Senin, 14 Agustus 2017

Misteri Antariksa: Kembaran Bumi Mengorbit Bintang Mirip Matahari


Gambar Bumi terlihat terang saat malam hari yang diambil dari satelit NASA pada bulan April dan Oktober 2012. (AP Photo/NASA)

Gambar Bumi terlihat terang saat malam hari yang diambil dari satelit NASA pada bulan April dan Oktober 2012. (AP Photo/NASA)

CB, California - Misteri antariksa kembali terkuak dengan ditemukannya empat planet mirip bumi yang mengorbit pada bintang tau Ceti. Bintang mirip matahari ini berjarak 12 tahun cahaya.

Sekadar informasi, satu tahun cahaya sama dengan 10 triliun kilometer. Jarak dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sekitar 12.742 kilometer. Jadi, jarak ke bintang itu setara dengan 78 miliar kali bolak-balik dari Artik ke Antartika. Jauh, memang. Namun, menurut para ilmuwan, planet-planet tersebut berada di zona bintang layak huni.



Keempat planet tersebut memiliki massa 1,7 kali lebih besar dari massa bumi dan di bawah massa Uranus dan Neptunus, dua planet es raksasa di tata surya kita. Inilah indikasi bahwa zona bintangnya memungkinkan organisme hidup.

"Planet-planet tersebut kami deteksi dengan mengamati pergerakan tau Ceti," kata Steven Voght, pakar astrofisika dari University of California, Santa Cruz, seperti dilansir laman berita Phys.org, Ahad, 13 Agustus 2017. Dia dan tim telah menerbitkan studi ini dalam jurnal peer-review arXiv dengan judul "Color difference makes a difference: four planet candidates around tau Ceti".



Metode yang dipakai ialah pengamatan sinyal yang dihasilkan tarikan gravitasi dari planet-planet tersebut. Cara ini, menurut Voght, cukup peka untuk mendeteksi variasi gerakan bintang hingga 30 sentimeter per detik.

Fabo Feng, anggota tim yang juga astrofisikawan dari University of Hertfordshire, Inggris Raya, tim semakin mendekati angka 10 meter per detik, angka yang dibutuhkan untuk mendeteksi analog bumi. Dari pengamatan, kata Feng, dua planet terluar di sekitar bintang ini layak huni seperti bumi, meski memiliki cakram puing-puing antariksa di sekitarnya.



Sebelumnya, pada 2013, tim yang sama juga menyelidiki tau Ceti. Dalam studi itu mereka berusaha mengembangkan teknik analisis yang menggunakan bintang sebagai patokan awal untuk mendeteksi planet-planet yang mengorbitnya.

"Kami melihat perbedaan aktivitas bintang dari panjang gelombang yang berbeda," ujar Mikko Tuomi, anggota tim dari University of Hertfordshire. "Lalu, menggunakan informasi tersebut untuk membedakan aktivitas sinyal planet."

Bintang mirip matahari dianggap target dalam pencarian planet layak huni. Sebab, bintang katai pada umumnya, seperti Proxima Centauri dan Trappist-1, tak seredup matahari yang memungkinkan kehidupan berkembang di planet-planet sekitarnya.






Credit  tempo.co