Kamis, 19 Oktober 2017

Militan ISIS Asal Indonesia Diindikasikan Tewas di Marawi


Militan ISIS Asal Indonesia Diindikasikan Tewas di Marawi 
Juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan bahwa ada militan ISIS asal Indonesia diindikasikan ikut tewas dalam pertempuran selama lima bulan di Marawi, Filipina, yang akhirnya tuntas pada awal pekan ini. (ANTARA FOTO/ho/Suwandy)



Jakarta, CB -- Militan ISIS asal Indonesia diindikasikan ikut tewas dalam pertempuran selama lima bulan di Marawi, Filipina, yang akhirnya tuntas pada awal pekan ini.

“Informasi dari militer Filipina, mereka mengindikasikan sejumlah pejuang ISIS yang tumbang di Marawi itu warga asing dari beberapa negara, termasuk Indonesia,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/10).

Meski begitu, Arrmanatha mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan detail data mengenai identitas atau jumlah militan asing asal Indonesia yang diduga tewas di Filipina itu.


Dia mengatakan pemerintah Filipina juga masih berupaya mengidentifikasi dan memverifikasi identitas para teroris asing yang tumbang tersebut.

“Yang perlu ditekankan bahwa saat ini mereka [Filipina] masih belum bisa mengidentifikasi para FTF (militan teroris asing) tersebut apakah benar ada yang berasal dari Indonesia atau tidak,” kata Arrmanatha.



Presiden Rodrigo Duterte mendeklarasikan bahwa Marawi sudah berhasil terbebas dari cengkraman teroris setelah sejak akhir Mei lalu dikuasai oleh kelompok pemberontak Maute yang berafiliasi dengan ISIS.

Meski begitu, juru bicara militer Filipina mengatakan ada sekitar 20-30 teroris yang masih melakukan perlawanan di kota bermayoritaskan penduduk Muslim itu.

Jatuhnya ISIS di Marawi ini dideklarasikan sehari setelah operasi militer berhasil menewaskan Isnilon Hapilon, tokoh yang dianggap sebagai "emir" ISIS di Asia Tenggara dan menjadi buruan aparat selama ini.

Dalam operasi tersebut, militer juga berhasil membunuh Omarkhayam Maute, salah satu pemimpin pemberontak Maute.



Menanggapi situasi di Marawi, Arrmanatha mengatakan Indonesia akan terus memantau situasi di Filipina.

Pemerintah, tuturnya, akan terus berkoordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang FTF yang kembali ke negara asalnya.

“Indonesia sambut positif ya [kekalahan ISIS di Marawi] ini karena ini merupakan sesuatu yang telah lama indonesia bersama Filipina komunikasikan dan upayakan. Hasil ini juga tidak lepas dari kerja sama trilateral [Indonesia, Filipina, dan Mlayasia] selama ini,” katanya.




Credit  cnnindonesia.com