Jumat, 18 Agustus 2017

Irak minta bantuan internasional untuk selidiki kejahatan ISIS


Irak minta bantuan internasional untuk selidiki kejahatan ISIS
Dokumentasi: Ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr (Reuters)



Perserikatan Bangsa-bangsa (CB) - Iran, Rabu, meminta bantuan internasional untuk mengumpulkan dan menjaga bukti-bukti kejahatan yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata ISIS.

Irak mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan Inggris dalam menyusun sebuah rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mewujudkan penyelidikan.

Inggris, pengacara hak asasi manusia Amal Clooney serta Nadia Murad, seorang perempuan masyarakat minoritas Yazidi yang diperbudak dan diperkosa para petempur ISIS di Mosul, telah mendesak Irak untuk membuka pintu bagi proses penyelidikan oleh PBB.

Dewan Keamanan PBB, yang beranggotakan 15 negara, sebenarnya bisa membentuk mekanisme penyelidikan tanpa persetujuan Irak.

Namun, Inggris menginginkan agar Irak memberikan persetujuan dalam surat yang secara resmi meminta bantuan internasional untuk menyelidiki kejahatan ISIS.

Irak telah mengirimkan surat tersebut pada Senin, seperti yang dibaca Reuters.

"Kami meminta bantuan masyarakat internasional dalam upaya mendapatkan manfaat dari keahlian internasional untuk mempidanakan entitas teroris Daesh," tulis menteri luar negeri Irak Ibrahim al-Jaafari dalam surat, yang diterjemahkan dari Bahasa Arab.

Daesh merupakan nama lain IS, yang juga dikenal sebagai ISIS.

Perwakilan tetap Inggris untuk Perserikatan Bangsa-bangsa mengatakan di Twitter bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan Irak dalam merancang resolusi.

Belum ada kejelasan soal apakah rancangan resolusi itu akan dimajukan ke proses pemungutan suara di Dewan Keamanan.

Kekalifahan yang secara sepihak dinyatakan oleh ISIS telah runtuh bulan lalu ketika pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat berhasil merebut kembali Mosul setelah melancarkan operasi selama sembilan bulan.

Mosul merupakan kota di Irak utara yang dijadikan sebagai ibu kota kelompok militan.

Beberapa wilayah di Irak dan Suriah masih berada di bawah kendali IS, terutama wilayah-wilayah di sepanjang perbatasan.

"Saya berharap bahwa surat dari pemerintah Irak itu akan menandai awal dari proses untuk mengakhiri pembebasan hukuman bagi para pelaku pembersihan etnis serta kejahatan-kejahatan lainnya yang dilakukan ISIS di Iran dan seluruh dunia," kata Amal Clooney dalam suatu pernyataan.

Para pakar PBB mengatakan pada Juni tahun lalu bahwa ISIS telah melakukan kejahatan pembersihan etnis terhadap kaum Yazidi di Suriah dan Irak dengan berupaya menghancurkan mereka melalui pembunuhan, perbudakan seksual serta berbagai kejahatan lainnya.

Pemerintah Irak mengatakan dalam surat bahwa pihaknya menganggap penting menyeret milisi-milisi ISIS untuk disidangkan di pengadilan-pengadilan Irak.





Credit  antaranews.com