Selasa, 20 Juni 2017

Saudi Tangkap dan Tahan 3 Perwira Garda Revolusi Iran


Saudi Tangkap dan Tahan 3 Perwira Garda Revolusi Iran
Pasukan Arab Saudi menangkap tiga perwira Garda Revolusi Iran di kawasan ladang minyak Marjan, lepas pantai Saudi. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


RIYADH - Pasukan angkatan laut Riyadh menangkap dan menahan tiga perwira Garda Revolusi Iran di dekat ladang minyak Marjan di lepas pantai Arab Saudi. Penangkapan ini diumumkan Kementerian Informasi Saudi dalam sebuah pernyataan.

Insiden tersebut terjadi pada hari Jumat, ketika tiga kapal Teheran memasuki perairan teritorial Saudi dan menuju ke struktur lepas pantai di ladang minyak. Demikian pengumuman kantor berita Saudi (SPA) pada hari Senin, mengutip sumber resmi.

”Pada hari Jumat, 16 Juni, tiga kapal kecil, dengan bendera merah dan putih, memasuki perairan teritorial Saudi di Teluk Arab. Mereka menuju ke ladang minyak Saudi di Marjan. Segera, pasukan angkatan laut Saudi melepaskan tembakan peringatan, tapi kapal tidak merespons,” kata sumber dikutip SPA.



Salah satu kapal disergap, sementara dua lainnya berhasil lolos. “Kapal yang ditangkap berisi setumpuk senjata untuk tujuan subversif dan membawa tiga orang di kapal. Ketiga orang tersebut ternyata adalah anggota Korps Garda Revolusi Iran,” kata Kementerian Informasi Saudi dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Selasa (20/6/2017).

”Ini adalah satu dari tiga kapal yang dicegat oleh pasukan Saudi. (Kapal) ini ditangkap dengan tiga orang di kapal. Dua lainnya lolos,” lanjut pernyataan tersebut, seperti dilansir Reuters.
”Tiga anggota Garda Revolusi Iran yang ditangkap sekarang diinterogasi oleh otoritas Saudi,” imbuh pernyataan tersebut.

Sementara itu, Iran menolak klaim Saudi atas penahanan tiga perwira Garda Revolusi. Kepala urusan perbatasan di Kementerian Dalam Negeri Iran, Majid Aghababaie, mengatakan bahwa tiga orang yang ditahan adalah nelayan asal pelabuhan Bushehr, Iran selatan.

”Tidak ada bukti bahwa mereka adalah personel militer," katanya yang dilansir kantor berita ILNA. Insiden tersebut terjadi di tengah ketegangan antara Riyadh dan Teheran yang semakin memburuk setelah krisis Qatar.

Pada hari Minggu, Iran telah meluncurkan serangan enam rudal balistik ke Suriah, yang menargetkan posisi teroris Islamic State atau ISIS sebagai pembalasan atas serangan kembar di Teheran awal bulan ini.

Serangan tersebut tidak hanya ditujukan untuk mengirim pesan kepada ISIS, tapi juga kepda AS dan Arab Saudi. Teheran berulang kali menuduh Riyadh dan Washington mendukung teroris dan berusaha mengacaukan Iran.

”Orang-orang Saudi dan Amerika pihak utama penerima pesan ini,” kata Jenderal Ramazan Sharif dari Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan pada hari Senin, mengacu pada serangan enam rudal balistik terhadap target teroris di Suriah.

Pada hari Sabtu pekan lalu, Iran mengatakan bahwa penjaga pantai Saudi melepaskan tembakan terhadap dua kapal nelayan Iran di Teluk Persia.  Satu nelayan tewas. 


Credit  sindonews.com



AL Saudi sita kapal pengangkut senjata di dekat ladang minyak



Dubai (CB) - Angkatan laut Arab Saudi menyergap kapal pengangkut senjata saat mendekati ladang minyak Marjan di lepas pantai Teluk pada Jumat malam, kata kantor berita resmi Saudi Press Agency pada Senin.

Dua kapal lain, yang juga mendekati Marjan, berhasil melarikan diri setelah angkatan laut Saudi melepaskan tembakan peringatan, kata kantor berita itu seperti dilansir Reuters.

Kapal yang disergap itu membawa senjata untuk disalurkan kepada "gerakan bawah tanah", kata laporan singkat SPA.

SPA tidak merinci registrasi kapal atau kewarganegaraan awak kapal itu, namun memberikan keterangan tambahan tanpa menguraikannya bahwa kapal tersebut berbendera putih dan merah.

Tidak ada pertanda langsung apakah penangkapan kapal itu terkait dengan peristiwa di Teluk pada Jumat, yang dilaporkan media Iran.

Kantor berita Tasnim Iran mengatakan pada Sabtu bahwa penjaga perbatasan Arab Saudi menembaki kapal nelayan Iran di Teluk, menewaskan seorang nelayan. Dikatakan bahwa kapal itu adalah satu dari dua kapal Iran yang sedang memancing di perairan Teluk Persia yang terdorong oleh gelombang.

Hubungan antara kedua negara berada pada posisi terburuk mereka dalam beberapa tahun belakangan. Pekan lalu Riyadh, bersama dengan pemerintah Arab lainnya, memutuskan hubungan dengan Qatar, dengan alasan dukungan Qatar terhadap Iran.

Beberapa hari kemudian, bom bunuh diri dan penembakan di Teheran terjadi, menewaskan 17 orang. Muslim Syiah Iran mengulangi tuduhan bahwa Arab Saudi mendanai petempur Sunni, termasuk kelompok ISIS.

Riyadh membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Iran dan Arab Saudi saling menuduh merusak keamanan wilayah dan mendukung pihak yang berbeda dalam perang di Suriah, Yaman dan Irak. 



Credit antaranews.com