Selasa, 15 Agustus 2017

Panglima angkatan bersenjata AS peringatkan Korea Utara


Panglima angkatan bersenjata AS peringatkan Korea Utara
Jenderal Marinir Joseph Dunford, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Reuters)


Jakarta (CB) - Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Marinir Joseph Dunford memperingatkan Korea Utara bahwa Amerika Serikat siap menggunakan kapabilitas militernya dalam skala penuh demi mempertahanan diri dan membela sekutu-sekutunya melawan Korea Utara.

Joseph Dunford tiba di Korea Selatan kemarin dan dia berkata kepada mitranya di Korea Selatan bahwa peluru kendali dan senjata nuklir Korea Utara adalah ancaman untuk dunia.

China, sekutu paling penting Korea Utara, menyatakan hari ini akan menghentikan impor barang-barang dari Korea Utara termasuk bijih besi, tembaga dan ikan, mulai tengah malam 15 September sebagai bagian dari sanksi PBB kepada Pyongyang atas program senjata nuklir dan rudalnya.

Belum lama ini Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara sehingga mengamputasi sepertiga kemampuan ekspor tahunan negara itu yang total mencapai 3 miliar dolar AS.

Penasihat Kemanan Nasional H.R. McMaster dan Direktur CIA Mike Pompeo mengecilkan kemungkinan terjadinya serangan Korea Utara yang pekan lalu berencana meluncurkan empat peluru kendali jarak menengah ke Guam pada 15 September esok.

Dunford bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan akan melawat ke Jepang dan China, demikian laman USA Today.





Credit  antaranews.com




AS: Opsi Militer Dipakai Jika Sanksi Gagal Hentikan Korut


AS: Opsi Militer Dipakai Jika Sanksi Gagal Hentikan Korut
Kepala Staf Gabungan AS Joseph Dunford mengatakan, opsi militer akan diambil pihaknya terhadap Korut jika sanksi dan tekanan diplomatik tidak berdampak apapun pada Korut. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Joseph Dunford mengatakan, opsi militer akan diambil pihaknya terhadap Korea Utara (Korut) jika sanksi dan tekanan diplomatik tidak berdampak apapun pada Korut.

"Pilihan militer AS dipersiapkan melawan Korut akan terjadi ketika sanksi diplomatik dan ekonomi gagal," kata Dunford saat melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel), seperti dilansir Reuters pada Senin (14/8).

Pernyataan Dunford sendiri muncul setalah dia bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in. Keduanya bertemu selama 50 menit untuk membahas isu-isu terkini termasuk provokasi Korut.

Selain bertemu Jae-in, Dunford juga dijadwalkan akan bertemu pejabat militer Korsel, termasuk Menteri Pertahanan Song Young-moo. Setelah dari Korsel, Dunford diketahui akan bertolak ke China, dan juga Jepang.

Sementara itu, sebelumnya Jae-in menyatakan menyatakan tidak boleh ada perang lagi di semenanjung Korea. Dia juga meminta Korut untuk menghentikan perilaku mengancamnya.

"Tidak boleh ada lagi perang di Semenanjung Korea. Apapun pasang surut yang kita hadapi, sitaution nuklir Korut harus diselesaikan dengan damai. Saya yakin AS akan menanggapi situasi saat ini dengan tenangm dan bertanggung jawab dalam sikap yang sama dengan kita," ucap Jae-in.




Credit  sindonews.com