Senin, 22 Mei 2017

Negara Asia-Pasifik Sepakat Lanjutkan TPP Tanpa Amerika


Negara Asia-Pasifik Sepakat Lanjutkan TPP Tanpa Amerika Ilustrasi. Negara-negara Asia-Pasifik sepakat melanjutkan TPP tanpa Amerika Serikat (Reuters/Jason Reed)


Jakarta, CB -- Jepang dan negara-negara anggota Kemitraan Trans-Pasifik sepakat untuk melanjutkan kerja samanya tanpa Amerika Serikat, sementara kebijakan 'America First' Presiden Donald Trump memicu ketegangan dalam acara pertemuan Asia-Pasifik, Minggu (22/5).

Kebuntuan soal negosiasi global terpapar jelas dalam pertemuan forum Kerja Sama Asia-Pasifik yang gagal menyepakati pernyataan bersama seperti biasanya, menyusul seruan perlawanan terhadap proteksionisme dari sejumlah oposisi AS.

Pertemuan di Hanoi, Vietnam, adalah forum perdagangan terbesar yang digelar setelah rombongan Trump menggantikan pemerintahan AS yang lama. Presiden AS berargumen, kesepakatan multilateral itu membuat negaranya kehilangan pekerjaan dan ia ingin memutuskan sejumlah kerja sama baru. 

Di sela pertemuan, pemimpin 11 negara lain yang masih tersisa sepakat untuk mencari tahu cara organisasi tersebut bisa terus menjalankan perjanjian tanpa Amerika Serikat. Sebagian di antara mereka bahkan berharap AS tidak sungguh-sungguh pergi.

Perwakilan perdagangan baru AS, Robert Lighthizer, menyatakan tidak ada jalan kembali dan dia meyakini akan ada serangkaian kesepakatan bilateral baru yang terjalin dengan sejumlah negara di kawasan.

Pernyataan dari Lighthizer menyebut perdagangan bebas memerlukan penghentian "langkah-langkah pengganggu perdagangan" yang telah membuat "ketidakseimbangan perdagangan AS besar--kemungkinan merujuk pada China yang mendapatkan keuntungan hampir 350 juta pada 2016.

"Saya berharap bisa bekerja sama dengan rekanan dagang kami untuk memperluas pasar ekspor AS dan menyelesaikan praktik dagang tak adil yang terus berlangsung," kata negosiator AS sejak era Ronald Reagan itu.

Meski para anggota TPP memutuskan melanjutkan kerja sama, mereka tidak segera membuat kesepakatan yang sama-sama dipandang sebagai cara untuk membendung dominasi China.

"Kami berfokus pada cara untuk melanjutkan kerja sama dengan 11 anggota," kata Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd Mclay.

Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga kepentingan Vietnam dan Malaysia, yang menandatangani kesepakatan dan berjanji akan membuat reformasi dengan besar untuk mendapatkan akses pasar AS lebih baik.

"Kami mesti memastikan kepentingan kami tetap terlindung dan keuntungan yang datang darinya bisa menutupi pengeluaran," kata Menteri Perdagangan Malaysia Mustapa Mohamed Said.

Volume perdagangan antara negara-negara yang tersisa tidak sampai seperempat nilai yang bisa dicapai jika Amerika Serikat bertahan.

Pejabat-pejabat dari negar TPP akan bertemu lagi di Jepan pada Juli dan mengajukan proposal pada November, kata McClay.








Credit  cnnindonesia.com