Rabu, 10 Mei 2017

Empat Warganya Ditahan Korut, AS: Ini Mengkhawatirkan



Empat Warganya Ditahan Korut, AS: Ini Mengkhawatirkan
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menyebut AS melalui seluruh saluran yang dimiliki saat ini sedang berusaha untuk membebaskan keempat orang itu. Foto/Reuters
 

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) buka suara mengenai penahanan warga mereka oleh Korea Utara (Korut). Pyongyang diketahui kembali menahan warga AS bernama Kim Hak Song pada akhir pekan lalu karena dicurigai melakukan tindakan melawan otoritas Korut.  

Hak Song adalah warga AS keempat yang ditahan oleh otoritas keamanan Korut. Sebelumnya, Korut telah menahan Kim Sang-Duk, seorang profesor di Yanbian University of Science and Technology. Lalu ada pula Kim Dong-Chul yang dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa karena dituduh ingin melakukan makar dan spionase.

Nama terakhir adalah Otto Warmbier, seorang mahasiswa University of Virginia berusia 22 tahun. Warmbier ditahan karena mencopot sebuah spanduk politik dari tembok hotel. Ia ditangkap aparat Korut ketika akan terbang meninggalkan Korut.

Menanggapi penahanan ini, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menyatakan pihaknya sangat mengkhawatirkan hal tersebut. Dia menyebut AS melalui seluruh saluran yang dimiliki saat ini sedang berusaha untuk membebaskan keempat orang itu.

"Jelas ini mengkhawatirkan, kami sangat menyadarinya dan kami akan bekerja melalui kedutaan Swedia, yang memiliki kedutaan di Korut, melalui Departemen Luar Negeri kami untuk mencari pembebasan warga kami di sana," ucap Spicer, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/5).




Credit  sindonews.com