Selasa, 15 Agustus 2017


Sokong AS Jika Perang dengan Korut, PM Australia Dikecam


Sokong AS Jika Perang dengan Korut, PM Australia Dikecam
Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull dukung AS jika perang dengan Korea Utara. Foto/APP/Paul Miller/via REUTERS


CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull dikecam pendahulunya, Kevin Rudd, karena akan menyokong Amerika Serikat (AS) jika berperang dengan Korea Utara (Korut). PM Turnbull dianggap membuat keputusan yang tidak bertanggung jawab.

Rudd mengatakan, kaum konservatif (kubu politik Turnbull) tidak tahu apa-apa tentang dampak perang di Irak setelah PM Turnbull memastikan bahwa Australia akan menindaklanjuti perjanjian ANZUS jika perang tersebut terjadi.



ANZUS adalah Pakta Pertahanan yang beranggotakan Australia, Selandia Baru dan AS. ”Tanggapan saya terhadap pernyataan itu ketika saya pertama kali melihatnya pada akhir pekan hanyalah 'Ya Tuhan, kaum konservatif tidak belajar apapun dari pengalaman Irak’,” kata Rudd kepada radio ABC pagi ini (15/8/2017) dari New York.

”John Howard memberi cek kosong kepada Presiden Bush ke Irak,” lanjut Rudd mengacu pada PM Australia sebelum dirinya.

Seperti diketahui, mantan PM John Howard mengaku malu atas keterlibatan Australia dalam Perang Irak tahun 2003. Sebab, dalih alasan perang yang diprakarsai AS saa itu bersumber dari data intelijen yang tidak akurat, yakni tuduhan kepemilikan senjata pemusnah massal rezim Saddam Hussein yang ternyata tidak terbukti.

”Anda tidak pernah sebagai perdana menteri Australia, sebagai sekutu AS, memberi Amerika, sebelum peristiwa tersebut, cek kosong,” ujarnya.

Rudd mengatakan bahwa ada risiko konflik yang dahsyat di semenanjung Korea. ”Tapi untuk seorang perdana menteri Australia mengatakan bahwa kita secara otomatis akan terlibat secara militer jika terjadi serangan Korea Utara, menurut saya, itu tidak bertanggung jawab atas kepentingan keamanan nasional kita,” kecam Rudd.



Menteri Perindustrian dan Pertahanan Christopher Pyne membalas komentar Rudd. Menurutnya, Pemerintah Turnbull tidak ”memberi seseorang cek kosong”.

”Apa yang saya pikir Perdana Menteri lakukan adalah membuat sangat jelas bahwa jika terjadi konflik di semenanjung Korea, perjanjian ANZUS akan segera ikut bermain,” ujar Pyne kepada radio ABC.

"Aspek pertama dari perjanjian ANZUS adalah bahwa Australia perlu berkonsultasi dengan AS atau sebaliknya mengenai bantuan yang dapat kami berikan dan jika bantuan itu untuk kepentingan terbaik kami,” lanjut Pyne. 

”Tapi jelas bahwa kepentingan terbaik AS agar tidak diserang oleh Korea Utara, adalah kepentingan terbaik AS untuk tetap menjadi fondasi negara-negara di dunia yang mendukung kebebasan dan demokrasi, tapi kami tidak memberi seseorang cek kosong,” imbuh Pyne.



Pyne mengatakan situasi di Semenanjung Korea sejatinya masih jauh dari perang. ”Kami menghadapi kemungkinan perang, kami saat ini menggunakan semua upaya diplomatik untuk memastikan bahwa kita tidak pernah mencapai titik tersebut karena hasil perang, terutama jika diprakarsai oleh Korea Utara, jelas terlalu mengerikan untuk dipikirkan,” katanya.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop mendukung komentar PM Turnbull. Bishop kepada Sky News mengatakan bahwa pemerintah akan dipaksa untuk bertindak cepat jika Korea Utara menyerang AS.







Credit  sindonews.com