Rabu, 16 Agustus 2017

Ini Penampakan Si Burung Besi Karya Anak Negeri



Ini Penampakan Si Burung Besi Karya Anak Negeri
Photo : VIVA.co.id/Adi Suparman
Pesawat buatan dalam negeri, N219, bersiap lepas landas untuk uji terbang perdana di langit Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 16 Agustus 2017. 

CB - Pesawat buatan dalam negeri, N219, direncanakan uji terbang perdana di langit Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 16 Agustus 2017. Tim mekanik dan pejabat PT Dirgantara Indonesia memeriksa kesiapan layak terbang pesawat itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id di lokasi, pesawat fixed wing itu akan diterbangkan oleh dua pilot uji PT Dirgantara Indonesia, Easter dan Andi Budi.

"Nanti di dalam itu ada empat orang. Dua pilot uji dan dua flight test engeener, Dono dan Ikbal," kata Asisten Khusus Pengembangan Pesawat PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana.
Untuk mengetahui ketahanan dan batasan kualitas pesawat, Andi menjelaskan, petugas menempatkan empat kamera dan sensor kinerja seluruh perangkat dan mesin pesawat.
"Instrument ini adalah uji coba. Di dalam ada empat kamera, ditempatkannya di ekor bagian tengah, dua di ujung sayap dan di bagian bawah tengah perut pesawat," katanya.
Mengenai kualitas kontrol, petugas juga memasangkan 150 alat sensor di berbagai bagian badan pesawat. Sensor-sensor itu berfungsi mengirimkan informasi umpama ada bagian yang goyang atau tidak beres.

Meski banyak harapan, PT Dirgantara Indonesia juga tetap mengutamakan keamanan bagi awak di pesawat. "Ini uji coba ya, ada peralatan keselamatan, semua pake parasut," katanya.




Credit  VIVA.co.id


Pesawat N219 Sudah Dipesan 200 Unit


Pesawat N219 Sudah Dipesan 200 Unit
Photo : PT Dirgantara Indonesia
Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia 

CB – Siapa sangka, meski masih dalam tahap akan uji terbang perdana, pesawat N219 sudah dipesan sebanyak 200 unit. Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir mengungkapkan potensi pasar untuk pesawat N219 di Indonesia tergolong cukup besar.
"Saya sudah mengumpulkan buyer. Potensial market kita 200 unit," ujar Nasir kepada VIVA.co.id saat ditemui dalam acara Penghargaan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie yang ke-10, di kediaman BJ Habibie, Patra Kuningan 13, di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.

Namun, Nasir belum membeberkan detail pembeli pesawat tenaga lokal di PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tersebut. Nasir juga memberi saran agar PT DI menambah kapasitas produksi. Saat ini, kata Nasir, kapasitas produksi PT DI masih pada angka 24 unit setahun.
Dengan demikian, menurut mantan Rektor terpilih Universitas Diponegoro Semarang itu, dalam waktu delapan tahun saja belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. "Selama lima tahun harus nambah kapasitas produksi, harus lakukan ekspansi," ujar dia.
Sebelumnya, Nasir mengungkapkan uji terbang perdana N219 akan dilakukan Rabu 16 Agustus 2017 di Bandung.
Untuk informasi, PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional atau Lapan menargetkan bisa menerbangkan perdana pesawat buatan anak negeri, N219, sebelum 17 Agustus 2017.
Untuk mempersiapkan uji terbang sebelum peringatan HUT RI ke-72 itu, PT DI dan Lapan menjalani serangkaian uji coba pada pesawat N219. Di antaranya uji kecepatan tinggi dan mengangkat roda depan, yang sudah lancar dilakukan. Pada Jumat 11 Agustus 2017, pesawat penerus N250 itu akan menjalani uji hoping atau uji mengangkat terbang rendah, terus mendarat lagi.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menuturkan, untuk bisa menjalani terbang perdana, pesawat N219 harus mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan sebagai otoritas penerbangan di Tanah Air. Thomas mengatakan, izin tersebut sudah ada, namun tinggal menunggu tahapan akhir dari Kemenhub.
Pesawat N219 dikenal sebagai pesawat generasi kedua yang dibuat Indonesia setelah pesawat Gatotkoco N250, yang terbang perdana pada 10 Agustus 1995. Pesawat N219 merupakan pesawat angkut ringan yang memiliki kemampuan dapat beroperasi di daerah penerbangan perintis.
Pesawat N219 diharapkan mampu menjawab kebutuhan yang melayani operasional bandara perintis dan optimis mampu menguasai pasar pesawat terbang di kelasnya.

Berikut keunggulan pesawat N219 seperti dikutip dari situs PT DI:
-  Dapat lepas landas dalam jarak pendek
-  Dapat lepas landas dan mendarat di landasan yang tidak beraspal
-  Bisa self starting tanpa bantuan ground support unit
-  Dapat beroperasi dengan ground support equipment yang minim
-  Memiliki kabin terluas di kelasnya dan memiliki biaya yang kompetitif.
-  Dapat terbang rendah dengan kecepatan yang sangat rendah mencapai 59 knots.
-  Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.



Credit  VIVA.co.id