Selasa, 23 Mei 2017

Ulang Tahun Kudeta Militer, RS Bangkok Diguncang Bom


Ulang Tahun Kudeta Militer, RS Bangkok Diguncang Bom
Tim ahli forensik tiba di rumah sakit di Bangkok, Thailand, yang jadi lokasi serangan bom pada Senin (22/5/2017). Foto/REUTERS/Athit Perawongmetha


BANGKOK - Sebuah ledakan bom mengguncang di sebuah rumah sakit (RS) di Ibu Kota Thailand, Bangkok, Senin (22/5/2017). Serangan bom tepat di hari ulang tahun kudeta militer 2014 ini melukai 24 orang.

Belum ada yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan di Rumah Sakit Phramongkutklao tersebut. RS ini terkenal sebagai fasilitas untuk layanan kesehatan tentara dan keluarga pensiunan perwira militer Thailand.

”Itu adalah bom. Kami menemukan potongan-potongan yang digunakan untuk membuat bom,” kata Kamarie Aucharoen, komandan tim penjinak bom Kepolisian Thailand, kepada Reuters.

Belum jelas siapa pelaku dan motif serangan bom di rumah sakit ini. ”Saat ini, pihak berwenang memeriksa kamera CCTV,” ujar Kamthorn.

Juru bicara pemerintah Thailand Sansern Kaewkamnerd mengatakan 24 orang terluka akibat serangan ini. Sebagian besar terluka akibat terkena serpihan kaca yang beterbangan.

Meski pelaku belum diketahui, namun muncul spekulasi di kalangan publik bahwa serangan bom ini terkait dengan pembangkang politik yang menentang peraturan militer. Spekulasi lainnya adalah serangan terkait kelompok separatis Muslim yang berbasis di selatan negara tersebut.

Pasukan Thailand hingga kini masih siaga di pintu masuk rumah sakit. Wakil Kepala Polisi Nasional Thailand Jenderal Srivara Rangsibrahmanakul mengatakan bom tersebut telah disembunyikan di sebuah kontainer di pintu masuk apotek.

Hari Senin yang jadi hari serangan bom ini merupakan hari ulang tahun kudeta militer 22 Mei 2014. Kudeta militer tersebut berhasil menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis. Kudeta juga mengakhiri kerusuhan selama berbulan-bulan, termasuk demonstrasi jalanan yang mematikan.

Sejak kudeta, junta militer, yang dikenal sebagai Dewan Perdamaian dan Ketertiban Nasional, telah membatasi pembangkangan politik. Tak hanya itu, junta militer juga melakukan tindakan keras terhadap siapa pun yang melakukan penghinaan terhadap Kerajaan Thailand.  




Credit  sindonews.com