Kamis, 20 April 2017

Kapal Induk AS Dekati Indonesia, Gedung Putih: Menuju Korea


 Kapal Induk AS Dekati Indonesia, Gedung Putih: Menuju Korea


Kapal induk AS USS Carl Vinson yang diklaim AS berlayar menuju Semenanjung Korea untuk merespons krisis Korut justru muncul di Samudra Hindia di dekat Indonesia. Foto / REUTERS



WASHINGTON - Gedung Putih angkat bicara soal kehadiran kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson yang ternyata berada di dekat wilayah Indonesia di Samudra Hindia. Padahal, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah sesumbar kapal itu dikirim ke Semenanjung Korea setelah ancaman Korea Utara (Korut) semakin menjadi-jadi.

Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer saat briefing harian hari Rabu waktu Washington, membela klaim Presiden Trump. Dia membenarkan bahwa Trump memerintahkan kapal induk itu berlayar menuju Semenanjung Korea.

Perintah Trump itu diumumkan pemerintah AS pada 8 April lalu. Tapi, Angkatan Laut AS merilis gambar tertanggal 15 April yang menunjukkan bahwa kapal USS Carl Vinson justru berada di wilayah yang berjarak 3.500 dari Semenanjung Korea dan arahnya berlawanan dari rute ke perairan Korea.



Fakta dari gambar yang dirilis Angkatan Laut AS itu membuat Presiden Trump dianggap berbohong, karena kapal tidak berlayar ke perairan Korea. Tapi, Spicer dengan cepat membela Trump.

”Presiden mengatakan bahwa kami memiliki armada yang akan menuju semenanjung (Korea),” kata Spicer. ”Itu fakta. Itu terjadi. Hal ini terjadi,” ujarnya, seperti dilansir Business Insider, Kamis (20/4/2017).

Gambar dari rute dan posisi kapal induk AS yang ternyata berada di dekat wilayah Indonesia itu juga memicu keraguan dari Korea Selatan dan Jepang—sekutu AS—yang sudah khawatir dengan ancaman dari Korut.

Calon presiden Korea Selatan Hong Joon-Pyo mengatakan kepada The Wall Street Journal, bahwa AS jangan sampai berbohong.”Apa yang dikatakan Trump sangat penting bagi keamanan nasional Korea Selatan. Jika itu bohong, maka selama masa kepemimpinan Trump, Korea Selatan tidak akan percaya pada apa dikatakan Trump,” ujarnya.

”Pernyataan yang dikeluarkan adalah bahwa armada Carl Vinson menuju ke Semenanjung Korea. (Kapal) ini menuju ke Semenanjung Korea,” ujarnya.

Sejumlah media AS sebelumnya melaporkan kapal yang membawa puluhan jet tempur itu tidak bergerak menuju perairan Korea. ”Tapi itu bukan apa yang pernah kami katakan,” ucap  Spicer.

”Kami mengatakan bahwa (kapal) itu menuju ke sana, dan itu menuju ke sana, itu menuju ke sana,” katanya yang menambahkan bahwa tujuan akhir kapal USS Carl Vinson adalah Semenanjung Korea.




Credit  sindonews.com



Gugus Tugas USS Carl Vinson berlayar dekat perairan Indonesia


Gugus Tugas USS Carl Vinson berlayar dekat perairan Indonesia
Gugus Tugas Carl Vinson dalam satu misi. (defence)


Jakarta (CB) - Gugus Tugas USS Carl Vinson sudah dinyatakan berlayar menuju Semenanjung Korea menyusul perkembangan keamanan setempat yang meningkat. Benarkah begitu? Ternyata, Gugus Tugas USS Carl Vinson itu ditemukan berlayar dekat perairan Indonesia. 

Angkatan Laut Amerika Serikat, baru-baru ini meluncurkan seri foto yang menunjukkan keberadaan Gugus Tugas USS Carl Vinson, pada 15 April, sebagaimana dinyatakan navy.mil. Jika kecepatan berlayar gugus tugas itu 34+ mil laut per jam, maka sekitar lima hari mereka akan sampai di Semenanjung Korea dari perairan Selat Sunda. Jarak yang dilaporkan saat ini adalah 3.500 mil laut menuju sana.

Indonesia membuka jalur pelayaran damai internasional dalam perairan kedaulatan Indonesia, yang dinamakan Alur Laut Kepulauan Indonesia, yang terdiri dari tiga "jalur". Alur Laut Kepulauan Indonesia yang paling dekat dengan jalur pelayaran Gugus Tugas USS Carl Vinson ini adalah ALKI I, melintasi Selat Sunda ke arah utara, membelah Laut Jawa dan Selat Karimata, untuk kemudian ke Laut China Selatan. 

Gugus Tugas USS Carl Vinson hanyalah satu dari 10 gugus tugas serupa yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat di seluruh dunia. 

Laiknya kapal induk, USS Carl Vinson (CVN 70) tidak pernah bergerak sendirian, melainkan dikawal beberapa kapal fregat, kapal penjelajah, kapal penghancur berpeluru kendali, kapal selam, kapal logistik, dan beberapa skuadron pesawat tempur, pesawat perang elektronika, helikopter, hingga pesawat pengendali dan pengawasan. 

Komando Pasifik Amerika Serikat di Hawaii, Amerika Serikat, sebelumnya menyatakan, "Gugus Tugas Carl Vinson membatalkan pelabuhan tujuan semula di Australia dan melanjutkan misinya ke Pasifik Barat," kata pernyataan Komando Pasifik Amerika Serikat itu. 

Pernyataan serupa juga keluar dari Gedung Putih. Angkatan Laut Amerika Serikat dan Komando Pasifik Amerika Serikat tidak pernah secara eksplisit menjelaskan tujuan dan misi Gugus Tugas USS Carl Vinson itu. 

Yang semula dijelaskan mereka cuma Komando Pasifik Amerika Serikat memerintahkan Gugus Tugas USS Cark Vinson untuk berlayar ke utara dan melapor di perairan Samudera Pasifik Barat setelah merapat di Singapura pada 8 April... ketimbang menuju pelabuhan semula yang direncanakan di Australia. 

Dalam keterangannya, juru bicara Komando Pasifik Amerika Serikat, Commander Dave Benham, berkata, gugus tugas itu diperintahkan ke utara sehati-hati mungkin untuk mempertahankan kesiapan dan kehadiran.

"Kapal-kapal Armada Ketiga bergerak ke depan dengan misi mengawal kepentingan Amerika Serikat di Pasifik Barat," kata dia. Ancaman nomor pertama di kawasan itu adalah Korea Utara yang tidak stabil, tidak bertanggung jawab, tentang program uji coba peluru kendali dan menguji kemampuan nuklir mereka.



Credit  antaranews.com