Selasa, 25 April 2017

Korps Lapis Baja AD Singapura Tajamkan Taring di Jerman




Lahan yang terbatas bukan berarti AD Singapura lantas berdiam diri. Maklum saja, mereka adalah satu dari sedikit militer Asia Tenggara yang punya doktrin mekanis yang mantap. Oleh karena itu, beranjangsana ke negara sahabat demi mendapatkan slot dan wilayah latihan tidak diharamkan.
Untuk melatih kemampuan manuver dan daya gebuk dari Main Battle Tank Leopard 2SG dan kendaraan tempur Bionix II, AD Singapura pun menjalin kerjasama dengan Bundeswehr Jerman.
Dalam latihan tahunan Exercise Panzer Strike, para prajurit dan perwira Korps Lapis Baja AD Singapura melaksanakan latihan bilateral dengan AD Jerman di Oberlausitz Military Training Area. Luas area latihan itu mencapai seperempat pulau Singapura.

Sudah pasti beragam manuver termasuk latihan penembakan dengan munisi tajam dapat dilakukan di empat lapangan tembak yang tersedia. Bandingkan dengan kondisi di dalam negeri Singapura, dimana jarak penembakan maksimal yang bisa diperoleh hanyalah 800 m saja.
Manuver seperti penembakan sembari tank bergerak pun bisa dilakukan di sini, sesuatu yang mustahil untuk dilakukan di Singapura yang lahannya sangat terbatas.
Tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Gebirgspanzerbataillon 8, sementara AD Singapura mengirimkan para prajurit dari 1st Company, 48th Battalion Singapore Armoured Regiment (48 SAR).
Latihan yang sudah masuk tahun kesembilan ini melibatkan lebih dari 1.300 personel dari AD Singapura, baik dari 48 SAR maupun dari Armour Training Institute (setara Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD) AD Singapura.
Latihan dilaksanakan dalam dua gelombang, yang pertama pada musim semi yaitu 14 Maret sampai 3 Mei 2017. Gelombang kedua dilaksanakan pada 12 September sampai dengan 3 November 2017.
AD Singapura mengerahkan 14 unit Leopard 2SG dan 12 unit ranpur Bionix IFV yang memang sudah ditempatkan secara permanen di Jerman. Kendaraan tempur ini digunakan bergantian oleh unit yang datang berlatih.
Sementara AD Jerman sendiri menggunakan MBT Leopard 2A6. Kesamaan tipe MBT yang digunakan tentu memudahkan familiarisasi dan koordinasi manuver antara kedua negara.
Singapura dan Jerman sendiri terhitung memiliki hubungan yang sangat erat dalam kerjasama militer. Secara rutin keduanya melakukan kunjungan antara pejabat pertahanan, pertukaran perwira militer, pembukaan kursus dan sekolah staf untuk perwira, dialog kebijakan, dan juga kerjasama teknologi.
Semuanya itu dapat terlaksana setelah ditandatanganinya Defence Cooperation Agreement pada bulan September 2005. Latihan Exercise Panzer Strike pertama sendiri dilaksanakan pada tahun 2009.




Credit  angkasa.grid.id