Kamis, 22 Juni 2017

Kerim Kerimov, Muslim di Balik Manusia Pertama di Antariksa


Namanya dirahasiakan hampir sepanjang usia kariernya.

Kerim Kerimov, Muslim di Balik Manusia Pertama di Antariksa
Kerim Kerimov (YouTube)

CB – Mata dunia pada pertengahan April 1961 tertuju pada Uni Soviet. Salah satu negeri adidaya pada masa itu berhasil menerbangkan manusia ke luar angkasa. Kosmonaut Yuri Gagarin menjadi manusia yang terbang di antariksa. Pencapaian itu menghentakkan dunia, termasuk pesaing Uni Soviet, Amerika Serikat.
Gagarin terbang ke antariksa dengan pesawat Vostok I. Berusia 27 tahun memiloti pesawat tersebut, Gagarin meluncur ke antariksa dari Baikonur, Kazakhstan. Dia berada di luar angkasa selama 108 menit. Pencapaian bersejarah.
Nama Gagarin terukir dalam sejarah. Tapi tak banyak yang terpublikasi, di balik kesuksesan Gagarin sampai di antariksa terdapat peran penting ilmuwan roket yang lahir dari keluarga muslim, yakni Kerim Aliyevich Kerimov.
Dikutip dari Independent, Rabu 21 Juni 2017, sosok ilmuwan kelahiran Azerbaijan 1917 itu memang mempunyai peran utama dalam pembentukan program luar angkasa Uni Soviet, selama beberapa dekade. Kerimov juga berperan utama dalam pengembangan rudal Uni Soviet selama Perang Dunia Kedua, serta tokoh kunci dalam usaha Rusia mendaratkan orang pertama di Bulan.
Kerimov yang bekerja di bawah arahan Kepala Ilmuwan Uni Soviet saat itu, Sergei Korolov sukses meluncurkan satelit pertama, Sputnik 1 pada 1957, menerbangkan manusia pertama di antariksa Yuri Gagarin melalui wahana Vostok 1 pada 1961. Selain itu pada 1967, Kerimov turut berkontribusi dalam misi pemasangan antarpesawat antariksa otomatis pertama, Cosmos 186 dan Cosmos 188.
Kontribusinya lagi yakni berhasil membangun Stasiun Antariksa, Salyut dan Mir dari 1971 sampai 1991. Dengan deretan kontribusinya tersebut, tak heran Kerimov juga dilabeli sebagai 'Bapak Roket Uni Soviet'.
Meski punya banyak peran penting, kontribusinya dalam beberapa program itu tersembunyi dan dirahasiakan hampir sepanjang usia kariernya. Saat itu rezim Uni Soviet menolak mempublikasikan nama Kerimov.
Namanya dirahasiakan, Kerimov malah mengaku bangga menjadi 'jenderal rahasia'. Dia selalu tersembunyi dari hingar-bingar publikasi dan kamera. Hanya suaranya saja yang tersiar ke publik.
Baru pada 1987, saat era Glasnot Uni Soviet, nama dan kontribusi dalam program antariksa Kerimov pertama kali disebut secara publik di koran Pravda.

Riwayat hidup
Kerimov lahir di Baku Azerbaikan pada 17 November 1917, dari keluarga muslim insinyur. Sesudah menyelesaikan pendidikannya di Azerbaijan Industrial Institute pada 1942, Kerimov masuk ke Akademi Artileari Dzerzhinsky Uni Soviet.
Pada akademi ini, dia menekuni dalam pembuatan dan pengembangan sistem roket. Pada musim gugur 1943, ia menerima gelar diploma untuk karya ilmiahnya tentang produksi mortir. Sampai sisa Perang Dunia Kedua, Kerimov bekerja sebagai inspeksi dan dukungan roket peluncur terkenal Katyusha.
Pada 1946, Kerimov bersama kelompok pakar Uni Soviet dikirim ke Jerman untuk mempelajari sisa program rudal V-2 yang diproduksi di Jerman selama perang dunia tersebut. Dengan mendalami sisa rudal itu, selama dua dekade selanjutnya Uni Soviet bisa mengenalkan rudal balistik antarbenua pertama di dunia dan satelit pertama buatan manusia.
Atas prestasinya itu, dia diganjar naik pangkat di Kementerian Pertahanan Uni Soviet, dan menghabiskan sebagian waktunya pada fasilitas peluncuran Kapustin Yar di lokasi terpencil. Pada 1959, Kerimov mencapai pangkat militer kolonel insinyur.
Kariernya terus melesat setelah dia berhasil dalam menerbangkan Gagarin. Kemudian dia dipromosikan ke pangkat mayor jenderal dan menjadi salah satu figur penting dalam Strategic Missile Forces Uni Soviet.
Selama beberapa tahun selanjutnya, Kerimov mengawasi pengenalan berbagai sistem satelit, termasuk satelit pengintaian 'Zenith'. Pada 1964, Kerimov ditunjuk sebagai Panglima Pusat Direktorat Penilaian Antariksa. Namun karena vokal mengusulkan penerbangan antariksa berawak, hubungannya dengan atasan menjadi kendur dan kemudian Kerimov dipindahkan ke Kementerian Pembangunan Mesin Umum yang kala itu belum lama dibuat.
Kemudian pada 1966, atas rekomendasi atasannya, Sergei Korolev, Kerimov diangkat sebagai Ketua Komisi Penerbangan wahana berawak Soyuz. Meski menjabat posisi penting itu bukan berpangkat menteri, Kerimov mampu mempertahankan kepercayaan memegang posisi itu sampai seperempat abad ke depan.
"Saya hampir tak memiliki kehidupan pribadi. Saya biasa bekerja pada Sabtu dan Minggu. Saya tak bsia jatuh sakit dan tak punya hak untuk sakit," ujarnya.
Pada 1974, dukungan Kerimov pada pengembangan lanjutan roket N-1 dan program bulan berawak mengarahkannya pada penurunan pangkat. Meski Kerimov memimpin Komisi Negara untuk misi Soyuz, Kerimov tak diberikan lagi tanggung jawab mengawasi biro desain Karolev, yang merupakan bagian terpenting infrastruktur antariksa Uni Soviet.
Setelah puncak kariernya, Kerimov ikut mengawasi uji coba bersama AS-Uni Soviet dalam proyek Apollo-Soyuz serta Stasiun Antariksa Salyut dan Mir generasi kedua dan ketiga.

Kerimov kemudian pensiun sebagai Deputi Pertama Direktur Pusat Central Science Research Institute of Mechanical Engineering pada 1991. Kerimov kemudian meninggal di Moskow Rusia pada 20 Maret 2003 dalam usia 85 tahun.



Credit  VIVA.co.id