Selasa, 18 April 2017

Marinir Amerika Serikat, Australia dan China akan berlatih bersama


Marinir Amerika Serikat, Australia dan China akan berlatih bersama
Profil personel Korps Marinir Amerika Serikat dalam satu latihan bersama mitranya dari Korea Selatan. Foto menunjukkan latihan bersama merek di Korea Selatan, pada 2014. (REUTERS/Kim Hong-Ji/Files)


Jakarta (CB) - Pasukan Marinir Amerika Serikat tiba di Darwin, Selasa, untuk masa penugasan enam bulan, dan melakukan latihan bersama dengan sejawatnya, Pasukan Marinir Australia dan China.

Pasukan marinir Amerika Serikat sebagai satuan tugas yang dikenal sebagai Marine Rotational Force-Darwin, menghabiskan sekitar enam bulan setiap penempatannya di utara Australia.

Marinir mulai dikirim ke Australia segera setelah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, saat itu mengumumkan Poros Pasifik pada 2011, satu kebijakan yang bersifat reorientasi setelah berakhirnya perang di Irak dan Afghanistan untuk menangkal kebangkitan China, demikian diwartakan Reuters, Selasa.

"Ini merupakan bentuk komitmen yang harus kami lakukan, untuk menempatkan satgas dalam jumlah besar, mengingat betapa pentingnya kawasan ini (Indo-Pasifik)," kata Komandan Marinir Amerika Serikat, Letnan Kolonel Brian Middleton, sesaat setelah pasukan pertama tiba di utara Australia.

Ia menambahkan,"Dekat dengan Asia Tenggara dan Samudra India. Posisi Indo-Pasifik selalu menjadi penting,".

Middleton mengatakan selama penempatan selama enam bulan, pasukannya akan melakukan latihan bersama dengan Australia dan China.

Ia mengemukakan, keberadaan 13 pesawat termasuk tilt-rotor Ospreys, helikopter Super Cobra dan Huey serta tiga kali lipat pesawat dalam penempatan sebelumnya, menunjukkan komitmen kami untuk kemitraan dan kawasan tersebut.

Middleton mengatakan keputusan untuk mengirimkan armada udara dilakukan sebelum peningkatan eskalasi oleh aksi Korea Utara.

"Apapun, ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kebersamaan dan kemitraan antara kedua negara. Kami siap untuk bertempur dan menang," katanya.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memerintahkan kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson/CVN-68, lengkap dengan pasukan tempur dan jet-jetnya, bergerak ke wilayah barat Samudera Pasifik, di dekat semenanjung Korea, untuk memberikan peringatan kepada Korea Utara yang berulang kali melakukan uji coba peluru kendali.

Latihan bersama marinir Amerika Serikat, Australia, dan China menggambarkan hubungan Amerika Serikat dan Australia sebagai sekutu penting dalam masalah keamanan, dan Amerika Serikat dengan China sebagai mitra dagang terbesarnya.




Credit  ANTARANews.com