Jumat, 12 Mei 2017

Pembunuh Petinggi Hamas Tertangkap

 Pembunuh Petinggi Hamas Tertangkap
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam konferensi pers tertangkapnya pembunuh Mazen Faqha. Foto/Istimewa
 

JERUSALEM - Kelompok Hamas mengatakan telah menahan pembunuh komandan senior kelompok itu Mazen Faqha yang ditembak mati pada bulan Maret lalu. Dalam pengakuannya, tersangka melakukan pembunuhan atas perintah Israel.

Faqha, 38, ditembak mati di kepala dan dada di pintu masuk rumahnya di kota Gaza pada 24 Maret lalu.

"Semua bukti yang kami miliki mengindikasikan pelaku melakukan kejahatan ini berdasarkan perintah dari pendudukan Israel," kata Ismail Haniya, pemimpin sayap politik Hamas, tanpa mengidentifikasi tersangka.

"Dia telah mengaku melakukan kejahatan tersebut," tambahnya, berbicara di luar rumah Faqha dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh janda komandan tersebut seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (12/5/2017).

Haniya, yang terpilih sebagai kepala politik baru Hamas pekan lalu, mengatakan rincian lebih lanjut akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Ia memperkirakan tersangka akan dieksekusi.

Faqha adalah seorang pejabat senior Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel saat dia dipenjara oleh Israel pada tahun 2003 karena merencanakan serangan terhadap orang-orang Israel. Ia dibebaskan sebagai bagian dari pembebasan 1.000 tahanan Palestina yang ditukar dengan tentara Gilad Shalit.

Hamas sebelumnya mengatakan bahwa Faqha ditembak dengan senjata berperedam dan menuduh Israel serta "kolaboratornya" atas kematiannya.

Israel belum berkomentar mengenai pembunuhan tersebut.

"Selama 47 hari, aparat keamanan bekerja keras untuk mengungkap benang-benang kejahatan pembunuhan Mazen Faqha, sampai si pembunuh dan orang-orang yang membantunya tertangkap," kata Iyad al-Bozum, juru bicara kementerian dalam negeri Gaza, dalam sebuah postingan di Facebook.

Seorang sumber Hamas mengatakan dengan syarat anonim bahwa tersangka sempat ikut berpartisipasi dalam rekonstruksi pembunuhan tersebut pada pagi hari. Hal itu dilakukannya setelah setelah sejumlah pasukan keamanan terlihat berada di depan rumah Faqha..

Hamas telah menguasai Jalur Gaza sejak 2007. Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Israel selama satu dekade. Sementara persimpangan Mesir dengan daerah kantong tersebut sebagian besar ditutup dalam beberapa tahun terakhir. 





Credit  sindonews.com