Rabu, 16 Agustus 2017

Rusia: Situasi di Semenanjung Korea Sudah di Ujung Tanduk


Rusia: Situasi di Semenanjung Korea Sudah di Ujung Tanduk
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, pihaknya menilai ketegangan di Semenanjung Korea sudah berada di ujung tanduk. Foto/Istimewa


MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, pihaknya menilai ketegangan di Semenanjung Korea sudah berada di ujung tanduk. Dia menyebut eskalasi lebih lanjut akan memicu perang, yang akan menewaskan ratusan ribu orang.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa situasinya sulit, namun demikian, kami mendengar baik retorika Pyongyang dan pernyataan yang datang setiap hari dari Washington," kata Zakharova dalam sebuah pernyataaan.

"Paradoksnya adalah bahwa keduanya identik. Ini adalah ancaman terbuka bagi penggunaan kekuatan dari kedua belah pihak. Jika perang pecah, maka akan ada pelanggaran hukum internasional yang sepenuhnya dalam skala global," sambungnya.

Dia, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (15/8) kemudian mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) memiliki semua instrumen yang diperlukan untuk memecahkan krisis internasional secara diplomatis. Namun, menurut Zakharova AS melupakan semua itu.

Zakharova juga menunjukkan bahwa dampak ekologis jika perang tersebut pecah. Dampak ekologis akan berdampak sangat luas karena Korea Utara (Korut) terletak di semenanjung yang dikelilingi lautan.

"Jika orang di tahun 2017 tidak mengerti apa ancaman senjata nuklir, itu merupakan ancaman bagi seluruh dunia, lalu apa yang sedang kita bicarakan? Rusia dan China telah mengusulkan sebuah rencana pembekuan ganda, yakni pada uji coba rudal Korut dan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan," tukasnya.




Credit  sindonews.com