Jumat, 23 Juni 2017

Al-Nuri, Masjid Zaman Pertengahan yang Dihancurkan ISIS


Al-Nuri, Masjid Zaman Pertengahan yang Dihancurkan ISIS Sebelum dihancurkan ISIS, masjid al-Nuri menjadi salah satu objek sejarah zaman pertengahan di Irak. (REUTERS/Erik De Castro)


Jakarta, CB -- Masjid Agung al-Nuri yang dihancurkan oleh kelompok teror ISIS adalah salah satu peninggalan bersejarah yang ada di Mosul, Irak. Karena itu, kehancurannya dapat dikatakan sebuah kerugian besar bagi negara yang dilanda konflik tersebut.

Walau demikian, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi justru berkata sebaliknya. "Menghancurkan menara al-Hadba dan Masjid al-Nuri adalah bentuk pengakuan kekalahan secara resmi," ujarnya melalui komentar singkat di situs web, Kamis (22/6).

Dari masjid zaman pertengahan inilah pemimpin kelompok teror itu, Abu Bakar al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan gadungan yang membentang di wilayah Suriah dan Irak.


Warga Irak menyebut menara condong setinggi 45 meter di masjid itu sebagai al-Hadba atau si bungkuk. Bendera hitam khas Baghdadi yang menyalahgunakan kata 'tiada Tuhan selain Allah' berkibar di atas menara tersebut sejak 2014 lalu.

Sejumlah pejabat pemerintahan Iraq secara pribadi sempat berharap masjid itu bisa direbut kembali sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Hari pertama Idul Fitri di Irak jatuh pada 25 atau 26 Juni.

Jika Mosul berhasil direbut, maka separuh khalifah Baghdadi yang ada di Iraq bisa dikatakan resmi runtuh, walau ISIS masih mempunyai wilayah di bagian barat dan selatan kota tersebut.

Nama masjid tersebut diambil dari Nuruddin al-Zanki, bangsawan dari wilayah feodal di masa lalu yang meliputi Turki, Suriah dan Irak, yang berperang melawan para tentara salib. Masjid itu dibangun pada 1172-73, tak lama sebelum kematiannya, dan menaungi sebuah pesantren.


Ketika Ibnu Batuta, pengembara sekaligus cendekiawan terkemuka zaman pertengahan, mengunjungi masjid tersebut dua abad kemudian, menaranya condong. Kemiringan itu membuat masjid tersebut disebut Si Bungkuk.

Masjid tersebut dibangun dengan tujuh lapis bata dekoratif dalam pola geometris rumit yang juga ditemukan di Persia dan Asia Tengah.
Abu Bakar al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahannya di Masjid al-Nuri.
Abu Bakar al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahannya di Masjid al-Nuri. REUTERS/Social Media Website via Reuters TV)
Nabeel Nouriddin, sejarawan dan arkeolog yang diwawancara Reuters, menyebut menara itu belum pernah direnovasi sejak 1970, membuatnya sangat rentan akan ledakan meski tidak terkena hantaman langsung.

Baghdadi mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai kalif atau pemimpin semua Muslim dari podium masjid bersejarah itu pada 4 Juli 2014, setelah para pemberontak menguasai wilayah besar Suriah dan Irak.


Pidato Baghdadi dari masjid itu adalah pertama kalinya ia menampilkan diri ke dunia, dan video yang kemudian disiarkan menjadi satu-satunya rekaman di mana ia menyebut dirisebagai kalif.

Kehancuran lokasi itu terjadi ketika unit Badan Kontra-Terorisme (CTS) elit Irak, yang selama ini bertempur menembus Mosul, sudah berjarak 50 meter dari masjid, kata pernyataan militer Irak.

Seorang juru bicara militer Irak menyebut ledakan itu terjadi tepatnya pada 9.35 waktu setempat.

"Ini adalah kejahatan terhadap warga Mosul dan seluruh Irak, dan merupakan bukti mengapa organisasi brutal ini harus dihancurkan," kata Mayor Jenderal Martin dari militer AS.





Credit  CNN Indonesia