Selasa, 20 Juni 2017

AS Tembak Pesawat Suriah, Rusia Beri Peringatan



AS Tembak Pesawat Suriah, Rusia Beri Peringatan Rusia mengecam tindakan Amerika Serikat menembak jatuh pesawat tempur Suriah. (Reuters/Kim Hong-Ji)



Jakarta, CB -- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengecam Amerika Serikat karena menembak jatuh pesawat tempur Suriah, menyebutnya sebagai aksi agresi.

“Serangan ini mesti dilihat sebagai kelanjutan tindakan Amerika melanggar norma hukum internasional,” kata Ryabkov kepada wartawan di Moskow, berdasarkan laporan TASS yang dikutip AFP, Senin (19/6).


Jet tempur Amerika Serikat dilaporkan menembak jatuh pesawat tempur Suriah di selatan Raqqa, Minggu (18/6). 

Washington menyebut serangan itu dilakukan karena jet tempur Suriah menjatuhkan bom dekat pasukan koalisi AS, sementara Damaskus mengatakan pesawat mereka diserang ketika tengah menggempur militan ISIS.

Pernyataan tentara Suriah yang dirilis melalui televisi nasional mengungkapkan pesawat tempur tersebut jatuh dan pilotnya dilaporkan hilang. Dikatakan insiden itu terjadi di dekat Desa Rasafah, pada Minggu petang.

Dalam laporan Interfax yang dikutip Reuters, Ryabkov juga mengatakan aksi Amerika adalah satu langkah menuju eskalasi yang berbahaya. Moskow juga memperingatkan agar Washingon tidak mengerahkan kekuatan terhadap pasukan Suriah.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengatakan serangkaian sanksi yang mungkin dijatuhkan AS ke Rusia akan memicu pembalasan Moskow. Ryabkov juga menyatakan akan bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat pada 23 Juni di St Peterseburg untuk membicarakan masalah bilateral.






Credit  CNN Indonesia




Rusia Akan Tembak Jatuh Setiap Objek Terbang di Suriah

Rusia Akan Tembak Jatuh Setiap Objek Terbang di Suriah
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, mereka akan menargetkan semua objek terbang di wilayah jet tempur Rusia beroperasi di Suriah. Foto/Istimewa
MOSKOW -  Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, mereka akan menargetkan semua objek terbang di wilayah jet tempur Rusia beroperasi di Suriah. Pernyataan ini muncul tidak lama setelah Amerika Serikat (AS) menembak jatuh jet tempur Suriah.

"Kami juga akan menangguhkan interaksi dengan AS dalam hal pencegahan insiden di udara Suriah mulai dari 19 Juni. AS tidak menggunakan saluran komunikasi dengan Rusia saat akan menembak jatuh jet tempur Suriah," kata kementerian itu, seperti dilansir Reuters pada Senin (19/6).

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan, koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) telah mendukung teroris dengan menembak jatuh jet tempur Suriah. "Moskow melihat penembakan jet tempur pemerintah Suriah oleh AS sebagai tindakan agresi dan dukungan terhadap teroris," kata Ryabkov.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan pihak koalisi mengatakan, jet tempur tersebut ditembak jatuh karena memberikan ancaman kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh AS. Sedangkan pemerintah Suriah menuturkan, jet tempur mereka ditembak saat hendak menyerang ISIS.

Ini adalah kali pertama AS menembak jatuh jet tempur milik pemerintah Suriah. AS sebelumnya memang telah menyatakan mereka akan merespon dengan keras setiap tindakan yang membahayakan pasukan koalisi dan mitra mereka di Suriah, yakni SDF. 



Credit  sindonews.com