Rabu, 16 Agustus 2017

Perempuan pilot keturunan Afghanistan keliling dunia mendarat di Bali


Perempuan pilot keturunan Afghanistan keliling dunia mendarat di Bali
Shaesta Waiz. Menurut ICAO, hingga saat ini jumlah perempuan pilot baru lima persen dari keseluruhan pilot sedunia. (ShaestaWaiz(@ShaestaWaiz)|twitter)
... mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 20.17 WITA setelah menjelajahi angkasa selama sekitar tujuh jam dari Singapura...

Denpasar (CB) - Setelah menempuh penerbangan sepanjang 12.861 mil laut sejak meninggalkan Bandar Udara Internasional Daytona Beach, Florida, Amerika Serikat, pada 13 Mei 2017, tibalah Shaesta Waiz di Pulau Dewata Bali, Selasa malam.

Pesawat Beechcraft A36 Bonanza yang dipiloti Waiz untuk mengelilingi dunia seorang diri itu mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 20.17 WITA setelah menjelajahi angkasa selama sekitar tujuh jam dari Singapura.

Waiz (29 tahun) berdarah Afghanistan namun telah menjadi warga negara Amerika Serikat. Dia lahir di kamp pengungsian setelah orangtuanya melarikan diri dari peperangan rezim Kabul dengan Uni Soviet. Pada 1987 dia dan keluarganya beremigrasi ke Amerika Serikat hingga meraih kewarganegaraan di negara itu.

Kedatangan perempuan berusia 29 tahun yang terbang solo untuk mengampanyekan pentingnya kaum perempuan menguasai sains, teknologi, teknik dan matematika serta dunia penerbangan ini disambut sejumlah pejabat dari instansi terkait.

Tidak ada acara penyambutan resmi terhadap Waiz guna membuat dia merasa nyaman setelah melakukan penerbangan solo yang relatif panjang dan melelahkan dari Singapura.

Dari Bandara Ngurai Rai, Waiz diantar menuju Hotel Discovery Kartika Plaza di kawasan Kuta yang menjadi tempatnya menginap selama tiga hari di Bali.

Setelah Bali, pada Kamis pukul 07.00 WITA, perempuan berparas ayu dengan rambut lurus melebihi bahu ini dijadwalkan melanjutkan penerbangannya sepanjang 953 mil laut menuju Darwin, Australia Utara.



Dari Darwin, sesuai jadwal rute penerbangannya yang dipublikasi situs resmi Dreams Soar Inc, organisasi yang dia dirikan, dia akan menyinggahi Kota Cairns, Australia, sebelum bertolak ke Bandara Magenta, Kaledonia Baru, yang berjarak 1.215 mil laut.

Sebelumnya pada akhir Juli 2017, saat masih berada di Singapura, Waiz menyempatkan diri ke Batam guna mengisi seminar bertajuk perempuan dan profesi pilot di depan ratusan pelajar perempuan dari akademi sekolah penerbangan.

Perempuan pilot lulusan Embry-Riddle Aeronautical University di Amerika Serikat ini sebelumnya berencana memulai misi terbang solonya itu dari Bandara Internasional Daytona Beach, Florida, pada musim gugur 2016. Di bandara itu pula, dia akan mengakhiri penerbangan panjangnya ini.

Total jarak penerbangan solo Waiz untuk mengelilingi lima benua seorang diri dengan menyinggahi 18 negara selama 90 hari itu mencapai sekitar 25.000 mil laut.

Selain Amerika Serikat, dia singgah di Kanada, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Thailand, Singapura, Bali, Australia, Kaledonia Baru, Samoa Amerika, dan Kiribati.

Ada pun kota-kota Amerika Serikat yang dia darati dalam misi penerbangannya itu antara lain Columbus (Ohio), Grand Rapids (Michigan), Hilo (Hawaii), El Cajon (California), Phoenix (Arizona), Kansas (Cincinnati), Washington DC, Atlanta (Georgia), dan Mobile (Alabama).           




Credit  antaranews.com