Jumat, 19 Mei 2017

PBB: 20 juta warga Afrika di ambang kelaparan


PBB: 20 juta warga Afrika di ambang kelaparan
Zeinab (14) duduk menggendong keponakannya di kamp bagi warga yang mengungsi karena kekeringan yang melanda wilayah Dollow, Somalia, Selasa (4/4). (REUTERS/Zohra Bensemra/djo/17)


Roma (CB) - Dua-puluh juta orang di empat negara Afrika berada di ambang kelaparan menurut staf senior Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) pada Kamis (18/5) di Roma.

Warga di bagian timur-laut Nigeria, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman menghadapi krisis kemanusiaan "yang tak pernah ada sebelumnya" akibat kombinasi kekeringan dan konflik bersenjata melawan kelompok pemberontak fundamentalis, seperti Boko Haram dan Ash-Shabaab.

"Itu krisis terbesar yang pernah kita saksikan," kata Denise Brown, Direktur Kedaruratan WFP kepada wartawan dalam konferensi pers.

Ia menggambarkan situasi itu seperti jutaan orang "berada di tepi jurang, dan jumlahnya terus bertambah".

Konflik dan iklim buruk membuat hewan mati dan ladang tak bisa diolah di bagian dunia tempat 80 persen warganya bergantung pada pertanian dan perikanan untuk bisa hidup, kata Direktur Divisi Darurat dan Rehabilitasi FAO Dominique Burgeon.

Jika tak ada tindakan yang dilakukan, dunia akan menyaksikan terulangnya kelaparan 2010-2011 di Somalia, saat 250.000 orang meninggal karena masyarakat internasional tidak cukup cepat bertindak menurut kedua staf senior lembaga PBB tersebut.

Kelaparan didefinisikan terjadi ketika 20 persen penduduk kelaparan, 30 persen anak mengalami kekurangan gizi ekstrem, dan angka kematian naik ke tingkat dua kali lipat secara rata-rata, kata Kepala Ahli Ekonomi WFP Arif Husein.

Ia menambahkan dengan banyaknya anak yang kekurangan gizi berarti seluruh generasi akan secara permanen rusak.

Bourgeon mengatakan orang yang menyelamatkan diri saat kelaparan di Somalia pada 2010-2011 masih menetap di berbagai kamp pengungsi.

"Sangat sulit bagi mereka untuk pulang," katanya. "Jadi cara paling baik untuk menghindari (migrasi) ialah membantu mereka tetap berada di tempat mereka."

Itu berarti bukan hanya bantuan darurat tapi juga kebijakan jangka panjang, seperti menyediakan benih tanaman, sistem pengairan, perikanan, peralatan, dan perawatan hewan buat ternak mereka.

"Kita tidak hanya harus menjaga orang dari pinggir jurang--kita harus menjauhkan mereka dari jurang," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

WFP membantu 80 juta orang di 80 negara setiap tahun. Badan eksekutifnya terdiri atas 36 negara anggota, dan donor utamanya adalah pemerintah. Pada 2016, badan dunia tersebut mengumpulkan 5,9 miliar dolar AS.

FAO adalah badan PBB yang didedikasikan untuk menghapuskan kelaparan dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.





Credit  antaranews.com