Senin, 23 Oktober 2017

Tidak untuk Orang Palestina


 Warga Palestina di Gaza City menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah (Ilustrasi)
Warga Palestina di Gaza City menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah (Ilustrasi)


CB,  Duta Besar Palestina untuk Inggris mengecam langkah kepala Transportasi London (TFL) terbilang bias. Pasalnya, kampanye iklan yang diperuntukkan bagi peringatan Deklarasi Balfour diperbolehkan, namun tidak dengan poster yang menyuarakan kehidupan Palestina saat ini. Berdasarkan keputusan tersebut Duta Besar Palestina untuk Inggris, Manuel Hassassian pada Selasa (16/10) menulis, surat kepada Wali Kota London Sadiq Khan untuk mengungkapkan keprihatinannya.

Dilansir dari Arab News bahwa Deklarasi Balfour adalah sebuah surat yang diterbitkan pada 2 November tahun 1917 oleh Menteri Luar Negeri Inggris kala itu, Arthur James Balfour. Balfour mengirimkan sebuah surat kepada Walter Rothschild. Dia adalah pemimpin komunitas Yahudi Inggris kala itu.
Dalam surat tersebut, Balfour menyatakan pemerintah Inggris secara resmi mendukung gagasan  Yahudi untuk menciptakan negara Yahudi di wilayah Palestina. Maka untuk memperingati seratus tahun Deklarasi Balfour, poster iklan akan ditampilkan mendatang di satsiun metro utama di ibukota untuk memperingatinya.

Di lain sisi, Manuel mengatakan, bahwa pihak Transportasi untuk London (TFL) menolak poster yang menunjukkan kehidupan di Palestina sebelum dan sesudah kekuasaan Israel di Palestina. Dimana dalam poster tersebut terdapat adegan damai yang kontras dengan gambar kamp pengungsian dan bangunan yang hancur. TFL menolak gambar tersebut dengan alasan bahwa tidak sesuai dengan pedoman periklanan mereka.

"Upaya kasar yang dilakukan oleh TfL untuk membungkam suara kami telah memaksa saya untuk mempertimbangkan kembali sikap kantor Wali Kota kepada Misi Palestina," katanya dalam kutipan surat yang ditujukan kepada wali kota London.

Bagaimanapun surat Hassassian kepada Khan menekankan bahwa gambar-gambar iklan yang ditolak tersebut tidak dapat diterima dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan tanda bias di TfL. Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan kurangnya penghormatan dan pemahaman hak manusia dalam menentukan nasib dan kebebasan bercerita kisah mereka di London.
Foto-foto dalam poster tersebut menunjukkan kehidupan islami di jalan-jalan Palestina sebelum terbentuknya Israel pada tahun 1948. Dimana setelah terbentuknya Israel ratusan ribu orang Palestina terpaksa melarikan diri.

Poster tersebut merupakan bagian dari kampanye yang disebut Make it Right. Sebagai usaha untuk memberi pemahaman warga Inggris tentang Deklarasi Balfour dan apa yang diklaim sebagai tanggung jawab historis Inggris bagi orang-orang Palestina. Mengingat surat yang ditulis Lord Arthur Balfour menekankan bahwa pemerintah Inggris memastikan tidak akan ada yang dirugikan dalam pembetukan Israel di wilayah Palestina.

"Harus jelas dipahami tidak akan ada yang dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak sipil dan keagamaan dari komunitas non-Yahudi yang sudah ada di Palestina, atau hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara lain," kata kutipan bagian surat tersebut.

Faktanya saat ini yang terjadi tidak demikian. Maka, gambar mencolok dalam kampanye Make It Right, bertujuan untuk menyoroti kasus Palestina bahwa jaminan hak-hak seperti dalam surat tersebut tidak dijunjung sama.

"Kampanye kami sangat sederhana dan faktual dalam konten. Gambarannya tidak mengganggu dan kontroversial. Fakta kampanye ini, bertujuan untuk memberikan suara Palestina yang dilakukan secara serentak. Menunjukkan kenyataan yang terjadi bahwa mungkin ada penghormatan terhadap keragaman untuk semua orang di ibukota, namun tidak untuk orang-orang Palestina, " sambung Hassassian dalam suratnya kepada wali kota London.

November lalu, poster lain yang menarik perhatian pada Deklarasi Balfour telah disetujui oleh TfL dan dipajang di stasiun Westminster. Tidak ada yang tahu mengapa hal tersebut diizinkan sementara kampanye Palestina akhir ini ditolak. Menurut TfL, bahwa kampanye Deklarasi Balfour tersebut memiliki desain "berbeda".

Sementara poster mengenai Palestina tidak akan muncul di jaringan kereta bawah tanah London, mereka akan ditampilkan di taksi di ibu kota dan akan diluncurkan pada hari Senin mendatang.

Adapun menurut Yossi Mekelberg, seorang profesor hubungan internasional di Regent's University di London bahwa semua orang harus mematuhi kebebasan berbicara. Ia tidak menganggap gambar dalam kampanye Palestina tersebut mengganggu dan seharusnya diizinkan.






Credit  REPUBLIKA.CO.ID