Selasa, 20 Juni 2017

Darren Osborne, Teroris Penabrak Jemaah Muslim London Bakda Tarawih


Darren Osborne, Teroris Penabrak Jemaah Muslim London Bakda Tarawih
Darren Osborne, 47, tersangka teroris yang menabrak para jemaah Muslim di London usai salat Tarawih. Foto/Daily Mirror


LONDON - Kepolisian Metropolitan London, Inggris, akhirnya merilis identitas tersangka teroris yang menabraki jemaah Muslim usai menjalankan salat Tarawih di Masjid Finsbury Park. Dia adalah Darren Osborne, 47.

Polisi resmi memperlakukan serangan mobil yang dilakukan Osborne sebagai serangan teroris. Dia ditangkap warga di sekitar masjid saat akan melarikan diri usai melakukan serangan. Dia kemudian diserahkan ke polisi.

Osborne dengan mobil warna putih menabraki sekitar sepuluh jemaah masjid usai salat Tarawih pada Minggu tengah malam atau Senin dini hari kemarin. Selain menabrak para jemaah, dia juga menusuk satu orang. Satu korban Osborne meninggal dan lebih dari delapan orang lainnya dibawa ke rumah sakit.

Tersangka teroris ini sebelumnya tidak pernah dikenal polisi maupun Dinas Keamanan MI5.

Menurut laporan media setempat, Osborne adalah ayah dari empat anak yang sudah menikah dan tinggal di Glyn Rhosyn di Cardiff's Pentwyn.

Polisi saat ini sedang mencari alamat tempat tinggal di daerah Cardiff sebagai bagian dari penyelidikan atas serangan tersebut.

Osborne lahir di Singapura pada tahun 1969 dan besar di Weston-super-Mare, Somerset. Salah seorang mantan teman sekolahnya di Broadoak Mathematics and Computing College mengaku mengenal Osborne selama lebih dari tiga dekade.

Salah seorang wanita yang mengaku teman SD Osborne menulis di Facebook tentang sosok tersangka teroris ini. ”Siapa pun yang dari Barrowby ingatkah orang sinting ini?,” tulis wanita dengan nama akun Isobel Taylor. Namun, akun wanita itu kini telah dihapus.

”Saya pergi jauh-jauh melewati jenjang SD dengan psikopat ini, dia adalah anak gila yang benar-benar terbelenggu saat itu,” lanjut dia.

Taylor sempat berbicara kepada IBTimes UK sebelum akun Facebook-nya dihapus. ”Orang sinting, cukup banyak yang menyimpulkannya,” ujarnya.

”Semua orang yang di Facebook yang berada di Barrowby pada saat itu mengenalnya,” katanya.”Dia hanya seorang pengganggu yang sempurna.”

Khadijeh Sherizi, warga yang tinggal di sebelah rumah Osborne, mengatakan kepada Press Association; "Sudah pasti saya melihatnya di berita dan saya pikir 'oh Tuhan saya' itu adalah tetangga saya.”

”Dia sudah begitu normal, dia berada di dapurnya kemarin sore sambil bernyanyi bersama anak-anaknya, dia adalah ayah dari sebuah keluarga, memiliki anak, dia tinggal di sebelah, dia tampak sopan dan menyenangkan bagi saya, saya tidak percaya itu,” ujar Sherizi yang heran tersangka nekat melakukan serangan. 


Kepolisian Metropolitan London mengatakan, meski masih dalam penyelidikan tersangka diyakini beraksi sendirian.

Menurut saksi mata yang berada di lokasi serangan, Osborne sempat meneriakkan ancaman terhadap warga Muslim.”Saya ingin membunuh semua Muslim,” teriak Osborne sebelum diamankan warga untuk diserahkan kepada polisi.

Asisten Deputi Komisaris Polisi Metropolitan London Neil Basu menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. ”Pikiran kami tertuju pada semua yang terkena dampak kejadian di Seven Sisters Road, keluarga, teman dan komunitas mereka,” ujarnya.

”Ini sedang diperlakukan sebagai insiden teroris dan sedang diselidiki oleh Komando Kontra Terorisme. Penyelidikan sedang berlangsung dan kami bekerja cepat untuk mengetahui secara lengkap bagaimana dan mengapa hal ini terjadi,” ujar Basu, yang dikutip Selasa (20/6/2017).

”Semua korban berasal dari komunitas Muslim dan kami akan mengerahkan patroli polisi ekstra untuk meyakinkan masyarakat, terutama mereka yang menjalankan (ibadah) Ramadan,” papar Basu.

”Kami bekerja keras untuk melindungi semua masyarakat dan masyarakat akan melihat petugas tambahan berpatroli di kota dan tempat ibadah Muslim. Ini adalah serangan terhadap London dan semua warga London. Kita semua harus berdiri tegak melawan ekstremis, apa pun penyebabnya.”





Credit  sindonews.com




Imam Masjid London Cegah Massa Hakimi Pelaku Teror


Imam Masjid London Cegah Massa Hakimi Pelaku Teror
Pelaku serangan jamaah tarawih di London di bawa oleh polisi. Foto/Reuteres


LONDON - Imam Masjid Finsbury Park di London Utara, Mohammed Mahmoud disebut sebagai sosok yang menghentikan massa untuk menghakimi pelaku serangan jamaah tawarih. Mahmoud sukses meredam emosi warga dan menghentikan aksi main hakim sendiri.

Mahmoud mengatakan, saat keluar dari masjid ia melihat sekumpulan orang sedang memukuli seorang pria, yang tidak lain adalah pelaku penyerang. Mahmoud kemudian mendekati kerumunan dan langsung berusaha menghentikan aksi main hakim sendiri tersebut.

"Kami menemukan sekelompok orang dengan cepat mulai berkumpul di sekitar penyerang dan beberapa mencoba menghakiminya dengan tendangan atau pukulan. Dengan rahmat Allah, kami berhasil mengelilingi dia dan melindunginya dari bahaya," kata Mahmoud.

"Kami berhasil memadamkan api amarah yang mungkin bisa merasuki para warga. Saya melakukan tindakan pencegahan itu bersama dengan sekelompok saudara laki-laki," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (19/6).

Menurut sejumlah saksi mata, salah satu imbauan yang dipakai Mahmoud untuk meredam emosi warga adalah dengan mengingatkan bahwa mereka sedang berada di bulan Ramadan. Menurut saksi mata, Mahmoud meminta agar semua orang berhenti memukuli tersangka, agar ibadah mereka tidak tercoreng oleh tindakan tidak terpuji.

Aksi Mahmoud ini sendiri mendapat pujian dari warga dan juga komunitas Muslim di London. "Imam telah melakukan hal yang benar, ia harus menghentikan orang-orang untuk melakukan tindakan tersebut," kata Ibnu Oman, salah seorang warga setempat. 





Credit  sindonews.com