Senin, 14 Agustus 2017

Inggris beri selamat atas terpilihnya kembali Presiden Kenya


Inggris beri selamat atas terpilihnya kembali Presiden Kenya
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta (REUTERS/Feisal Omar)



London (CB) - Inggris mengucapkan selamat kepada Uhuru Kenyatta saat terpilih kembali sebagai Presiden Kenya, ketika demonstrasi kekerasan berkecamuk dan pihak oposisi bersumpah untuk membatalkan apa yang mereka sebuh hasil pemilihan "curang."

"Selasa merupakan hari bersejarah bagi Kenya, dengan jutaan warga Kenya memberikan suara dalam pemilihan umum. Inggris dengan hangat mengucapkan selamat kepda Presiden Kenyatta atas pemilihannya kembali," kata Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/8).

"Kami memuji warga Kenya atas komitmen mereka terhadap demokrasi dan memberi hormat kepada mereka yang bekerja tanpa lelah dan berani untuk menggelar pemilihan yang kredibel, seringkali dalam keadaan sulit."

Koalisi oposisi Kenya yang kalah bersikeras bahwa mereka tidak akan menghentikan usaha mereka untuk membatalkan hasil pemilihan, yang memicu demonstrasi keras hingga menewaskan 11 orang.

"Kami bergabung dengan warga Kenya untuk berkabung atas mereka yang tewas, menyerukan mereka yang berpengaruh untuk menahan diri di masa sulit ini guna memastikan ketenangan, dan menghormati warga Kenya yang memberikan suara demi menentukan masa depan mereka," kata Johnson.

Inggris adalah bekas penguasa kolonial di Kenya dan Johnson mengatakan bahwa dia berharap dapat membangun hubungan yang kuat antara London dan Nairobi, demikian dilansir AFP. 




Credit  antaranews.com


Tujuh tewas setelah pengumuman hasil Pemilu di Kenya


Tujuh tewas setelah pengumuman hasil Pemilu di Kenya
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta (13/9/2016). (REUTERS/Feisal Omar)



Nairobi/Kisumu, Kenya (CB) - KepolisIan Kenya telah menewaskan 11 orang dalam menangani aksi unjuk rasa di tengah kemarahan yang muncul setelah Uhuru Kenyatta terpilih lagi sebagai presiden.

Aksi-aksi protes bermunculan di kota barat Kisumu serta daerah-daerah kumuh yang mengelilingi ibu kota negara, kata sejumlah pejabat dan saksi mata, Sabtu.

Jasad sembilan pemuda yang tertembak semalam di daerah kumuh Mathare di Nairobi dibawa ke kamar jenazah di kota itu, kata seorang pejabat yang mengatakan bahwa para pemuda itu terbunuh saat kepolisian melancarkan operasi antipenjarahan.

Dalam kejadian terpisah, seorang remaja putri di Mathare tewas oleh polisi yang melancarkan tembakan "secara sporadis", kata seorang saksi mata.

Para warga daerah kumuh itu setia kepada pemimpin oposisi berusia 72 tahun, Raila Odinga. Partai Odinga menolak hasil pemilihan umum Selasa, yang mereka anggap sebagai "sandiwara".

Seorang wartawan Reuters di Kisumu mengatakan gas air mata dan peluru tajam digunakan saat petugas menghalau protes. 

Kisumu merupakan pusat kekerasan etnis pascapemilihan satu dekade lalu, yang menyebabkan 1.200 orang di berbagai pelosok negeri tewas. Seorang pejabat pemerintah mengatakan satu orang tewas di wilayah itu.

Kerusuhan muncul beberapa saat setelah komisi pemilihan Kenya mengumumkan, Kamis malam, Kenyatta, 55 tahun, terpilih sebagai presiden untuk periode kedua kendati pihak oposisi menuding bahwa ada kecurangan dalam penghitungan suara.

Menteri Dalam Negeri Kenya, Fred Matiang'i, mengatakan, kerusuhan sudah diatasi. Ia menuding kerusuhan itu lebih mengandung "unsur-unsur kejahatan" dibandingkan sebagai unjuk rasa politik yang legal.

Koalisi NASA pendukung Odinga tidak memberikan bukti atas hasil pemungutan suara yang mereka tolak itu.

Kelompok pemantau utama Kenyata, ELOG, mengatakan Sabtu bahwa penghitungan suara sudah sesuai dengan hasil resmi.

Selain ada korban tewas, sejumlah petugas di rumah sakit utama di Kisumu mengatakan mereka merawat 26 orang sejak Jumat malam, termasuk empat orang yang mengalami luka tembak serta beberapa lainnya karena dipukuli polisi. 




Credit  antaranews.com