Kamis, 18 Mei 2017

Dewan Keamanan PBB akan bahas krisis Veneuzela


Dewan Keamanan PBB akan bahas krisis Veneuzela
Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi huru-hara di atas kendaraan bersenjata dalam sebuah reli protes terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Senin (1/5/2017). (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins )


PBB (CB) - Dewan Keamanan PBB, Rabu, akan membahas krisis Venezuela setelah 42 orang tewas akibat kerusuhan dalam beberapa pekan terakhir, menurut pernyataan sejumlah diplomat.

Amerika Serikat mengusulkan sidang tertutup pada Rabu pagi (waktu setempat) usai rapat mengenai Somalia dan Eritrea, seperti dilaporkan AFP.

Demonstran oposisi menggelar aksi unjuk rasa setiap hari sejak 1 April untuk mengungkapkan kekesalan mereka atas upaya untuk memperkuat cengkeraman Presiden Nicolas Maduro di tampuk kekuasaan.

Kejaksaan mengumumkan, Selasa, bahwa seorang remaja 17 tahun dan dua pria lainnya tewas ditembak dalam unjuk rasa antipemerintah. Jumlah korban tewas kini menjadi 42 orang akibat kerusuhan dalam enam pekan terakhir.



Credit  antaranews.com


Jumlah korban tewas di Venezuela meningkat jadi 42 orang


Jumlah korban tewas di Venezuela meningkat jadi 42 orang
Dokumen foto polisi Venezuela berupaya memadamkan api dari ban yang dibakar para demonstran. Kerusuhan di penjara di negeri rawan konflik itu dilaporkan menewaskan belasan orang, Rabu (26/4/2017). (Reuters)


Karakas (CB) - Jumlah korban tewas dalam gelombang kerusuhan anti pemerintah selama enam minggu terakhir di Venezuela telah meningkat setidaknya menjadi 42 orang, demikian menurut kantor kejaksaan negara.

Kantor kejaksaan mengumumkan tiga kematian terbaru pada Selasa.

Seorang polisi ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan seorang pengemudi taksi berusia 33 tahun, yang ditembak di dekat perbatasan dengan Tachira.

Seorang pemuda berusia 17 tahun yang ditembak di kepalanya saat melakukan demonstrasi di negara bagian Barinas pada Senin, tewas pada Selasa pagi.

"Sekelompok orang datang dan mulai menembak, melukai pemuda di bagian kepalanya," kata pihak jaksa penuntut menerangkan sebab kematian remaja yang tidak disebutkan namanya itu.

Korban lainnya, yang namanya dan umurnya tidak disebutkan, tewas dalam aksi protes di San Antonio, menurut pihak berwenang.

Kekerasan pecah di berbagai belahan negara bagian pada Senin sebagai aksi yang mengupayakan penghapusan pemerintahan Sosialis.

Ratusan ribu orang turun ke jalan dalam beberapa minggu terakhir, mereka marah karena kekurangan pasokan makanan, krisis obat-obatan dan meningkatnya inflasi.

Pengunjuk rasa menuntut pemilihan umum, pembebasan bagi para pegiat yang dipenjara, bantuan luar negeri untuk mengimbangi krisis ekonomi dan otonomi untuk badan legislatif yang dikuasai oposisi.

Presiden Nicolas Maduro menyalahkan oposisi atas krisis negara yang telah terjadi pada semua sisi. Dia menuduh lawan lawannya mencoba melengserkannyaa dalam sebuah kudeta dengan dukungan Washington.

Sedikitnya 90 orang ditangkap dalam kerusuhan pada Senin, menurut kelompok hak asasi setempat,demikian seperti dilansir Reuters.




Credit  antaranews.com