Kamis, 27 April 2017

Menanti Ledakan Nuklir Kim Jong-un



Menanti Ledakan Nuklir Kim Jong-un 
 Rezim Kim Jong-un disebut sudah siap melakukan uji coba nuklir keenam Korut. Namun, hal itu hingga kini belum dilakukan. (REUTERS/KCNA)


Jakarta, CB -- Sebulan lebih telah berlalu sejak Amerika Serikat dan Korea Selatan secara terbuka menyatakan Korea Utara siap melakukan uji coba bom nuklir. Namun, gelegar ledakan senjata mematikan itu tak kunjung terdengar.

Dunia harap-harap cemas menanti uji coba keenam yang dikhawatirkan itu dan dengan setiap uji coba peluru kendalinya, Korea Utara semakin dekat dengan senjata nuklir yang diklaim bisa mencapai daratan Amerika Serikat.

Menurut Jean Lee, dosen kajian Korea Utara, sebenarnya Pyongyang bisa dibilang hampir pasti bakal melakukan uji coba nuklir itu suatu waktu nanti.

 
 
"Namun, mereka kini mengatur waktu secara hati-hati dan memperhatikan sejumlah faktor," ujarnya kepada CNN, Rabu (26/4).

Seorang pejabat AS secara terpisah mengatakan pihak militer sempat mendeteksi aktivitas signifikan, seperti penggalian di terowongan pintu masuk di situs uji coba Punggye-ri, Korea Utara. Namun, menurutnya aktivitas itu menunjukkan uji coba nuklir masih belum akan dilakukan.

Biasanya, masalah dalam negeri dan geopolitik sangat diperhatikan ketika negara komunis terisolasi ini melakukan uji coba nuklir. Teknologi itu digunakan untuk tujuan teknis maupun politis, menunjukkan kemampuan rezim Kim Jong-un dan mengirim pesan perlawanan untuk musuh-musuh di luar negeri.
 
Uji coba kerap dilakukan pada waktu yang dapat dengan mudah diperkirakan, kata Lee. Pengambilan waktu yang tepat dilakukan untuk menekankan faktor geopolitik atau mendekati hari libur untuk memanfaatkan semangat nasionalis warganya.

Pada 16 April, sehari setelah peringatan hari lahir Kim Il-sung sekaligus hari libur terpenting di Korea Utara, pemerintah pun menguji coba rudalnya, meski berujung gagal. Rudal pertama setelah Presiden AS Donald Trump menjabat juga dilakukan ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Februari lalu.

Sempat ada spekulasi soal kemungkinan uji coba nuklir dilakukan bertepatan dengan hari jadi militer Korut, Selasa (25/4). Namun, dalam acara ini Kim Jong-un justru menggelar latihan menembak artileri terbesar di negaranya yang menggunakan peluru hidup.

  "Dengan tanggal-tanggal penting di kalender pemerintah Korea Utara ini, mereka bisa menunda atau mempercepat uji cobanya semau mereka," kata John Delury, dosen hubungan internasional di Universitas Yonsei.

Peringatan 25 tahun dimulainya Perang Korea bisa jadi opsi untuk digunakan sebagai waktu pelaksanaan uji coba nuklir.

Masalahnya, jika terlalu dalam membaca pola ini, Pyongyang bisa menyadari bahwa dunia memerhatikan dan mereka pun bisa segera merespons.
 
"Jika tanggal-tanggal ini menentukan posisi kapal induk USS Carl Vinson, masalahnya jelas, ketika kapal itu pergi Korea Utara bisa langsung melaksanakan uji coba nuklir sepekan setelahnya," kata Delury.

"Mereka tidak perlu melaksanakan tes terpaku pada tanggal tertentu."

Kapal induk Carl Vinson saat ini sedang dalam perjalanan ke perairan Korea, merespons ancaman tersebut. Sementara itu, kapal selam nuklir AS yang didesain untuk meluncurkan ratusan rudal jelajah Tomahawk sudah bersandar di Korea Selatan, di tengah situasi yang terus memanas ini.




Credit  CNN Indonesia