Senin, 31 Oktober 2016

Terkuak, Rahasia yang Terendam di Laut Hitam selama Ribuan Tahun


 
CB, Southampton - Di kedalaman Laut Hitam, terbentanglah dasar samudra yang gelap gulita, tanpa cahaya dan tanpa oksigen. Dengan keadaan demikian, para ahli arkeologi telah lama menduga bahwa 'kawasan maut' itu menjadi kuburan sempurna bangkai-bangkai kapal.
Sekarang, suatu penjelajahan pemetaan membuktikan bahwa dugaan mereka memang benar. Tanpa sengaja, penjelahan itu telah mengungkapkan keberadaan lebih dari 40 bangkai kapal dari masa Ottoman dan Byzantine.
Dikutip dari Daily Mail pada Selasa (25/10/2016), ekspedisi itu mengintip air di kedalaman 1800 meter di bawah permukaan Laut Hitam menggunakan kapal yang dilengkapi dengan perangkat termaju untuk bawah air.
Kapal itu sebenarnya sedang melakukan ekspedisi pemetaan bentang alam purba yang dulu terbenam air setelah Zaman Es.
Proyek yang dikenal sebagai Black Sea Maritime Archaeology Project (Black Sea MAP) melibatkan tim internasional di bawah pimpinan Centre for Maritime Archaeology dari University of Southampton, Inggris.
Profesor Jon Adams, pimpinan investigasi proyek, mengatakan, "Kami berupaya menjawab beberapa pertanyaan yang diperdebatkan sengit tentang saat naiknya tinggi air, seberapa cepat, dan apa dampaknya pada populasi manusia yang tinggal sepanjang pantai Laut Hitam di Bulgaria."
"Fokus utama proyek ini adalah untuk melakukan survei geofisika guna mendeteksi bekas permukaan-permukaan daratan yang tertimbun di bawah dasar laut sekarang ini, mengambil contoh inti, mencatat sifat dan tarikhnya, dan menciptakan rekonstruksi lingkungan palaeo prasejarah di Laut Hitam."
Kendaraan bawah air dengan beberapa perangkat termaju sedunia itu parkir di Stril Explorer. Para peneliti menggunakan dua kendaraan operasi jarak jauh (remotely operated vehicles, ROV) untuk melakukan survei dasar laut.
Satu ROV dikhususkan agar optimal bagi fotografi 3D dengan resolusi tinggi. Satu lagi, Surveyor Interceptor, 'melayang' pada 4 kali kecepatan ROV biasa sambil membawa peralatan geofisika lengkap, disertai lampu, kamera definisi tinggi, dan pemindai laser.
Sejak dimulainya proyek, Surveyor Interceptor telah meraih sejumlah rekor untuk kedalaman 1.800 meteer, kecepatan yang lebih dari 6 knot, serta cakupan sekitar 1.250 km.
Di antara bangkai-bangkai kapal ada yang berasal dari Kesultanan Ottoman dan Kerajaan Byzantine, sehingga memberikan informasi tentang masyarakat-masyarakat yang ada di sepanjang pantai Laut Hitam.
Banyak kegiatan kolonial dan perdagangan Yunani dan Romawi Kuno, serta Kerajaan Byzantine, yang berpusat di Laut Hitam.
Setelah 1453, ketika Turki Ottoman mencaplok Konstantinopel dan mengganti namanya menjadi Istanbul, bisa dikatakan Laut Hitam tertutup bagi perdagangan asing.
Hampir 400 tahun kemudian, Perjanjian Paris pada 1856 membuka lagi lautan itu bagi perdagangan segala bangsa.
Menurut Profesor Adams, "Bangkai-bangkai kapal itu benar-benar bonus, tapi merupakan temuan yang menakjubkan ketika ditemukan dalam survei geofisika yang berkepanjangan."
"Bangkai-bangkai itu sangat terawetkan karena keadaan anoksik (ketiadaan oksigen) di Laut Hitam pada kedalaman lebih dari 150 meter."
"Menggunakan teknik rekaman 3D teranyar untuk bangunan-bangunan bawah air, kami berhasil merekam sejumlah gambar luar biasa tanpa mengganggu dasar laut."
“Sekarang kami telah termasuk sebagai yang terbaik untuk metodologi ini dan belum pernah ada yang mencapai model kelengkapan bangkai kapal pada kedalaman ini.”


Credit  Liputan6.com








Pulau Vulkanik Terbentuk di Jepang, Lebih Besar dari Monako

 Pulau Vulkanik Terbentuk di Jepang, Lebih Besar dari Monako  
Kepala Badan Meteorologi Jepang Sadayuki Kitagawa, menunjukan peta lokasi gunung meletus di pulau Kuchinoerabujima, Jepang, 29 Mei 2015. REUTERS/Thomas Peter
 
CB, Jakarta - Para ilmuwan Jepang mempelajari dari dekat bagaimana pulau-pulau vulkanik terbentuk setelah pekan lalu mereka mendarat di Nishinoshima di tengah Samudra Pasifik.

Nishinoshima hanya merupakan gugusan bebatuan yang timbul di tengah Samudra Pasifik hingga dua tahun lalu, ketika letusan spektakuler terjadi dan memuntahkan lava dan abu vulkanik, memperluas ukurannya hingga 12 kali lipat.

Rekaman udara pulau yang terletak 1.000 kilometer (km) di selatan Tokyo tersebut, menunjukkan bentuk kerucut di tengah pulau yang dikelilingi vegetasi di sekitarnya.

Para peneliti dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang yang berenang dari sebuah perahu kecil dalam jarak terdekatnya untuk meminimalisasi kontaminasi biologis, adalah orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di pulau tersebut pada 20 Oktober lalu.

Mereka mengumpulkan batu, tanaman, dan sampel serangga serta mengamati kolonisasi pertama pulau oleh gannet bertopeng (sejenis burung laut besar).

Pada 2013, letusan yang terjadi di sebelah Nishinoshima yang merupakan sebuah gugusan bebatuan dengan panjang hampir 650 meter dan lebar 200 meter menelan gugusan itu dan tumbuh menjadi 2,7 kilometer persegi, melebihi negara-kota Monako.

Selain penelitian ekologi, tim berharap untuk mengumpulkan sampel dari lava dan abu vulkanik untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses pertumbuhan dari sebuah pulau vulkanik.

Mereka juga memasang pengamat aktivitas seismik di sekitar pulau tak berpenghuni itu.

Mempelajari gunung berapi merupakan prioritas tinggi bagi Jepang yang terletak di "Ring of Fire" yang berbentuk tapal kuda dari jalur patahan dan gunung berapi di sekitar Samudra Pasifik, demikian Reuters melaporkan.


Credit  TEMPO.CO




Rusia Ciptakan Amunisi Baru untuk Hancurkan Drone Musuh

 
Perancang lokal tengah mengerjakan proyek pecahan peluru dengan sebuah sistem ledakan pintar. Perangkat ini bisa menciptakan ‘awan logam’ yang dapat menghacurkan pengintai-pengintai mungil milik musuh dengan satu tembakan.
 
prepare a cannon
Amunisi baru ini akan diadopsi oleh militer Rusia hingga 2020. Sumber: Vladimir Ivanov / RIA Novosti
Kementerian Pertahanan Rusia mulai menguji coba proyektil artileri baru berkaliber kecil dengan sistem ledakan “pintar” di udara. Demikian hal itu dilaporkan harian Izvestiya.
Menurut perancang, ia akan terpecah-belah saat mendekati target dan dapat dengan mudah menghancurkan objek sekecil beberapa puluh sentimeter.
“Senjata ini akan dilengkapi dengan sistem peledak pintar jarak jauh — sebuah sekring kecil di dalam perangkat, yang waktu ledakannya bisa diatur oleh komputer, tergantung pada jarak menuju target,” demikian dijelaskan seorang narasumber dari kompleks industri militer pada RBTH.
Hasilnya, pecahan-pecahan proyektil akan membentuk ‘awan logam’, yang serupa dengan pecahan peluru, yang dapat menghancurkan drone taktis unit infanteri yang termekanisasi saat melakukan misi pengintaian jarak dekat.
“Terlalu mahal menembak perangkat semacam itu dengan misil antipesawat, sementara sangat sulit untuk menaklukannya menggunakan senapan karena target bermanuver dengan cepat di udara,” kata Vadim Kozyulin, seorang profesor di Akademi Ilmu Militer, pada RBTH. “Namun kini, kendaraan lapis baja cukup menembak satu proyektil, dan drone itu akan musnah.”
Awalnya, amunisi ini akan dipasang di kendaraan tempur infanteri berbasis platform Armata dan tank pengangkut personel Boomerang, yang menggunakan sistem ‘Baikal’ AU-220M berkaliber 57 mm. Setelah itu, pengembang berencana menciptakan amunisi berkaliber 30 mm bagi tank Rusia yang lebih tua — seluruh modifikasi BMP-2, BMP-3, dan BTR-82.
Seperti yang disampaikan narasumber dari kompleks industri militer pada RBTH, amunisi baru ini akan diadopsi oleh militer Rusia hingga 2020. Ini akan membuat modul otomatis kendaraan lapis baja terbaru bisa memilih tipe serangan yang berbeda saat menembakkan meriam. Kini mereka bisa menggunakan peluru untuk menghancurkan kendaraan lapis baja ringan dan ‘pecahan peluru’ baru untuk target udara.




Credit  RBTH Indonesia






Cegah Ancaman NATO, Rusia Bangun Pangkalan Baru di Pesisir Laut Hitam

 
Angkatan Laut Rusia akan segera mendapatkan pangkalan baru di pantai Laut Hitam. Rencananya, sebanyak enam unit kapal selam diesel-elektrik Varshavyanka akan ditempatkan di sana sebagai perlindungan terhadap aktivitas NATO di kawasan itu.
 
NAVY base
Sebanyak enam unit kapal selam Varshavyanka (Proyek 636.6) akan ditempatkan di pangkalan baru Armada Laut Hitam di Novorossiysk. Sumber: Vitaliy Ankov/RIA Novosti
Kementerian Pertahanan Rusia sedang menyelesaikan pembangunan tahap final tiga dermaga untuk kapal selam Rusia di kota Novorossiysk (1.500 km sebelah selatan dari Moskow). Menurut paparan narasumber di kompleks industri militer kepada RBTH, sebanyak enam unit kapal selam Varshavyanka (Proyek 636.6) akan ditempatkan di pangkalan baru Armada Laut Hitam tersebut.
“Saat ini, tiga di antaranya sudah ditempatkan pelabuhan kota — Rostov-na-Donu, Novorossiysk, dan Stary Oskol. Setiap kapal selam dilengkapi dengan torpedo bawah laut untuk menyerang kapal permukaan, serta rudal ‘Kalibr’ yang kemampuan tempurnya telah didemonstrasikan di Suriah. Rudal ini mampu mencapai target pada jarak hingga 2.500 kilometer,” kata narasumber kepada RBTH.
Menurutnya, keputusan untuk membuka pangkalan tambahan di Laut Hitam ini dilakukan karena meningkatnya aktivitas kapal NATO dalam beberapa tahun terakhir.
“Penempatan kapal selam Proyek 636.6 di Novorossiysk memungkinkan Rusia untuk memantau potensi ancaman di Eropa dan Timur Tengah,” katanya.

Mengapa Perlu Pangkalan Baru?

Awalnya, pangkalan laut baru di pesisir Laut Hitam dibangun karena adanya perbedaan pendapat dalam hubungan Rusia-Ukraina pascaruntuhnya Uni Soviet. Sejak 1991, pangkalan angkatan laut di Krimea diserahkan kepada Moskow untuk disewakan. Namun, segala pembaruan armada (sampai pada peluru terakhir) harus terlebih dulu dikoordinasikan dengan parlemen Kiev.
Menurut ahli militer TASS Viktor Litovkin, membatasi aktivitas Rusia di Krimea menjadi kebijakan Ukraina setelah runtuhnya Uni Soviet. Namun, setelah Krimea bergabung dengan Rusia pada 2014, situasi berubah dan reformasi skala penuh armada Rusia pun dimulai.
“Pangkalan Sevastopol kini menawarkan kesempatan unik bagi Moskow. Bersama-sama dengan pangkalan baru di Novorossiysk, Rusia sepenuhnya dapat mengawasi Selat Bosphorus, infrastruktur militer di Bulgaria, serta menetralisasi ancaman sistem pertahanan rudal AS di Rumania,” kata sang ahli.
Menurut Direktur Institut Politik dan Analisis Militer Alexander Khramchikhin, kunci ancaman sistem pertahanan rudal Amerika di Eropa Timur terhadap Rusia terletak pada kemampuannya untuk mengubah markas pertahanan menjadi penyerang dengan segera.

Ancaman Angin

Sejumlah analis menuturkan, kekuatan lokasi pangkalan baru Armada Laut Hitam terletak pada kemungkinan untuk membagi kapal dan kapal selam di beberapa pangkalan angkatan laut di kawasan yang sama. Namun demikian, di pangkalan Novorossiysk masih terdapat isu-isu kunci yang harus diselesaikan.
“Pertama-tama adalah kondisi iklim,” kata Litovkin pada RBTH. “Wilayah maritim Novorossiysk sering diterjang angin utara yang bertiup dari Pegunungan Kaukasus. Angin ini dapat menghantam sejumlah kapal dan rumah yang terletak di sepanjang jalurnya.”
“Angin dapat menghempaskan kapal hingga ke daratan dan menghancurkan infrastruktur militer. Pangkalan angkatan laut di sana kini tengah dibangun sedemikian rupa agar tiupan angin tidak menimbulkan bencana besar,” kata sang pakar.
Menurutnya, Rusia sedang membangun sebuah terowongan tambahan di Pegunungan Kaukasus untuk menghilangkan ancaman angin yang dapat merusak.







Credit  RBTH Indonesia



Rusia Kembangkan Robot Penyapu Ranjau Terbaru

 
Perancang Rusia sudah mulai menciptakan kendaraan penyapu ranjau untuk menggantikan sistem Zhuk yang telah usang dan kawan-kawanya yang lebih berat di masa depan.
the Armata
Tank T-14 Rusia dengan platform tempur universal Armata diparkir di lapangan sebelum latihan untuk parade Hari Kemenangan, di Moskow, Rusia. Sumber: Reuters
Sebagaimana yang disebutkan seorang nasumber dari kompleks industri militer Rusia pada RBTH, Kementerian Pertahanan Rusia telah menyusun target untuk mengurangi keterlibatan manusia dalam operasi kendaraan lapis baja.
“Kini proyek tersebut dijalankan dengan nama sistem pengintai dan pembersih ranjau otomatis tak berawak,” terang sang narasumber. Menurutnya, kendaraan ini bisa mendeteksi dan menghancurkan ranjau dari jarak 200 meter.
Sistem baru ini diperkirakan akan dikoordinasikan menggunakan sistem kontrol tak berawak dan sebuah titik informasi otomatis. 
Menurut para pakar militer, kendaraan baru ini juga akan memungkinkan infanteri menembus area pertahanan musuh.
 
“Masalah utamanya ialah membuat sebuah pengangkut personel lapis baja beroda untuk mendorong sebuah penyapu ranjau di depannya sendiri, untuk melakukan operasi pembersihan ranjau skala penuh,” kata Viktor Murakhovsky, Pemimpin Redaksi Arsenal Otechestva (Gudang Senjata Tanah Air), pada RBTH. “Ia haruslah berupa kendaraan serbu penyerang yang dibuat berdasarkan platform medan berat.”
Menurutnya, mustahil membayangkan pengangkut personel lapis baja beroda, yang menyerang ranjau antitank berulang-ulang, tapi tetap bisa terus bergerak melewati ladang ranjau.
“Karena itulah, robot baru ini sepertinya akan dibuat berdasarkan platform tank canggih T-14 Armata,” terang Murakhovsky.
Para perancang bersiap memamerkan prototipe pertama mereka pada 2018.
Selain Rusia, AS juga tengah aktif melakukan pengembangan serupa. Kendaraan generasi terbarunya yang bertugas mengintai dan melakukan penyerbuan kabarnya akan dibuat berdasarkan pengangkut personel lapis baja beroda Stryker, yang telah membuktikan kemampuannya dalam operasi militer di Irak.

Komponen Apa yang Akan Diambil dari Armata?

"Berdasarkan laporan “Keseimbangan Militer 2016”, tank T-14 dan kendaraan lapis baja berbasis Armata lain akan menjadi perangkat militer pertama dengan sistem perlindungan aktif terintegrasi penuh, yang mampu mencegat baik rudal jelajah maupun misil tanpa kendali. 
Menurut pakar militer, sistem ini juga rencananya akan dipasang pada robot penyapu ranjau terbaru.
Robot Militer: Masa Depan Angkatan Bersenjata Rusia
Robot Militer: Masa Depan Angkatan Bersenjata Rusia
 
Platform tempur terbaru Rusia akan memiliki dampak kuat terhadap dinamika pertempuran itu sendiri,” terang Dmitry Safonov, seorang koresponden militer untuk surat kabar Izvestiya, pada RBTH. “Perang modern secara perlahan bertransformasi dari sebuah pertempuran tentara menjadi konfrontasi antara sistem komputer, dan kemenangan akan jatuh ke tangan mereka yang lebih unggul di bidang teknologi.”

Tank dengan ‘Kotak Hitam’

Pemasangan perangkat canggih akan membuat biaya produksi kendaraan semakin meroket dan memperumit basis teknisnya.
Izvestiya melaporkan bahwa teknologi mutakhir lainnya yang akan hadir pada robot baru ini adalah beberapa alat perekam yang terpasang di atas badannya. Perekam ini akan merekam segala sesuatu yang terjadi saat kendaraan beroperasi pada moda darurat.  
“Perekam biasanya dipasang hanya pada tipe perangkat yang paling mahal dan kompleks, seperti pesawat, pesawat luar angkasa, dan helikopter,” terang pakar militer Oleg Zheltonozhko dalam wawancara bersama surat kabar tersebut. “Dan saat ini, biaya dan kerumitan kendaraan lapis baja canggih mendekati harga produk-produk tersebut.”


Credit  RBTH Indonesia









Rusia Uji Coba Luncurkan Misil Balistik RS-18

 
Hulu ledak tersebut meluncur dari Ural hingga ke Timur Jauh.
Míssil balístico R-36M2 Voevoda, hoje o mais poderoso do mundo. Foto: mil.ru
Objek 4202 rencananya akan digunakan bersama misil strategis kelas berat Rusia generasi terbaru RS-28 Sarmat yang direncanakan akan menggantikan RS-20V "Voyevoda" (kode NATO: SS-18 "Satan"). Sumber: mil.ru
Pasukan Misil Strategis Rusia meluncurkan misil balistik RS-18 pada Selasa (25/10), demikian dilaporkan RT. Peluncuran tersebut merupakan uji coba hulu ledak peluncur hipersonik termutakhir, yang mampu mengalahkan sistem antimisil AS.
Uji coba dilakukan pada siang hari dari area dekat kota Yasny, Orenburg Oblast, di Ural selatan. Hulu ledak tersebut berhasil meluncur hingga lapangan uji coba Kura di Kamchatka, Timur Jauh Rusia. Dua lokasi ini berjarak sekitar 5.800 kilometer.
Sebagai perbandingan, jarak dari Sabang sampai Merauke jika ditarik garis lurus sekitar 5.100 kilometer.
"Uji coba berlangsung dengan sukses. Hulu ledak tiba di lapangan Kura sesuai rencana," terang Kementerian Pertahanan Rusia. Menurut MilitaryRussia.ru, salah satu blog militer yang populer, peluncuran tersebut bertujuan menguji coba hulu ledak peluncur hipersonik Rusia, yang dijuluki sebagai ‘Objek 4202’, atau Hulu Ledak Hipersonik Aerobalistik.
Sejumlah negara saat ini tengah mengembangkan teknologi serupa. AS memiliki HTV-2, sebuah perangkat yang dikembangkan oleh DARPA dan telah melewati dua uji coba yang berlangsung sukses. Tiongkok memiliki teknologi hulu ledak yang sama bernama DF-ZF, yang menurut Beijing pertama kali diuji pada 2014 lalu. India juga mempelajari teknologi penerbangan hipersonik, tapi berbeda dengan negara-negara lain, mereka belum mengembangkan hulu ledak misil strategis.
Perangkat peluncur hipersonik (hypersonic glider vehicle/HGV) berbeda dari hulu ledak misil balistik konvensional karena mereka lintasan peluncuran mereka sebagian besar berada di lapisan stratosfer, bukan luar angkasa. Hal ini membuat perangkat memiliki jangkauan lebih jauh dan memungkinkan sistem antimisil lebih cepat bereaksi terhadap serangan.
Selain itu, HGV dapat melakukan manuver saat mendekati target dalam kecepatan tinggi, membuatnya sulit dicegat dan mustahil bisa ditangkis dengan teknologi roket yang ada saat ini.
Objek 4202 rencananya akan digunakan bersama misil strategis kelas berat Rusia generasi terbaru RS-28 Sarmat. Pakar militer memperkirakan bahwa perangkat canggih terbaru ini dapat mengangkut tiga buah HGV.
Uji coba peluncuran ini sempat dikaitkan dengan fenomena kemunculan cahaya hijau dan benda asing yang terbang di langit Siberia. Ada yang menduga hal tersebut ialah pesawat alien, namun sebagian menduga kilatan cahaya muncul dari peluncuran roket, meski belum ada bukti nyata terkait hal ini.




Credit RBTH Indonesia







Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet

 Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet
Majalah militer online terkenal IHS Janes menulis bahwa Helibras, pabrik helikopter Brasil, meluncurkan helikopter H225M pertama yang dilengkapi dengan rudal anti kapal Exocet, pada 25 Oktober 2016. Upacara rool-ut dilakuakn di fasilitas Helibras di Itajuba, Brasil. Helikopter H225M, dulu disebut EC 725, adalah heli buatan Airbus yang diproduksi Helibras. janes.com

 Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet
Helibras mengembangkan helikopter H225M untuk Angkatan Laut Brasil dibawah program H-XBR. Helikopter ini memiliki konfigurasi khusus untuk menjalankan operasi Angkatan Laut Brasil, termasuk membawa dua rudal anti kapal yang canggih, Exocet AM39 Block 2 Mod 2 buatan MBDA. janes.com

 Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet
Kepala program H-XBR untuk helikopter Airbus, Didier Cormary menyebutkan bahwa H225M menggunakan radar pencari permukaan APS-143 Telephonics, sensor peringatan ancaman rudal atau Missile Approach Warning Sensors (MAWS), kubah sensor elekto-optik/infra merah FLIR Systems Star SAFIRE III, dan konsul stasiun kerja taktis di kabin utama. air-cosmos.com

 Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet
Didier Cormary menambahkan bahwa heli H225M dengan konfigurasi khusus ini dapat menembakan satu atau dua Exocet, dan terbang asimetris dengan sebuah rudal Exocet di salah satu sisi dan mengisi bahan bakar di sisi lainnya. Menurut Cormary hal ini adalah sebuah presitasi. aereo.jor.br

 Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet
Rudal Exocet AM39 Block 2 Mod 2 memiliki berat 655 kg dan dapat menjangkau sasarah sejauh 70 km. Rudal ini melaju pada ketinggian yang rendah di atas permukaan laut (sea skimming) sehingga sulit terdeteksi radar kapal perang musuh. Rudal ini membuat H225M Angkatan Laut Brasil menjadi sangat menakutkan. Assuntos Militares

 Airbus Perkenalkan Helikopter H225M yang Bisa Bawa Rudal Exocet
Helikopter membawa rudal Exocet bukanlah yang pertama, heli Super Puma Chile dan Arab Saudi telah melakukan 20 tahun yang lalu, melibatkan helikopter, sistem, dan teknologi yang kurang canggih. Brasil juga pernah melakukannya pada helikopter Sikorsky Sea King yang sudah dipensiunkan. Sea King membawa rudal Exocet yang lebih tua, yaitu Blok 1 Mod. Scoop.it






Credit  Tempo.co



Krisis Politik di Korea Selatan, 3 Pembantu Presiden Mundur

 Krisis Politik di Korea Selatan, 3 Pembantu Presiden Mundur  
Choi Soon-sil. Koreatimes.co.kr
 
CB, Seoul - Presiden Park Geun-hye telah memerintahkan sepuluh pejabat senior mengundurkan diri karena guncangan politik yang terus berlanjut di Korea Selatan. Hari ini, Senin, 31 Oktober 2016, Park menerima pengunduran diri tiga pembantu utamanya di pemerintahan, termasuk kepala stafnya.

Pengunduran diri tiga pembantu utama Presiden Park disampaikan juru bicara Kantor Presiden, Jeong Yeon-guk, Minggu kemarin. Menurut Jeong, tiga pembantunya itu telah bekerja lama bersama Presiden Park.

Adapun Choi Soon-sil, yang disebut teman dekat Park sejak 1970-an, tiba dari Jerman kemarin dan hari ini menjalani pemeriksaan oleh jaksa penuntut.



Choi merupakan anak perempuan mentor Park Chung-hee bernama Choi Tae-min. Park Chung-hee merupakan mantan Presiden Korea Utara yang dijuluki sebagai diktator. Presiden Park merupakan anak perempuan diktator ini.

Choi, yang tidak menjabat satu posisi resmi apa pun di pemerintahan, dipercaya Presiden Park merumuskan dan mengedit pidato-pidatonya. Choi memanfaatkan kedekatannya dengan Park guna mendapatkan dana dari lembaga nonprofit untuk kepentingan pribadinya.



Hal yang paling mengkhawatirkan dari peran Choi adalah ia ikut mempengaruhi kebijakan yang diambil Park dan memiliki akses ke dokumen-dokumen penting negara.

"Park telah kehilangan otoritasnya sebagai presiden dan menunjukkan tidak memiliki kualitas dasar untuk memimpin negara ini," kata Lee Jae-myung, anggota Partai Minjoo—partai oposisi—sekaligus Wali Kota Seongnam, di hadapan ribuan demonstran yang menuntut Park mundur dari jabatannya sebagai presiden.





Credit  TEMPO.CO


Ribuan Orang Unjuk Rasa Tuntut Presiden Park Geun-hye Mundur

Ribuan Orang Unjuk Rasa Tuntut Presiden Park Geun-hye Mundur

Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye. REUTERS/Kim Jae-Hwan
 
CB, Seoul - Ribuan orang melakukan aksi turun ke jalan di sejumlah kota di Korea Selatan untuk menuntut Park Geun-hye mundur dari jabatannya sebagai Presiden Korea Selatan.

Demonstran yang berkumpul di Cheonggye Plaza, Seoul, membawa lilin dan spanduk besar. Hal serupa juga dilakukan ribuan demonstran di Kota Busan, Ulsan, Gwangju, Pulau Jeju, dan beberapa kota lain.

Para demonstran marah mengetahui Presiden Park melakukan korupsi bersama kroni-kroninya, mengutip Chosun Ilbo, 31 Oktober 2016.

Sekalipun Presiden Park telah meminta maaf atas tindakannya, tapi ribuan warga Korea Selatan tetap menuntut dia mundur dari jabatannya.



Presiden Park mengakui telah melibatkan Choi Soon-sil, teman lamanya, dalam tugas-tugas kepresidenan seperti mengedit pidato-pidatonya dan Choi memanfaatkan peluang itu untuk melakukan suap.

Bahkan diduga kuat Choi merupakan sosok yang sesungguhnya berkuasa dalam menjalankan pemerintahan Park.

Choi, hari ini, 31 Oktober, memenuhi panggilan jaksa penuntut yang menuduhnya telah menyalahgunakan pertemanannya dengan Presiden Park. Choi disebut terlibat langsung mempengaruhi urusan pemerintah dan mengambil keuntungan dari keterlibatannya itu.

Choi di hadapan para jurnalis dan para demonstran yang menuntut dia ditangkap dan Presiden Park mundur, menyatakan permintaan maaf.

"Tolong maafkan saya," kata Choi, seperti dikutip dari Channel News Asia, 31 Oktober.

Ribuan orang di beberapa kota di Korea Selatan masih melakukan aksi demonstrasi menuntut Presiden Park mundur. Aksi demonstrasi ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 12 November mendatang.



Credit  TEMPO.CO






Presiden Jokowi Angkat Bicara Terkait Demo 4 November

 
Presiden Jokowi Angkat Bicara Terkait Demo 4 November
Presiden Jokowi menyatakan demonstrasi pada 4 November mendatang adalah hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak.Foto/SINDOphoto/Dok

 
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan terkait unjuk rasa pada, 4 November 2016 mendatang. Unjuk rasa ini dilakukan meminta penegakan hukum kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Berdasarkan siaran pers yang diterima SINNDOnews, Presiden Jokowi melalui Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, demonstrasi adalah hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak.

"Pemerintah akan menjamin hak menyampaikan pendapat, tapi juga akan mengutamakan ketertiban umum," tulis siaran pers yang diterima SINDOnews pada Senin (31/10/2016).

Presiden Jokowi juga meminta aparat keamanan  bersiaga dan melakukan tugas secara profesional jika ada tindakan anarkis oleh siapa pun.

Untuk diketahui Jumat, 4 November mendatang jutaan warga akan menggelar aksi unjuk rasa terkait penegakan hukum terhadap Ahok yang telah dinyatakan melakukan penistaan Alquran oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).



Credit  Sindonews



Ada Demo 4 November, Ketua MPR: Makanya Hati-hati Bicara

Zulkifli Hasan menyebut Ahok memang sudah melampui batas.
Ada Demo 4 November, Ketua MPR: Makanya Hati-hati Bicara

Ilustrasi/Demonstrasi Tolak Ahok di Jakarta (REUTERS/Beawiharta)

CB – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku menyesalkan munculnya aksi demo massa pada 4 November 2016, menyikapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok yang dianggap melecehkan Alquran.
Zulkifli pun mengisyaratkan, munculnya aksi itu, agar menjadi pelajaran bagi para pemimpin untuk menjaga sikap dan gaya berbicara mereka.
"Bukan demonya yang mengancam, tetapi sikap. Sifat pemimpin, harus menjaga tutur kata, karena kita ini bangsa yang beragam. Jangan melampaui batas. Apalagi, membawa soal agama itu sensitif. Ini jadi repotkan," kata Zulkifli, Senin 31 Oktober 2016. "Makanya hati-hati berbicara."
Zulkifli mengaku tidak bisa menghalangi aspirasi warga untuk berdemonstrasi dan menyampaikan pendapatnya. Sebab, itu merupakan hak warga negara. Namun, ia berharap, aksi itu harus dilakukan dengan tertib dan damai.
"Demo itu silakan. Itu hak. Tetapi, kita minta berlangsung aman, damai, dan tenteram. Sehingga, tidak meresahkan masyarakat," katanya.
Ia pun juga mengingatkan kepada Kepolisian untuk bijak dan adil menyikapi masalah yang kini sedang disampaikan publik tersebut. "Kalau keadilan terasa, tentu kemarahan tidak akan timbul. Soal Ahok, silakan diproses sesuai dengan hukum," katanya.


Credit  VIVA.co.id

Demo 4 November, Panglima TNI Siap Turunkan Kekuatan Penuh

"Saya katakan TNI all out semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya."
Demo 4 November, Panglima TNI Siap Turunkan Kekuatan Penuh
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Serang, Banten (VIVA.co.id/ Yandi Deslatama)


CB –  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengemukakan, pihaknya siap menerjunkan kekuatan TNI secara penuh dan 24 jam terkait rencana demo besar-besaran, pada 4 November 2016 mendatang. Bahkan, dia pun akan ikut serta turun ke lapangan.
"Saya katakan TNI all out semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya. TNI setiap saat (siaga) 24 jam. Kami BKO (perbantukan)  kepada kepolisian," kata Gatot, saat ditemui di sela-sela konser Iwan Fals di Group 1 Kopassus, Kota Serang, Banten, Minggu, 30 Oktober 2016.
Dia menegaskan, TNI bersama Polri bertugas menjaga keamanan, persatuan dan kesatuan Indonesia sehingga setiap warga negara harus tunduk pada hukum yang berlaku.
"Siapapun yang percaya, serahkan kepada aparat hukum kepolisian Republik Indonesia. Tunggu hasilnya. Jangan semau-maunya sendiri, apapun dia karena ada proses hukum," ujarnya.
Kabarnya, demonstrasi pada 4 November 2016 itu guna mendesak Bareskrim Polri segera memproses kasus dugaan penistaan agama, dengan terlapor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga calon gubernur petahana DKI Jakarta.


Credit  VIVA.co.id


Polri: Kasus Dugaan Penistaan Agama Ahok Tetap Diproses

"Mari kita bangun bangsa yang bermartabat," kata Boy.
Polri: Kasus Dugaan Penistaan Agama Ahok Tetap Diproses
Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok  (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
CB – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian  terkait kasus dugaan penistaan agama Islam. Diketahui, Ahok memakai surat Al-Maidah saat kunjungan ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Sejumlah saksi sudah diperiksa penyidik, termasuk Ahok. "Proses hukum terhadap kasus tersebut sudah dilakukan sesuai prosedur," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar saat berbincang dengan tvOne, Senin, 31 Oktober 2016.
Boy menjelaskan, saksi yang turut diperiksa sudah berjumlah 13 orang, lima di antaranya merupakan saksi ahli. Dia memastikan jika Polri tetap mengusut kasus tersebut, meski Ahok kini menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
"Masyarakat harus hormati. Jangan melakukan provokasi dan ajakan-ajakan yang melanggar hukum. Mari kita bangun bangsa yang bermartabat," kata Boy.
Sebelumnya, dua organisasi dari Muhammadiyah melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok ke Polda Metro Jaya. Mereka melaporkan pada hari yang sama yaitu Jumat, 7 Oktober 2016. Ahok sendiri telah meminta maaf terkait pernyataannya soal surat Al Maidah 51.



Credit  VIVA.co.id



Demo 4 November, Kapolri Instruksikan Brimob tak Bawa Senjata

Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau pasukan saat menjadi inspektur apel di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (12/10).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau pasukan saat menjadi inspektur apel di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (12/10).
 
CB, DEPOK -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menginstruksikan pasukan Brimob, terutama yang berhadapan langsung dengan para pengunjuk rasa tidak membawa senjata.
"Instruksi saya untuk pasukan yang berhadapan dengan demonstran enggak boleh bawa senjata apalagi peluru tajam karena ada tim dipersiapkan khusus bila terjadi kontigensi," kata Jenderal Tito di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Senin (31/10), saat mengecek kesiapan Korps Brimob dalam mengamankan rencana aksi unjuk rasa pada 4 November 2016.
Menjelang aksi 4 November, ia mengatakan telah meminta Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan melakukan dialog dan koordinasi dengan berbagai pihak. "Kami akan dialog terus, supaya bisa merekam situasi. Berkaitan dengan Pilkada DKI akan ada mobilisasi massa. Demo itu bagian sah dalam negara demokrasi dan diizinkan oleh undang-undang. Itu harus kami amankan dan kawal," kata mantan Asrena Kapolri ini.
Tito juga mengingatkan Korps Brimob melindungi para pengunjuk rasa selama mereka melakukan aksi secara damai dan aman. "Yang demo adalah saudara kita, kami harus lindungi, layani, dan ayomi mereka sesuai aturan UU. Koridor kami hanya satu, sistem hukum. Kami wajib memberikan perlindungan," katanya.
Ia berharap jajaran Brimob mampu mengamankan jalannya aksi unjuk rasa agar tidak berujung anarkis. "Waspadai jangan sampai demo jadi anarkis, kacau. Kekacauan bisa terjadi karena beberapa faktor. Faktor pendemonya sengaja lakukan aksi provokatif. Saya minta rekan-rekan enggak terpancing, yang akan dimanfaatkan oknum-oknum sehingga terjadi bentrok. Ini perlu kita waspadai. Rekan sekalian harus menyikapi pengamanan demo dengan kepala dingin," katanya.
Ia berharap aksi unjuk rasa pada 4 November dapat berjalan aman dan damai sehingga situasi di Ibu Kota Jakarta tetap kondusif. Beberapa ormas Islam berencana mengadakan unjuk rasa besar-besaran menuntut tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di Jakarta Pusat, di antaranya di Balai Kota, Istana Presiden, Monumen Nasional, dan beberapa daerah lain seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, dan Tangerang.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Demo 4 November, Kapolri Minta Penggunaan Senjata Dibatasi

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah).
 
CB, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan korps Brimob tentang standar prosedur perasional (SOP) dalam penggunaan senjata saat dalam mengamankan massa demonstrasi 4 November 2016. Tito ingin penggunaan senjata harus dibatasi dan bila pun dilakukan seminimal mungkin.

"Penggunaan kekerasan dengan peluru tajam harus dibatasi hanya perintah tertentu saja. Enggak boleh main sendiri," katanya saat mengunjungi markas Brigade Mobil (Brimob) di Kelapa Dua, Depok pada Senin (31/10).
Dalam kunjungannya, Tito juga meminta kepada jajaran Brimob agar siap sedia mengamankan demonstrasi. "Saya instruksikan korps Brimob persiapkan fisik dan psikis untuk betul-betul siap hadapi waktu yang mungkin bisa panjang dalam menghadapi demo," ujar Tito.
Dia mengingatkan, harus ada kerja sama yang kuat sehingga tidak mudah untuk terpecah belah dalam pelaksaan nanti. Bila pun ada intruksi dari komando, maka harus jelas dan hindari menterjemahkan secara pribadi.
Selain itu, tambah Tito, setiap personel Brimob harus berkoordinasi dengan satuannya di wilayah masing-masing. Dengan begitu, di lapangan tidak ada perebutan baik dengan rekan kerja maupun dengan komando.
"Koordinasi baik, jangan salah kordinasi dengan teman dan komandan. Jangan antara kita saling ribut di Brimob, dengan satuan wilayah ribut, jangan sampai terjadi itu," jelasnya.
Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Polda Metro Inventarisasi Pendemo 4 November Mendatang

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono
 
CB, JAKARTA -- Pihak Polda Metro Jaya masih menginventarisasi jumlah massa yang akan berunjuk rasa terkait penolakan penistaan agama yang dituduhkan terhadap petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Jumat (4/11).
"Kita masih menginventarisasi pergerakan massa yang akan datang ke Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Senin (31/10).
Awi mengatakan aparat Polda Metro Jaya akan mengamankan aksi unjuk rasa dari organisasi keagamaan itu secara profesional dan proporsional. Sejauh ini, Polda Metro Jaya juga menyusun sistem dan jumlah kekuatan personil yang akan mengawal aksi demonstrasi tersebut.
Pada kesempatan itu, Awi mengimbau massa pengunjuk rasa tidak termakan isi provokasi sehingga aksi menyampaikan pendapat di muka umum berlangsung tanpa gangguan keamanan dan ketertiban umum.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan juga menegaskan tidak ada perintah tembak di tempat terhadap pendemo. Bahkan anggota kepolisian tidak diperbolehkan membawa senjata dengan peluru tajam saat mengamankan aksi demo.
Polri bersama TNI akan berupaya maksimal mengamankan DKI Jakarta dan kota lainnya di seluruh Indonesia agar tetap aman dan damai.

Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Begini Rancangan Sirkuit MotoGP di Palembang


Rencananya, sirkuit tersebut akan dibangun tahun depan.
Begini Rancangan Sirkuit MotoGP di Palembang
Rancangan sirkuit MotoGP di Indonesia. (VIVA.co.id/Aji YK Putra)
 
CB – Sirkuit MotoGP di Palembang, Sumatera Selatan, akan dibangun pada 2017 mendatang. Pemerintah Provinsi Sumsel sudah mendapatkan lampu hijau dari Dorna terkait rencana mereka membangun sirkuit.
Desain sirkuit yang ingin mereka bangun pun sudah disetujui oleh Dorna. Menarik untuk disimak, bagaimana sebenarnya rancangan sirkuit di Jakabaring Sports Center tersebut.
Herman Tilke Bmbh & Co menjadi konsultan dalam pembangunan sirkuit. Rancangan Tilke menunjukkan bahwa sirkuit di Palembang nantinya memiliki panjang 4,314 kilometer.
Ada sekitar 12 tribun penonton yang tersedia di sekitar sirkuit. Tribun-tribun tersebut diharapkan mampu menampung penonton hingga 130 ribu orang.
Seperti sirkuit lainnya, tribun utama berada tepat di depan garis start dan finis.
Di sirkuit ini terdapat 14 tikungan. Itu sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak Dorna.
Ada pula danau kecil di dalam sirkuit. Danau tersebut dikepung tikungan lima, enam, tujuh, dan delapan.
MotoGP Indonesia di Palembang rencananya baru dilangsungkan pada musim 2018 mendatang. Namun, hingga kini Dorna belum memberikan keputusan secara resmi apakah Palembang benar-benar masuk ke dalam kalender balap pada 2018 nanti atau tidak.




Credit  VIVA.co.id





5 Senjata yang Memiliki 'Harga Selangit' Ini Tak Pernah Digunakan



CB, Washington DC - Senjata modern memang jauh dari kata murah. Sejumlah negara bahkan menetapkan anggaran yang fantastis untuk meningkatkan sistem pertahanan negaranya.
Namun tak semua rencana pengembangan sistem senjata yang telah dianggarkan dapat berjalan dengan baik. Terdapat sejumlah sistem yang sudah menghabiskan biaya dengan jumlah tidak sedikit justru pada akhirnya dibatalkan pengembangannya.

Seperti dikutip dari Listverse, Minggu (30/10/2016), berikut 5 sistem senjata berharga selangit yang pada akhirnya tak digunakan.
1. A-12 Avenger II (US$ 2,95 Miliar)
A-12 Avenger II merupakan pesawat tempur 'siluman' yang tahan dalam segala kondisi cuaca dan dimaksudkan untuk menggantikan A-6 Intruder milik Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korps Marinir.
Pembuatan pesawat yang dimulai pada 1990 akhirnya dihentikan pada 1991 sebelum seluruh biaya yang ditaksir mencapai US$ 57 miliar itu habis.
Padahal AS telah membayar hampir US$ 3 miliar dari kontrak sebesar US$ 4,8 miliar tapi pesawat tak kunjung dibangun. Atas hal itu, Departemen Pertahanan AS menggugat kontraktor untuk mengembalikan biaya itu. Pada akhirnya, di tahun 2014, AS hanya mendapatkan kembali uangnya sebesar US$ 400 juta.
2. Expeditionary Fighting Vehicle (US$ 3 Miliar)
Expeditionary Fighting Vehicle (EFV) merupakan kendaraan amfibi yang dibangun untuk Korps Marinir Amerika Serikat untuk menggantikan Assault Amphibious Vehicle yang telah digunakan sejak 1972. EFV dibangun untuk menyaingi mobilitas dan manuver dari M1 Abrams Main Battle Tank.
Proyek tersebut diperkirakan menelan biaya US$ 15 miliar, namun dibatalkan pada 2011 oleh Menteri Pertahanan Robert Gates karena permintaan Korps Marinir untuk memperpanjang penggunaan Marine Personnel Carrier dan Amphibious Combat Vehicle.
Biaya pembuatan yang mahal memaksa Korps untuk mengurangi pesanan dari 1.013 menjadi 573 kendaraan. Hal itu menjadi salah satu alasan utama poryek tersebut akhirnya dibatalkan setelah memakan biaya dengan total US$ 3 miliar.

Pengembangan sistem senjata yang dihentikan

3. YAL-1 Airborne Laser (US$ 5 Miliar)
YAL-1 Airborne Laser merupakan senjata yang didesain untuk dipasang pada Boeing 747-400F. Laser tersebut dapat menghadang dan menghancurkan rudal balistik selama pesawat melakukan penerbangan.
Senjata laser itu berhasil dalam uji coba, tapi tak pernah digunakan karena penggunaannya yang tak praktis dalam medan pertempuran. Proyek tersebut dihentikan pada 2011 setelah 16 tahun dilakukan pembangunan dengan memakan biaya total US$ 5 miliar.
4. Future Combat Systems (US$ 18,1 Miliar)
Selama tahun 2003 hingga 2009, Angkatan Darat Amerika Serikat memulai program modernisasi Future Combat Systems (FCS) yang bertujuan membuat kendaraan yang lebih cepat, bermanuver tinggi, dan mampu masuk ke zona tempur dalam waktu singkat.
Namun FCS tidak pernah diterjunkan dan gagal memenuhi tenggat waktu sebelum Menteri Pertahanan, Robert Gates menyerukan restrukturisasi dan pembatalan akhir program pada 2009. Departemen Pertahanan menghabiskan lebih dari US$ 18 miliar selama pengembangan program yang memakan waktu enam tahun.
5. Trident Missile Program (US$ 40 Miliar)
Berbagai bentuk rudal Trident dikembangkan sebagai rudal balistik kapal selam yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Rudal Trident dijalankan oleh Angkatan Laut AS dan Inggris dengan total biaya US$ 40 miliar pada 2011 dengan estimasi biaya US$ 70 juta per misil.
Program Rudal Trident telah beroperasi dan terus dikembangkan sejak 1979 dan rencananya akan tetap digunakan hingga 2042. Diperkirakan total biaya yang diperlukan sebesar US$ 170,2 miliar, tapi rudal tersebut tak pernah digunakan.





Credit  Liputan6.com