, Tambahkan Meriam Kapal Perang

Metode evolusioner mengantarkan mereka pada pembuatan unit tempur baru Bakhcha-U, pengembangan BMP-3 dan BMD-4, serta modernisasi BMP-2. Modul senjata yang digunakan terdiri dari dua meriam, 100 mm dan 30 mm. Meriam 100 mm mampu meluncurkan misil, yang artinya kini bunker musuh dapat dihancurkan dengan mudah oleh kendaraan tempur Rusia. Inovasi tersebut tak hanya diterapkan oleh militer Rusia, tapi juga oleh sepuluh negara lain. Namun, BMP Rusia memiliki kekurangan yang cukup signifikan: dengan bobot 18 ton, kendaraan ini tak bisa menyediakan keamanan yang memadai bagi para kru kendaraan saat melakukan penembakan.

Pengalaman dalam konflik lokal membuat produsen senjata Rusia sangat sadar adanya kebutuhan akan BMP kelas berat. Para produsen kendaraan tempur Rusia cukup lama tak bisa meninggalkan konsep transportasi mengambang untuk infanteri, dan kemudian, fokus utama pengembangan diletakkan pada pasar luar negeri.
Saat hubungan Rusia dan Prancis agak harmonis setelah peristiwa tahun 2008, kedua negara tersebut merancang kerja sama pengerjaan proyek Atom, yakni pembuatan kendaraan lapis baja beroda kelas berat yang akan digunakan sebagai sarana transportasi pasukan. Perusahaan Rusia Burevestnik ditugaskan membuat modul tempur, sementara Prancis dan anak perusahaan Swedia Volvo, Renault Trucks Defense, ditugaskan untuk merancang bentuk dasar kendaraan tempur infanteri beroda (BMP VBCI). Prototipe kendaraan tersebut ditampilkan dalam pameran senjata Russian Expo Arms 2013. Dengan penampilannya yang futuristik dan dilengkapi meriam kapal perang, prototipe tersebut mengejutkan para pengunjung. Meriam yang sama juga digunakan oleh Burevestnik saat membuat sistem antipesawat Soviet S-60 57 mm, yang diproduksi pada 1940-an dan telah berkali-kali dimodifikasi hingga menjadi A-220M, yang kini digunakan di kapal perang Rusia.

Foto: Sergey Ptichkin, RG
Meriam antipesawat 57 mm, dengan jangkauan 12 ribu meter dan kemampuan tembak sekitar 300 tembakan per menit, segera memperlihatkan kekuatan tempur BMP. S-60 terbilang ketinggalan zaman karena meriam antipesawat itu sudah pernah digunakan dalam Perang Vietnam, namun ketika meriam tersebut digunakan di darat, jelas lain cerita.
Dalam pertempuran di Suriah, S-60 yang sudah usang mendemonstrasikan kemampuannya menghancurkan pasukan musuh, bahkan saat musuh berlindung di balik benteng kuat. Dilengkapi dengan mekanisme modern dan alat pengintai, meriam ini dapat menjadi alternatif yang sangat tepat untuk menggantikan meriam 25 mm yang digunakan dalam kendaraan tempur infanteri Prancis. Namun, pada 8 April 2014, perusahaan Swedia Volvo meminta anak perusahaannya, Renault Trucks Defense, menghentikan proyek kerja sama tersebut karena sanksi yang dikirim Uni Eropa terhadap Rusia.
Pada 22 Februari 2015, Direktur Jenderal Uralvagonzavod (perusahaan induk Burevestnik) Oleg Sienko menyebutkan bahwa pengerjaan kendaraan lapis baja Atom akan diteruskan dengan mitra baru, dan modul baru untuk BMP telah dibuat secara spesifik sesuai pesanan pembeli.

Dalam pameran militer di Uni Emirat Arab IDEX 2015, Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengumumkan saat ini Rusia sedang membuat sistem meriam 57 mm, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab. Dasar untuk modul militer Rusia akan dibuat di Uni Emirat Arab, menggunakan sasis Finnish Patria AMV BMP kelas berat dengan konfigurasi roda 8x8, sama seperti VBCI Prancis. Selain itu, meriam 'revolusioner' 57 mm pada kendaraan lapis baja Emirati akan digantikan oleh modul 'evolusioner' Bakhcha, yang cukup dikenal di negara Arab karena mereka telah membeli sejumlah besar BMP-3.
Uralvagonzavod menyebutkan, meriam 57 mm tersebut juga akan digunakan di unit Rusia. Modul tempur baru akan menjadi bagian dari BMP kelas berat Rusia. Namun ia menyebutkan, "Instalasi meriam dengan kaliber lebih kecil pada mesin raksasa tak sesuai dengan persyaraatan taktis dan teknis modern".



Credit  RBTH Indonesia

Laksma TNI Muchamad Richad Resmi Jabat Danpuspomal yang Baru


Laksma TNI Muchamad Richad Resmi Jabat Danpuspomal yang Baru 
 
Jakarta  (CB) - Laksamana Pertama TNI Muchamad Richad resmi menjabat Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) menggantikan Brigjen TNI Marinir Gunung Heru. Saat upacara militer, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi memimpin acara serah terima jabatan Danpuspomal ini.

Upacara serah terima jabatan dimulai sekitar pukul 08.35 WIB. Saat memulai upacara, KSAL mengitari batalyon prajurit TNI AL yang ada di lapangan lebih dulu.

Dalam sambutannya, KSAL berpesan agar Danpuspomal bisa menciptakan manajemen penanganan secara komprehensif agar mencegah pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL saat ini dinilainya semakin meningkat secara kualitatif dan kuantitatif.

"Diperlukan sebuah penanganan yang komprehensif dari petugas Puspomal melalui manajemen penanganan tindak pelanggaran secara preventif sampai represif sehingga menghasilkan prajurit TNI AL yang taat hukum dan profesinal," kata Ade di lapangan markas Puspomal, Kepala Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Adapun sosok Laksma Muchamad Richad bukan orang baru di lingkungan Polisi Militer Angkatan Laut. Saat 2010, dia pernah menjawab Wakil Komandan Puspomal. Sebelum menjabat Danpuspomal, Richad posisinya adalah Kepala Pusat Pembinaan Mental (Kapusbintal) TNI.

Sementara, Brigjen TNI Marinir Gunung Heru saat ini menempati posisi baru sebagai Staf Khusus KSAL di Mabes AL.

Dalam upacara sertijab ini, hadir sejumlah pejabat tinggi TNI AL. Selain itu, tampak perwakilan Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.

Credit  DetikNews

KSAL Yakin Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis


KSAL Yakin Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis

Jakarta  (CB) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi yakin tak ada ancaman kerja sama alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan Prancis terkait ancaman eksekusi hukuman mati terhadap warganya, Serge Areski Atlaoui. Ia percaya kerjasama alutsista buatan Prancis seperti KRI Rigel-933 tidak akan terhambat.

"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi," kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade, tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.

"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan. Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum TNI itu.

Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.

"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.

Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.

Credit   DetikNews

TNI AL: KRI Rigel 933 Tiba di Indonesia Pertengahan Mei 2015


TNI AL: KRI Rigel 933 Tiba di Indonesia Pertengahan Mei 2015 
 
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Laut memperkirakan kapal jenis Hidrogafi dan Oseanografi KRI Rigel 933 tiba di Indonesia pada pertengahan Mei 2015. Kapal canggih buatan Prancis itu saat ini masih dalam perjalanan menuju Tanah Air.

"Pertengahan Mei tiba kemungkinan ya. Sekarang dalam perjalanan, beberapa waktu lalu kan sudah lewat Jeddah. Kan jalurnya ini ada yang buka tutup juga," kata Kadispen TNI AL, Laksma Manahan Simorangkir di lapangan markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Manahan optimis KRI Rigel 933 ini punya peran vital dalam membantu pengawasan di laut. Begitu tiba, rencananya KRI Rigel 933 ini akan ditempatkan di pos Hidrografi, Ancol, Jakarta Utara.

"Hidrografi Ancol. Akan ditaruh nanti di situ pos awalnya," ujar perwira tinggi bintang satu itu.

Seperti diberitakan, KRI Rigel 933 merupakan kapal pertama dari dua kapal sejenis yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis. Dua kapal canggih jenis Hidrografi dan Oseanografi ini dibeli dengan biaya USD 94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.

Kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933. Kapal berteknologi modern ini dilengkapi dengan peralatan survey Hidrografi dan Oceanografi.

Credit  DetikNews

Panglima TNI Inisiatif Menghadap Presiden Untuk Beri Bantuan Gempa Nepal


Panglima TNI Inisiatif Menghadap Presiden Untuk Beri Bantuan Gempa Nepal

Jakarta (CB) - Indonesia memberikan sejumlah bantuan atas musibah gempa 7,9 yang melanda Nepal. Meski belum mengirimkan pasukan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berinisiatif menghadap Presiden Joko Widodo untuk menawarkan bantuan jika diperlukan.

"Panglima TNI langsung menghadap Presiden (tak lama sesudah gempa), beliau bilang kami sudah menyiapkan ini-itu kalau diperlukan," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/4/2015).

Meski begitu, hingga saat ini Jokowi belum memerintahkan untuk mengirimkan pasukan TNI untuk membantu proses evakuasi. Saat ini TNI hanya membantu 2 material berupa 2 pesawat untuk mengangkut tim kemanusiaan Indonesia serta barang-barang bantuan yang dikirimkan.

"Untuk membantu bancana alam di Nepal, TNI membantu dengan materi 2 pesawat, Boeing dan Hercules. Boeing untuk membantu mengangkut bantuan pemerintah yang sudah berangkat tadi," kata Fuad.

"TNI juga bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi yang menyiapkan bantuan makanan dan pakaian. Kami menggalang, TNI bantu dengan Hercules karena kalau TNI nggak ada dana untuk seperti itu. Bantuan pemerintah kan melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," sambungnya.

Walau tak mengirim bantuan pasukan, sejumlah personel TNI mengawal rombongan Kemenlu yang memberikan bantuan ke Nepal. Sementara itu saat ini pesawat Hercules sedang dalam proses pengisian muatan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

"Hercules sekarang sedang diisi. Kalau nggak malam ini berangkat ya besok pagi (hari ini). TNI bantu dengan alutsista dimiliki. kita tidak mengirimkan bantuan personel, di Nepal kan lebih dekat dengan India dan Thailand jadi pasukan mungkin dari sana karena lebih efisien. Tapi pasukan TNI selalu siap, kalau diperintahkan, kapan saja kami siap berangkat," tutup Jenderal Bintang 2 tersebut.

Credit  DetikNews

Perubahan Paradigma Perang, TNI Bentuk Komando Operasi Khusus


Perubahan Paradigma Perang TNI Bentuk Komando Operasi Khusus
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (Dok. Sindo).
 
 
JAKARTA  (CB) - Indonesia tengah dihadapkan pada pergeseran dan perubahan paradigma perang dan paradigma operasi militer. Di era globalisasi ini, negara tidak lagi ditempatkan sebagai ancaman kedaulatan dan perdamaian bagi negara lain.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengingatkan perubahan bentuk ancaman itu mengharuskan adanya optimalisasi kemampuan prajurit TNI, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan cara membentuk komando operasi khusus TNI.

"Ini sebagai bagian dari optimalisasi interoperability TNI, sekaligus sebagai kekuatan  standby force dalam penanggulangan terorisme," ujar dalamm sambutannya di peringatan HUT ke-63 Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).

Menurutnya, keberadaan komando pasukan khusus TNI tidak mereduksi atau bahkan melikuidasi keberadaan Kopassus secara struktural. Kopassus, kata Moeldoko, tetap bagian dari pembinaan TNI Angkatan Darat.

"Dalam konteks peran dan tugas inilah, Kopassus menjadi unsur utama strategi dari komando operasi TNI," jelasnya.

Dia menambahkan, keberadaan Kopassus pada komando operasi pasukan khusus TNI direpresentasikan oleh satuan 81. Keberadaanya akan menjadi kekuatan trimatra terpadu bersama Detasemen Jalamangkara TNI Aangkatan Laut (AL) dan Detasemen Bravo TNI Angkatan Udara (AU).

Ketiga kesatuan tersebut selanjutnya diformat dalam satuan tugas atau task force dengan paket rotasi periodeisasi penugasan. Sementara staf struktural permanen, kata Moeldoko, hanya pada tingkat komando operasi yang berkedudukan di bawah Mabes TNI.

"Inilah restrukturisasi TNI yang akan dilakukan ke depan. Saya berharap, Kopassus untuk terus mengembangkan kepemimpinan lapangan, serta menjaga soliditas dan loyalitas tinggi sebagai karakter prajurit komando pasukan khusus TNI," ucapnya.



Credit  SINDOnews

Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan


Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan 
 
Jakarta  (CB) - Situs purbakala Gunung Padang masih menyimpan banyak kisah. Tim Arkeolog dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) yang melakukan lacak artefak menemukan sejumlah bukti kawasan di sekitar Gunung Padang terdapat peninggalan prasejarah.

"Situs-situs yang mengelilingi Situs Gunung Padang umumnya berupa gunung atau bukit yang di dalam bahasa Sunda disebut Pasir. Peninggalan yang diperoleh di bukit-bukit tersebut antara lain berupa struktur batu seperti kursi batu, batu tegak atau menhir, dan juga bangunan berundak-undak atau lazim disebut punden berundak," jelas Ketua MARI Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).

Menurut dosen arkeologi UI ini, lokasi penemuan tersebar di Gunung Karuhun, Pasir Empet, Gunung Melati, Pasir Keramat, Gunung Rosa, Pasir Mala, Pasir Malang, Pasir Legok Kadu, Cibeureum, dan Pasir Pogor. MARI memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan perlindungan terhadap Kawasan Gunung Padang agar tetap lestari.

"Penemuan yang cukup banyak juga terdapat di selatan Situs Gunung Padang. Terdapat indikasi temuan-temuan tersebut mengarah ke selatan dan bercorak budaya maritim, mengingat jarak Situs Gunung Padang dengan laut hanya sekitar 66 kilometer. Oleh karena itu, ke depan akan dilaksanakan penelitian dari Situs Gunung Padang sampai Pantai Selatan," urai dia.

Ali menyampaikan, lacak artefak di kawasan Gunung Padang oleh MARI berhasil menemukan sedikitnya 10 situs arkeologi di sekitar situs Gunung Padang. Lacak Artefak dilaksanakan 3-5 April 2015 lalu dengan melibatkan komunitas pejalan kaki, motor trail, sepeda gunung, trail runner, dan pilot drone dengan dipandu oleh para arkeolog.

Hasil kegiatan dipresentasikan kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, akademisi, peneliti, dan budayawan di Gedung Sate, Bandung 28 April 2015.

Situs Gunung Padang yang mempunyai luas 29,1 hektar ternyata dikelilingi situs-situs arkeologi dalam radius 2 kilometer dari Situs Gunung Padang. Bahkan dalam radius 5 kilometer masih dijumpai situs-situs arkeologi sehingga lebih tepat disebut sebagai Kawasan Gunung Padang.

"Kawasan secara ilmu arkeologi adalah area yang terdiri atas dua situs atau lebih yang saling terkait dan membentuk kebudayaan yang khas. Kebudayaan yang dimaksud di sini adalah terdapat bangunan-bangunan purbakala yang dibuat dari batu besar (megalitik). Situs Gunung Padang itu sendiri berdasarkan uji pertanggalan absolut di dua laboratorium menunjukkan usia 5200 Sebelum Masehi," tutup dia.


Credit  DetikNews

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur?

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur? 
 
 
Jakarta  (CB - Tim Geologi Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemukan bukit berisi tumpukan batu heksagonal di Tanjung Meriam, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Susunan batu yang tersusun rapi itu mirip dengan susunan batu di Gunung Padang, Cianjur. Adakah kaitan antara keduanya?

"Jenis batunya sama," kata Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).

Menurut Ali, batuannya sama yaitu columnar joint. Batuan seperti ini secara geologi terbentuk secara alami di alam.

"Di Gunung Padang secara alami tidak ditemukan columnar joint. Hasil ekskvasi di lokasi yang diduga sebagai sumber batu hanya memperoleh tanah. Artinya sumber batuan columnar joint tidak ada di situs Gunung Padang itu sendiri," urai dia.

Jadi di Gunung Padang sendiri tidak ada sumber batu columnar joint, jadi ada campur tangan manusia sehingga batu itu bisa sampai ke Gunung Padang.

Sedang untuk di Bima, menurut dosen Arkeologi UI ini, perlu dilakukan penelusuran lebih mendalam apakah batuan alam, atau sudah ada campur tangan manusia.

"Kemungkinan itu alami, tapi perlu diteliti adakah bagian tertentu yang kemudian dipindahkan lalu disusun menjadi suatu struktur. Secara arkeologi, manusia akan bermukim di suatu lokasi yang menyediakan sumber daya alam sehingga dapat mempermudah kehidupannya," urai Ali
Ali mengungkapkan, kemungkinan besar bebatuan di pulau itu alami tapi masyarakat zaman dulu mengambil bahan material tersebut lalu membangun suatu struktur atau bangunan batu tidak jauh dari situ.

"Sebagai gambaran, di Situs Gunung Padang tidak ditemukan sumber batuan, tetapi satu kilometer di selatan Gunung Padang banyak ditemukan formasi batuan colmunar joint yang masih alami tertancap di tanah," tutur dia.

Di Bima, hampir seluruh bukit dipenuhi batu dengan bentuk dan ukuran yang mirip. Anggota Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur mengatakan, batu berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.

"Itu proses pembekuan magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung membeku. Proses pembekuannya cepat sekali," kata Masykur saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/4). Bukit batu heksagonal itu juga dikeramatkan para penduduk. Ada yang percaya bekas peninggalan kerajaan Bima kuno.






Credit  DetikNews


Mencari Tahu Relief Prajurit Mirip Suku Maya di Candi Panataran di Blitar


Mencari Tahu Relief Prajurit Mirip Suku Maya di Candi Panataran di Blitar 
 
Jakarta  (CB) - Anda hobi traveling dan sejarah? Pasti tahu Candi Panataran di Blitar, Jawa Timur. Candi yang terletak di kaki Gunung Kelud itu banyak dikenal sebagai candi era Singosari yang dibangun abad ke 12. Namun yang membuat tanya, sejumlah relief di Candi Penataran menyimpan misteri.

Coba saja cari di google soal Candi Panataran, pasti yang keluar soal misteri relief-relief dan patung di candi itu yang dikaitkan dengan prajurit suku maya. Berbagai dugaan pun muncul, ada kaitan antara Suku Maya dengan Singosari dan Majapahit mulai dari peradaban hingga hubungan lainnya.

Belum lagi relief gambar perahu, hingga naga yang ada di Candi Panataran. Kemudian, dikaitkanlah dengan Candi Sukuh yang bentuknya bak kuil Suku Maya. Benarkah itu semua?

Guru Besar Arkeologi UI Agus Aris Munandar menepis soal suku Maya dan aneka cerita-cerita liar seputar relief di Candi Panataran. Agus yang sudah menerbitkan sejumlah buku soal Majapahit termasuk Gajah Mada menjawab berbagai cerita-cerita itu.

"Relief di Candi Panataran ada yang pakai rumbai-rumbai mengingatkan orang pada hiasan orang di Amerika, tapi sebenarnya itu diibaratkan hiasan rambut tentara musuh. Itu kan ceritanya menggambarkan Krishna melawan pasukan musuh yang menculik kekasihnya," jelas Agus, Rabu (30/4/2015).

Agus kemudian menjelaskan, Candi Panataran itu mengalami banyak perubahan. Mulai dari abad ke 12 hingga kemudian mengalami renovasi di era Majapahit. Candi Panataran pun mengalami puncak kejayaannya di era Majapahit.

"Ini candi untuk kekuatan supernatural, selain ada dewa-dewa Hindu, juga ada Hyang yaitu dewa nenek moyang," tutur dia




Nah soal relief itu, Agus yang bertahun-tahun sudah meneliti candi-candi di era Majapahit membeberkan, kemungkinan para pemahat Jawa kuno terinspirasi dari tamu-tamu yang datang ke Majapahit dari Nusantara. Majapahit saat itu sudah menjadi pusat kekuasaan di Nusantara dan banyak mendapat kunjungan dari berbagai utusan.

Jadi soal relief dan perahu besar itu dipengaruhi juga dengan budaya di Nusantara. Misalnya saja suku Dayak di Kalimantan juga memakai rumbai.

"Pemahat Jawa Kuno dipengaruhi dengan budaya nusantara di masa Majapahit. Pasukan di relief itu menunjukkan tentara dari seberang laut," urai Agus.

 

Agus menilai berlebihan bila mengaitkan relief di Candi Penataran dengan prajurit suku Maya yang ada di Benua Amerika.

"Semua harus ada data ilmiah, ada tidak catatan pernah berhubungan dengan Majapahit? Di Suku Maya saja tidak ada catatan. Jadi begini, di bawah udara tropis, bisa saja ada kesamaan relasi budaya. Contoh misalnya anak panah, semua bangsa sama bentuknya seperti itu. Jadi ini namanya inovasi, kreativitas para pemikir lokal," urainya.

"Begitu juga yang katanya di relief ada helm mirip tentara Turki atau Persia, itu kan bentuknya seperti mahkota. Bangsa kita sudah punya budaya itu, sedang soal gambar naga itu karena pengaruh India. Naga di Indonesia itu dekat dengan pengaruh India," tutupnya.


Credit  DetikNews




AS Tak Ikut Kecam Eksekusi di Indonesia


AS Tak Ikut Kecam Eksekusi di Indonesia
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, menyatakan AS tak ikut mengecam eksekusi di Indonesia. | (Hurriyetdailynews)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Amerika Serikat (AS), negara yang masih menerapkan hukuman mati tidak ikut mengecam eksekusi terhadap para gembong narkoba di Indonesia. AS memilih menjauh dari protes global yang ditujukan kepada Indonesia.

Indonesia telah mengeksekusi delapan terpidana mati kasus narkoba. Mereka adalah dua warga Australia, satu warga Brasil, empat warga Afrika dan satu lagi warga Indonesia.

”Kami tidak memiliki banyak hal untuk mengatakan ini, selain kami menyadari bahwa mereka, para warga asing telah telah dieksekusi sebagai hukuman atas perdagangan  narkoba,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf.

”Seperti yang telah kami katakan, tidak ada dari delapan warga itu yang merupakan warga Amerika,” lanjut Harf.

Sebanyak 18 dari 50 negara bagian di AS, termasuk di Ibu Kota Washington telah menghapuskan hukuman mati. Jumlah eksekusi di AS telah menurun sejak hukuman mati diberlakukan kembali pada tahun 1976. Dari 1.407 eksekusi yang dilakukan di AS sejak tahun 1976, 13 di antaranya telah terjadi sepanjang tahun ini.

Berbeda dengan AS, Sekjen PBB, Ban Ki-moon, menyesalkan eksekusi yang dilakukan Indonesia terhadap para gembong narkoba. 

 
”(Ban Ki-moon) mengungkapkan penyesalan yang mendalam atas eksekusi yang dilakukan di Indonesia pada 29 April meskipun banyak seruan di negara ini dan dari internasional untuk penangguhan hukuman (mati),” kata juru bicara PBB, Farhan Haq kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Kamis (30/4/2015).

”Sekjen (PBB) menegaskan kembali keyakinannya bahwa hukuman mati tidak memiliki tempat di abad ke-21,” lanjut Haq.




Credit   SINDOnews

Tak Kecam Eksekusi di AS & China, Australia Berstandar Ganda?


Tak Kecam Eksekusi di AS China Australia Berstandar Ganda
PM Australia, Tony Abbott, marah dengan eksekusi duo Bali Nine di Indonesia. Tapi Australia bungkam dengan eksekusi di AS dan China. | (Reuters)
 
 
JAKARTA  (CB) - Australia sebelum hingga sesudah eksekusi duo Bali Nine terus mengecam Indonesia. Namun, Australia yang sesumbar menentang hukuman mati baik di dalam negeri maupun di luar negeri, cenderung bungkam dengan eksekusi yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) dan China.

Bungkamnya Australia dengan praktik hukuman mati di dua negara kuat itu, apakah menjadi bukti bahwa Australia menerapkan standar ganda? Australia berkali-kali mengecam eksekusi terhadap dua warganya sindikat narkoba Bali Nine yang dilakukan di Indonesia, dengan dalih  itu bukan solusi untuk memerangi kejahatan narkoba.

Menurut BBC, Rabu (30/4/2015), Australia tidak membuat kritik keras terhadap AS yang menerapkan eksekusi mati dengan cara tembak, disengat listrik, digantung hingga diracun. Sudah lebih dari 1.400 tahanan tewas dieksekusi di AS sejak hukuman mati diberlakukan kembali pada tahun 1976. 

 
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di China. Meski data eksekusi mati dirahasiakan di negara itu, kelompok HAM meyakini sudah ribuan orang tewas di eksekusi di Negeri Tirai Bambu itu.

Sejak terpilih sebagai Perdana Menteri Australia, Tony Abbott telah menjalin persahabatan yang hangat dengan China, Indonesia dan Jepang, di mana tiga negara tersebut tercatat menjalankan hukuman mati terhadap penjahat.

Dalam kasus duo Bali Nine, Australia begitu keras mengecam Indonesia. Puncaknya, Australia mengumumkan untuk menarik Duta Besarnya, Paul Gibson yang ada di Jakarta pada akhir pekan ini. 

 
”Kami menghormati kedaulatan Indonesia, tetapi kami menyesalkan apa telah dilakukan (Indonesia),” kata Abbott kepada wartawan di Canberra, kemarin.

”Saya ingin menekankan bahwa hubungan Australia dan Indonesia ini sangat penting, tetapi telah menderita sebagai dampak dari apa yang telah dilakukan (Indonesia) selama beberapa jam terakhir,” lanjut Abbott.

”Untuk itu, setelah semua pembicaraan telah diperpanjang dengan keluarga Chan dan Sukumaran, Duta Besar kami akan ditarik untuk konsultasi,” imbuh Abbott, seperti dilansir Reuters.




Credit   SINDOnews

Kecam Indonesia, Sekjen PBB: Eksekusi Tak Punya Tempat


Kecam Indonesia Sekjen PBB Eksekusi Tak Punya Tempat
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengecam eksekusi yang dilakukan Indonesia dengan menyebut eksekusi tidak punya tempat di abad ke-21. | (Reuters)
 
NEW YORK  (CB) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon, mengecam keputusan Indonesia untuk mengeksekusi para gembong narkoba. Ban Ki-moon menyuarakan “penyesalan mendalam” dan menyebut eksekusi mati tidak memiliki tempat di abad ke-21.

Indonesia telah mengeksekusi delapan terpidana mati kasus narkoba, di mana tujuh di antaranya warga asing. Eksekusi yang dilakukan Indonesia di Nusakambangan telah menuai amarah global. Tapi, Pemerintah Indonesia menegaskan eksekusi mati murni penegakan hukum dan tidak melanggar hukum internasional.

”(Ban Ki-moon) mengungkapkan penyesalan yang mendalam atas eksekusi yang dilakukan di Indonesia pada 29 April meskipun banyak seruan di negara ini dan dari internasional untuk penangguhan hukuman (mati),” kata juru bicara PBB, Farhan Haq kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Kamis (30/4/2015). 

 
”Sekjen (PBB) menegaskan kembali keyakinannya bahwa hukuman mati tidak memiliki tempat di abad ke-21,” lanjut Haq.

Berbagai pemimpin negara asing yang warganya dieksekusi di Indonesia telah menyuarakan kemarahannya. Pemerintah Australia, misalnya, mengumumkan untuk menarik Duta Besar (Dubes)-nya, Paul Gibson yang ada di Jakarta, sebagai ekspresi kemarahan atas eksekusi terhadap duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. 

 
Pemerintah Brasil juga marah setelah Rodrigo Gularte menjadi warga kedua Brasil yang dieksekusi regu tembak Indonesia. Brasil memutuskan untuk mengevaluasi hubungan dengan Indonesia.



Credit  SINDOnews

Turki Dituduh Lakukan Agresi ke Suriah

Sisa bangunan akibat pengeboman yang dilakukan pasukan Presiden Bashar al Assad. (Foto : Reuters)
Sisa bangunan akibat pengeboman yang dilakukan pasukan Presiden Bashar al Assad. (Foto : Reuters)
DAMASKUS   (CB) – Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh Turki memberikan bantuan logistik dan persenjataan yang mendukung keberhasilan koalisi pemberontak Al Fatah untuk merebut Kota Idlid dan kota strategis Jisr al Shughour.
“Serangan kelompok teroris terhadap Kota Idlib dan Jisr al Shogour, dilakukan dengan bantuan logistik dan militer dari tentara Turki. Ini adalah agresi secara langsung dari Turki terhadap Suriah,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Ngeri Suriah yang dikutip Russia Today, Kamis (30/4/2015).
Direbutnya Kota Idlib dan Jisr al Sughour oleh pasukan pemberontak bulan lalu semakin memberikan kemunduran bagi pasukan Pemerintah Suriah. Senin 26 April 2015, pemberontak Al Fatah yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok pemberontak berhasil merebut sebuah markas pasukan Presiden Bashar al Assad dan semakin mendekati kota pelabuhan Latakia.
Sang presiden sendiri menuduh Arab Saudi dan Qatar ikut membantu pasukan pemberontak untuk menjatuhkan dirinya. “Faktor utama (direbutnya Idlib) adalah bantuan besar yang datang dari Turki berupa bantuan logistik, dan militer, serta tentu saja bantuan finansial dari Arab Saudi dan Qatar,” kata Presiden Assad. Semua tuduhan yang dilayangkan Suriah kepada Turki sejauh ini telah dibantah oleh pihak Ankara.
Konflik Suriah yang telah berlangsung sejak 2011 telah menelan korban jiwa sebanyak 22.000 orang. Konflik itu bermula dari demonstrasi-demonstrasi antipemerintah yang meningkat menjadi pemberontakan melawan rezim yang dipimpin Presiden Bashar al Assad.


Credit  Okezone

Darpa Kembangkan Peluru Pintar

LEMBAGA  (CB) - riset militer Amerika Serikat yakni Defense Advanced Research Project Agency (Darpa) dilaporkan telah berhasil mengembangkan peluru pintar yang dapat mengejar target bergerak. Peluru ini sudah diuji pada Februari 2015 oleh penembak terlatih dan tidak terlatih dengan hasil yang serupa, yaitu peluru mengenai sasaran bergerak dengan tepat.
Program yang disebut Extreme Accuracy Tasked Ordnance (Exacto) dari Darpa ini terdiri dari peluru kaliber 50 yang ditembakkan dari senapan yang dilengkapi sistem pemandu optikal. Sistem ini melacak target secara real time dan dapat mengubah arah peluru di udara untuk menyesuaikan dengan pergerakan target.
“Demonstrasi menembak menggunakan senapan standar menunjukkan bahwa Exacto dapat mengenai target yang bergerak dan menghindar dengan ketepatan luar biasa dalam jarak sniper yang tidak dapat dilakukan peluru biasa,” tulis Program Manager Darpa, Jerome Dunn, sebagaimana dikutip dari Sputnik, Kamis (30/4/2015).
Dia menyebut Exacto sebagai sebuah terobosan besar yang membuka peluang teknologi ini untuk diterapkan pada peluru jenis dan kaliber apa pun.
Dalam sebuah video yang dirilis Senin 27 April 2015, terlihat peluru yang ditembakkan oleh penguji mengejar target bergerak dan mengenai sasaran. Dalam video demonstrasi yang dilakukan oleh penembak terlatih dan pemula, terlihat peluru Exacto melacak jalur yang telah diprediksi dan menyesuaikan diri ke arah target yang bergerak dan mengenainya pada setiap percobaan.
Peluru Exacto memiliki sirip-sirip yang bergerak dan menyesuaikan diri berdasarkan informasi yang diterima dari sistem pemandu optikal mengenai lokasi target yang berpindah.
Saat ini program Exacto telah memasuki fase kedua pengembangan. Darpa berharap peluru ini dapat meningkatkan akurasi bagi para sniper, karena semakin sedikit peluru yang ditembakkan akan semakin berkurang risiko terungkapnya posisi penembak.


Credit  Okezone


Konflik Laut China Selatan, China 'Serang Balik' Pesaingnya

Kapal China kerap sisir wilayah Laut China Selatan (Foto: Reuters)
Kapal China kerap sisir wilayah Laut China Selatan (Foto: Reuters)
BEIJING  (CB) – Setelah menghadapi berbagai tudingan dan kritik tentang reklamasi di wilayah Laut China Selatan dari Filipina dan Vietnam, Negeri Tirai Bambu tersebut telah ‘menyerang balik’ para pesaingnya dalam konflik Laut China Selatan.
Hal itu dilakukan Pemerintah China dengan menuduh balik bahwa Filipina, dan negara-negara lain yang mencoba mengklaim Laut China Selatan telah melakukan pekerjaan pembangunan ilegal di wilayah tersebut.
“Untuk waktu yang lama, Filipina, Vietnam, dan negara-negara lain telah melakukan reklamasi di pulau-pulau China secara ilegal,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, seperti dilansir Reuters, Kamis (30/4/2015).
“Contohnya, yang terjadi di Kepulauan Nansha. Mereka telah membangun bandara dan infrastruktur tetap lainnya. Di Pulau Thitu, Filipina terbukti membangun sebuah bandara.” lanjut Hong Lei.
Sementara itu, di Ibu Kota Manila, seorang pejabat senior Angkatan Darat membantah bahwa Pemerintah Filipina telah melakukan pekerjaan reklamasi ilegal.
“Jika China telah menyatakan seperti itu, maka buktikanlah. Kami tidak melakukan reklamasi ilegal karena pulau itu adalah milik Filipina,” ujar salah seorang pejabat senior Angkatan Darat Filipina yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Seperti diberitakan, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan telah menentang China dalam konflik Laut China Selatan. Negara-negara itu bersaing untuk mengklaim wilayah tersebut.
Pada Sabtu 18 April, Pemerintah Filipina bahkan terang-terangan meminta dukungan militer dan diplomatik Amerika Serikat (AS) untuk menangkis ancaman China dalam konflik Laut China Selatan.


Credit   Okezone

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Nepal


Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Nepal
Indonesia mengirim bantuan kemanusiaan ke Nepal hari ini. | (Sindonews/Victor Maulana)
 
 
JAKARTA  (CB) - Pemerintah Indonesia pada Rabu (20/4/2015) mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Nepal. Menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pengiriman bantuan ini sebagai bentuk solidaritas Indonesia terhadap Nepal yang dilanda gempa hebat.

Bantuan yang dikirimkan Pemerintah Indonesia terdiri dari bantuan obatan-obatan, tenda, genset dan bantuan logistik lainnya. Selain bantuan tersebut, sejumlah relawan, tim kesehatan dan pihak Kemlu juga turut bertolak ke Nepal.

Berdasarkan pantauan Sindonews.com di Bandara Halim Perdanakusuma, tim berserta bantuan diberangkatkan sekitar pukul 17.30 WIB. Total tim yang berangkat berjumlah 67 orang, yang terdiri dari tim Kemlu, BNPB, PMI, dan sejumlah LSM.

Menlu Retno dalam pidato pelepasan mengatakan bahwa, tugas utama tim yang berangkat ke Nepal adalah melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di sana. Selain itu, tim juga ditugaskan melakukan pemetaan lokasi untuk mengetahui secara langsung lokasi tempat para WNI berada.

Bantuan dan tim tersebut berangkat dengan pesawat Boeing miliki TNI-AU, dan diperkirakan akan tiba di Kathmandu, Nepal pada besok pagi.


Credit  SINDOnews

Menlu: Bantuan ke Nepal Sesuai dengan Semangat KAA


Menlu Bantuan ke Nepal Sesuai dengan Semangat KAA
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (Victor Maulana/Sindonews)
 
 
JAKARTA  (CB) - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyatakan, pengiriman bantuan ke Nepal sejalan dengan semangat yang dibawa pada Konfrensi Asia-Afrika (KAA) pekan lalu. Menurutnya, langkah ini sesuai dengan semangat solidaritas yang diagungkan di KAA.

"Sekali lagi, ini adalah bentuk dari solidaritas Indonesia kepada Nepal, sebagaimana yang disampaikan dalam KAA kemarin. Presiden Indonesia menyerukan pentingnya solidaritas negara-negara Asia-Afrika," kata Retno kala ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (29/4/2015).

Menurut Retno, mengenai pengiriman bantuan ke Nepal juga sempat diutarakan Jokowi -sapaan akrab Joko Widodo- dalam pidatonya di Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur pada akhir pekan lalu. Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan siap mengirimkan bantuan ke Nepal.

"Dalam pertemuan KTT ASEAN baru-baru ini yang diadakan di Kuala Lumpur, Presiden menyampaikan mengenai kesiapan Indonesia untuk membantu Nepal dan juga mendorong negara-negara ASEAN lainnya agar dapat membantu Nepal," sambungnya.

Dalam pengiriman bantuan tahap pertama ini, pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan obat-obatan, genset, dan juga mengirimkan tim gabungan yang terdiri dari BNPB, PMI, Kemlu dan sejumlah LSM.


Credit  SINDOnews

Murka, Obama Kutuk Kerusuhan di Baltimore


Murka Obama Kutuk Kerusuhan di Baltimore
Presiden Obama mengutuk kerusuhan yang pecah di Baltimore. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, marah dan mengutuk kerusuhan yang terjadi di Baltimore, negara bagian Maryland, AS. Menurut Obama, aksi kerusuhan di Baltimore bukan lagi penyaluran aspirasi tapi sudah tindak kriminal.

Kerusuhan di Baltimore dipicu kematian pria kulit hitam, Freddie Gray, usai ditahan aparat polisi Baltimore. Massa yang didominasi warga kulit hitam turun ke jalan dan membakar sejumlah bangunan. Mereka juga menjarah sejumlah toko. 

 
”Ketika orang mendapatkan linggis dan mulai mencongkel pintu terbuka untuk menjarah, mereka bukan protes, mereka tidak menyalurkan aspirasi. Mereka mencuri,” kesal Obama dalam konferensi pers di depan Gedung Putih dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Selasa waktu AS.

”Mereka membakar sebuah gedung, mereka melakukan pembakaran. Dan mereka menghancurkan serta merusak bisnis dari komunitas mereka sendiri. Mereka merampok pekerjaan dan kesempatan dari orang-orang di daerah itu,” lanjut Obama.

Menurut Obama, tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan yang mengakibatkan 15 petugas polisi Baltimore terluka. Polisi telah menangkap puluhan warga setempat.

Pada hari ini, kerusuhan masih belum mereda setelah warga menolak penerapan jam malam yang ditetapkan Pemerintah Kota Baltimore.

Ini adalah pertama kalinya Obama membahas kerusuhan di Baltimore, yang meletus Senin malam. Kerusuhan yang dipicu masalah rasial pernah pecah di Ferguson, di mana warga kulit hitam mengamuk setelah polisi kulit putih menembak mati pria kulit hitam.



Credit  SINDOnews

Cegah Pesawat Iran Mendarat, Saudi Bombardir Bandara Sanaa


Cegah Pesawat Iran Mendarat Saudi Bombardir Bandara Sanaa
Arab Saudi membombardir Bandara Sanaa untuk mencegah pesawat Iran mendarat. | (Reuters)
 
 
SANAA   (CB) - Arab Saudi mengaku telah membombardir landasan pacu di Bandara Sanaa, Yaman untuk mencegah pendaratan pesawat Iran. Pesawat Iran dihalangi untuk mendarat karena diduga menolak untuk berkoordinasi dengan Koalisi Teluk yang dipimpin Saudi.

Serangan terhadap bandara itu disampaikan juru bicara Koalisi Teluk, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, kepada Reuters, yang dilansir Rabu (29/4/2015). Menurutnya, pesawat tidak berkoordinasi dengan otoritas setempat dan mengabaikan peringatan.

Sementara itu, kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa, pesawat yang hendak mendarat itu milik kelompok Bulan Sabit Merah. Pesawat itu membawa makanan dan obat-obatan. Namun, pesawat jet tempur Saudi mencoba untuk memaksa pesawat itu hengkang dari Bandara.

Yaman saat ini sudah di ambang bencana kemanusiaan, setelah Koalisi Teluk tidak memungkinkan setiap kapal atau pesawat termasuk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Yaman. Kapal atau pesawat boleh masuk setelah dibersihkan oleh militer Koalisi Teluk.

Sejak dilanda perang, sekitar 12 juta rakyat Yaman mengalami kekurangan makanan, selain itu jutaan warga hidup tanpa bahan bakar dan kekurangan air bersih.

”Kekurangan air dalam taraf yang parah. Orang mengantre untuk mendapatkan gas dan sereal,” kata salah satu warga Sanaa kepada Russia Today.

“Embargo udara dan laut oleh Saudi memukul kita lebih keras daripada pemboman. Saya lebih baik mati dalam serangan udara daripada kelaparan. Ini adalah kematian yang lambat,” imbuh warga Sanaa lainnya.




Credit   SINDOnews

Iran Klaim Tembaki Kapal Amerika di Teluk


Iran Klaim Tembaki Kapal Amerika di Teluk
Iran klaim menembaki kapal kargo milik Amerika Serikat di kawasan Teluk. | (Al Arabiya/AP)
 
 
TEHERAN  (CB) - Iran mengklaim bahwa, pasukan dan kapal perang mereka telah menembaki sebuah kapal kargo milik Amerika Serikat (AS) di perairan Teluk. Kapal yang diserang Iran itu diarahkan ke pelabuhan Bandar Abbas di pantai selatan Iran.

Dua kantor berita Iran, FARS dan IRNA, melaporkan bahwa kargo itu milik AS. Namun juru bicara Pentagon mengkonfirmasikan kepada Reuters, Rabu (29/4/2015), bahwa kapal yang diserang Iran itu adalah kapal MV Maersk Tigris yang berbendera Marshal Island.

Pentagon membenarkan bahwa, pasukan Iran menyerang kapal itu. Pentagon menyatakan, insiden itu terjadi ketika kapal MV Maersk Tigris melewati Selat Hormuz. Seorang pejabat Pemerintah AS menambahkan, kapal itu dicegat pasukan Angkatan Laut Garda Revolusi Islam (IRGC).

Pesawat dan kapal perusak AS yang memantau situasi setelah insiden itu telah membuat panggilan darurat di Selat Hormuz. Selat itu merupakan jalur utama dunia untuk pengiriman minyak.

Pentagon menegaskan, tidak ada warga AS di kapal MV Maersk Tigris. Konfirmasi Pentagon itu bertentangan dengan laporan sebelumnya yang menyebut ada 34 pelaut AS di dalam kapal.

Data pelacakan Reuters menunjukkan kapal MV Maersk Tigris adalah kapal kontainer dengan berat 65 ribu ton yang berlayar di lepas pantai Iran, antara Pulau Qeshm dan Hormuz. Kapal itu sudah terdaftar untuk berlayar dari pelabuhan Jeddah, Arab Saudi menuju pelabuhan Jebel Ali, Uni Emirat Arab.

Namun juru bicara perusahaan pengelola kapal yang berbasis di Singapura, Rickmers Shipmanagement, mengaku tidak tahu mengapa Iran menyerang kapal itu.

Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengecam aksi penembakan kapal kargo oleh pasukan Iran.”Itu tidak pantas dan tampak provokatif,” katanya.

Insiden itu terjadi hanya empat hari setelah kapal patroli Iran dikepung kapal-kapl berbendera AS. Menurut Warren tidak ada tembakan peringatan dalam insiden itu.


Credit   SINDOnews

Austria Serukan Larangan Bom Nuklir, Didukung 159 Negara


Austria Serukan Larangan Bom Nuklir, Didukung 159 Negara  
Amerika Serikat sebagai negara pemilik senjata nuklir dan satu-satunya yang pernah menggunakan bom atom untuk menyerang menolak seruan tersebut. (Ilustrasi/Astaro Kusumawardhani)
 
 
New York, CB -- Pemerintah Austria menyerukan pelarangan senjata nuklir karena dampaknya yang luar biasa buruk bagi kemanusiaan. Langkah Austria ini mendapatkan dukungan dari 159 negara, namun ditentang oleh negara-negara pemilik bom atom.

Diberitakan Reuters, Rabu (29/4), Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz menyampaikan seruan ini pada konferensi peninjauan lima tahun Traktat Non-Proliferasi nuklir, NPT, di markas PBB New York.

"Satu-satunya cara untuk menjamin senjata nuklir tidak lagi digunakan adalah dengan pemusnahan total. Semua negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencegah penggunaan senjata nuklir," kata Kurz, kepada 191 negara NPT.

Diplomat dari 159 negara, atau kebanyakan dari 193 anggota PBB, mendukung seruan tersebut. Namun penolakan datang dari negara-negara pemilik senjata nuklir, di antaranya adalah lima anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan Tiongkok. Negara-negara NATO juga menentangnya.

NPT adalah traktat internasional yang bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologinya, mendukung kerja sama penggunaan nuklir dengan damai, dan lebih jauh adalah melucuti senjata nuklir.

Lima negara anggota tetap DK memang menandatangani NPT, namun belum mengambil langkah yang ditentukan di dalamnya, termasuk pengurangan hingga pemusnahan bom atom. Negara-negara non-nuklir mengeluhkan sedikitnya upaya AS dan sekutunya dalam perlucutan senjata nuklir.

Empat negara yang diduga memiliki senjata nuklir, yaitu Israel, Pakistan, India dan Korea Utara, tidak tergabung dalam NPT.

Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang pernah menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara lain, yaitu pada 1945 di Hiroshima dan Nagasaki. Serangan yang mengakhiri Perang Dunia II menewaskan ratusan ribu orang dan meluluhlantakkan dua kota di Jepang tersebut.


Credit  CNN Indonesia

Siswi Muslim Perancis Dilarang Masuk Kelas karena Pakai Rok


Siswi Muslim Perancis Dilarang Masuk Kelas karena Pakai Rok 
 Menurut hukum tahun 2004 yang berlaku di Perancis, kerudung, kippa Yahudi dan bahkan salib Kristen yang berukuran besar (dan mencolok) dilarang di lembaga pendidikan. (Ilustrasi/Thinkstock/Zurijeta)
 
Jakarta, CB -- Seorang gadis Muslim berusia 15 tahun dilarang masuk ke kelas sebanyak dua kali pada awal bulan ini karena mengenakan rok panjang berwarna hitam, memicu protes dari khalayak luas di Perancis.

Kepala sekolah yang melarang gadis itu mengganggap rok yang ia kenakan terlalu ‘vulgar’ menunjukkan afiliasi terhadap agama tertentu, yang dilarang keras oleh hukum sekuler Perancis.

"Gadis itu tidak dikecualikan, ia diminta untuk datang kembali dengan pakaian netral dan tampaknya ayahnya tidak ingin ia kembali ke sekolah," kata pejabat pendidikan setempat Patrice Dutot, pada Selasa (28/4), dikutip dari The Guardian.


Namun ia mengaku bahwa murid tersebut selalu melepaskan kerudungnya sebelum memasuki lingkungan sekolah di daerah Charleville-Mezieres, sesuai dengan hukum yang berlalu di Perancis.

Menurut hukum tahun 2004 yang berlaku di Perancis, kerudung, kippa Yahudi dan bahkan salib Kristen yang berukuran besar (dan mencolok) dilarang di lembaga pendidikan, namun simbol-simbol yang tak terlalu mencolok masih diperbolehkan.

Murid itu, yang diidentifikasi sebagai Sarah oleh koran lokal L'Ardennais, mengatakan “tidak ada yang istimewa, sangat sederhana, tidak ada yang mencolok. Tidak ada tanda agama apapun” dari roknya.

Kasus rok ini menjadi trenting topic di media sosial Twitter dengan hashtag #JePorteMaJupeCommeJeVeux yang berarti ‘saya memakai rok sesuka saya’.

"Jika (rok) itu dipakai oleh orang kulit ’putih', rok itu menjadi chic, jika dipakai seorang Muslim, maka jadi mencolok," kata seorang pengguna Twitter.

Namun dinas pendidikan regional Perancis tempat sekolah itu berada tampaknya berpihak pada sang kepala sekolah. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa memakai rok bisa menjadi bagian dari provokasi yang direncanakan.

“Sehubungan dengan aksi protes oleh para murid, yang mengetahui insiden lain yang terkait misalnya soal mengenakan jilbab, kerangka sekuler untuk pendidikan harus tegas mengingatkan dan dijamin," bunyi pernyataan itu.

Menurut badan pengawas Islamofobia Perancis, CCIF, sekitar 130 siswa yang dilarang masuk kelas tahun lalu karena pakaian dianggap terlalu religius.

Credit   CNN Indonesia

Setelah 40 Tahun Bertugas, Menlu Saudi Akhirnya Diganti


Setelah 40 Tahun Bertugas, Menlu Saudi Akhirnya Diganti 
 Menjabat sejak Oktober 1975, Pangeran Saud al-Faisal tercatat sebagai menlu yang paling lama bertugas di seluruh dunia. (Reuters/Faisal Al Nasser/Files)
 
 
Riyadh, CB -- Raja Arab Saudi Salman melakukan perombakan di pemerintahannya pada Rabu (29/4), di antaranya adalah penggantian putra mahkota dan menteri luar negeri. Perombakan ini berarti juga menandakan berakhirnya tugas Pangeran Saud al Faisal sebagai menlu Saudi selama 40 tahun.

Salman menunjuk keponakannya Mohammedbin Nayef sebagai putra mahkota penerusnya, menggantikan adik raja, Pangeran Muqrim bin Abdulaziz. Sebelumnya Nayef adalah wakil putra mahkota yang kini posisinya diisi oleh putra Salman, Pangeran Mohammed bin Salman.

Perombakan yang paling mengejutkan adalah digantinya Saud al Faisal dari posisi menteri luar negeri. Duta besar Saudi untuk Amerika Serikat Adel al-Jubeir akan menggantikan Saud menjadi Menlu.

Namun Saud masih akan ditugaskan sebagai menteri negara yang mengawasi hubungan luar negeri Arab Saudi dan menjadi utusan khusus Raja Salman.

Menjabat sejak Oktober 1975, Saud tercatat sebagai menlu yang paling lama bertugas di seluruh dunia.

Pangeran berusia 75 tahun ini telah melalui berbagai konflik di Timur Tengah ketika menjabat Menlu. Di antaranya adalah serangan Israel ke Lebanon tahun 1978, 1982 dan 2006, intifada di Palestina tahun 1987 dan 2000, invasi Irak ke Iran tahun 1980 dan ke Kuwait pada 1990, serta invasi AS ke Irak tahun 2003.

Tahun 1989, dia membantu Arab Saudi memuluskan negosiasi yang mengakhiri perang sipil di Lebanon yang telah berlangsung selama 15 tahun.

Lulusan Universitas Princeton, Amerika Serikat, jurusan perminyakan ini juga menghadapi beberapa konflik di Timur Tengah saat ini, seperti konflik Suriah dan Yaman.

Sementara itu penggantinya, Adel al-Jubeir, dikenal merupakan diplomat andalan Saudi, terutama untuk menjelaskan posisi kerajaan dalam konflik di negara-negara Timur Tengah.

 
Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir, akan menggantikan Saudi al-Faisal sebagai menteri luar negeri. (Reuters/Yuri Gripas/Files)
Diberitakan Reuters, Jubeir dikenal sebagai orang yang dekat dengan Amerika Serikat dan kerap diwawancarai televisi Negeri Paman Sam terkait kebijakan luar negeri Saudi. Pria 53 tahun merupakan orang pertama di luar keluarga kerajaan yang menempati posisi menlu Saudi.

Lulusan ilmu politik dan ekonomi dari Universitas North Texas dan master di ilmu hubungan internasional dari Universitas Georgetown ini sebelumnya pada 2005 ditunjuk jadi penasihat pengadilan kerajaan. Dia diangkat jadi dubes Saudi untuk AS menggantikan Pangeran Turki al-Faisal pada 2007.

Tahun 2011, AS membongkar rencana dua warga Iran yang disewa untuk membunuh Jubeir. Presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa AS hendak mengadu domba Iran dan Saudi.

Namun tahun 2013, seorang penjual mobil kelahiran Iran di Texas divonis 25 tahun penjara setelah mengaku terlibat dalam rencana dengan militer Iran untuk membunuh Jubeir.


Credit    CNN Indonesia


Kemlu: Lokasi 3 TNI Pendaki Everest Ditemukan


 
Roberto Schmidt/Agence France-Presse/Getty Images Kondisi base camp Gunung Everest , hari Minggu ini, sehari setelah gempa dashyat bermagnitud 7,9 yang memicu longsor di gunung tertingi di dunia ini

BANDA ACEH, CB - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, lokasi tiga WNI pendaki Gunung Everest saat gempa 7,9 SR melanda Nepal, telah ditemukan.
Iqbal menjelaskan bahwa penemuan lokasi tersebut didasarkan pada kontak dengan para pendaki lain yang telah ditemukan selamat.
"Kita melakukan kontak dengan sherpa-sherpa (para pendaki) apakah ada yang melihat atau bertemu ketiga WNI tersebut, dari situ kita telusuri," kata dia kepada para wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (29/4/2015).
Ketiga WNI pendaki tersebut tergabung dalam klub pendaki Taruna Hiking Club (THC) atas nama Jeron, Alma, dan Kadek.
Terkait kondisi ketiga WNI itu, Iqbal mengatakan saat ini konsul kehormatan Indonesia di Nepal tengah berusaha menghubungi mereka.
Sementara untuk evakuasi, berdasarkan keterangan dari penduduk setempat, lokasi mereka berada di titik yang sukar dijangkau sehingga penyelamatan hanya bisa menggunakan helikopter.
"Kita sudah kontak Kementerian Pariwisata Nepal sebagai otoritas pendakian Everest dan yang memiliki helikopter untuk membantu evakuasi, tapi memang kita harus menunggu karena banyak sekali pihak meminta hal yang sama," ujar Iqbal.
Berdasarkan data Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, saat ini tercatat 95 WNI berada di Nepal, terdiri atas 30 orang yang menetap dan 65 pegunjung.
Sebanyak 65 WNI wisatawan tersebut, 42 orang telah dapat dan atau sempat dihubungi dalam keadaan baik, 10 orang belum dapat dihubungi, dan 13 orang sudah berada di luar Nepal.
Sedangkan dari 30 WNI yang menetap di Nepal, 23 orang telah dapat dihubungi berada dalam keadaan baik, dan tujuh orang belum dapat dihubungi.


Credit  KOMPAS.com

Indonesia Kembali Mencalonkan Diri sebagai Anggota Dewan IMO


KOMPAS Ilustrasi maritim

JAKARTA, CB - Indonesia kembali mencalonkan diri sebagai Anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) Periode 2015-2017 dalam Sidang Majelis IMO ke-29 yang akan diselenggarakan pada 2 Desember 2015 di London, Inggris. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit mengatakan, tujuan pencalonan diri tersebut untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh terhadap dunia kemaritiman.
"Jika kita menjadi bagian dari anggota dewan IMO, kita akan memiliki suara untuk yang menguntungkan kebijakan politik dan ekonomi kita," kata Bobby, dalam "Sosialisasi Peraturan Baru di Bidang Perhubungan" di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Bobby mengatakan upaya tersebut sejalan dengan visi pemerintah saat ini untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pada pemilihan tahun 2011, Indonesia mampu meraih peringkat dua dengan jumlah suara 128. Saat itu suara yang didapat beda tipis dengan peringkat satu Singapura yang mendapat perolehan dukungan 131 suara.
Berdasarkan keterangan Kemenhub, sejak menjadi anggota IMO pada tahun 1961, Indonesia memiliki komitmen kuat untuk secara aktif memberikan kontribusi positifnya terhadap perkembangan dunia kemaritiman, baik melalui IMO maupun organisasi-organisasi internasional dan regional lainnya.
Beberapa inisiatif yang telah dilakukan Indonesia sebagai anggota IMO dalam beberapa periode terakhir antara lain mengajukan beberapa usulan terkait dengan pengembangan Marine Electronic Highway di Selat Malaka dan Selat Singapura, yang pada bulan Agustus tahun 2012 telah diserahterimakan pengoperasiannya oleh IMO kepada Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga telah berhasil membuat Standar Kapal Non-Konvensi berbendera Indonesia pada tahun 2009 atau disingkat NCVS yang dikombinasikan dengan Domestic Ferry Safety IMO Project.
Indonesia juga merupakan bagian dari Tripartite Technical Experts Group (TTEG) bersama Malaysia dan Singapura, yang dibentuk pada tahun 1977 guna membahas berbagai kebijakan yang terkait dengan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Sebagaimana diketahui, IMO adalah badan yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 1948, yang bertanggung jawab pada isu-isu keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan terhadap polusi laut.



Credit  KOMPAS.com

Penarikan Dubes Australia Dinilai Jadi Bumerang untuk PM Abbott


 
BBC Tonny Abbott bereaksi terhadap temuan Pelapor Khusus PBB tentang Penyiksaan terkait pencari suaka.

CB - Seorang analis politik di Australia, Aaron Connolly, mengatakan bahwa tindakan diplomatik pemerintah Australia untuk menarik duta besar Australia untuk Indonesia pasca-eksekusi terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran bisa menjadi menjadi bumerang.
Connolly, yang juga peneliti Program Asia Timur dari Institut Lowy, menyayangkan langkah PM Abbott yang bertujuan mengekspresikan ketidaksenangan Australia.
"Bolanya benar-benar ada di pengadilan Indonesia. Saya tak yakin mereka mengantisipasi Australia yang bereaksi dengan cara ini. Dari sudut pandang mereka, ini bukan masalah kebijakan luar negeri. Ini adalah masalah melaksanakan hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan,” utaranya.
Aaron mengatakan, sebenarnya ada pilihan lain yang tersedia untuk pemerintah Australia.
"Mereka bisa mengurangi jumlah kunjungan menteri, terutama dengan karakter yang kita pahami bermasalah, dan mendorong Indonesia mundur bukannya ke depan," sebutnya.
Ia menerangkan, "Ada saran yang menyebut bahwa pemerintah Australia seharusnya menangguhkan bantuan ke Indonesia, menangguhkan kerjasama di berbagai bidang seperti keamanan dan kepolisian."
Tapi Aaron justru mengemukakan bahwa opsi itu akan menjadi sebuah kesalahan.
Dalam kasus penarikan duta besar, Aaron menjelaskan bahwa PM Abbott jelas mengisyaratkan bahwa hubungan dengan Indonesia sangatlah penting.
"Saya pikir perkataan perdana menteri pagi ini tepat, tetapi dalam hal hubungan, Indonesia tentu percaya bahwa Australia lebih memerlukan Indonesia ketimbang negaranya memerlukan Australia," ujarnya.
Ia menambahkan, "Kedutaan Besar Australia di Jakarta benar-benar melakukan segala sesuatu yang mereka bisa, tetapi kenyataannya ini adalah sesuatu yang Presiden Joko Widodo, bertekad untuk melakukannya, (dan) banyak dari kita tak menangkap hal itu."



Credit   KOMPAS.com

Suasana tetap kondusif di Australia


Suasana tetap kondusif di Australia
Perdana Menteri Australia Tony Abbott (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 
 
Perth (CB) - Suasana di Kota Perth, Australi Barat, sehari setelah pelaksanaan eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Rabu, terpantau relatif kondusif dan aman.

Reaksi pemimpin di Australia disiarkan di televisi dan ditulis di berbagai laman berita serta koran, namun relatif bernada imbang antara pro dan kontra terhadap eksekusi mati terhadap dua penyelundup heroin 8 kilogram dari Indonesia ke Australia itu.

Sehari sebelum eksekusi mati dua narapidana asal Australia, KJRI Melbourne merilis surat himbauan di laman Facebook mereka yang meminta WNI di negara bagian Victoria dan Tasmania untuk tetak tenang dan waspada.

WNI juga diminta untuk tidak terpancing oleh tindakan-tindakan yang bersifat provokatif.

Sementara itu tagar #boycottbali yang mengusung ide boikot pariwisata Bali sebagai balasan terhadap eksekusi mati terus bergulir dengan lebih dari 5.000 akun Twitter mendorong agar PM Tony Abbott bersikap lebih keras terhadap Indonesia.

Namun pihak yang melihat ajakan ini sebagai aksi munafik juga menguat, karena hukuman mati masih berlaku di sedikitnya 20 negara di dunia, dan seharusnya semua negara itu juga diboikot--bukan hanya Indonesia, khususnya Bali.

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Thailand, China, Singapura, India, dan Mesir seharusnya bila memang konsisten, layak diajak agar diboikot oleh wisatawan Australia.

Laman news.com.au memaparkan bahwa ide memboikot Bali atau Indonesia justru akan memperparah keadaan dan mengancam ekonomi Australia.

Terdapat sekitar 2.500 eksportir Australia yang menjual produknya ke Indonesia, dan angka itu terus bertumbuh meskipun ada insiden bom Bali, kata seorang ekonom, Tim Harcourt.

Menurut penulis buku "The Airport Economist" dan dosen UNSW itu nilai ekspor Australia ke Indonesia adalah 5,6 miliar dolar pada tahun 2013--2014, sementara impor 6,4 miliar dolar.



Credit  ANTARA News