Jumat, 30 Oktober 2015

Tahun 2100, Timur Tengah Tidak Bisa Ditinggali Manusia


Tahun 2100, Timur Tengah Tidak Bisa Ditinggali Manusia Ilustrasi. (Unsplash/Luca Zanon)
 
Jakarta, CB -- Sejuta bahaya yang mampu dibawa perubahan iklim memang telah sering terdengar, namun belum ada yang pernah menggambarkannya sesuram studi terbaru dari Loyola Marymount University dan Massachusetts Institute of Technology yang dirilis pekan ini.


Dilansir dari CNN pada Kamis (29/10), penelitian tersebut menunjukkan perubahan iklim dapat membuat wilayah Teluk Persia yang kaya minyak tak bisa ditinggali manusia pada tahun 2100.

Sebabnya bukan peningkatan muka air laut akibat melelehnya gletser, maupun badai yang makin kuat dan sering, melainkan musim panas jadi sangat menyengat di Timur Tengah.

Berkat emisi gas rumah kaca oleh aktivitas manusia, wilayah di Teluk Persia yang memang sudah merasakan suhu terekstrem di Bumi akan menjadi tempat pertama di mana manusia tak lagi mampu bertahan hidup.

Akhirnya, justru ketergantungan ekonomi Timur Tengah pada ekstraksi bahan bakar fosil untuk perekonomian yang akan membunuh penduduknya sendiri.

Suhu dan kelembaban

Persoalannya bukan pada sejauh mana suhu panas di wilayah tersebut, tetapi pada tingkat kelembaban yang tinggi.

Tubuh manusia bereaksi terhadapnya dengan produksi keringat, yang kemudian menguap dan mendinginkan tubuh kita lewat proses evaporasi pendinginan. Namun seiring meningkatnya suhu dan kelembaban di udara, proses itu terus menerus berkurang efektivitasnya, sampai akhirnya mencapai titik saat tubuh tidak bisa mendinginkan diri lagi.

Studi tersebut memperhatikan "temperatur bola basah", yakni nilai yang menggabungkan suhu udara dan kelembaban. Temperatur bola basah selalu lebih rendah daripada suhu udara aslinya, kecuali bila udara seratus persen memadat, dengan angin yang lebih kering memiliki suhu bola basah yang lebih rendah ketimbang suhu udara.

Peneliti menggunakan model komputer untuk melihat bagaimana nilai itu berubah sepanjang waktu di samping peningkatan konsentrasi gas rumah kaca. Model itu mampu menangkap beberapa skala geografi terhalus yang membentuk Timur Tengah, di mana gurun kering nan panas bertemu pantai teluk yang lebih lembab.

Berkat model itu juga, perubahan kondisi musim panas di kota-kota seperti Dubai dan Abu Dhabi tahun 2100 mendatang dapat diprediksi.

Tahun 2100: kelam sekaligus harapan

Di Timur Tengah saat ini, temperatur bola basah hanya mencapai 31 derajat Celcius pada hari-hari musim panas terekstrem dan tak pernah melampaui 35 derajat Celcius yang dianggap mematikan, bahkan bagi manusia tersehat sekalipun.

Namun di tahun 2100 nanti, banyak wilayah di sepanjang Teluk Persia, salah satunya Dubai, akan mengalami suhu rata-rata musim panas harian sebesar 31 derajat Celcius, dan melebihi 35 derajat Celcius di waktu ekstrem.

Sementara di Kuwait City, suhu udara diproyeksikan akan melompat tajam ke angka 60 derajat Celcius.

Meski begitu, penelitian tersebut tak melulu memperlihatkan malapetaka yang akan terjadi.

Model yang sama dijalankan menggunakan sebuah "skenario mitigasi" yang terdapat dalam laporan teranyar Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim tahun 2013 perihal pemotongan emisi karbon yang signifikan di masa depan. Dalam skenario tersebut, walau tetap lebih panas daripada hari ini, suhu tahun 2100 tidak akan mencapai tingkat mematikan.

Namun skenario seperti apa yang betul-betul dimainkan nampaknya akan ditentukan oleh para pemimpin dunia bulan Desember nanti. Pada perhelatan COP21 di Paris, dunia akan mencoba mencapai kesepakatan untuk memangkas emisi karbon demi keberlangsungan peradaban manusia.

Credit  CNN Indonesia

Belanda Akan Dengar Klaim Filipina di Laut Sengketa


Belanda Akan Dengar Klaim Filipina di Laut Sengketa Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya, tanpa mengindahkan klaim dari Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam. (Reuters/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)
 
 
Jakarta, CB -- Pengadilan Tetap Arbitrase Belanda memutuskan pada Kamis (29/10) bahwa mereka berkewajiban mendengar klaim teritorial yang diajukan Filipina melawan China di Laut China Selatan.

Manila mengajukan kasus itu pada 2013 demi mendapatkan haknya untuk mengeksploitasi zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil laut, atau sekitar 370k m di Laut China Selatan, seperti yang diizinkan Konvensi PBB untuk Hukum Kelautan, UNCLOS.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (30/10), Pengadilan Tetap Arbitrase di kota Den Haag, Belanda itu menolak klaim Beijing perihal kedaulatan teritorial dan mengatakan akan menggelar audiensi tambahan untuk mendengar argumen Filipina.

Sementara itu, China memboikot hasil tersebut dan menolak kewenangan pengadilan dalam kasusnya. Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya, tanpa mengindahkan klaim dari Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam.


Menurut pengadilan, mereka berwenang untuk mendengarkan tujuh gugatan Manila di bawah UNCLOS. Penolakan China untuk berpartisipasi "tidak menghilangkan yurisdiksi pengadilan."

Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin, menyatakan pemerintahnya tdak akan berpartisipasi maupun menerima hasil pengadilan.

"Hasil arbitrase ini tidak akan berdampak pada kedaulatan, hak, ataupun yurisdiksi China atas Laut China Selatan di bawah fakta historis dan hukum internasional," kata Liu menerangkan.

"Dari keputusan ini, Anda dapat melihat bahwa tujuan Filipina bukan untuk menyelesaikan sengketa, tetapi menolak hak China di Laut China Selatan dan membenarkan haknya sendiri," ujar Liu.

Sementara, pemerintah Filipina menyambut baik hasil tersebut.

Pengacara Jenderal Florin Hilbay, kepala pengacara Manila untuk kasus itu mengatakan keputusan pengadilan menunjukkan "langkah signifikan bagi usaha Filipina dalam mencari resolusi damai dan imbang untuk perselisihan antarpihak, serta klarifikasi haknya di bawah UNCLOS."

Sementara ahli Laut China Selatan di Pusat Studi Strategis dan Internasional, Washington D.C., menyebutnya "tamparan keras bagi China, mengingat opini tersebut secara eksplisit menolak argumen China bahwa Filipina tidak cukup bernegosiasi tentang isu itu dengan China."

Amerika Serikat, aliansi dekat Filipina yang pekan ini menantang klaim teritorial Beijing dengan berlayar dekat pulau buatan mereka di Laut China Selatan turut menyambut keputusan ini, menurut pejabat senior pertahanan AS.

"Ini menunjukkan isu peradilan berdasarkan hukum dan praktik internasional seperti ini merupakan cara yang layak untuk setidaknya mengelola konflik teritorial bila belum bisa menyelesaikannya," tutur pejabat yang enggan mengungkap identitasnya.

Pejabat AS lainnya mengatakan keputusan ini berhasil memotong klaim China atas 90 persen wilayah Laut China Selatan, atau seluas 3,5 juta kilometer persegi.

Batasan yang kabur itu dipublikasi secara resmi pada peta milik pemerintah nasionalis China tahun 1947, dan telah disertakan pada peta pemerintah komunis.

"Anda tidak bisa mengatakan batasan itu tidak dapat disangkal lagi, karena dengan mengakui yurisdiksi, pengadilan telah menunjukkan bahwa memang ada sengketa," kata pejabat AS tersebut.

"Bagi saya, hasil pengadilan ini menyasar tepat di jantung klaim batasan itu," ujarnya.

Hasil pengadilan tersebut bersifat mengikat, meskipun pengadilan tidak berhak memaksakannya dan tidak diindahkan oleh sejumlah negara.

Klaim yang dipertanyakan

Walau demikian, keputusan ini tetap menyorot China.

"Keputusan hari ini adalah langkah penting dalam menegakkan hukum internasional untuk melawan usaha China, dan menurut saya, klaimnya di Laut China Selatan," kata John McCain, ketua komite layanan bersenjata Senat AS.

Dalam kunjungannya ke Beijing hari Kamis kemarin, kanselir Jerman Angela Merkel menyarankan China agar menyelesaikan urusannya di pengadilan internasional.

China berpendapat Desember lalu bahwa sengketa itu tidak bisa dipersoalkan dengan UNCLOS, sebab itu benar-benar soal kedaulatan, bukan hak eksploitasi.

UNCLOS tidak mengatur ihwal kedaulatan, melainkan sistem teritori dan zona ekonomi yang bisa diklaim berdasarkan fitur-fitur seperti pulau, batuan, atau koral.

Namun menurut pengadilan, karang dan dangkalan di Laut China Selatan tidak terlalu penting sebagai dasar klaim teritori.

Mengenai tujuh gugatan Filipina, salah satunya terkait pelanggaran China atas hak kedaulatan Filipina untuk mengeksploitasi wilayah lautnya, pengadilan menyebut akan menampung penilaian tersebut hingga dapat menentukan arah kasus ini.

Pengadilan belum menetapkan tanggal untuk audiensi berikutnya.

Pengadilan Tetap Arbitrase didirikan di Belanda pada tahun 1899 untuk mendorong resolusi damai bagi percekcokan antarnegara, organisasi, dan pihak swasta. China dan Filipina adalah dua dari 117 negara anggotanya.

Credit  CNN Indonesia

Jet AS dan Korsel Intersepsi Jet Rusia di Semenanjung Korea


Jet AS dan Korsel Intersepsi Jet Rusia di Semenanjung Korea Jet Tempur U.S. Navy F/A-18 Super Hornet mendarat di kapal induk USS Ronald Reagan dalam latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan di Semenanjung Korea pada Kamis (29/10). (Reuters/Kim Hong-Ji)
 
 
Jakarta, CB -- Jet tempur dari Korea Selatan dan Amerika Serikat mengintersepsi dua pesawat tempur Rusia yang terbang mendekati kapal induk AS yang tengah beroperasi di Semenanjung Korea pekan ini.

Juru bicara Gedung Putih AS, Josh Earnest pada Kamis (29/10) menyatakan kapal induk super milik AS, USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir tengah melakukan latihan militer dengan Korea Selatan ketika dua pesawat Rusia Tu-142 Bear terbang mendekat.

"Sejumlah pesawat tempur Rusia ini pertama kali diintersepsi oleh pesawat militer Korea yang beroperasi di wilayah itu," kata Earnest, sembari memaparkan bahwa empat jet Amerika F/A-18s kemudian dimobilisasi untuk mengintersepsi dua jet tempur Rusia, dikutip dari Reuters.


Meski demikian, Earnest menyebut insiden yang terjadi di Laut Jepang (Laut Timur) tersebut "sangat tidak mengancam" dan mencatat bahwa USS Ronald Reagan beroperasi di perairan internasional pada saat itu.

"Ini adalah situasi tertentu yang tidak menimbulkan konfrontasi yang signifikan," katanya.

Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis memaparkan kedua pesawat Tu-142 Bear milik Rusia terbang sekitar satu mil (atau 1,6 km) dari kapal induk AS dengan ketinggian 150 meter pada Selasa (27/10). Davis menyatakan tidak ada bukti pesawat Rusia mengancam latihan militer tersebut secara langsung.
Jet Tu-142 Bears merupakan pesawat tempur pengintai dan pesawat anti-kapal selam.

Meski demikian, empat jet tempur F/A-18 diterbangkan dari kapal induk untuk mengintersepsi dua pesawat Rusia itu.

Salah satu kapal AS yang mendampingi USS Ronald Reagan mencoba menghubungi jet tempur Rusia itu melalui radio, tetapi tidak menerima jawaban.

"Sudah merupakan prosedur operasi standar bagi pesawat AS untuk mengawal setiap pesawat yang terbang di mana saja di sekitar kapal Angkatan Laut AS. Interaksi keduanya dinilai aman," kata Davis.

"Setiap kali ada pesawat yang beroperasi di dekat sebuah kapal Angkatan Laut AS, terutama sebuah kapal induk, kita akan pastikan kami melacak pesawat itu sangat dekat," kata Davis.

Davis menambahkan bahwa insiden semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya. David mencatat, "(Insiden) ini tidak sering terjadi, tetapi bukan tak pernah terjadi."

Insiden itu terjadi setelah Rusia dan Amerika Serikat pada 10 Oktober lalu menandatangani nota kesepahaman, yang menetapkan protokol untuk serangan udara di atas Suriah.

Baik Rusia maupun koalisi internasional yang dipimpin AS tengah meluncurkan serangan udara terpisah di Suriah. Meskipun kedua negara ini meluncurkan operasi di berbagai daerah yang, para pejabat AS khawatir akan potensi jet tempur AS dan Rusia bertabrakan di langit Suriah.

Credit  CNN Indonesia

Puluhan Ribu Orang di Daftar Teroris AS Telah Tewas


Puluhan Ribu Orang di Daftar Teroris AS Telah Tewas Ilustrasi Teroris (Jupiterimages/Thinkstock)
 
 
Washington, D.C., CB -- Lebih dari 16 ribu orang di daftar Amerika Serikat ternyata telah tewas, baik sudah dikonfirmasi atau dilaporkan meninggal dunia. Masih adanya nama-nama itu di daftar buronan teroris AS disebut akan menimbulkan  banyak masalah.

Diberitakan Sputnik, Kamis (29/10), hal ini terungkap dalam bocoran dokumen penilaian oleh Kantor Intelijen dan Analisis di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS atau DHS yang diterima oleh situs The Intercept. DHS menyebutnya sebagai kerusakan sistem "pengawasan".


Menurut Direktur lembaga American Civil Liberty Union’s National Security Project, Hina Shamsi, tidak hanya orang yang sudah meninggal, tapi juga banyak nama orang yang masih hidup dan tidak bersalah masuk dalam daftar AS. Hal ini akan berujung pada penangkapan dan pengadilan terhadap orang yang tidak berdosa.

Selain itu, masalah lainnya adalah banyaknya lembaga keamanan di AS yang membuat daftar nama sendiri, menyebabkannya tumpang tindih. Contohnya, Pusat Pemberantasan Terorisme Nasional, NCTC, Kementerian Keuangan dan FBI semuanya mempunyai daftar pencarian teroris yang berbeda, tidak satu dokumen.

Total ada 1,8 juta nama orang dalam daftar terorisme AS. Menurut beberapa pejabat badan keamanan AS dalam email yang diretas dan dirilis WikiLeaks, jumlah itu terlalu besar.

"Terlalu banyak, jumlahnya 7 persen dari populasi IZ (Irak)," tulis email tersebut.

Mike German, mantan agen FBI yang dikutip The Intercept mengatakan bahwa banyaknya nama orang yang telah meninggal di daftar buronan merupakan kesalahan sistem. "Ketika nama dalam daftar mencapai lebih dari sejuta nama, atau mendekati sejuta nama, maka dokumen itu menjadi tidak berguna," ujar German.

The Intercept melaporkan, sekitar 30 persen nama di daftar teroris dimasukkan atas dasar informasi yang kedaluwarsa. Bahkan, 50 persen dari nama di daftar teroris FBI sama sekali tidak tergabung dalam kelompok teror manapun.

Namun pejabat AS dalam dokumen itu berdalih, menyimpan nama orang yang sudah meninggal diperlukan untuk keperluan pemeriksaan. Dikhawatirkan, identitas orang tersebut digunakan oleh teroris yang lainnya.

Credit  CNN Indonesia

Mendarat di Surabaya, Mallaby: Kami Datang dengan Damai

Ilustrasi Pasukan Inggris memasuki Kota Surabaya (Foto: Randy Wirayudha)
Ilustrasi Pasukan Inggris memasuki Kota Surabaya (Foto: Randy Wirayudha)
HANYA dalam kurun waktu lima hari sejak memijak Surabaya, seorang perwira tinggi Inggris, Brigjen Aubertin Walter Sothern Mallaby tergeletak tak bernyawa dalam sebuah mobil yang berada di tengah-tengah baku tembak.
Merunut awal mula Mallaby datang, jenderal kelahiran 12 Desember 1899 tersebut tak ingin memancing konfrontasi dengan kekuatan lokal, baik ratusan ribu massa fanatik republik, maupun Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Surabaya.
Mallaby datang bersama Brigade Infantri India ke-49 “Fighting Cock” dengan Kapal HMS Waveney pada 25 Oktober 1945. Belum juga berlabuh, sejumlah massa bersenjata sudah menggeruduk dermaga. Sementara Mallaby dan bawahannya, Kapten Douglas MacDonald, mengawasi dermaga dari dek HMS Waveney.
“Apa yang kami lihat adalah sejumlah massa lokal berlarian dan wajahnya nampak marah. Mereka dilengkapi senjata di mana-mana. Dengan tommy gun (Submachine Gun Thompson), senapan, granat, pedang, apapun yang bisa dijadikan senjata,” ungkap MacDonald dalam buku ‘The British Occupation of Indonesia’ karya Richard McMillan.
Kemudian MacDonald dan Mallaby sempat bertukar pertanyaan. “Apa Anda pikir kita bisa menguasai tempat seluas ini dengan satu brigade?,” tanya Mallaby.
“Tidak, Pak,” jawab MacDonald. “Saya pikir juga begitu. Kita harus berhati-hati menangani mereka. Anda juga harus hati-hati,” tutur Mallaby lagi.
Mallaby pun memerintahkan Kapten MacDonald untuk berunding dengan pimpinan TKR, Dr. Moestopo. Namun MacDonald sempat terkejut ketika diperintahkan turun kapal tanpa senjata.
“Ya, kita datang dengan damai. Saya ingin Anda membawa kembali pimpinan militer dan sipil yang ingin saya ajak berunding,” sambung Mallaby.
Mau tidak mau, MacDonald turun dari kapal tanpa senjata. Hal itu jadi kesan tersendiri bagi Gubernur Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau biasa disebut Gubernur Soerjo.
MacDonald menyampaikan maksudnya bahwa dia datang tanpa senjata karena tak ingin memicu baku tembak. Tapi dengan nada ancaman, MacDonald mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu padanya, Inggris siap meratakan Surabaya dengan tanah.
MacDonald juga mengundang Gubernur Soerjo dan Moestopo untuk naik ke HMS Waveney dan berunding dengan Mallaby. Sebuah ajakan yang ditolak halus Gubernur Soerjo lantaran Moestopo lebih ‘ogah’ bicara dengan pihak Inggris.
“Lebih baik Anda kembali ke kapal Anda. Terima kasih sudah datang menemui saya. Saya percaya pada Anda, tapi Moestopo tidak,” cetus Gubernur Soerjo kepada MacDonald.
Pertemuan tak berbuah positif, Mallaby memutuskan untuk tetap menurunkan pasukannya. Adapun perwira intel dan perwira laut Inggris menyarankan untuk lebih dulu menunggu “izin” dari Moestopo, setelah pihak intel mengirim orang untuk bertemu Moestopo di dalam kota.
Namun Mallaby menolak. “Kami tidak menerima perintah dari siapapun!,” ketus Mallaby yang kemudian menurunkan pasukan pertamanya pada sekira pukul 15.15. Pasukan Brigade ke-49 “Fighting Cock” segera menguasai beberapa tempat, terutama stasiun radio dengan bersenjata lengkap dan bayonet terhunus.
Malam harinya, Kolonel L.H.O Pugh ditemani dua perwira bawahan datang menemui Moestopo. Pugh ingin menjabarkan maksud kedatangan Inggris, di mana mereka hanya ingin mengurus para interniran dan tak ingin mencampuri urusan republik dengan NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie).
Akan tetapi, pemantik konflik tak terhindarkan dengan tidak disengaja. Sebuah jip yang dikendarai pemuda Surabaya, dihentikan Royal Military Police (Polisi Militer Inggris).
Para pemuda di-sweeping, dilucuti senjatanya dan dituduh mencuri jip tersebut. Dari situlah muncul tembak-menembak pertama yang berlangsung tiga hari.
29 Oktober, Soekarno datang ke Surabaya untuk meredam situasi. Mallaby satu di antara perwira Inggris yang turut bersua.
Tapi dalam perjalanan ke Gedung Internatio untuk menyebarkan kabar gencatan senjata pada 30 Oktober, Mallaby tewas ditembak dua pemuda di dalam mobil yang terperangkap baku tembak.


Credit  Okezone



Tewasnya Mallaby yang Memicu Surabaya Inferno

Bangkai mobil Brigjen Aubertin Walter Sothern Mallaby pasca-insiden di depan Gedung Internatio (Foto: Wikipedia)
Bangkai mobil Brigjen Aubertin Walter Sothern Mallaby pasca-insiden di depan Gedung Internatio (Foto: Wikipedia)
MAKSUD hati ingin menyelamatkan sejumlah pasukannya, Brigjen Aubertin Walter Sothern Mallaby justru meregang nyawa dan tewas di Surabaya. Kematian perwira tinggi Inggris itu kemudian jadi trigger Pertempuran Surabaya yang dikenang pasukan Inggris sebagai Surabaya Inferno atau neraka Surabaya.
Akhir Oktober, tak lama berselang setelah pasukan Inggris mendarat di pelabuhan Surabaya, insiden demi insiden terjadi dan memancing pertempuran dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), serta milisi lokal Surabaya lainnya.
Presiden RI pertama, Ir Soekarno sempat terbang ke Surabaya demi meredam suasana. Sempat pula terjadi pertemuan antara pemimpin Surabaya, Soekarno dan Mallaby, sang komandan Brigade Infantri India ke-49 “Fighting Cock”, pada 29 Oktober 1945 atau 70 tahun silam.
Mallaby juga sempat bersua Soekarno lagi di hari berikutnya, 30 Oktober. Sementara Soekarno kembali ke Jakarta, Mallaby menetap di Surabaya. Mallaby ditemani beberapa bawahannya, ingin menyebarkan berita gencatan senjata, terutama ke Gedung Internatio, di mana beberapa pasukannya masih terkepung.
Sejumlah pihak sudah melarang Mallaby untuk berangkat, termasuk elemen intelijen Inggris, Force 136. Namun Mallaby keukeuh berangkat bersama Kapten Shaw, Smith dan Laughland.
Seperti dikutip dari buku ‘The British Occupation of Indonesia: 1945-1946” karya Richard McMillan, mereka berangkat dengan berkonvoi dan dikawal sejumlah pemimpin Surabaya, seperti Roeslan Abdulgani, Soedirman, Sungkono, Doel Arnowo dan Kundan, tokoh masyarakat India di Surabaya yang bertindak sebagai penerjemah.
Konvoi itu disambut kerumunan masssa ‘arek-arek Suroboyo’ dan Kapten Shaw, diberi mandat oleh Mallaby untuk bicara langsung pada pimpinan tentara Inggris yang terperangkap, Mayor Venugopal, komandan Mahratta ke-5 dan 6 dari Kompi D – pasukan yang terkepung di Gedung Internatio.
Namun belum selesai pembicaraan di dalam gedung, muncul tembakan dari arah dalam ke luar gedung. Sontak, para pemuda yang berkerumun di luar gedung bereaksi membalas tembakan.
Di tengah baku tembak, dua pemuda muncul di balik pintu mobil dan Kapten Laughland melihat keduanya mencoba membuka katup bensin mobil. Laughland pun mengusir keduanya dengan tembakan karena takut mobil akan dibakar.
Tapi kemudian keduanya kembali dan sempat bicara singkat. Satu dari pemuda itu mengeluarkan revolver dan menembak Mallaby. Smith dan Laughland yang juga masih di dalam mobil pun ketakutan dan spontan, melemparkan granat, satu-satunya senjata yang mereka punya ke arah dua pemuda.
Laughland dan Smith pun berhasil kabur dengan menceburkan diri ke Kali Mas. Mereka menyelam dan berhasil sampai ke pos Inggris dekat pelabuhan. Dari kedua perwira inilah, kisah soal penembakan Mallaby disampaikan.
Dalam buku “Friends and Exiles: A Memoir of the Nutmeg Isles and the Indonesian Nationalist Movement” karya Des Alwi, sehari kemudian Inggris meradang. Inggris memperkuat pasukan dengan mendatangkan sejumlah tank dan pesawat tempur Supermarine Spitfire.
Kekuatan tambahan Inggris itulah yang pada 10 November, menerjang segenap sudut Kota Surabaya, di mana Inggris dibuat kerepotan sebelum bisa menguasai kota tersebut beberapa hari kemudian.
Pihak Indonesia menyebut insiden itu sebagai Hari Pahlawan, sementara pihak Inggris mengenang peristiwa itu sebagai Surabaya Inferno. Adapun kemudian, Mallaby sendiri akhirnya dimakamkan Menteng Pulo, Jakarta.

Credit  Okezone

Sumpah Pemuda dan Kepak Sayap Pesawat N219

Pesawat buatan anak bangsa ini, dipamerkan saat Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dan Kepak Sayap Pesawat N219
Pesawat N219 buatan Lapan dan PT Dirgantara Indonesia (www.indonesiadefensenews.blogspot.com)
 
  CB - Sumpah pemuda tahun ini menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan anak bangsa. Salah satunya dengan memamerkan kesuksesan produksi pesawat dalam negeri, N219. Meski hanya memiliki kemampuan daya angkut 19 penumpang namun pesawat ini dianggap mampu membuka pintu sejarah bagi industri pesawat dalam negeri.
Pesawat N219 telah dipamerkan hari ini, seiring dengan International Seminar On Aerospace Science Technology (ISAST) di Kuta, Bali. Perkenalan pesawat ini sesuai rencana Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang memang menggunakan momentum Sumpah Pemuda untuk memperkenalkannya kepada publik.
Dikatakan Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan, Gunawan Setyo Prabowo, pesawat ini akan dipasarkan pada 2017, namun baru sebatas pasar lokal karena kebutuhan dalam negeri sendiri cukup tinggi. Pesawat ini ditujukan untuk feeder antarbandara kecil atau perintis, seperti yang terdapat di Indonesia Timur, atau Kalimantan. Rute terbangnya, diklaim Gunawan bisa mencapai radius 5.000 kilometer, seperti dari Cilacap ke Bandung, atau Jakarta ke Purwokerto.
“Pernah juga digunakan uji coba terbang dari Irian ke Sulawesi. Tapi jarak itu untuk ukuran keamanan penerbangan saja. Kalau mau lebih jauh sebenarnya bisa asal sering berhenti,” kata Gunawan kepada VIVA.co.id, Rabu 28 Oktober 2015.
Dilansir dari situs Lapan, Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa Lapan, Dr. Rika Andiarti, menyatakan jika institusinya, bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI), memang telah berkomitmen kepada presiden dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk melaksanakan roll out pada tanggal 28 Oktober 2015, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Pada acara tersebut, komponen airworthiness N219 akan ditampilkan. Komponen tersebut terdiri dari fuselage, wing, ethernet dan control services, serta komponen class one mockup.
“Pengembangan N219 ini bukan hanya bertujuan untuk membangun pesawat transport, melainkan juga untuk menumbuhkembangkan industri kecil Indonesia di bidang penerbangan. Dalam pembuatan N219, tool dan panel jig-nya merupakan hasil produksi industri kecil di Bandung dan Jawa tengah,” tutur Rika.


Dipenuhi Komponen Murni Buatan Dalam Negeri
Dipaparkan Rika, pembuatan pesawat ini terus diupayakan untuk menggunakan komponen dalam negeri. Sesuai target awal, kata dia, prototipe pesawat N219 akan memenuhi 40 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dalam jangka waktu lima hingga 10 tahun mendatang, TKDN akan ditingkatkan menjadi 60 persen.
“Hal ini sejalan dengan dukungan dan semangat dari Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Industri Komponen guna mempersiapkan Airframe Part (Komponen Pesawat Terbang) buatan dalam negeri,” kata dia.
N219 sendiri merupakan hasil kerja sama Lapan yang melibatkan PT DI sebagai pihak yang memproduksi. Selain menumbuhkan industry pesawat dalam negeri, pihak Lapan juga ingin membangkitkan kembali perusahaan produsen pesawat kebanggaan Indonesia, PT DI.
"Ini sebetulnya pesawat yang jauh lebih sederhana. Misi kami sesungguhnya adalah menghidupkan kembali PT DI. Murni tidak ada campur tangan asing. Tidak seperti N250 yang masih menggunakan konsultan asing, N219 murni Indonesia,” ujar Gunawan.
Dipaparkan Gunawan, dengan modal riset Rp200 miliar, Lapan dan PT DI akan memproduksi sekitar 250 unit pesawat N219. Harga per unitnya dibanderol sekitar Rp50 sampai Rp54 miliar. Itu disebutnya sebagai nilai yang cukup kompetitif karena saat masuk ke pasar pada 2017 nanti, N219 harus berhadapan dengan pesawat lain buatan China. Gunawan optimis jika N219 bisa mengangkat nama Indonesia di kancah industri dunia karena Lapan dan PT DI mengaku sangat serius menggarap pesawat tersebut. Bahkan dalam satu tahun, diungkap Gunawan, PT DI bisa memproduksi 12 unit pesawat N219, atau satu bulan satu pesawat.
“April tahun depan kami akan melakukan first test flight. Setelah itu sertifikasi turun. Sekarang pesawatnya sudah ready, utuh dengan sistem lengkap. Bahkan sudah ada pemesanan, sekitar 75 unit dari Lion Air, Aviastar, dan beberapa institusi pemerintah daerah,” kata Gunawan.
Ke depannya, jika pesawat ini laku di pasar, kata dia, Lapan akan melanjutkan dengan produksi N245. Namun harus dengan perhitungan yang matang, termasuk ancaman competitor.
“Investasi di pesawat itu tinggi. Kalau tidak dihitung nanti seperti apa dipasar, laku kebeli atau tidak. Kalau lancar, kita lanjut ke N245. Jika misalnya N219 dipasarkan tahun 2017, terus penjualannya bagus, kita langsung buat N245. Lapan sudah buat programnya. Nanti N245 memiliki kapasitas 45 orang dan lebih besar dari sebelumnya, kemungkinan bisa dipasarkan di 2019,” kata Gunawan.



Spesifikasi Lengkap N219
Dikatakan Gunawan, pesawat ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi perintis di Indonesia Timur, tepatnya wilayah-wilayah yang tidak bisa ditempuh dengan jalur darat dan laut. Pasalnya, di kawasan Indonesia Timur ada kebutuhan pesawat untuk mendarat di daerah pegunungan, landing dan takeoff yang pendek, serta memiliki fasilitas rendah. Itulah yang akan menjadi fokus pelayanan N219.
“N219 bisa dikonversi untuk beberapa kepentingan. Bisa diubah ke model amfibi, militer, transport, kargo, juga bisa untuk pemadam kebakaran. Tetapi yang lebih penting, pesawat ini ditujukan untuk pemenuhan transportasi perintis di Indonesia Timur. Materinya campur-campur. Ada alumunium seri 2 dan 6. Untuk sementara bahan-bahan tersebut diimpor dari luar, tetapi dimanufaktur di sini,” kata dia.
N219 ini diharapkan bisa menggantikan pesawat Twin Otter yang sempat populer di era 1970-1980. Sayangnya pesawat jenis ini telah usang. Tidak diproduksi lagi, meski beberapa kerap masih ditemui di Indonesia.
Huruf N dalam nama itu adalah Nusantara, menunjukkan bahwa desain, produksi dan seluruh perhitungan dikerjakan di Indonesia. Pesawat N219 merupakan pesawat baru, tidak meniru jenis pesawat manapun.  Bobot bersih pesawat ini 4,7 ton. Telah memenuhi unsur pesawat kecil menurut  standar FAR 23. Bisa menjangkau jarak maksimal 1.111 kilometer. Kurang lebih sama dengan jarak terbang Jakarta ke Balikpapan.

Meski mungil, daya tampung pesawat ini terbilang besar. Hingga tujuh ton. Sayap sepanjang 19,5 meter mampu membuat logam sepanjang 16,5 meter dan tinggi 6,1 meter ini melayang-layang di ketinggian maksimal 10.000 kaki dari permukaan laut.

Pesawat N219 sengaja didesain hanya untuk kebutuhan sipil, dengan kapasitas penumpang hanya 19 orang. Dengan begitu, pesawat ini bisa dioperasikan pada daerah dengan kondisi alam ekstrim dan tingkat kesulitan yang tinggi. Seperti landasan tak beraspal di wilayah pegunungan. Di wilayah kepulauan.

Sejumlah teknologi unik telah diadopsi. Konstruksi badan dan sayap dari aluminium. Mesin off the sheft yang banyak digunakan dalam dunia penerbangan. Sistem teknologi di dalamnya sudah modern. Reliable, dan mudah dalam perawatan. Teknologi Avionic N219 adalah teknologi termodern sekarang ini. Menggunakan glass cockpit dengan fitur syntetic untuk membantu pilot mendapatkan informasi navigasi yang akurat meskipun cuaca buruk.
Ini bisa menjadi perwujudan dari mimpi ahli pesawat jenius asal Indonesia, yang juga presiden ke-3, BJ Habibie. Bahkan sang anak, Ilham Habibie telah meneruskan jejak sang ayah, dengan memproduksi R80, pesawat berkapasitas 80 orang. Kepada Viva.co.id Ilham mengungkapkan keyakinannya jika kemampuan Indonesia untuk membuat pesawat sudah lengkap, termasuk dukungan dalam negeri.
 “Boeing bisa kuat karena memiliki dukungan pasar dalam negeri yang besar. Airbus juga disokong oleh tiga negara, Jerman, Prancis dan Spanyol, sehingga kemudian besar di Eropa. Logika itu menurut saya juga harus diterapkan di Indonesia. Kita lihat misalnya dengan mata kepala kita sendiri, tiap tahun berapa ratus pesawat terbang yang kita pesan. Buat industry, itu memang tidak bisa otomatis beli semua dari Indonesia, tapi kedekatan pasar dengan produsen itu penting,” ujar Ilham, pendiri PT Regio Aviasi Industri (PT RAI).





Credit  VIVA.co.id

Indonesia-Malaysia bahas teknis Dewan Negara Penghasil Sawit


Indonesia-Malaysia bahas teknis Dewan Negara Penghasil Sawit
Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 
 
 
Jakarta (CB) - Indonesia dan Malaysia menggelar pertemuan untuk membahas teknis pembentukan Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producer Countries (CPOP).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dalam pertemuan dengan delegasi Malaysia di Jakarta, Jumat, mengatakan perumusan teknis pembentukan CPOP merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Bogor, beberapa pekan lalu.

"Kedua negara akan membentuk 'Council of Palm Oil Producer Countries'. Maka, hari ini dirumuskan secara teknis dalam bentuk apa saja sih mekanisme pengaturannya, pemilihan board of executives (badan eksekutif) seperti bagaimana, fungsinya apa. Pokoknya sangat detil," katanya.

Rizal mengatakan pembentukan dewan itu perlu dirumuskan dengan memperhatikan aspek kelegalan hukum.

Oleh karena itu, hadir pula penasihat hukum dari Malaysia serta penasihat hukum Kemenko Kemaritima Otto Hasibuan.

"Secara hukum akan dibantu juga oleh penasihat hukum kami. Doakan cepat selesai, kalau tidak saya diuber sama Presiden Jokowi dan PM Najib," katanya.

Sebelumnya, dalam pertemuan di Istana Bogor, 11 Oktober lalu, Presiden Jokowi dan PM Najib Razak sepakat untuk membentuk Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producer Countries (CPOP) untuk menghadapi hambatan di sektor tersebut.

Saat ini, kedua negara sedang membentuk satuan tugas dalam menyiapkan harmonisasi standar industri dari kedua negara untuk diterapkan secara global.

Hal tersebut bertujuan untuk mensejahterakan para petani kelapa sawit kecil baik di Indonesia maupun Malaysia.

Hingga saat ini, produksi minyak kelapa sawit Indonesia dan Malaysia mencapai 85 persen di seluruh dunia.




Credit  ANTARA News


Satu asteroid akan mendekati Bumi pada Sabtu


Satu asteroid akan mendekati Bumi pada Sabtu
Grafik yang menggambarkan orbit asteroid 2015 TB145. Asteroid itu akan melintasi Bumi pada jarak lebih jauh dari orbit bulan pada 31 Oktober 2015 pukul 10:05 waktu Pasifik (01:05 EDT dan 17:05 UTC). ( NASA/JPL-Caltech)
 
Cape Canaveral (CB) - Satu asteroid yang baru ditemukan para ilmuwan bulan ini akan bergerak mendekati Bumi pada Sabtu (31/10), membawa kesempatan terbaik untuk mengumpulkan data tentang pelintasan batu antariksa menurut para astronom.

Asteroid yang diperkirakan berdiameter sekitar 400 meter itu akan melintasi Bumi dengan kecepatan 22 mil atau 35 kilometer per detik sekitar pukul 01.00 (17.00 GMT).

Batu antariksa yang dikenal sebagai 2015 TB145 itu akan berada sekitar 300.000 mil atau 480.000 kilometer dari Bumi, lebih jauh dari bulan tapi relatif dekat dalam ukuran kosmik.

Para astronom berharap bisa menangkap citra radar dan melakukan pengukuran lain selama asteroid mendekat, sesuatu yang jarang terjadi pada para ilmuwan yang biasanya mengandalkan robot antariksa mahal untuk mengumpulkan informasi semacam itu.

Mereka berharap bisa mempelajari bentuk, dimensi, fitur permukaan dan karakteristik lain dari asteroid.

"Pergerakan 2015 TB145 ke dekat ... berpasangan dengan ukurannya, mungkin ini akan menjadi pencitraan radar terbaik yang kita lihat dalam beberapa tahun," kata Lance Benner, astronom di Laboratorium Propulsi Jet Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Pasadena, California, dalam artikel di laman resmi badan antariksa itu.

Di samping nilai ilmiah murninya, perjumpaan dengan asteroid bisa membantu para perekayasa mengembangkan teknik pelacakan dan pengukuran yang lebih baik untuk mengetahui kemungkinan asteroid menabrak Bumi.

Batu antariksa kecil berjatuhan ke Bumi secara konstan, kebanyakan hancur saat mereka melewati atmosfer.

Sekitar 65 juta tahun lalu, satu asteroid atau komet berdiameter sekitar 10 kilometer jatuh ke daerah yang sekarang merupakan semenanjung Yukatan, Meksiko, memicu perubahan iklim global yang membunuh dinosaurus bersama dengan sekitar 75 persen kehidupan yang ada pada masa itu menurut para ilmuwan.

Yang lebih baru, asteroid dengan lebar sekitar 20 meter pecah di atas Chelyabinsk, Russia, pada Februari 2013, menghancurkan jendela-jendela dan merusak bangunan.

NASA bekerja memetakan potensi bahaya asteroid dan komet yang melintas dalam radius 30 juta mil atau 48 juta kilometer dari Bumi.

Asteroid 2015 TB145 ditemukan kurang dari tiga pekan lalu.

"Benda besar yang bisa menimbulkan kerusakan signifikan jika jatuh ke planet kita ditemukan hanya 21 hari sebelum pelintasan terdekatnya, menunjukkan kebutuhan untuk memantau langit malam setiap hari," kata Detlef Koschny, astronom Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), seperti dilansir kantor berita Reuters.



Credit  ANTARA News

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan
Helikopter serang Rusia, Mi-28 (disebut NATO: Havoc) dikembangkan oleh Mil Moscow Helicopter Plant. Mil meluncurkan Mi-28N Havoc pada Agustus 1996. Helikopter ini pertama kali terbang pada April 2004 dan uji terbang dengan Angkatan Udara Rusia pada Juni 2005. Angkatan Udara Rusia berencana mengoperasikan 60 helikopter serang ini. topwar.ru

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan
Kode N pada Mi-28N Havoc berarti Night, yang menunjukan bahwa helikopter ini dapat beroperasi dalam malam hari, karena itu M28-N disebut Night Hunter atau Pemburu Malam. Tidak hanya mampu beroperasi pada malam hari saja, Mi-28N dirancang dapat beroperasi dalam segala cuaca. Mi-28 memiliki desain helikopter tempur konvensional, kokpit pilot di belakang dan penembak di depan. military-today.com

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan
Helikopter Mi-28N menggunakan dua rotor, satu rotor utama dan satu lagi di ekor. Kepala rotor utama memiliki bantalan elastomer dan baling-baling utama terbuat dari bahan komposit. Rotor ekor didesain dengan konfigurasi biplan, dengan baling-baling berbentuk X yang dikontrol secara independen. Mil membuat bilah dari plastik, yang dipasang pada Mi-28N. hdwp.ru

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan
Kokpit Mi-28N Havoc terbuat dari baja dan kaca yang mampu melindungi kru dari tembakan dengan peluru hingga kaliber 20 mm. Kokpit pilot dan operator senjata disekat untuk mengurangi kemungkinan keduanya tertembak oleh satu peluru. Landing gear dan kursi menyerap energi sehingga melindungi kru pada saat mendarat darurat atau jatuh pada ketinggian rendah. army.lv

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan
Mi-28N dilengkapi dengan senjata otomatis meriam otomatis 30 mm 2A42 berkemapuan 300 putaran sekali tembak. Sayap helikopter tempur ini dilengkapi empat cantelan membawa rudal udara-ke-permukaan Ataka, rudal udara-ke-udara Igla, dan pods roket. Kombinasi senjata yang didapat dibawa adalah: 16 rudal anti tank Ataka-V dan 40 roket S-8 rockets, atau 16 rudal anti tank Ataka-V dan 10 roket S-13, atau 16 rudal anti tank Ataka-V dan 2senjata mesin Gsh-23L 23 mm dengan 250 putran, atau 8 rudal Igla-V dan rudal udara ke udara Vympel R-73. armyphotos.net

Helikopter Mi-28N, Pemburu Malam yang Mematikan
Mi-28A menggunakan dua mesin turboshaft TV3-117VMA, yang dipasang di kedua sisi badan pesawat. Dua mesin menjalankan rotor utama dengan lima-blade dan rotor ekor dengan empat blade. Masing-masing mesin menghasilakn daya 2.194 tenaga kuda. Mi-28 dilengkapi dengan deflektor untuk debu dan benda asing. Kapasitas bahan bakar internal adalah 1.720 liter. Sebanyak empat tangki bahan bakar eksternal tdapat dipasang di bawah sayap. wikipedia.org




Credit  Tempo.co




McCain: Afghanistan Minta Tolong Rusia karena AS Gagal


McCain Afghanistan Minta Tolong Rusia karena AS Gagal
Senator Joh McCain menilai langkah Afghanistan minta tolong Rusia karena AS gagal memulihkan negara itu. | (Reuters)

WASHINGTON  (CB) - Senator terkemuka Amerika Serikat (AS), John McCain, mengatakan bahwa, kebijakan Presiden AS, Barack Obama, gagal untuk memulihkan Afghanistan dan melindunginya dari teroris. Inilah sebabnya, Pemerintah Afghanistan sekarang meminta tolong Rusia untuk mengirim bantuan militer.

“Pemerintah Afghanistan menjangkau ke Rusia untuk memperoleh bantuan militer sebagai akibat dari (kegagalan) Presiden Barack Obama yang fokus membatasi keterlibatan Amerika di Afghanistan,” kata McCain. 

”Seperti di Irak, Suriah, Ukraina, dan terlalu banyak tempat lain di seluruh dunia, kepemimpinan Presiden Obama sekali lagi gagal meninggalkan kevakuman yang akan diisi oleh lawan kami,” lanjut McCain mengacu pada Rusia, seperti dikutip oleh CNSNews, Rabu (28/10/2015).

Seperti diketahui, Afghanistan telah meminta bantuan militer dari Rusia, termasuk pengiriman helikopter tempur dan senjata berat, untuk memerangi militan Taliban.

Belum lama ini, Wakil Presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum juga mengunjungi Moskow. Duta Besar Rusia untuk Afghanistan, Alexander Mantytskiy, menegaskan bahwa Moskow sedang mempertimbangkan bantuan militer yang diminta Kabul.


Credit  Sindonews



NATO Bantah Akan Tempatkan Pasukan Dekat Perbatasan Rusia


NATO Bantah Akan Tempatkan Pasukan Dekat Perbatasan Rusia
NATO bantah akan kirim pasukan di sekitar Rusia | (Telegraph)

MOSKOW (CB) - Deputi juru bicara NATO, Carmen Romero mengatakan, NATO tidak mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan kehadiran militernya di dekat Rusia. Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang mengatakan NATO akan menempatkan pasukan di dekat perbatasan Rusia.

"Kami akan terus membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menghadapi tantangan keamanan, seperti mempersiapkan pertemuan puncak NATO di Warsawa pada Juli mendatang. Termasuk bagaimana untuk lebih memperkuat pertahanan kolektif melalui adaptasi jangka panjang. Tapi pada tahap ini, kita tidak membahas pilihan tertentu," kata Romero seperti dilansir dari laman Sputnik, Kamis (29/10/2015).

Menurut Romero, selama tahun lalu, NATO telah menerapkan Rencana Kesiapan Aksi yang disebut meningkatkan pertahanan kolektif terbesar sejak akhir Perang Dingin. Rencana aksi itu meliputi rotasi pasukan NATO di negara-negara sekutunya yang ada di timur dan membangun enam markas kecil baru di wilayah tersebut, serta program latihan intensif.

Sebelumnya dikabarkan NATO sedang mempertimbangkan untuk mengirim satu batalion hingga 1.000 tentara ke Polandia dan negara-negara Baltik seperti Estonoa, Latvia, dan Lithuania, serta mengerahkan batalion tunggal untuk seluruh wilayah. 

Moskow pun bereaksi. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Moskow telah berulang kali memperingatkan tentang rencana dan ancaman yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah pasukan NATO diposisikan di sepanjang perbatasan barat Rusia.


Credit  Sindonews


Pesawat-pesawat Kremlin Dituduh Angkut Senjata Iran ke Suriah


Pesawat pesawat Kremlin Dituduh Angkut Senjata Iran ke Suriah
Pesawat-pesawat Kremlin dituduh mengangkut senjata Iran ke Suriah. | (Sat International)

WASHINGTON (CB) - Pesawat-pesawat kargo Kremlin atau Rusia dituduh membantu Iran mengangkut senjata-senjatanya ke Suriah. Tuduhan itu disampaikan sumber-sumber interlijen Barat kepada Fox News.

Dalam sebuah laporan disebut bahwa pesawat-pesawat kargo Rusia sudah dua kali mengangkut senjata-senjata Iran ke Suriah selama 10 hari terakhir.

Pesawat-pesawat pengangkut Rusia itu pada awal bulan ini terlihat di landasan udara Rusia di Latakia, Suriah. Jika laporan itu benar, maka tindakan dari penerbangan-penerbangan Rusia yang tidak terdaftar itu sudah melanggar dua resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan embargo senjata terhadap Iran.

Menurut laporan Fox News yang dilansir semalam (28/10/2015), pergerakan pesawat-pesawat Kremlin dalam mengangkut senjata Iran dikoordinasikan oleh Kepala Pasukan Khusus Iran Al-Quds, Qassem Soulimeini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Laporan itu juga menyebut sebuah maskapai penerbangan sipil Iran, Mahan Air, melakukan penerbangan militer ke Suriah beberapa kali setiap hari dari Teheran ke Latakia.

Pemerintah Iran belum memberikan konfirmasi atas tuduhan itu. Pihak Kremlin juga belum berkmentar. Namun, Teheran selama ini mengaku mendukung penuh sekutunya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang hendak digulingkan kelompok pemberontak moderat dan berbagai kelompok militan termasuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Iran setidaknya sudah mengakui bahwa para petinggi Garda Revolusi Iran berada di tanah Suriah untuk memberikan nasihat militer kepada pasukan Assad. Bahkan beberapa petinggi Iran itu tewas di Suriah. Kendati demikian, Teheran membantah mengirim pasukan tempur ke Suriah.


Credit  SINDOnews


Kamis, 29 Oktober 2015

Uni Eropa Terancam Pecah oleh Krisis Pengungsi?


 
DW Arus pengungsi membanjiri Eropa

  CB — Krisis pengungsi membuat disintegrasi Eropa. Walau dijanjikan bantuan, sejumlah negara Balkan tetap tak mampu tangani arus pengungsi. Situasi di Serbia masih kacau balau, dan Slovenia menunggu bantuan aparat keamanan.

Arus pengungsi dari Suriah, Afganistan, dan Irak terus mengalir tak terbendung ke Eropa. Barisan panjang puluhan ribu pengungsi di perbatasan Slovenia kini menjadi simbol dari krisis berat yang harus dihadapi Eropa.

Negara-negara transit, khususnya di Balkan, kekurangan infrastruktur. Setiap hari, lebih dari 10.000 pengungsi menunggu di Presevo untuk melintasi perbatasan Macedonia-Serbia, sementara di kamp hanya tersedia 12 toilet.

Kecaman terhadap politik "naif", terutama dari Kanselir Jerman Angela Merkel yang melontarkan sinyal mempersilakan datang bagi pengungsi yang bisa melakukan perjalanan ke Eropa juga makin kencang dilontarkan.

Pesan Jerman itu semula hanya ditujukan kepada warga Suriah yang dicabik perang saudara di negerinya. Dengan mempertaruhkan nyawa, ratusan ribu pengungsi berbondong-bondong datang ke Eropa untuk menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan.

Eksodus massal sudah bergerak. Tak ada yang mampu lagi menghentikannya. Arus ini juga melibatkan warga dari negara lain yang juga merasa terancam. Baik dari Irak, Afganistan, maupun negara lainnya.

Mereka termasuk "pengungsi ekonomi" yang sulit disalahkan karena mencari kehidupan yang lebih baik. Setelah Hongaria menutup perbatasannya, pengungsi kini mencari rute lain, melintasi Balkan, seperti terlihat dalam grafik.

DW Rute yang digunakan pengungsi ketika melewati Balkan

Jerman memang sigap mengantisipasi, walau sejumlah negara bagian kini mengakui sudah kewalahan. Sesuai kesepakatan KTT darurat di Brussel, yang berisi 17 poin aksi, Jerman juga akan segera mengirim bantuan polisi ke negara mitra Uni Eropa, Slovenia, yang kewalahan menjaga keamanannya.

Uni Eropa memutuskan pengiriman 400 tambahan polisi ke Slovenia. Dalam waktu bersamaan, jumlah personel dari satuan penjaga perbatasan Uni Eropa, Frontex, akan ditambah.

Krisis politik di Jerman

Pemerintah di Berlin juga menggagas wacana mengusir pengungsi dari Afganistan sebagai langkah prioritas. Alasannya, situasi di Kabul sudah aman. Namun, Afganistan bukan Kabul, dan situasi di negeri ini juga membahayakan nyawa.

Taliban menguasai hampir seluruh negeri, dan Kabul hanyalah satu titik yang "relatif" aman saat ini, demikian komentar kepala redaksi DW Afganistan, Florian Wiegand.

Realitanya, situasi politik di dalam negeri Jerman kini juga makin panas. Akibat krisis pengungsi, gerakan anti-Islam, Pegida, makin banyak mendapat dukungan.

Kebijakan Kanselir Merkel, yang secara unilateral mengundang pengungsi Suriah, juga memiliki konsekuensi politik di dalam partainya, CDU. Kini, suara tidak puas, bahkan marah, makin banyak dilontarkan anggota CDU.

Sejumlah anggota kenamaan dari daerah pemilihan bahkan mengancam akan keluar dari partai. Foto selfie Merkel dengan seorang pengungsi memicu kritik yang amat keras. Sikap itu dinilai sudah melewati kepatutan politik.

 
DW Selfie Angela Merkel dengan pengungsi yang membuat berang kalangan petinggi partai CDU

Periset partai, Oskar Niedermayer, mengatakan kepada DW bahwa Merkel berusaha sekuat tenaga untuk menjaga citra. Namun, pakar ilmu politik kenamaan itu menegaskan, keretakan dalam tubuh partai mulai membesar. Komunikasi internal kini juga tidak berfungsi.

Ketua partai CSU di Bayern yang merupakan gandengan CDU, Horst Seehofer, bahkan sudah melontarkan ancaman bernada keras serta ultimatum kepada Merkel untuk secepatnya membatasi jumlah pengungsi yang diterima di negara bagiannya.

Para analis politik menyatakan, krisis pengungsi sudah mencapai satu titik kulminasi. Ketangguhan seluruh tatanan Uni Eropa diuji. Kondisi ini sekaligus mengguncang politik dalam negeri Jerman serta klaim Kanselir Merkel sebagai tokoh terkemuka di Eropa.


Credit  Kompas.com


AS Ingin Akhiri "Neraka" Perang Saudara di Suriah


Syria Rebels Gathering via BBC Kerusakan akibat serangan udara yang dilancarkan Rusia ke Suriah ke wilayah Homs di Suriah, Rabu (30/9/2015).

WASHINGTON, CB - Amerika Serikat kini meningkatkan upaya diplomatik untuk mengakhiri "neraka" perang saudara Suriah bahkan saat mereka meningkatkan dukungan untuk kelompok pemberontak moderat, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry.

Kerry tengah melakukan perjalanan ke Vienna untuk melakukan pembicaraan dengan para menteri luar negeri guna mengakhiri konflik yang sudah berlangsung empat setengah tahun itu.

Iran untuk pertama kalinya akan ikut ambil bagian dalam perundingan yang juga menyertakan Rusia, Arab Saudi dan Turki itu.

Rusia dan Iran mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.

AS, Turki, Arab Saudi serta negara-negara Teluk lainnya mendesak agar Presiden Assad tidak berperan dalam jangka panjang untuk masa depan negara itu.

Para menteri luar negeri dari Inggris, Perancis, Jerman, Mesir, Lebanon dan Uni Eropa telah memastikan bahwa mereka akan menghadiri pertemuan tersebut, dan negara Timur Tengah lain juga diharapkan datang.

"Tantangan yang kita hadapi saat ini di Suriah adalah untuk mencari jalan keluar dari 'neraka'," kata Kerry dalam pidatonya di badan penelitian Carnegie Endowment for International Peace di Washington DC.



Credit  KOMPAS.com



Potong Anggaran Militer, Irak Akan Rekrut 10.000 Tentara


Potong Anggaran Militer, Irak Akan Rekrut 10.000 Tentara  
Pihak militer Irak tengah mengetatkan anggaran, tetapi akan merekrut sekitar 10 ribu tentara paramiliter untuk meningkatkan serangan terhadap ISIS. (Reuters/Thaier al-Sudani)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Keuangan Irak, Hoshiyar Zebari memaparkan pihak militer Irak tengah mengetatkan anggaran, menyebabkan sejumlah pembelian senjata ditunda. Meski demikian, Irak akan merekrut sekitar 10 ribu pasukan paramiliter tambahan, yang dinilai penting untuk memerangi kelompok militan ISIS.

Dilaporkan Reuters, Baghdad akan berfokus pada pengeluaran militer tahun 2016 untuk membeli senjata ringan dan sedang, seperti senapan jitu, perangkat anti-pertambangan dan peralatan pengawasan sebagai alternatif untuk senjata berat seperti artileri.

"Terdapat pergeseran dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas senjata yang diperlukan untuk perang semacam ini," ujar Zebari dalam wawancara pada KTT Investasi Timur Tengah, dikutip dari Reuters.


Irak, salah satu negara eksportir minyak utama dunia, kini tengah mengalami krisis uang tunai karena harga minyak dunia yang lebih rendah. Irak menilai pembelian senjata ringan dapat meningkatkan upaya kontraterorisme, menurut Zebari.

Pasukan Mobilisasi Populer, PMF, yang meliputi para relawan, pejuang suku Sunni dan kelompok Syiah yang didukung kuat oleh Iran, dinilai sebagai benteng melawan kelompok militan ISIS yang menguasai hampir sepertiga dari negara itu tahun lalu.

Puluhan ribu pejuang dikerahkan di seluruh negeri bersama militer Irak, yang hampir kalah dua kali dalam satu tahun terakhir ketika menghadapi ISIS.

Zebari menyatakan sekitar 20 persen dari anggaran militer Irak tahun 2016 akan dialokasikan untuk pertahanan negara, termasuk untuk PMF. Namun, pengeluaran untuk pasukan paramiliter akan kurang dari US$ 1 miliar yang dialokasikan tahun ini, sejalan dengan pemotongan anggaran yang lebih luas.

"Saya pikir kami akan merekrut sekitar 10.000 anggota baru yang mereka (PMF) minta, tetapi anggaran mereka dimasukkan ke dalam anggaran pasukan keamanan," katanya memaparkan alokasi anggaran nasional tahun depan.

"Kami akan membayar gaji mereka, kami membayar peralatan mereka, kami membayar kebutuhan dasar mereka untuk berperang," tutur Zebari.

Pengajuan anggaran nasional Irak untuk tahun 2016 menyebutkan pengeluaran negara ini akan mencapai sekitar US$95 miliar, dengan defisit hampir US$21 miliar.

Jumlah ini memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan perkiraan awal anggaran untuk tahun ini dengan pengeluaran yang mencapai US$ 105 miliar belanja negara dan defisit mencapai US$22 miliar.

Pemasukan dari sektor minyak menyumbang lebih dari 80 persen pendapatan fiskal Irak, tetapi harga minyak mentah tengah menurun hingga setengah dari sebelumnya sejak pertengahan 2014.

Credit  CNN Indonesia


Turki Tak Segan Gempur Etnis Kurdi Suriah yang Didukung AS



Turki Tak Segan Gempur Etnis Kurdi Suriah yang Didukung AS  
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tak segan menggempur pemberontak Kurdi Suriah deni mencegah mereka mendapatkan otonomi di kota Tel Abyad yang berbatasan dengan Turki. (Istimewa/Fatih Mehmet Koksoy)
 
 
Jakarta, CB -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (28/10) menyatakan bahwa Turki akan "melakukan apa pun yang diperlukan" untuk mencegah pemberontak Kurdi Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat mendapatkan otonomi di kota Tel Abyad yang dekat dengan perbatasan Turki.

Langkah Turki untuk mencegah hal itu, menurut Erdogan, termasuk melakukan operasi militer terhadap kelompok pemberontak tersebut.

Turki, yang merupakan negara anggota NATO, ikut ambil bagian dalam koalisi serangan udara pimpinan AS melawan kelompok militan ISIS di Suriah.

Meski demikian, Turki menilai kelompok pemberontak Kurdi yang tengah berupaya mencari otonomi dan dipimpin oleh Partai Demokrat Bersatu (PYD) itu mengancam keamanan nasional Turki dan dapat memicu separatisme di antara etnis Kurdi Turki.


Jet tempur Turki baru-baru ini menggempur markas kelompok bersenjata Kurdi Suriah, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), sebanyak 'dua kali setelah mereka menentang Ankara dan menyeberangi Sungai Efrat di wilayah barat.

"Ini sebuah peringatan. Tenangkan dirimu. Jika Anda mencoba melakukan hal ini di tempat lain, Turki tidak membutuhkan izin dari siapa pun, kami akan melakukan apa pun yang diperlukan," kata Erdogan, dikutip dari Reuters, Rabu (28/10).

Pernyataan Erdogan tersebut menekankan bahwa Turki bisa saja menentang permintaan Washington agar Ankara tidak menggempur pemberontak Kurdi Suriah dan berfokus pada kekuatan militernya untuk menggempur markas ISIS.

Erdogan, dalam pidatonya yang disiarkan langsung di stasiun televisi Kanal 24, juga menuduh PYD melakukan "pembersihan etnis" di daerah itu dan menyatakan dukungan Barat untuk milisi Kurdi Suriah dapat dianggap membantu terorisme.

para pejuang pemberontak Kurdi YPD berhasil merebut Tel Abyad dari cengkraman ISIS pada Juni silam, dengan bantuan dari serangan udara yang dipimpin AS. Pada bulan ini, dewan kepemimpinan setempat menyatakan kota tersebut merupakan bagian dari sistem otonomi pemerintahan yang dijalankan oleh warga Kurdi.

"PYD tengah melakukan pembersihan etnis di sini (dari) warga keturunan Arab dan Turki," kata Erdogan.

"Jika Kurdi menarik diri dan tidak membentuk suatu otonomi, tidak ada masalah. Tapi jika pola pikir (seperti ini) terus berlangsung, maka kita harus melakukan apa yang perlu dilakukan atau kita akan menghadapi masalah serius," tutur Erdogan.

"Kami bertekad untuk (memerangi) apapun yang mengancam kami di sepanjang perbatasan Suriah, di dalam atau di luar," kata Erdogan melanjutkan.

Erdogan memaparkan Turki tidak ingin otonomi yang didirikan etnis Kurdi di Irak muncul di wilayah selatan Turki. Pernyataan Erdogan ini diluncurkan beberapa hari sebelum pemilihan parlemen Turki yang memperuncing ketegangan politik dan keamanan di Turki.

Erdogan menambahkan bahwa sekutu Barat kini mempersenjatai pemberontak Kurdi.

"Mereka bahkan tidak menganggap PYD sebagai organisasi teroris. Omong kosong macam apa ini?," ujar Erdogan.

"Barat masih memiliki pemahaman 'teroris saya baik, (teroris) Anda buruk'," tutur Erdogan.

Di Turki, angkatan bersenjata Turki kini kembali memerangi militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), setelah selama 30 tahun keduanya tidak saling serang.

PKK menginginkan otonomi untuk etnis Kurdi Turki dan juga memiliki hubungan dekat dengan etnis Kurdi lainnya di negara tetangga, Suriah.

Erdogan memaparkan sekitar 1.400 gerilyawan PKK berjuang bersama YPG di Suriah.

Amerika Serikat dan Eropa, seperti Turki, mengklasifikasikan PKK sebagai organisasi teroris, tetapi menganggap kelompok Kurdi Suriah dan Kurdi Irak merupakan sekutu berharga dalam memerangi kelompok militan ISIS dan kelompok militan lainnya.

Credit  CNN Indonesia


Kapal Selam Rusia Ancam Kabel Internet Bawah Laut AS



Kapal Selam Rusia Ancam Kabel Internet Bawah Laut AS Ilustrasi kapal selam. (Doc. US Navy)
 
Washington, D.C., CB -- Kapal selam Rusia beberapa kali tertangkap sensor bawah laut Amerika Serikat berada di dekat kabel internet bawah laut. Sebelumnya, kapal Rusia yang diduga mata-mata berlayar mendekati AS.

Diberitakan CNN, Kamis (29/10), Rusia memang telah membantah bahwa kapal bernama Yantar yang menyusuri perairan Kuba bulan lalu adalah mata-mata. Namun kapal itu mengusik perhatian intelijen angkatan laut AS.


Menurut dua pejabat pertahanan AS yang enggan disebut namanya, Yantar adalah kapal kamuflase yang bisa menurunkan kapal selam berukuran kecil yang bisa memotong kabel internet yang menghubungkan AS dengan Eropa.

Ini adalah kali pertama setelah bertahun-tahun Rusia tidak melakukan manuver tersebut. Sumber CNN mengatakan Rusia memang tidak ada niat untuk memotong kabel yang sangat penting bagi jaringan percakapan dan berkirim data AS dan Eropa itu. Tujuan Rusia, kata dia, hanya ingin memamerkan kemampuan militer mereka kepada intel AS.

Selama beberapa bulan terakhir, kapal selam Rusia terdeteksi berada di laut dalam, bergerak mendekati kabel tersebut. Jaringan sensor rahasia angkatan laut AS menyala beberapa kali saat kapal selam itu mendekatinya. Pejabat AS mengatakan, Rusia sudah pasti tahu bahwa tindakan mereka ini akan terdeteksi sensor.

Rusia belakangan ini memang meningkatkan operasi kapal selam mereka, seperti yang disampaikan oleh komandan tinggi angkatan laut AS untuk Eropa Laksamana Mark Ferguson bulan lalu.

"Menurut kepala AL Rusia, Chirkov, intensitas patroli kapal selam Rusia meningkat hampir 50 persen pada tahun lalu," kata Ferguson.

Peningkatan kegiatan kapal selam Rusia ini tidak terjadi selama lebih dari satu dekade. Ferguson juga mencatat ekspansi AL Rusia di Arktik dan investasi lebih dari US$2 miliar untuk armada Laut Hitam.

Menurut AS, tindakan Rusia ini adalah untuk memperluas cakupan operasi angkatan laut dan menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan wilayah maritim selama konflik.

"Rusia telah memperkenalkan kemampuan seperti yang ditunjukkan kapal selam baru mereka yang bertenaga serang nuklir serta pertahanan rudal balistik. Mereka juga meningkatkan jangkauan kapal selam mereka dengan rudal jelajah yang canggih," kata Ferguson.

September lalu, kapal selam kelas Kilo pertama Rusia yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kaliber dipindahkan dari Laut Utara ke Laut Hitam, membawa senjata yang bisa mencapai Eropa Timur, berdasarkan laporan angkatan laut AS.


Credit  CNN Indonesia

Australia Latihan Gabungan dengan China di Laut Sengketa


Australia Latihan Gabungan dengan China di Laut Sengketa Latihan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan setelah Kapal perang AS memasuki wilayah yang diklaim China. (Wikimedia/Nick-D)
 
 
Canberra, CB -- Dua kapal perang Australia akan bergabung dalam latihan angkatan laut dengan China di perairan Laut China Selatan pekan depan. Latihan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di perairan sengketa itu setelah Kapal perang AS memasuki wilayah yang diklaim China.

Diberitakan Reuters, Rabu (28/10), kapal HMAS Stuart dan HMAS Arunta akan menyambangi pangkalan militer China di perairan Zhanjiang, selatan provinsi Guangdong, awal pekan depan, seperti disampaikan oleh Menteri Pertahanan Australia Marise Payne.

"Angkatan Laut Australia punya sejarah panjang dalam keterlibatan di angkatan laut regional dan secara rutin berkunjung ke pelabuhan dan melakukan latihan," kata Payne.


Situasi di Laut China Selatan awal pekan ini tegang setelah kapal perang Amerika Serikat memasuki wilayah 12 mil laut dari Kepulauan Spratly yang diklaim China. Langkah tersebut membuat Beijing berang dan langsung memanggil duta besar AS untuk mengklarifikasi.

Payne mengatakan, insiden itu tidak akan mengganggu jadwal latihan Australia dan China.

"Tidak ada perubahan atau penundaan dari jadwal HMAS Arunta dan HMAS Stuart sejak aktivitas AS di Laut China Selatan pada 27 Oktober 2015," tegas Payne.

Tidak disebutkan lokasi pasti latihan akan diselenggarakan. Media Australia mengatakan latihan akan melibatkan penggunaan peluru tajam.

Australia adalah sekutu AS di kawasan yang sama-sama mendorong kebebasan navigasi di Laut China Selatan yang terancam klaim Beijing. Namun Australia menahan diri untuk tidak mengomentari patroli AS awal pekan ini di kawasan yang juga diklaim oleh Vietnam dan Filipina itu.

Muncul spekulasi Australia juga akan melakukan latihan yang sama dengan AS, namun berusaha untuk tidak menyinggung China, salah satu mitra dagang utama Canberra.

Awal pekan ini, Senator Australia Arthur Sinodinos mengatakan pada Sky News bahwa mereka "tidak berencana melakukan manuver yang sama seperti AS", terkait dukungan terhadap kebebasan navigasi.

Hal yang sama disampaikan oleh Payne.

"Australia punya kepentingan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, menghormati hukum internasional, dan menolak segala rintangan dalam kebebasan navigasi laut dan penerbangan di Laut China Selatan," tegas Payne.

Credit  CNN Indonesia



China Tidak Takut Perang dengan AS di Laut


China Tidak Takut Perang dengan AS di Laut Ilustrasi (Reuters/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 1st Class Martin Wright)
 
 
Beijing, CB -- Ketegangan di Laut China Selatan antara China dan Amerika Serikat belakangan ini masuk ke ranah media pemerintah Beijing. Dalam sebuah koran disebutkan, China tidak takut berperang dengan AS di perairan sengketa tersebut.

Diberitakan The Guardian, pernyataan ini disampaikan oleh koran pemerintah Global Times dalam editorialnya, Rabu (28/10).


"Menghadapi penghinaan dari AS, Beijing harus menghadapi Washington secara taktis dan bersiap untuk yang terburuk," ujar editorial di koran tersebut.

Hal ini untuk menegaskan pada Gedung Putih bahwa China, walaupun enggan, tidak takut berperang dengan AS di kawasan itu, dan akan mempertahankan kepentingan dan martabat nasionalnya," lanjut editorial.

Sementara Harian Tentara Pembebasan Rakyat, koran militer China, mengambil tajuk utama tuduhan terhadap AS yang ingin menjadikan China seperti Afghanistan atau Irak.

"Fakta menunjukkan bahwa Amerika Serikat sekali lagi menggunakan kekuatan dan memulai perang, mengacaukan wilayah yang sebelumnya stabil, menyebabkan kegetiran bagi negara-negara yang secara langsung terlibat," ujar koran tersebut yang dikutip Reuters.

Sebelumnya pekan ini, AS dan China bersitegang menyusul berlayarnya kapal perang USS Lassen mendekati wilayah yang diklaim Beijing di Laut China Selatan.

Di perairan yang juga diklaim oleh Filipina dan Vietnam itu, China diyakini membangun pulau buatan untuk pangkalan, landasan pacu dan pelabuhan militer.

AS dalam pernyataannya mengatakan akan rutin melakukan patroli di wilayah tersebut atas dasar asas kebebasan navigasi di perairan internasional.


Credit  CNN Indonesia


DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk


DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk
ASBM (Anti Ship Ballistic Missile) Dong Feng 21D merupakan senjata pamungkas Tiongkok, untuk menaklukan kedigdayaan Amerika di lautan. Rudal jarak jauh penghancur kapal induk ini diciptakan, untuk menjawab kehadiran kapal induk Amerika di wilayah Laut Cina Selatan. Kehadiran kapal induk terutama dari kelas Nimitz class, menggangu proyeksi angkatan laut Tiongkok yang berambisi menguasai Laut Cina Selatan. DF-12D dijuluki sebagai carrier killer, karena daya hancurnya yang sangat luar biasa. reddit.com


DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk
Dong Feng 21D dirancang oleh China Changfeng Mechanics and Electronics Technology Academy, dideteksi oleh Amerika pertama kali pada tahun 2009. Rudal ini dibawah kendali Korps artileri strategis Tiongkok, aslinya rudal ini sudah dikembangkan dari tahun 1960 namun karena banyak kendala baru rampung pada tahun 2009. Tiongkok sempat menemui kendala teknis ketika merancang DF-12D, terutama pada bagian pemandu sasaran. DF-12D dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, alasanya sederhana kapal induk merupakan senjata strategis sehingga perlu dihadapi dengan senjata strategis juga. chillopedia.com

DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk
Amerika layak khawatir dengan kehadiran DF-21D, karena rudal ini sanggup menenggelamkan kapal induk dari jarak sangat jauh. DF-21D dapat ditembakan dari daratan Tiongkok, dan mengenai sasaran di Samudra Pasifik. Apalagi menghentikan rudal ini terhitung mustahil, bayangkan rudal ini sanggup menghajar sasaran dengan kecepatan mach 10 atau setara dengan 12.000 km/perjam. atimes.com

DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk
Awalnya, banyak analis pertahanan dari barat menganggap remeh kemampuan rudal ini, namun rudal ini sukses menghajar sasaran secara tepat, pada 5 Januari 2014. Sehingga Battle Grup armada laut Amerika harus sangat mewaspadai rudal DF-21D, yang kini sudah masuk dinas operasional. Apalagi DF-21D bergerak sangat mobil dan sulit untuk dideteksi, dan yang pasti harga rudal DF-21D sangat murah dan efesien untuk menghajar alutsista kapal induk yang memiliki nilai fantastis 15 miliar dollar Amerika. chinamil.com.cn

DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk
DF-21D membuat Amerika berpikir keras untuk mencari cara menghentikan rudal ini, jika pecah perang dengan Tiongkok. Kehadiran sistem rudal SM-3 Block IIA, rudal anti misil Balistik, terus dikebut juga sistem perang elektronik untuk membutakan satelit dan radar Tiongkok agar gagal mendeteksi keberadaan kapal induk Amerika. USPACOM sebagai penanggung jawab pertahanan Pasifik juga tengah mengembangkan AirSea Battle doktrin, yang membuat AL Amerika harus bersiap menghadapi pertempuran laut yang kompleks. Andy Wong-Pool/Getty Images

DF-21D, Rudal Supersonik yang Mampu Hancurkan Kapal Induk
Tiongkok berhasil membuat Amerika berpikir 2 kali saat menghadapi kekuatan naga Asia di Laut Cina Selatan. Menghancurkan DF-21D di daratan Tiongkok menggunakan pesawat tempur, bisa dianggap tidak mungkin. Melumpuhkan radar Over The Horizon Tiongkok adalah cara paling mungkin, untuk menghadapi kesaktian rudal DF-21D yang disebut-sebut kartu as Tiongkok untuk menghadapi Amerika. thetruthseeker.co.uk




Credit  tempo.co

J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok

J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok
Pesawat tempur siluman generasi ke 5 J-20 Black Eagle, merupakan salah satu alutsista udara canggih buatan Tiongkok. J-20 diciptakan untuk menandingi kesaktian dari F-22 Raptor Amerika, J-20 diciptakan oleh Chengdu Aerospace Corporation dan terbang perdana pada 11 Januari 2011. Pembuatan J-20 dimulai pada tahun 1990, dan diumumkan ke hadapan publik pada 22 Desember 2010. Pesawat siluman J-20 menjadi bukti bahwa negeri tirai bambu sudah mampu menciptakan pesawat generasi ke 5, dan mulai mengunguli Amerika. telegraph.co.uk

J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok
Ilmuan Tiongkok sangat terinspirasi dari kecanggihan JAS Gripen Swedia, sehingga Tiongkok menandatangani kerja sama dengan Swedia untuk mengembangkan teknologi pesawat generasi lanjut. J-20 dilengkapi dengan radar AESA dan cat anti deteksi radar, dan diawaki oleh 1 orang pilot. J-20 dirancang untuk berkelahi di udara dan penempur multimisi. Kemampuan teknis dari J-20 sangat dirahasiakan, dan banyak pihak yang menunding bahwa pengembangan J-20 hasil pencurian data dari F-22 Raptor. janes.com


J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok
Berikut ini kemampuan teknis dari J-20, kecepatan terbang siluman udara ini mencapai mach 2 dengan jangkauan terbang mencapai 3.400 km. J-20 sanggup terbang di ketinggian 18 km, kemampuan ini didapat berkat sepasang mesin Xian WS-15 Turbofan. J-20 sanggup membawa sejumlah rudal dan bom berpenuntun laser serta senjata kanon sebagai alat sistem pertahanan diri jarak pendek. medium.com

J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok
Shenyang J-31 pesawat siluman yang diciptakan oleh biro Shenyang Aircraft Corporation, dibuat untuk menandingi F-35 buatan Lockheed Martin Amerika. Pesawat ini mampu beroperasi di atas kapal induk, namun kemampuan teknis dan teknik operasinya masih sangat dirahasiakan. Jika J-20 diciptakan sebagai penempur berat, J-31 diciptakan sebagai penempur ringan. J-31 tampil pertama kali di hadapan publik pada 2011, kemunculannya begitu misterius sama seperti proses pembuatannya. military.id.me

J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok
Ilmuwan Tiongkok menciptakan J-31 sebagai pesawat tempur darat yang memiliki kemampuan siluman. Tiongkok memutuskan untuk mengekspor J-31 ke sejumlah negara, bahkan sempat hadir pada Airshow Zhuhai 2014. Aksi demo terbang J-31 mengundang decak kagum dari para penonton, mengingat Tiongkok tengah mengembangkan 2 pesawat generasi ke 5 secara bersamaan. popsci.com

J-20 dan J-31, Dua Pesawat Siluman Canggih Andalan Tiongkok
Pesawat siluman J-31 diawaki oleh satu pilot, dan total produksi baru berjumlah 2 unit saja. Awalnya J-31 masih menggunakan mesin Klimov RD-93, kini sudah diganti dengan mesin WS-13A. Menggunakan 2 mesin jet membuat J-31 sanggup terbang dengan kecepatan mach 2, dengan jarak terbang mencapai 4.000 km. Sejumlah rudal udara dan rudal PL-12 akan mengisi persenjataan dari J-31. militaryfactory.com




Creidt  Tempo.co




20 Tahun Lagi, Dunia Tak Bisa Lihat Singa Afrika

20 Tahun Lagi, Dunia Tak Bisa Lihat Singa Afrika  

Cecil, singa berusia 13 tahun yang hidup di Hwange National Park, Zimbabwe, Afrika. Palmer diduga memancing dengan umpan agar Cecil keluar dari taman, lalu membunuhnya dengan panah, pada 1 Juli 2015. Bangkai Cecil ditemukan tanpa kepala dan telah dikuliti di luar taman. heavy.com
 
 
CB, Jakarta - Singa di Afrika terancam punah dan dilaporkan sangat jarang dijumpai di wilayah barat Afrika. Hewan simbol kekuatan dan kebebasan Afrika tersebut bahkan tidak lagi berkeliaran di Pantai Gading, Ghana, serta Kongo atau sebagian negara di Afrika Barat lainnya.

Selain di Afrika Barat, satwa liar yang dijuluki raja hutan itu juga mengalami penurunan populasi di wilayah Afrika Tengah serta Afrika timur.

Penelitian baru yang dipublikasikan pada Senin, 27 Oktober 2015, menunjukkan penurunan tajam sejak 1990 di hampir semua populasi singa di Afrika Barat dan Tengah. Dua wilayah itu berisiko kehilangan setengah singa mereka dalam 20 tahun ke depan.

Di Afrika Timur kini terdapat 37 persen singa yang tersisa. Menurut survei yang diterbitkan dalam Proceedings National Academy of Sciences Amerika Serikat dan ditulis oleh peneliti, termasuk Philipp Henschel, diduga jumlah singa akan berkurang separuhnya selama periode yang sama. Populasi singa kini meningkat hanya di empat negara Afrika bagian selatan: Botswana, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe. Sebagian di antaranya berada dalam penangkaran.

"Singa menjelajahi sebagian besar dunia, dari Afrika, Eropa, Asia, hingga Amerika Utara sampai sekitar 11 ribu tahun yang lalu," kata Henschel, seperti dilansir The Star pada 28 Oktober 2015. "Hari ini mereka hanya ada di India dan Afrika. Di India tersisa hanya sekitar 500 singa, semuanya berada di negara bagian Gujarat. Kurang dari 20 ribu singa berkeliaran di belantara di seluruh wilayah Afrika."

Menurut penelitian Henschel, di Afrika Barat hanya ada 400 singa. Ini membuat mereka cenderung menjadi singa paling terancam punah di planet ini. Musababnya, antara singa dan manusia ada persaingan dalam mendapatkan wilayah kekuasaan.

Penurunan populasi singa ini juga disebabkan perburuan yang meningkat dan pemanasan global yang memicu konflik mematikan. Selain itu, beberapa singa dibunuh untuk diambil kulitnya atau dimanfaatkan sebagai obat.



Credit  TEMPO.CO


'Perang Bintang' di Rumah Bos Besar Silicon Valley

Perang Bintang di Rumah Bos Besar Silicon Valley Luncheon bertabur bintang teknologi (dok. Kemenkominfo)
 
 
California (CB) - Agenda makan siang sambil diskusi bersama rombongan Menkominfo Rudiantara dan CEO Creative Economy Silicon Valley telah berubah jadi ajang 'perang bintang' di jajaran petinggi top teknologi.

Acara Luncheon yang juga diselenggarakan oleh U.S. Chamber of Commerce alias Kamar Dagang Industrinya Amerika Serikat itu dihadiri nama-nama beken. Tak tanggung-tanggung, ada 81 nama top yang hadir.

Di dalam satu ruangan sudah hadir Andy Bird dari Walt Disney, Nathan Blecharczyk dari Airbnb, Hilton Romansky dari Cisco, David Plouffe dari Uber, Bob Griffin dari IBM Safer Planet and Smarter Cities, Steve Sordello dari LinkedIn.



Kemudian ada Bill Bold dari Qualcomm, Keith Nilsson dari Visionnaire Ventures, Ash Patel dari Morado Ventures, Cameron Teitelman dari Stanford StartX, Julia Gouw dari East West Bank, John Balen dari Canaan Partners, dan Qasar Younis dari Y Combinator



U.S. Chamber of Commerce sendiri diwakili oleh Myron Brilliant.



Para pebisnis teknologi itu mulanya berkumpul untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Namun karena presiden batal hadir, akhirnya diwakilkan oleh keempat pejabat tinggi negara yang ditunjuknya untuk mengurusi area West Coast.



Para menteri tersebut adalah Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Franky Sibarani serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.



Datang bersama mereka ada banyak nama beken juga dari kalangan pebisnis Tanah Air. Sebut saja Chris Kanter dari Kadin, Harjadi Sukamdani dari Apindo, Ben Jiaravanon dari Charoen Pokphand, Edwin Soeryajaya dari Saratoga Investama.



Kemudian ada juga David Rimbo dari Earnst & Young dan CEO OLX Indonesia, Daniel Tumiwa. Sementara Diaspora Indonesia dipimpin oleh Edward Wanandi.

"Acara luncheon ini dalam kerangka indonesia dan US Business Network Community. Diaspora Indonesia yang menyelenggarakan," kata Kasubdit Teknologi & Infrastruktur e-Business Ditjen Aptika Kemenkominfo Noor Iza kepada detikINET, Kamis (29/10/2015).

Dalam acara ini, para pebisnis teknologi asal Silicon Valley jelas memanfaatkan momentum ini untuk bertanya sebanyak-banyaknya, mulai dari kepempinan Presiden Jokowi, revolusi mental yang meminta peningkatan investasi, serta arahan tentang reformasi perizinan.

"Atas pertanyaan tentang pembangunan masih banyak di Jawa, Pak Rudiantara sampaikan kalau pemerintah sekarang justru sedang mengejar pembangunan luar jawa, misalnya, jalan tol Trans Sumatera," paparnya.

Credit  detikINET