Kamis, 22 Juni 2017

Tangkal Ancaman Korut, Jepang Siagakan Sistem Rudal



Tangkal Ancaman Korut, Jepang Siagakan Sistem Rudal Jepang mulai menempatkan sistem rudalnya dalam posisi siap menembak, menunjukkan kesiapan negara tersebut membendung ancaman rudal Korea Utara. (Reuters/Issei Kato)


Jakarta, CB -- Pelontar rudal PAC-3 Patriot beserta radar dan antenanya diarahkan pada posisi siaga menembak, sementara para tentara melakukan latihan di pangkalan militer Asaka, menunjukkan kesiapan Jepang membendung ancaman rudal Korea Utara.

"Mempublikasikan latihan pertahanan ini adalah cara untuk meyakinkan warga terkait keselamatan mereka dan diharapkan membawa ketenangan pikiran," ujar mayor angkatan pertahanan udara Jepang, Akinori Hanada, Rabu (21/6).

Pemasangan sistem rudal PAC-3 Patriot ini merupakan langkah terbaru Jepang untuk mengantisipasi hulu ledak rudal Korut yang sudah diarahkan ke negaranya.

Dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer, sistem rudal ini diperkirakan mampu melindungi kota-kota besar dan instalasi vital pemerintah.


Tokyo mengembangkan program senilai US$1 miliar ini untuk memperluas jangkauan dan akurasi sistem penangkal rudal ini. Proyek tersebut diperkirakan akan rampung pada 2020.

Sementara itu, dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah perfektur di Jepang juga telah melakukan latihan evakuasi jika ada serangan rudal.

Diberitakan Reuters, pemerintah juga akan mulai memasang iklan informasi publik berdurasi 30 detik mengenai langkah-langkah yang harus diambil warga jika serangan rudal Korut terjadi.

Rangkaian upaya ini dilakukan Jepang setelah Korut terus melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengembangkan ambisi rudal dan program nuklirnya.

Pyongyang juga terus melontarkan ancaman untuk menghancurkan Amerika Serikat dan para sekutunya, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Sejak awal tahun, negara paling terisolasi ini pun terus menjadi sorotan lantaran berulang kali melakukan uji coba rudal. Beberapa rudal itu jatuh di dekat perairan Jepang.

Menteri Pertahanan AS, James Mattis, mengatakan bahwa ambisi nuklir Korut ini menjadi ancaman "paling mendesak" bagi keamanan nasional negaranya.

Sementara itu, Korsel mulai mengoperasikan sistem pertahanan anti-rudal AS yang kontroversial (THAAD) di salah satu pangkalan militernya.





Credit  CNN Indonesia