Selasa, 15 Agustus 2017

Menhan Mattis: Jika Korut Tembakkan Rudal ke AS, Berarti Perang


Menhan Mattis: Jika Korut Tembakkan Rudal ke AS, Berarti Perang
Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat James Norman Mattis. Foto/REUTERS/Eric Vidal
 

WASHINGTON - Menteri Pertahanan (Menhan) James Norman Mattis mengatakan, jika Korea Utara (Korut) menembakkan rudal ke wilayah AS, artinya “permainan dimulai”. Menurutnya, hal itu bisa diartikan perang.

Komentar Kepala Pentagon ini muncul hari Senin waktu AS sebagai respons persiapan renacana militer Pyongyang untuk menyerang Guam, wilayah AS di Pasifik yang merupakan lokasi pangkalan militer Andersen.

Mattis kepada wartawan mengatakan, militer Amerika akan “mengambil” rudal Korea Utara yang dideteksinya ketika menuju ke tanah Amerika, termasuk Guam. Dia memastikan bahwa Pentagon secara alami akan mendeteksi rudal yang menuju Guam.

“Jika Korea Utara menembakkan (rudal) di AS, itu bisa meningkat dalam (skala) perang dengan sangat cepat, ya, itu disebut perang, jika mereka menembak kita,” kata Mattis, seperti dikutip dari Fox News, Selasa (15/8/2017).

 

Mattis awalnya menolak untuk mengungkap respons Pentagon jika pada akhirnya Korut meluncurkan rudal ke wilayah AS. Namun, saat didesak wartawan, dia mengatakan, jika radar AS, sistem deteksi dan pelacak lainnya menentukan bahwa rudal akan jatuh ke laut, tidak jauh dari Guam, maka masalah tersebut akan dibawa ke Presiden Donald Trump untuk diambil keputusan tentang bagaimana meresponsnya.

Trump sebelumnya telah berjanji akan menanggapi serangan dari Korea Utara dengan ”api dan amarah”. Dia bahkan memastikan opsi militer untuk Pyongyang sudah “terkunci dan tersaji” jika rezim Kim Jong-un nekat menyerang Guam.

 

Sementara itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyimak presentasi rencana militernya untuk menyerang Guam dengan rudal balistik jarak menengah. Namun, Kim menunda sedikit waktu untuk serangan tersebut sambil mengawasi perilaku Washington.

Militer Pyongyang pada pekan lalu mengancam akan meluncurkan empat rudal ke perairan dekat wilayah Guam. Rencana itu selanjutnya akan dilaporkan kepada Kim Jong-un dan militer hanya tinggal menunggu perintahnya.

Atas laporan itulah, Kim Jong-un pada hari Senin menyimak presentasi rencana serangan tersebut. Menurut laporan kantor berita negara Korut, KCNA, Kim memeriksa rencana itu cukup lama dan mendiskusikannya dengan para perwira militer. 


”Dia mengatakan bahwa jika orang-orang Yankee (AS) bertahan dalam tindakan sembrono mereka yang sangat berbahaya di semenanjung Korea dan di sekitarnya, menguji kesabaran DPRK, keputusan tersebut akan dibuat menjadi penting karena telah diumumkan,” bunyi laporan media pemerintah Korea Utara itu, yang dilansir Reuters, Selasa (15/8/2017).






Credit  sindonews.com