Kamis, 30 November 2017

Kosmonot Temukan Bakteri di Stasiun Luar Angkasa


Kosmonot Temukan Bakteri di Stasiun Luar Angkasa
Stasiun luar angkasa ISS dibangun pertama kali pada 20 November 1998. Stasiun luar angkasa ISS mengorbit di ketinggian 410 Km, dan terbang dengan kecepatan 27.600 Km/Perjam. Dailymail

CB, Jakarta - Kosmonot Anton Shkaplerov mengatakan bahwa ia menemukan bakteri menempel ke permukaan luar Stasiun Luar Angkasa Internasional  (ISS) yang tidak berasal dari permukaan Bumi.

“Mereka berasal dari luar angkasa dan menetap di sepanjang permukaan luar. Mereka sedang dipelajari sejauh ini dan tampaknya bakteri tersebut tidak menimbulkan bahaya," kata Anton Shkaplerov, seperti yang dilansir Newsweek, Selasa 28 November 2017.
Pada bulan Mei, kantor berita Rusia TASS mengumumkan bahwa badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk program ilmu angkasa (Roscosmos) Rusia, sedang mempelajari 19 sampel debu untuk tanda-tanda potensial kehidupan di luar bumi.
Menurut kosmonot Shkaplerov, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan kehidupan di luar bumi. ISS telah berada di orbit selama hamper dua dekade, dan ada banyak cara untuk mikroba dapat menyelinap setelah ISS diluncurkan.
Buktinya pada tahun 2014 ketika pejabat Rusia mengumumkan bahwa proyek telah menemukan bakteri Earthen di eksterior stasiun luar angkasa, namun NASA dengan cepat menunjukkan bahwa mereka tidak menerima informasi tersebut.
Bahkan menurutnya, teknik sterilisasi terbaik yang diberikan tidak dapat menghapus  jejak kehidupan di Bumi saat misi peluncuran dibuka. Bahkan sterilisasi semakin rumit di ISS, yang telah berada di orbit sejak than 1998. Lembaga antariksa yang berpartisipasi dalam proyek tersebut melakukan apa yang mereka bisa untuk dekontaminasi  atau sterilisasi persediaan baik peralatan maupun makanan.
Namun, ISS yang digambarkan seperti bangunan yang berfungsi sebagai rumah manusia, interiornya diketahui penuh dengan bakteri. Bakteri juga diketahui berada di hulu atmosfer Bumi, setinggi 20 mil di atas permukaan.




Credit  TEMPO.CO




Indonesia Belajar Teknologi HTGR untuk PLTN dari Cina


Indonesia Belajar Teknologi HTGR untuk PLTN dari Cina
Seorang operator bekerja di ruang simulator pengontrol PLTN di Ostrovets, Belarusia, 19 April 2016. PLTN pertama di Belarusia ini direncakan akan rampung pada 2018. REUTERS

CB, Solo - Indonesia akan mempelajari teknologi Reaktor Pendingin Gas Temperatur Tinggi (High Temperature Gas Cooled Reactor/HTGR) untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dari Cina sebelum membuatnya sendiri.

"Untuk nuklir, kita mesti belajar dulu. Teknologi HTGR itu sebenarnya dari Jerman, Cina dan Jepang mempelajari dan ternyata Cina sekarang lebih maju, kita belajar sekarang dari mereka," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir usai menandatangani tiga MoU dengan Menteri Riset dan Teknologi Cina Wan Gang dalam Pertemuan Pejabat Tinggi ke-3 Hubungan Antarmasyarakat Indonesia-Cina di Solo, Selasa, 28 November 2017.
Menurut Nasir, kesepakatan yang ingin dibuat adalah kerja sama riset khusus HTGR di mana harapannya akan ada pembangunan laboratorium di Indonesia. "HTGR ini tidak hanya bisa untuk jadi pembangkit listrik saja tapi sumber panasnya itu juga bisa untuk keperluan macam-macam," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto kepada Antara mengatakan kerja sama penelitian Reaktor Pendingin Gas Temperatur Tinggi untuk tujuan keamanan dan energi antara Indonesia dan Cina ini akan memperkuat program pengembangan Reaktor Daya Eksperimen (RDE) yang sedang dikerjakan di Puspiptek, Serpong.
"Kebetulan Cina sudah miliki teknologi ini dan sedang membangun yang lebih besar," kata Djarot.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kedua negara memang menginginkan adanya "joint laboratory" di mana kedua belah pihak bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam program HTGR tersebut.
Saat ditanya apakah akan ada pendanaan pembangunan RDE, ia mengatakan belum ada pembicaraan ke arah sana. Belum ada pembicaraan soal harga ataupun kontrak, karena Indonesia sebenarnya tetap terbuka dengan negara lain.
Selain itu, Batan ingin membangun sendiri apa yang memang sudah dikuasai, dan sisi yang baru belum dikuasai akan dipelajari dari negara yang lebih maju. "Tapi kemungkinan mereka ingin lebih ke arah ekspor teknologi," ujar Djarot.

Teknologi HTGR sendiri, menurut Djarot, memiliki masa depan bagus terutama untuk industri smelter, pencairan batubara dan lain sebagainya. Jadi teknologi ini tidak hanya dipergunakan untuk PLTN saja.






Credit  TEMPO.CO



PM Kamboja Kunjungi Cina Cari Bantuan Tambahan


Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tiba di Phnom Penh International Airport sebelum terbang ke Cina di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (29/11).
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tiba di Phnom Penh International Airport sebelum terbang ke Cina di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (29/11).


CB, PHNOMPENH -- Perdana Menteri Kamboja Hun Sen di bawah tekanan pemodal Barat atas tindakan keras terhadap penentangnya menjelang pemilihan umum pada 2018, akan mencari bantuan serta modal tambahan dari Cina selama kunjungannya pada pekan ini, kata pembantunya.

Tangan kanan Hun Sen, Sry Thamrong, mengatakan perdana menteri itu akan menghadiri temu puncak khusus pada 30 November-3 Desember, yang akan diselenggarakan Partai Komunis Cina (CPC) dengan partai politik lain di bawah arahan Presiden Cina Xi Jinping dengan pembahasan upaya mengubah dunia menjadi lebih baik dan tanpa gangguan.

Hun Sen juga akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dan pemodal Cina untuk membicarakan bantuan dan penanaman modal dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Kamboja.

"Hal utama penting adalah kami memerlukan lebih banyak jembatan di Sungai Mekong. Kami juga membutuhkan lebih banyak jalan raya, jalur kereta api, kereta ringan. Itu semua kami butuhkan pada masa depan," kata Sry Thamrong kepada wartawan di bandar udara antarbangsa Phnompenh sebelum berangkat.

Cina menjadi donor terbesar dan pendukung Hun Sen dalam menghadapi kritik atas apa yang lawan-lawannya katakan sebagai penghancuran demokrasi.

Partai oposisi Penyelamat Bangsa Kamboja (CNRP) dinyatakan terlarang pada awal bulan ini oleh Mahkamah Agung, atas permintaan pemerintah, menyusul penangkapan pemimpinnya Kem Sokha yang merencanakan pengambilalihan kekuasaan dengan bantuan Amerika.

Amerika Serikat telah menghentikan pendanaan pemilihan umum menjelang penyelenggaraan di tahun berikutnya dan mengancam akan menerapkan langkah-langkah nyata lebih lanjut. Uni Eropa meningkatkan ancaman kepada Kamboja dalam hal bebas bea.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Eks Menteri Nigeria: Budak Afrika Dimasak seperti Kebab oleh Geng Libya




Eks Menteri Nigeria: Budak Afrika Dimasak seperti Kebab oleh Geng Libya
Para migran tiba di sebuah pangkalan angkatan laut setelah diselamatkan penjaga pantai Libya di Tripoli. Foto/REUTERS/Ismail Zitouny



ABUJA - Seorang mantan menteri Nigeria mengungkap praktik mengerikan dari perdagangan budak di Afrika oleh geng di Libya. Menurutnya, orang-orang Afrika di Libya dijadikan budak, dijual, hingga dimasak seperti suya atau kebab Afrika.

Femi Fani-Kayode, mantan Menteri Budaya Nigeria, menyesalkan nasib orang-orang Afrika sub-Sahara yang tiba di pantai Mediterania. Mereka memimpikan kehidupan baru di Eropa tapi justru dipaksa menjadi budak.

Praktik perbudakan dan penjualan manusia ini juga pernah diungkap Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam laporannya bulan April lalu. IOM memperingatkan bahwa para migran dijual ke pasar budak.

Fani-Kayode mengatakan, tiga perempat dari orang-orang yang ditahan oleh kelompok kriminal di Libya berasal dari Nigeria selatan.

“75 persen dari mereka dijual ke perbudakan di Libya, yang organnya dipanen, tubuh dimutilasi dan dipanggang seperti suya (kebab Afrika), berasal dari Nigeria selatan,” tulis mantan menteri tersebut.

”Dipanggang hidup-hidup. Ini adalah apa yang orang Libya lakukan kepada orang-orang Afrika sub-Sahara yang mencari titik transit ke Eropa. Mereka menjualnya ke perbudakan dan pembunuhan, mutilasi, penyiksaan atau kerja sampai mati,” lanjut Fani-Kayode, seperti dikutip IB Times, Kamis (30/11/2017).

Mantan menteri yang merupakan pengacara tersebut juga mengkritik Presiden Nigeria Muhammadu Buhari karena tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi korban.

Fani-Kayode mengeluhkan fakta bahwa penggulingan diktator Libya Muammar Gaddafi telah menciptakan kekosongan kekuasaan yang memungkinkan penjahat terorganisir berkembang di Libya.

”Bencana terbesar yang menimpa Afrika dalam 20 tahun terakhir adalah pembunuhan Muammar Gaddafi di Libya,” katanya. ”Yang kedua adalah datangnya kekuasaan Muhammadu Buhari di Nigeria.”

Sebuah operasi penyamaran baru-baru ini mengungkapkan bahwa para pria dijual ke pasar budak seharga USD400.

Menurut laporan CNN, penjualan budak dilakukan di pinggiran Ibu Kota Libya Tripoli, di mana pelelangan dilakukan untuk berbagai jenis pekerja manual. Sebuah video menunjukkan penjualan anak laki-laki yang kuat untuk melakukan pekerjaan di sektor pertanian. 

Seorang juru lelang dalam video itu terdengar bertanya kepada orang banyak; ”Apakah ada yang membutuhkan penggali? Ini adalah penggali, pria besar dan kuat, dia akan menggali.”


Credit  sindonews.com



Perbudakan Mengerikan, Nigeria Bawa Warganya Pulang dari Libya



Perbudakan Mengerikan, Nigeria Bawa Warganya Pulang dari Libya
Para migran Nigeria diterbangkan pulang dari Libya setelah praktik perbudakan yang mengerikan di Libya jadi sorotan global. Foto/NCFRMI



LAGOS - Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan, pemerintah mulai membawa pulang warganya yang terdampar di Libya. Langkah itu diambil setelah laporan tentang praktik perbudakan yang mengerikan di Libya jadi sorotan global.

Komentar Buhari muncul setelah CNN menayangkan rekaman yang menunjukkan bahwa para pria migran dilelang sebagai budak di sektor pertanian di Libya. Para migran itu diselundupkan kelompok pedagang budak melintasi Sahara.



Pemerintah Libya yang didukung PBB mengaku sedang sedang menyelidiki praktik perbudakan mengerikan yang terjadi di negara tersebut.

”Situasi di Libya, orang-orang yang dijual menjadi budak, sangat mengerikan dan tidak dapat diterima. Kami akan melakukan segalanya untuk melindungi warga dimanapun mereka berada,” tulis Buhari di akun Twitter-nya, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/11/2017).

“Nigeria mulai membawa pulang semua orang Nigeria yang terdampar di Libya dan tempat lain,” ujarnya.

Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengatakan,  239 orang Nigeria terbang pulang dari Tripoli pada hari Selasa.

Menurut organisasi ini, para migran Nigeria berisiko jadi korban eksploitasi, penahanan dan pelecehan saat terdampar di Libya. Mereka menyeberangi Laut Tengah dengan harapan menemukan hidup baru di Eropa. 




Credit  sindonews.com









Penasihat Keamanan Mohammed bin Salman Ikut Siksa Tahanan



Penasihat Keamanan Mohammed bin Salman Ikut Siksa Tahanan
Habib el-Adly. madamasr.com

CB, Jakarta - Penasihat keamanan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Habib el-Adly, dikabarkan terlibat penyiksaan terhadap para pangeran yang ditahan karena tuduhan korupsi.
Aldy membantah. Menurutnya, kabar yang beredar di media massa tidak benar. Bantahan tersebut juga datang dari Direktur Penerangan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, Saud Kabli.


Habib el-Adly. alarabiya.net
Dalam pemberitaannya, New York Times edisi 14 November 2017, melaporkan bekas Kepala Keamanan Mesir tersebut memberikan masukan kepada Putra Mahkota Arab Saudi agar menyiksa para tahanan yang dituduh korupsi.
New York Times mengutip keterangan seorang pejabat Amerika Serikat dan dokter di Arab Saudi. Mereka mengatakan, 17 tahanan harus mendapatkan perawatan medis setelah menderita akibat siksaan fisik oleh para algojo.
Selain itu, Middle East Eye juga melaporkan bahwa para tahanan itu menderita lantaran menerima siksaan dan pukulan.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD
Adly adalah bekas Menteri Dalam Negeri Mesir pada masa Presiden Hosni Mubarak, dari 1997 hingga rezim jatuh pada 2011. Selama menjabat sebagai Kepala Keamanan Nasional Mesir, Al Jazeera menulis Adly dikenal bengis, suka menyiksa, menghilangkan paksa orang, dan berbagai pelanggaran kemanusiaan lainnya.
Setelah didakwah korupsi pada April lalu dan dihukum tujuh tahun penjara, Adly menghilang dari Mesir.

"Menteri Dalam Negeri Mesir menyatakan bahwa Adly adalah buronan negara. Aldy dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena mencuri duit negara lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun," tulis Al Jazeera.

Habib el-Adly. nileinternational.net
Juru bicara Kedutaan Arab Saudi di Washington DC mengatakan kepada New York Times, dia tidak bisa membenarkan atau membantah apakah Adly berada di Kerajaan.
Farid al-Deeb, pengacara Adly, menolak bahwa kliennya berada di Arab Saudi. Dia mengatakan, Adly masih di Mesir dan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang menghukum tujuh tahun penjara.
"Kami akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi pada 11 Januari 2018," seperti dilaporkan situs berita Egypt Independent, Kamis.

Adly juga harus menghadapi serangkaian tuduhan melakukan kejahatan pada aksi penggulingan Hosni Mubarak 2011, namun kasusnya dihapus. Saat itu, dia memerintahkan pasukan keamanan menembaki para demonstran yang menuntut rezim Mubarak jatuh. Kini dia menjadi orang dekat Mohammed bin Salman.



Credit  TEMPO.CO






Raytheon Bantu Arab Saudi Ciptakan Industri Pertahanan


Kota Riyadh, ibukota Kerajaan Arab Saudi.
Kota Riyadh, ibukota Kerajaan Arab Saudi.


CB, RIYADH -- Kontraktor Pertahanan Amerika Serikat (AS) Raytheon mengumumkan rencana menciptakan industri pertahanan pribumi di Kerajaan Saudi dengan mempercepat strategi lokalisasi dalam kerangka Visi Saudi pada 2030.

"Sebagai bagian dari rencana lokalisasi, Raytheon menghasilkan miliaran dolar untuk pendapatan pertahanan lokal, dan menciptakan 1.200 pekerjaan untuk orang Saudi," kata Kepala Eksekutif Raytheon Arab Saudi Kurt Amend dilansir dari Arab News, Rabu (29/11).

Amend mengatakan entitas lokal perusahaan Raytheon Arab Saudi telah mendapat lisensi dari Kerajaan Saudi untuk membantu mencapai kemandirian substantif dalam perancangan, pengembangan, dan produksi peralatan pertahanan secara lokal. Ia optimistis Raytheon Arab Saudi menghasilkan 7 miliar dolar AS untuk pendapatan pertahanan lokal, dan 6 miliar dolar AS untuk pendapatan lokal tidak langsung dan langsung.

Amend mengungkapkan keinginan Raytheon Arab Saudi untuk bermitra dengan industri Saudi, lembaga pemerintah, yayasan dan universitas. Tujuannya, menciptakan industri pertahanan yang dinamis di Kerajaan Saudi. Amend menyatakan Raytheon telah menandatangani nota kesepahaman dengan Industri Militer Arab Saudi (SAMI) milik negara itu.

Amend mengatakan Raytheon mengubah area untuk lokalisasi industri pertahanan, seperti sistem pertahanan rudal, amunisi dengan presisi, dan keamanan dunia maya.
"Tujuan kami adalah memproduksi produk pertahanan berkualitas tinggi di Kerajaan," ujar dia.

Ia mengatakan Kerajaan Saudi adalah salah satu importir peralatan pertahanan terbesar di dunia. Raytheon Arab Saudi sekarang secara resmi merupakan perusahaan Saudi lokal yang membawa teknologi dan inovasi Raytheon ke Kerajaan, jelasnya.

Raytheon menunjuk Ahmed Al Awad sebagai pemimpin hubungan pemerintah dan seorang perwira Raytheon Arab Saudi. Perusahaan itu akan berbasis di Riyadh. Pemerintah berharap Raytheon memasukkan manajemen program, kemampuan pasokan dan sumber daya dalam negeri, meningkatkan akses pelanggan dan akuntabilitas terpusat. Amend memastikan program Raytheon berdampak positif pada ekonomi Arab Saudi dan AS, termasuk penciptaan lapangan kerja.

Raytheon Company disebut sebagai pemimpin teknologi dan inovasi yang mengkhususkan diri pada solusi pertahanan, pemerintahan sipil, dan keamanan jaringan. Raytheon melaporkan pada 2016 memiliki angka penjualan sebesar 24 miliar dolar AS dan 63 ribu karyawan.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Presiden Trump Retweet Video Anti-Muslim Menuai Kecaman


Presiden Trump Retweet Video Anti-Muslim Menuai Kecaman
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Foto/REUTERS/Jim Bourg


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui akun Twitter-nya me-retweet (mengicaukan ulang) video anti-Muslim yang dipublikasikan kelompok Britain First. Tindakan Trump di media sosial itu memicu kecaman dari pemerintah Inggris dan para politisi London.

Beberapa video anti-Muslim awalnya diunggah Wakil Ketua Britain First, Jayda Fransen. Salah satu video menunjukkan seseorang yang diklaim sebagai “pendatang Muslim” di Belanda  menyerang seorang pemuda dengan tongkat. Penyerang dalam video tersebut kemudian ditangkap dan ternyata bukan Muslim atau pun migran.

Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn mengutuk retweet video oleh akun Twitter Trump yang memiliki follower jutaan itu.”Menjijikkan, berbahaya dan mengancam masyarakat kita,” kata Corbyn.

Perdana Menteri Inggris Theresa May melalui seorang juru bicara mengutuk video kelompok Britain First tersebut.”Britain First berusaha untuk memecah masyarakat melalui penggunaan narasi kebencian yang menjajakan kebohongan, dan hentikan perpecahan,” katanya.

”Mereka menyebabkan kegelisahan terhadap orang-orang yang taat hukum. Orang-orang Inggris sangat menolak retorika prasangka, yang merupakan antitesis dari nilai-nilai bahwa negara ini mewakili kesopanan, toleransi dan rasa hormat,” lanjut juru bicara PM May.

”Adalah salah jika presiden melakukan ini,” lanjut kecaman pihak PM Inggris mengacu pada tindakan Presiden Trump, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/11/2017).

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders membela retweet Presiden Trump. ”Ini adalah ancaman nyata yang harus kita bicarakan,” kata Sanders.

Ketika ditanya apakah video itu nyata, Sanders berujar; ”Ancamannya nyata, tidak peduli bagaimana Anda melihatnya.”


Credit  sindonews.com


Trump Retweet Tiga Video Anti-Muslim

  
Trump <i>Retweet</i> Tiga Video Anti-Muslim
Donald Trump kembali menjadi pergunjingan publik setelah me-retweet video anti-Muslim yang diunggah oleh Jayda Frensen, pemimpin kelompok sayap kanan Inggris. (Reuters/Lee Jin-man/Pool)



Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi buah bibir setelah me-retweet video anti-Muslim yang diunggah oleh Jayda Frensen, pemimpin kelompok sayap kanan Inggris, British First.

Video pertama yang di-retweet oleh Trump diberi keterangan "Migran Muslim memukuli anak Belanda yang sedang memakai penopang tubuh."

Trump kemudian me-retweet unggahan video Fransen yang diberi keterangan "Massa Islam mendorong remaja laki-laki dari atap dan memukulinya sampai tewas."


Tak hanya itu, Trump juga me-retweet kicauan Fransen yang memperlihatkan video seorang berjanggut lebat memecahkan patung Bunda Maria.


Sebagaimana dilansir AFP, video Bunda Maria itu sudah beredar di YouTube sejak 2013 lalu. Video itu disebut-sebut memperlihatkan seorang jihadis di Suriah saat sedang menghancurkan patung tokoh yang dianggap suci tersebut.

Sikap Trump di jejaring sosial ini pun menuai pro-kontra dari warganet. Sebagian orang menganggap Trump memperburuk Islamofobia di AS.

Fransen sendiri menyambut tindakan Trump ini dengan berkicau,  "Presiden AS, Donald Trump, me-retweet tiga video dari Twitter Jayda Fransen! Donald Trump sendiri yang me-retweet video ini dan memiliki 44 juta pengikut! Tuhan memberkatimu, Trump! Tuhan memberkati Amerika!"





Credit  cnnindonesia.com














Berbicara tentang Perempuan di India, Ivanka Dikritik Tajam


Ivanka Trump
Ivanka Trump


CB, DELHI -- Ivanka Trump memimpin delegasi AS dalam KTT Kewirausahaan Global tahunan di Hyderabad, India, pada Selasa (28/11). Kota Hyderabad mempersiapkan kunjungan Ivanka dengan memperbaiki jalan dan melarang pengemis serta gelandangan dari jalanan.
"Saya bangga mengatakan untuk pertama kalinya, ada lebih dari dari 1.500 pengusaha perempuan yang terpilih menghadiri KTT ini. Hanya ketika wanita diberdayakan untuk berkembanglah, keluarga, ekonomi, dan masyarakat kita akan mencapai potensi maksimal mereka," kata dia, dikutip Time.
 
"Pemerintahan kami memajukan kebijakan yang memungkinkan perempuan mengejar karier dan perawatan untuk keluarga mereka, kebijakan yang memperbaiki pengembangan ketenagakerjaan dan pelatihan keterampilan, dan kebijakan yang mengangkat hambatan pemerintah sehingga orang Amerika dapat mengubah impian mereka menjadi warisan yang luar biasa," papar Ivanka dalam pidatonya.
 
Ia menyampaikan pidato yang banyak memuji wirausahawan wanita, dalam acara yang mengusung tema 'Wanita yang Utama, Kemakmuran untuk Semua' itu. Namun Ivanka, yang mundur dari manajemen bisnis busananya setelah menjadi asisten presiden, justru mendapatkan kritik tajam
 
Perusahaan busananya yang mengandalkan manufaktur luar negeri di negara-negara termasuk India, Vietnam, Bangladesh, dan Cina, sebagian besar pekerja pabriknya adalah perempuan. Mereka sering mendapatkan kondisi kerja yang buruk dan gaji yang rendah.
 
Bulan ini, 23 kelompok hak pekerja meminta Ivanka untuk merilis informasi tentang pabrik yang memproduksi bisnis pakaiannya. Mereka juga meminta Ivanka meningkatkan standar pekerja di AS dan di seluruh dunia, terutama yang membuat pakaian atas merek busananya.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID









Bangladesh Siapkan Pulau Khusus untuk Muslim Rohingya



Bangladesh Siapkan Pulau Khusus untuk Muslim Rohingya
Pulau Bhashan Char atau Thengar Char. REUTERS

CB, Jakarta - Bangladesh menyetujui sebuah proyek kontroversial senilai US$ 280 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun untuk membangun sebuah pulau bagi 100 ribu pengungsi Rohingya, Myanmar.
"Pulau tersebut sesungguhnya tak layak huni, sepertinya dipaksakan," tulis Daily Sabah, Rabu, 29 November 2017.


Seorang bocah membawa galon berisi air bersih dengan menaiki perbukitan di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2017. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pengumuman persetujuan proyek itu disampaikan kepada publik hanya beberapa hari setelah Bangladesh menandatangani kesepakatan pemulangan kembali pengungsi Rohingya ke Myanmar yang selama ini tinggal di kamp pengungsi dekat perbatasan.
Sebuah dewan ekonomi pemerintah yang diketuai oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina memberikan lampu hijau untuk merencanakan pembangunan kembali Pulau Bhashan Char.
"Ide proyek pembangunan pulau ini mendapatkan kritik dari berbagai pihak ketika digelontorkan pada 2015."

Seorang anak pengungsi Rohingya berlari sambil membawa wadah saat menuju pusat distribusi makanan di kamp pengugsian Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 17 November 2017. REUTERS/Navesh Chitrakar
Sekretaris Perencanaan Negara, Ziaul Islam, dalam keterangannya kepada media mengatakan, pemerintah berharap pulau tersebut siap huni pada Mei 2018 untuk mengakomodir lebih dari 620 ribu pengungsi muslim Rohingnya yang masuk ke Bangladesh melalui perbatasan tiga bulan lalu.
Selain membangun pulau tersebut untuk penampungan para pengungsi, pemerintah harus memasang tanggul di sekeliling pulau karena letaknya rendah dari laut. Pembangunan tanggul tersebut penting guna menahan banjir pasang surut laut, badai, dan siklon musiman. Pulau ini dapat ditempuh satu jam dari pulau berpenghuni.


Anwar Hossain, anak pengungsi Rohingya berusia 12 tahun saat bekerja mencari kayu bakar di luar tempat penampungan sementara di kamp pengungsi Kutupalong dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 12 November 2017. REUTERS / Navesh Chitrakar
Kondisi pulau yang dianggap tak layak huni mendapatkan kritik dari para pemimpin korban persekusi muslim Rohingnya. Mereka menentang ide pemerintah Bangladesh. Bahkan Badan Urusan Pengungsi PBB memperingatkan bahwa upaya paksa merelokasi pengungsi ke pulau tersebut akan menimbulkan persoalan lebih kompleks dan kontroversial.




Credit  TEMPO.CO





Gempa Megathrust dan Tsunami Dahsyat Berpotensi Landa Selandia Baru


Gempa Megathrust dan Tsunami Dahsyat Berpotensi Landa Selandia Baru
Peta zona bencana gempa di Selandia Baru. Foto/GNS Science


WELLINGTON - Para ilmuwan memperingatkan Selandia Baru berpotensi dilanda gempa “megathrust” 9,0 skala richter (SR) yang disusul tsunami yang menjulang tinggi. Gempa besar itu kemungkinan terjadi di zona yang hancur oleh gempa besar tahun 2016 lalu.

Peringatan tersebut disampaikan para ilmuwan di lembaga penelitian GNS Science. Menurut kelompok ilmuwan di lembaga itu, zona subduksi Hikurangi—parit yang dalam di kerak bumi yang membentang di sepanjang pantai timur North Island Selandia Baru—sekarang aktif dan dapat memicu gempa berkekuatan 8,5-9,0 SR yang akan jauh lebih menghancurkan ketimbang bencana serupa tahun lalu.

”Kita perlu memikirkan (gempa) Jepang tahun 2011, pada dasarnya, jika seluruh batas lempeng kita pecah, gempa ini akan menjadi gempa berkekuatan 9,0 SR,” kata Ursula Cochran, ahli geologi gempa di GNS, kepada media lokal.

”Zona subduksi Hikurangi berpotensi menjadi sumber bahaya gempa dan tsunami terbesar di Selandia Baru, namun masih banyak yang bisa mempelajarinya,”  kata GNS Science dalam sebuah pernyataan sebelumnya.

Zona subduksi yang serupa dengan yang ada di dekat Selandia Baru adalah area di mana lempeng tektonik bertabrakan, dengan satu satu sama lain. Peristiwa seperti itu akan menciptakan apa yang disebut ahli geologi sebagai ”megathrust”.

Gempa bumi sebelumnya yang terjadi di zona tersebut termasuk gempa dahsyat yang terjadi di Jepang yang diikuti oleh tsunami tahun 2011. Bencana itu menewaskan ribuan orang dan memicu bencana nuklir Fukushima. Peristiwa itu juga memicu gempa berkekuatan 9,0 di wilayah Indonesia yang menewaskan sekitar 250.000 orang.

Bencana yang berpotensi melanda Selandia Baru akan mempengaruhi banyak daerah berpenduduk padat, seperti Napier, Gisborne, Nelson, Wellington, Blenheim dan Palmerston North. Semua wilayah tersebut berada terlalu dekat dengan zona subduksi Hikurangi.

Ancaman lain yang ditimbulkan oleh gempa "megathrust" adalah tsunami "menjulang tinggi" yang akan sampai ke tepian Selandia Baru hanya dalam hitungan menit.

”Kami tahu model tsunami dari gempa hipotetis zona subduksi Hikurangi sehingga waktu tempuh bisa sangat singkat ke pantai, tujuh menit untuk beberapa pantai selatan Wairarapa,” kata Cochran, seperti dikutip stuff.co.nz, Kamis (30/11/2017). Dalam kasus wilayah Marlborough, orang-orang hanya memiliki waktu antara 10 dan 30 menit sebelum tsunami mencapai mereka. 




Credit  sindonews.com






Tahun Depan, China Punya Rudal yang Bisa Jangkau Seluruh Bumi


Tahun Depan, China Punya Rudal yang Bisa Jangkau Seluruh Bumi
Ilustrasi. (AFP Photo/STR)



Jakarta, CB -- China akan segera memiliki salah satu senjata paling mutakhir, yaitu peluru kendali balistik yang dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.

Yang Chengjun, ahli rudal yang memahami program rudal balistik China, mengatakan bahwa pengembangan senjata bernama DF-41 itu kini sudah mencapai tahap akhir dan diperkirakan bakal tiba di pangkalan militer Beijing pada awal 2018.

Kepada China Central Television, Yang mengatakan bahwa proses pengembangan rudal itu sejauh ini sangat baik. Uji coba yang dilakukan selama ini pun berjalan sukses.


Menurut Yang, DF-41 adalah rudal balistik generasi keempat yang memiliki mobilitas, presisi, dan jangkauan serang sangat baik.


Yang menjabarkan, rudal itu dapat diluncurkan dari lahan tak rata dan mampu menahan serangan elektronik.

"Rudal itu tentunya bisa membawa beberapa hulu ledak untuk mengenai target di mana pun di seluruh Bumi," ucap Yang.

Yang mengatakan, karakteristik rudal ini mirip dengan LGM-30G Minuteman III milik Amerika Serikat dan RT-2PM2 Topol-M dari Rusia. Namun, sejumlah teknologi dalam DF-41 lebih canggih dari produk AS dan Rusia itu.


DF-41 pun disebut-sebut sebagai senjata paling mematikan yang akan dimiliki oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Tak ayal, DF-41 menjadi salah satu topik spekulasi terhangat bagi para penggemar militer meski selama bertahun-tahun China menyangkal keberadaan rudal ini.

Seorang pensiunan PLA, Xu Guangyu, sebelumnya pernah mengatakan bahwa total berat DF-41 mencapai 60 ton, dapat membawa 10 hulu ledak dengan berat 1,6 ton. Menurutnya, rudal ini dapat menempuh jarak 12.000-14.000 kilometer.

"DF-41 dapat menjangkau sudut mana pun di bumi. Siapa yang berani meluncurkan serangan nuklir terhadap kami akan menanggung balas dendam kami," kata Yang, sebagaimana dilansir The Straits Times.



Credit  cnnindonesia.com







Amerika Minta Cina Pangkas Suplai Minyak ke Korea Utara



Amerika Minta Cina Pangkas Suplai Minyak ke Korea Utara
Rudal balistik antar benua Hwasong-15 saat uji coba di Pyongyang, 30 November 2017. Rudal terbaru disebut Hwasong-15 merupakan peningkatan dari yang sebelumnya, Hwasong-14 yang mampu mencapai wilayah Amerika Serikat. REUTERS/KCNA

CB, Jakarta - Amerika Serikat meminta Cina untuk memangkas suplai minyak ke Korea Utara setelah negara yang dikucilkan masyarakat internasonal itu meluncurkan rudal balistik antarbenua atau rudal ICBM terbarunya dini hari kemarin.
Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley menyampaikan permintaan itu di Dewan Keamanan PBB kemarin, 29 November 2017, seperti dikutip dari Reuters.

Lewat percakapan telepon dengan Donald Trump pada Rabu malam, Presiden Cina Xi Jinping menegaskan tujuan Cina tak tergoyahkan untuk membuat kawasan timur laut Asia bebas dari senjata nuklir, aman, dan damai.
Xi juga sudah mengajukan dua pendekatan untuk mengatasai situasi di Semenanjung Korea, yakni dengan melakukan denulkrisasai dan bersamana itu membuat mekanisme damai.

Di hadapan rapat Dewan Keamanan PBB, Haley mengingatkan bahwa jika perang terjadi, maka rezim Korea Utara akan hancur lebur.
Haley pun menegaskan, Amerika tidak berniat perang dengan Korea Utara. Namun perang akan terjadi karena tindakan agresi Korea utara berlanjut seperti yang terjadi kemarin.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bangga setelah berhasil melakukan uji coba rudal balistik antarbenua atau rudal ICBM terbaru yang diberi nama Hwasong-15. Rudal ini mampu mencapai daratan Amerika Serikat, Eropa bahkan Australia. Kim Jong Un menyaksikan langsung peluncuran rudal Hwasong-15 dini hari tadi, 29 November 2017.  Rudal Hwasong-15 diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah Amerika bahkan Eropa dan Australia. 





Credit  TEMPO.CO





Suriah Setujui Gencatan Senjata di Perbatasan Damaskus


Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah. (Reuters/Bassam Khabieh)
Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah. (Reuters/Bassam Khabieh)



CB, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah telah menerima dan menyetujui proposal Rusia untuk melakukan gencatan senjata di Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak, di perbatasan ibu kota Damaskus, pada Selasa (28/11). Gencatan senjata ini diumumkan saat perundingan perdamaian yang disponsori PBB di Jenewa akan dimulai.

Perundingan perdamaian yang akan membahas mengenai solusi politik untuk konflik Suriah ini dijadwalkan akan dibuka pada Selasa (28/11). Namun delegasi pemerintah Suriah dilaporkan tidak akan tiba di Jenewa sampai Rabu (29/11).

Dilansir di BBC, media Suriah mengatakan delegasi tersebut menunda kepergiannya karena oposisi masih bersikeras bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur saat dimulainya masa transisi.

Ghouta Timur yang merupakan rumah bagi 400 ribu orang penduduk, adalah benteng pemberontak terakhir yang dekat dengan ibu kota Damaskus. Awal tahun ini, Ghouta Timur ditunjuk sebagai satu dari empat zona de-eskalasi yang disetujui oleh sekutu pemerintah Suriah, yaitu Rusia dan Iran, bersama dengan pendukung pemberontak, yaitu Turki.

Meski begitu, kawasan ini terus menghadapi pemboman. Pasukan dan milisi sekutu juga menutup banyak rute yang digunakan untuk menyelundupkan makanan dan obat-obatan untuk penduduk.

Puluhan orang dilaporkan terbunuh dalam dua pekan terakhir saat militer Suriah mengintensifkan pengeboman di daerah tersebut. Kekurangan pangan di wilayah yang telah terkepung sejak 2013 itu juga telah menyebabkan banyak kasus gizi buruk.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights, sedikitnya 151 warga sipil terbunuh dalam serangan udara dan penembakan. Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut menambahkan, empat orang tewas di Kota Hamouria pada Selasa (28/11).

Medecins Sans Frontires (MSF) memperingatkan status rumah sakit lapangan di Ghouta Timur, telah melampaui batas. Mereka telah menangani 576 pasien luka-luka dan 69 korban tewas, seperempatnya wanita dan anak-anak.

Organisasi tersebut menambahkan, sebuah rumah sakit utama di Kafr Batna terkena serangan dua roket pada 20 November. Serangan itu merusak infrastruktur rumah sakit dan membuat satu ambulans tidak dapat beroperasi.

Sementara dua rumah sakit lainnya dan sebuah klinik, telah menangguhkan layanan non-darurat antara 15 dan 18 November karena takut petugas medis dan pasien menghadapi bahaya. MSF mengatakan sebagian besar fasilitas sangat membutuhkan pasokan medis baru.

Badan-badan PBB mengatakan kekurangan pangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah anak-anak yang kekurangan gizi akut. Penduduk juga menghadapi keterbatasan listrik, bahan bakar, dan air minum yang aman. Bahkan layanan sanitasi dasar telah meningkatkan risiko wabah penyakit diare.

Pada Selasa (28/11), hanya beberapa jam sebelum utusan khusus PBB Staffan de Mistura mengumumkan pemerintah Suriah telah menyetujui gencatan senjata di Ghouta Timur, sebuah konvoi PBB-Suriah membawa makanan dan obat-obatan untuk 7.100 orang di Kota Nashabieh.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Turki Perluas Misi Militer di Suriah


Sejumlah tank Turki ditempatkan dekat perbatasan Suriah di Karkamis, Turki.
Sejumlah tank Turki ditempatkan dekat perbatasan Suriah di Karkamis, Turki.


CB, ISTANBUL -- Turki menyatakan pada Selasa (28/11) terdapat rencana memperluas misi militer di Suriah terhadap dua provinsi lainnya, yang berpotensi mengantarkan pasukannya ke dalam konfrontasi dengan petempur Kurdi dukungan Amerika Serikat yang Ankara anggap sebagai musuh.

Pasukan Turki melancarkan sebuah misi pengamatan di wilayah yang dikuasai pemberontak, di Provinsi Idlib, Suriah barat laut, di bawah kesepakatan dengan sekutu Damaskus, Rusia dan Iran untuk membantu mengurangi pertempuran antara gerilyawan dan pasukan pemerintah.

"Sudah dipertimbangkan, misi pengamatan militer Turki di daerah penurunan kegiatan perang di Idlib terus menemui kesuksesan, dan misi seperti itu akan dilakukan juga di dekat Aleppo barat dan Afrin, yang akan menghadirkan perdamaian dan keamanan lingkungan secara nyata," kata Dewan Keamanan Nasional Turki dalam pernyataan.

Ankara, yang telah lama mendukung kelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, telah melunakkan tuntutannya, dan mereka menyampaikan kekhawatiran utama di Suriah saat ini, yaitu memerangi pemberontak dan petempur Kurdi.

Turki menganggap petempur kurdi di Suriah merupakan sekutu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah Turki tenggara.

Awal bulan ini, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya perlu melakukan operasi pembersihan di wilayah Afrin, Suriah barat laut, terhadap petempur YPG Kurdi, di saat operasi militer di Provinsi Idlib sebagian besar telah hampir selesai.

YPG Kurdi adalah unsur utama dalam kekuatan yang didukung AS. Washington telah memberikan bantuan pelatihan, persenjataan, dukungan serangan udara dan penasehat perang dalam melawan kelompok ISIS.

Pemberian dukungan oleh Washington kepada kelompok YPG telah memicu perselisihan antara Amerika Serikat dan Turki, dua negara bersekutu di dalam NATO.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID







Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Tenggak Racun di Sidang Den Haag


Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Tenggak Racun di Sidang Den Haag
Komandan perang pasukan Kroasia Bosnia, Jenderal Slobodan Praljak, yang jadi terdakwa kasus kejahatan perang terhadap Muslim Bosnia, menenggak racun di persidangan internasional di Den Haag, Rabu (29/11/2017). Foto/ICTY via REUTERS TV


DEN HAAG - Komandan perang pasukan Kroasia Bosnia, Jenderal Slobodan Praljak, tewas setelah menenggak racun di persidangan yang dipimpin hakim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Den Haag, Rabu (29/11/2017). Aksi itu terjadi setelah hakim menolak banding jenderal yang dituduh sebagai penjahat perang dan penanggung jawab atas pembantaian terhadap Muslim Bosnia.

Praljak mengajukan banding atas vonis 20 tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan sebelumnya dengan tuduhan serupa.

Stasiun televisi Kroasia mengutip sumber yang dekat dengan Praljak yang mengatakan bahwa terdakwa meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag, tak lama setelah meminum racun.

Hakim banding di pengadilan kejahatan perang Yugoslavia menjatuhkan hukuman terhadap enam orang Kroasia Bosnia. Mereka dinyatakan bersalah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama tahun 1990-an dalam putusan pengadilan terakhir sebelum ditutup bulan depan.

Setelah hakim mengonfirmasi vonis, Praljak, 72, mengayunkan gelas berisi cairan dan berkata; "Saya hanya minum racun.”  “Saya bukan penjahat perang, saya menentang keyakinan ini,” ujarnya.

Hakim ketua langsung menunda sidang dan meminta dokter, ambulans dan paramedis pergi ke ruang sidang.

”Mantan kepala markas besar Dewan Pertahanan Kroasia, Jenderal Slobodan Praljak, meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag setelah dia minum racun di ruang sidang setelah Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia mengonfirmasi hukuman 20 tahun atas kejahatan perang,” bunyi laporan stasiun televisi Kroasia. 


Credit  sindonews.com





Baku Tembak, 6 Pemberontak Komunis Perempuan Filipina Tewas


Baku Tembak, 6 Pemberontak Komunis Perempuan Filipina Tewas
Setidaknya enam perempuan masuk dalam daftar 15 pemberontak komunis yang tewas pada baku tembak dengan militer Filipina di Kota Nasugbu pada Rabu (29/11). (AFP Photo/Noel Celis



Jakarta, CB -- Setidaknya enam perempuan masuk dalam daftar 15 pemberontak komunis yang tewas pada baku tembak dengan militer Filipina di Kota Nasugbu pada Rabu (29/11).

Juru bicara militer Nasugbu, Teody Toribio, mengatakan bahwa baku tembak itu bermula ketika tentara mencoba menghentikan satu mobil dan truk yang berisi sejumlah orang bersenjata di satu jalan raya.

Baku tembak pecah hingga menewaskan 15 orang, termasuk seorang mahasiswa perempuan. Toribio mengatakan, militer yakin semua orang yang berada dalam truk tersebut adalah anggota Tentara Rakyat Baru (NPA), sayap militer kelompok pemberontak Partai Komunis Filipina (CPP).


"Apa yang dia lakukan di dalam kendaraan yang penuh senjata? Kami yakin seratus persen mengenai mereka," ucap Toribio kepada AFP.


Namun, sejumlah tokoh CPP meragukan orang-orang dalam truk tersebut adalah anggota NPA. Menurut mereka, militer Filipina kerap menuding sekelompok orang sebagai anggota NPA untuk melegalkan pembunuhan.

Sementara itu, kepala militer regional setempat, Ernesto Ravina, mengatakan bahwa bentrokan ini pecah karena Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk menghentikan perundingan damai dengan pemberontak komunis.

Perundingan damai untuk mengakhiri konflik yang sudah merenggut 30 ribu nyawa ini sudah berulang kali dilakukan, tapi tak pernah membuahkan hasil.


Duterte sendiri berjanji membuka kembali perundingan damai ini tak lama setelah ia dilantik menjadi presiden pada tahun lalu.

Perundingan itu pertama kali digelar pada Mei lalu, kemudian dilanjutkan dua bulan kemudian, setelah gerilyawan NPA menyerang sejumlah pasukan keamanan.

Namun, Duterte geram setelah para sekelompok pemberontak komunis melakukan serangan di selatan Filipina pada bulan ini hingga menewaskan satu personel kepolisian dan bayi berusia empat bulan.

"Jika kalian terus bersikap seperti itu, kita akan berperang karena bahkan warga sipil menjadi korban. Kita harus menghentikan perundingan ini," katanya.



Credit  cnnindonesia.com







Rudal Korut Semakin Mampu Hantam Sasaran di Seluruh Dunia


Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik setelah berhenti melakukannya sejak yang terakhir kali 15 September 2017.
Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik setelah berhenti melakukannya sejak yang terakhir kali 15 September 2017.


CB, MELBOURNE -- Jangkauan rudal balistik Korea Utara kali ini semakin meninggi, menurut pejabat AS, memperingatkan rezim ini semakin mendekati kemampuan mencapai sasaran "dimana pun di dunia" dengan serangan nuklir.
Rudal balistik antarbenua tersebut diluncurkan pada Rabu (29/11) dini hari, tampaknya dari dekat Pyongyang, pada tes pertama sejak Korut melepaskan rudal ke arah Jepang pada pertengahan September. Rudal kali ini mencapai ketinggian 4.000 kilometer, meluncur selama 50 menit sebelum turun sekitar 1.000 kilometer jauhnya di perairan barat Jepang.
"Jangkauannya menjadi lebih tinggi, terus terang, daripada tembakan mereka sebelumnya," kata Menteri Pertahanan AS James Mattis pagi ini.
"Ini upaya penelitian dan pengembangan mereka dalam membangun rudal balistik yang pada dasarnya dapat mengancam dimana pun di dunia," ujarnya.
"Intinya adalah upaya terus-menerus membangun ancaman rudal balistik yang membahayakan perdamaian dunia," tambah Mattis.
Presiden AS Donald Trump dilaporkan mendapatkan pengarahan saat rudal masih berada di udara, dan kemudian mengatakan kepada wartawan AS akan menanganinya. "Ini adalah situasi yang akan kami tangani," katanya.
Pentagon mengatakan rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi wilayah AS atau sekutunya. Militer Korea Selatan langsung melakukan latihan penembakan rudal sebagai respons terhadap provokasi tersebut, sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memanggil menteri kabinetnya untuk rapat pada sekitar Pukul 3.30 dinihari waktu setempat.
PM Abe langsung meminta digelarnya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dan mengatakan Jepang akan "tidak mentolerir tindakan sembrono Korea Utara".
Menlu Australia Julie Bishop turut mengecam ujicoba Korut tersebut. "Pemerintah Australia mengecam sekeras-kerasnya tindakan Korut yang terus melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami meminta rezim Korea Utara untuk meninggalkan program ilegal mereka," katanya.

Blokade di Laut Jepang

Setelah menembakkan rudal dengan interval sekitar dua atau tiga bulan sejak April 2017, Korea Utara sempat menghentikan peluncuran misilnya pada akhir September, setelah tembakan rudal yang melewati Pulau Hokkaido pada 15 September.
Pekan lalu, Korut mengecam keputusan Presiden Trump untuk memasukkan kembali negara ini sebagai negara sponsor terorisme. Korut menyebut tindakan itu sebagai "provokasi serius dan pelanggaran kekerasan".
Tindakan AS itu memungkinkannya untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi atas Korut, meskipun sejumlah pihak memperingatkan bahwa hal itu berisiko memicu ketegangan.
Setelah peluncuran hari ini, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mendesak masyarakat internasional mengambil langkah baru untuk menekan Pyongyang menghentikan pengembangan senjata nuklir.
"Selain menerapkan semua sanksi PBB yang ada, masyarakat internasional harus mengambil tindakan tambahan untuk meningkatkan keamanan maritim, termasuk hak untuk menunda lalu lintas maritim (ke Korea Utara)," katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Trump saling melontarkan penghinaan dan ancaman dengan pemimpin Korut Kim Jong-un. Dalam pidato perdananya di PBB pada bulan September, Trump menyatakan bahwa AS tak memiliki pilihan selain "menghancurkan total" Korut jika dipaksa membela diri atau sekutunya.
Washington telah berulang kali mengatakan bahwa semua opsi masib terbuka dalam berurusan dengan Korut, termasuk opsi militer, namun lebih menyukai solusi damai jika Pyongyang setuju melepaskan program nuklir dan rudalnya.
Untuk tujuan ini, Trump telah menerapkan kebijakan untuk mendorong negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu dan tetangga Korut, Cina, untuk meningkatkan sanksi terhadap Pyongyang guna meyakinkannya untuk menghentikan program persenjataan.


Credit  republika.co.id


Korut Klaim Rudalnya Bisa Hantam Seluruh Daratan Amerika


Korut Klaim Rudalnya Bisa Hantam Seluruh Daratan Amerika
Pemerintahan Kim Jong-un mengklaim berhasil menguji coba rudal yang bisa menghantam seluruh daratan Amerika. (KCNA via REUTERS)



Jakarta, CB -- Korea Utara menyatakan telah berhasil menguji coba peluru kendali balistik antarbenua (ICBM) yang bisa mencapai seluruh daratan utama Amerika Serikat. Rudal itu diluncurkan Rabu (29/11) ke arah lautan dekat Jepang.

Uji coba pertama sejak September ini dilakukan sepekan setelah Presiden AS Donald Trump kembali memasukkan Korut ke dalam daftar hitam pendukung terorisme sehingga bisa menjatuhkan sanksi lebih berat.

Korea Utara, yang melakukan uji coba nuklir terbesarnya pada September lalu, telah menembakan puluhan rudal uji coba di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, menentang serangkaian sanksi internasional yang telah dijatuhkan. Rudal yang terakhir ini memecahkan rekor ketinggian dan jarak yang pernah diccapai sejauh ini.


Korut menyatakan rudal baru ini mencapai ketinggian sekitar 4.475 kilometer--10 kali lebih tinggi dari ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS--dan terbang sejauh 950 kilometer saat mengudara selama 53 menit.

"Setelah menyaksikan peluncuran sukses ICBM tipe baru Hwasong-15, Kim Jong-un mendeklarasikan dengan bangga bahwa sekarang kita sudah berhasil merealisasikan pangkal historis dari pewujudan negara kekuatan nuklir, pangkal pengembangan kekuatan roket," kata pernyataan di televisi.

Korea Utara mengklaim sebagai "kekuatan nuklir yang bertanggung jawab," menyatakan senjata strategisnya dikembangkan untuk mempertahankan diri dari "kebijakan pemerasan imperialis AS dan ancaman nuklir."

Banyak pakar nuklir mengatakan Korea Utara belum membuktikan kemampuannya mengatasi masalah-masalah teknis, termasuk kemampuan mengantarkan hulu ledak besar menggunakan ICBM. Namun, hal itu mungkin akan bisa dicapai dalam waktu dekat.

"Kita tidak mesti menyukainya, tapi kita mesti belajar menerima kemampuan Korea Utara untuk menyasar Amerika Serikat dengan senjata nuklir," kata Jeffrey Lewis, kepala Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of Strategic Studies.

Pejabat pemerintah AS, Jepang dan Korea Selatan semuanya sepakat rudal yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang itu kemungkinan besar ICBM. Walau demikian, Pentagon menyatakan uji coba itu tidak jadi ancaman bagi Amerika Serikat.

"Rudal itu sungguh terbang lebih tinggi dari yang pernah dilakukan sebelumnya, mereka melakukan sebuah upaya penelitian dan pengembangan untuk melanjutkan pembuatan rudal balistik yang bisa mengancam semua tempat di dunia," kata Menteri Pertahanan James Mattis di Gedung Putih.

Sementara itu, Trump berbicara melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Ketiganya sepakat menegaskan komitmen memerangi ancaman Korea Utara.

"Ini adalah situasi yang akan kita tangani," kata Trump kepada wartawan, sebagaimana dikutip Reuters.



Credit  cnnindonesia.com












Indonesia Kecam Rudal Korut, Desak Pyongyang Patuhi PBB


Indonesia Kecam Rudal Korut, Desak Pyongyang Patuhi PBB
Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI mengecam peluncuran rudal Korea Utara. (Defense Ministry/Yonhap via REUTERS)


Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI mengecam peluncuran peluru kendali oleh Korea Utara yang "tidak sejalan dengan semangat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia."

Kemlu RI menegaskan uji coba rudal yang kembali dilakukan Korut pada Rabu (29/11) setelah dua bulan tak menunjukkan aktivitas ini bertentangan dengan empat resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menuntut penghentian program rudal dan nuklir Pyongyang.

"Indonesia mendesak Korea Utara agar sepenuhnya memenuhi kewajiban internasionalnya, termasuk melaksanakan sepenuhnya resolusi DK PBB," bunyi pernyataan Kemlu RI yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (29/11).


"Indonesia menegaskan kembali bahwa stabilitas di Semenanjung Korea sangat penting artinya. Indonesia mengajak semua negara untuk berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea."


Peluncuran rudal ini dilakukan sepekan setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru untuk Pyongyang. Banyak pihak yang mengira sanksi AS bisa meredam ambisi Korut yang sejak 15 September lalu tak lagi melakukan uji coba rudal.

Namun, ternyata sanksi itu tak menggoyahkan pendirian negara komunis tersebut. Hari ini, sebuah rudal terbang ke timur dari Provinsi Pyongan Selatan, menurut Kepala Staf Militer Gabungan (JCS) yang dikutip AFP.

Pentagon AS menyatakan pihaknya telah mendeteksi sebuah "peluncuran rudal yang kemungkinan" berasal dari Korea Utara.

Sementara itu, kantor berita Yonhap melaporkan militer Korea Selatan telah melakukan sebuah latihan "penembakan [rudal] presisi" untuk menanggapi langkah Pyongyang.

Tanda-tanda Korut akan meluncurkan rudal sudah terdeteksi sejak kemarin, sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Unifikasi Korea Selatan yang mengungkapkan ada tanda-tanda aktivitas tidak biasa di negara tetangganya.


Credit  cnnindonesia.com


Jepang sebut peluncuran rudal Korut "tak bisa ditoleransi"


Jepang sebut peluncuran rudal Korut "tak bisa ditoleransi"
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (REUTERS/Toru Hanai)




Tokyo (CB) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada Rabu bahwa peluncuran rudal terbaru Korea Utara adalah "tindakan kekerasan" yang "tidak bisa ditoleransi" setelah rudal balistik antarbenua jatuh di zona ekonomi eksklusifnya.

"Kami tidak akan menyerah pada tindakan provokatif apa pun. Kami akan memaksimalkan tekanan kami" terhadap Pyongyang, kata Abe kepada wartawan.

Menteri Pertahanan Jepang sebelumnya mengatakan bahwa rudal tersebut diperkirakan jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang. Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan rudal terbang sejauh sekitar 1.000 kilometer sebelum jatuh di Laut Jepang.

Jepang sudah "sepenuhnya berhasil melacak" rudal itu menurut Abe kepada wartawan.

"Kami sudah melayangkan protes keras," katanya sebagaimana dikutip AFP.

Dengan meluncurkan rudal tersebut, ia mengatakan, Korea Utara telah mengabaikan keinginan bersama dan kuat dari masyarakat internasional untuk mewujudkan solusi damai.

"Masyarakat internasional butuh menerapkan sepenuhnya sanksi-sanksi, secara serempak."

Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera kemudian memberi tahu wartawan bahwa rudal itu terbang selama 53 menit pada ketinggian jauh melebihi 4.000 kilometer.

"Kami tidak menerima laporan apa pun mengenai kerusakan pesawat atau kapal yang beroperasi dekat area itu (tempat jatuhnya rudal)," katanya.

Saat berbicara dengan parlemen, Abe mengatakan dia menegaskan kembali pentingnya peran China dalam krisis saat berbicara lewat telepon dengan Presiden AS Donald Trump dan memuji Beijing karena mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Korea Utara.

"Pemerintah menyambut fakta bahwa China mengambil langkah-langkah nyata seperti embargo impor batu bara, produk kelautan, produk tekstil dan yang lainnya dari Korea Utara," kata Abe kepada komite parlemen.

"Sejujurnya, saya merasa China menjalankan perannya" berkenaan dengan sanksi-sanksi yang disepakati Perserikatan Bangsa-Bangsa, katanya.


Credit  antaranews.com


Rusia Kecam Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua Korut


Rusia Kecam Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua Korut
Foto/Ilustrasi/Istimewa


MOSKOW - Sebuah delegasi anggota parlemen Rusia yang saat ini tengah melakukan kunjungan persabatan ke Pyongyang akan menyampaikan kecaman Moskow atas uji rudal terbaru. Hal itu diungkapan oleh seorang anggota parlemen senior Rusia mengatakan.

"Sebuah delegasi Duma (majelis rendah parlemen Rusia), yang dipimpin oleh Kazbek Taisayev, saat ini berada di Pyongyang di bawah program 'Kelompok Persahabatan' dengan parlemen Korea Utara," kata Leonid Slutsky, ketua Komite Urusan Internasional Duma.

"Sejauh ini, kami tidak dapat membangun Setiap kontak dengan mereka.Tapi saya yakin bahwa anggota parlemen kita akan menyampaikan sikap Rusia selama pertemuan dan negosiasi dengan perwakilan kepemimpinan Korea Utara," sambungnya seperti dikutip dari TASS, Rabu (29/11/2017).

Anggota parlemen tersebut menggambarkan pengujian tersebut sebagai langkah lain yang tidak bertanggung jawab oleh Pyongyang, yang dimaksudkan untuk memicu ketegangan di wilayah.

"Namun, kita harus mengakui bahwa Washington dan Seoul dalam banyak kesempatan memprovokasi kepemimpinan Korea Utara melalui latihan retorika dan militer mereka yang bermusuhan di sekitar perbatasan Korea Utara," katanya.

"Sayangnya, semua pihak hanya terus menekan ketegangan, dan ini mungkin sangat buruk," sambungnya.

"Rusia tidak bisa menyingkir, karena semua peristiwa itu terjadi di sekitar perbatasan kita," Slutsky melanjutkan.

"Kami telah mengeluarkan banyak peringatan di semua tingkat mengenai konsekuensi bencana yang mungkin timbul dari kebijakan destruktif tersebut di seluruh dunia," ujar Slutsky.

"Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya tidak mendukung status nuklir Korea yang diproklamirkan sendiri dan mengecam peluncuran rudal yang dilakukan dengan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami akan terus memperhatikan situasi ini dengan seksama," tukasnya.

Dia menambahkan bahwa masalah Semenanjung Korea tidak memiliki solusi militer. "Kita perlu melanjutkan pencarian penyelesaian diplomatik," katanya.

Uji coba rudal terbaru Korea Utara berlangsung pada hari ini, Rabu, pukul 03:17 waktu setempat. 

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, peluncuran dilakukan dari Provinsi Pyongan Selatan menuju Laut Jepang. Rudal tersebut terbang ke timur, menempuh jarak 960 km, dengan ketinggian 4.500 km.

Ini adalah peluncuran pertama Korut setelah jeda 75 hari. Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Pyongyang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan senjata nuklir dan kendaraan untuk pengiriman mereka. Pyongyang tidak mengakui resolusi tersebut, dengan alasan hak untuk membela diri terhadap latar belakang kebijakan bermusuhan saat ini oleh Washington.

Pada bulan Juli, Korea Utara melakukan dua uji coba peluncuran rudal balistik. Pada tanggal 29 Agustus dan 15 September, ia meluncurkan dua rudal yang terbang di atas Jepang dan pada tanggal 3 September, ia mengumumkan sebuah uji sukses bom hidrogen.




Credit  sindonews.com



Prihatin soal Rudal, China Ajak Korut Mulai Berunding


Prihatin soal Rudal, China Ajak Korut Mulai Berunding
Jubir Kemlu China Geng Shuang menyatakan pihaknya sangat prihatin atas peluncuran rudal terbaru Korut dan mengajak negara itu mulai berunding. (AFPTV/Etienne Lamy-Smith)


Jakarta, CB -- China menyatakan "sangat prihatin" atas uji coba peluru kendali Korea Utara yang bisa menghantam seluruh daratan Amerika Serikat dan mengajak negara terisolasi itu untuk mulai merundingkan solusi damai atas krisis nuklir di kawasan.

"China menyatakan sangat prihatin dan menentang aktivitas peluncuran ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang sebagaimana dikutip AFP, Rabu (29/11).

Beijing "dengan keras mendorong" Korea Utara untuk memerhatikan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan "menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea," kata Geng.


Dia mengatakan pendekatan terbaik yang bisa dilakukan Beijing adalah meminta Pyongyang menghentikan uji coba senjatanya dan memastikan Amerika Serikat menghentikan latihan militernya di kawasan.

Washington telah menolak pendekatan tersebut.

China berharap semua pihak akan mengupayakan "penyelesaian jalan damai" dari permasalahan ini, karena opsi militer bukan solusi penyelesaian krisis.


"Di saat yang sama, kami juga berharap pihak terkait akan bertindak hati-hati untuk bekerja sama demi perdamaian dan stabilitas kawasan."

Uji coba pertama sejak September ini dilakukan sepekan setelah Presiden AS Donald Trump kembali memasukkan Korut ke dalam daftar hitam pendukung terorisme sehingga bisa menjatuhkan sanksi lebih berat.


Korea Utara, yang melakukan uji coba nuklir terbesarnya pada September lalu, telah menembakan puluhan rudal uji coba di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, menentang serangkaian sanksi internasional yang telah dijatuhkan. Rudal yang terakhir ini memecahkan rekor ketinggian dan jarak yang pernah diccapai sejauh ini.

Korut menyatakan rudal baru ini mencapai ketinggian sekitar 4.475 kilometer--10 kali lebih tinggi dari ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS--dan terbang sejauh 950 kilometer saat mengudara selama 53 menit.

Pejabat pemerintah AS, Jepang dan Korea Selatan semuanya sepakat rudal yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang itu kemungkinan besar ICBM. Walau demikian, Pentagon menyatakan uji coba itu tidak jadi ancaman bagi Amerika Serikat.



Credit  cnnindonesia.com

Presiden Korsel sebut uji rudal Korut "provokasi gegabah"


Presiden Korsel sebut uji rudal Korut "provokasi gegabah"
Arsip Foto. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menghadiri upacara penyambutan di Istana Kepresidenan Blue House di Seoul, Korea Selatan, Selasa (7/11/2017). (REUTERS/Kim Hong-Ji/cfo/17)




Seoul (CB) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in pada Rabu menyebut uji coba rudal Korea Utara sebagai "provokasi gegabah", dan memperingatkan bahwa situasi di semenanjung Korea berisiko berkembang tidak terkendali menjadi konflik besar.

Berpidato di rapat keamanan nasional mendadak, Moon mengatakan peluncuran terbaru rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) Korea Utara, yang jatuh ke perairan di dekat Jepang, merupakan "provokasi ceroboh" yang akan meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi ke level kritis.

"Situasinya bisa menjadi tidak terkendali jika Korea Utara menyelesaikan perkembangan rudal balistik yang bisa terbang ke benua berbeda," kata Moon sebagaimana dikutip AFP.

"Kita harus mencegah skenario ketika Korea Utara kemungkinan salah memperhitungkan situasinya dan mengancam kita dengan senjata nuklir, atau Amerika Serikat bisa mempertimbangkan serangan pencegahan (terhadap Korea Utara)," tambah dia.

Pyongyang melancarkan uji coba nuklir keenam sekaligus yang terbesar pada September, dan peluncuran Rabu merupakan uji coba sukses ketiga untuk ICBM, yang dianggap mampu mencapai hingga Amerika Serikat daratan.

Bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Korea Selatan juga memperingatkan bahwa uji coba rudal balistik terbaru Pyongyang bisa menimbulkan ancaman global "mengerikan."

"Kedua pemimpin menggarisbawahi ancaman mengerikan yang ditimbulkan provokasi terbaru Korea Utara tidak hanya untuk Amerika Serikat dan Republik Korea, tapi untuk seluruh dunia," kata Gedung Putih mengenai percakapan telepon antara Trump dan Moon.

Trump juga berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar rapat darurat guna membahas peluncuran dugaan rudal balistik Pyongyang.



Credit  antaranews.com













Kim Jong-un Tembakkan Rudal, Senator AS Kobarkan Perang dengan Korut


Kim Jong-un Tembakkan Rudal, Senator AS Kobarkan Perang dengan Korut
Publik di Korea Selatan menyaksikan tayangan televisi tentang uji tembak rudal balistik antarbenua Korea Utara pada Rabu (29/11/2017). Foto/REUTERS


WASHINGTON - Senator terkemuka Amerika Serikat (AS) Lindsay Graham mengobarkan perang antara negaranya dengan Korea Utara (Korut) setelah rezim Kim Jong-un menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM). Pemerintah Rusia dan China mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan berdialog.

Senator Graham, menyadari bahwa perang AS dan rezim Kim Jong-un akan membuat banyak orang terbunuh dan terluka.

”Jika kami harus pergi berperang untuk menghentikan ini, kami akan melakukannya,” kata senator Partai Republik tersebut kepada Wolf Blitzer dari CNN.

”Jika ada perang dengan Korut, itu akan terjadi karena Korut membawanya pada dirinya sendiri, dan kami (AS) menuju pada sebuah perang jika semuanya tidak berubah,” ujarnya, yang dikutip semalam (29/11/2017).


Graham menyatakan, baik dirinya maupun Presiden AS Donald Trump sejatinya tidak menginginkan perang. Namun, dia kemudian memberikan penekanan penting.”Kami tidak akan membiarkan orang gila di Korea Utara ini memiliki kemampuan untuk mencapai Tanah Air,” katanya mengacu pada sosok diktator muda Kim Jong-un dan kemampuan nuklir Pyongyang.

Ketika ditanya tentang potensi korban sipil dalam perang AS dengan Korea Utara, termasuk korban di Ibu Kota Korea Selatan yang berpenduduk padat, Graham sesumbar bahwa militer Washington akan menang perang.

“Ini tak seperti gambaran kita kalah dalam perang dengan Korea Utara. Pertama, kita akan menang, tapi banyak orang akan terluka dan terbunuh,” ujarnya.

“Presiden harus memilih antara keamanan dalam negeri dan stabilitas regional,” lanjut Graham. “Presiden memilih Amerika atas wilayah ini dan saya harap wilayah tersebut akan membantu kami menemukan solusi diplomatik.”

”Dia siap, jika perlu hancurkan rezim ini untuk melindungi Amerika, dan saya harap rezim mengerti bahwa jika Presiden Trump harus memilih antara menghancurkan rezim Korut dan Tanah Air Amerika, dia akan menghancurkan rezim tersebut. Saya berharap China mengerti itu juga,” papar Graham.

Komentar keras Senator Graham ini muncul beberapa jam setelah Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik antarbenua yang menghantam perairan di Laut Jepang. Pentagon menilai, rudal yang ditembakkan Pyongyang memang terindikasi sebagai rudal balistik antarbenua.

Presiden Trump berkomentar singkat atas manuver rudal rezim Kim Jong-un.”Ini adalah situasi yang akan kami tangani,” katanya kepada wartawan.

Rusia mengutuk peluncuran senjata Korea Utara tersebut dengan mengibaratkan sebagai tindakan menambahkan bahan bakar ke dalam api konflik antara AS dan Korea Utara. ”Peluncuran rudal lain adalah tindakan provokatif yang memicu eskalasi lebih lanjut dan membuat kita jauh dari penyelesaian krisis," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

“Kami mengecam peluncuran tersebut dan berharap semua pihak akan menahan diri, itu yang sangat dibutuhkan untuk mencegah situasi di semenanjung Korea,” ujarnya.

Sedangkan China yang merupakan sekuta utama Pyongyang menyatakan keprihatinan serius atas peluncuran rudal Korea Utara kemarin. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang mengatakan bahwa Beijing berharap semua pihak dapat bertindak dengan hati-hati untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.


Credit  sindonews.com


AS: Dunia Harus Redam Ambisi Korut Miliki Senjata Nuklir


AS: Dunia Harus Redam Ambisi Korut Miliki Senjata Nuklir
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menuturkan, pihaknya mengecam keras peluncuran rudal terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Foto/Reuters


WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menuturkan, pihaknya mengecam keras peluncuran rudal terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Dia lalu menyatakan, dunia harus bersatu untuk menekan Korut dan meredam ambisi negara itu untuk memiliki senjata nuklir.

Tillerson menuturkan, uji coba rudal terbaru yang dilakukan oleh Korut bukan hanya mengancam Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, melainkan seluruh negara di kawasan, dan juga dunia.

"Perburuan tanpa henti Korut untuk mendapatkan senjata nuklir dan maksud pengunaanya harus diredam. Masyarakat internasional harus bersama-sama terus mengirim pesan yang seragam kepada Korut, bahwa mereka harus menghentikan program senjata pemusnah massal mereka," kata Tillerson seperti dikutip dari laman Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Rabu (29/11).

"Semua bangsa di dunia harus terus mengupayakan langkah-langkah ekonomi dan diplomatik yang kuat. Selain menerapkan semua sanksi PBB yang ada, masyarakat internasional harus mengambil tindakan lainnya guna meningkatkan keamanan maritim, termasuk larangan pengiriman barang melalui laut dari dan ke Korut," sambungnya.

Dirinya kemudian mengatakan, AS bersama dengan Kanada akan mengadakan pertemuan dengan Komando PBB dengan menyertakan Korsel, Jepang, dan negara-negara yang terkena dampak, untuk membahas bagaimana masyarakat global dapat menghadapi ancaman Korea Utara terhadap perdamaian internasional.

"Untuk saat ini opsi diplomatik masih tetap berjalan dan terbuka. AS tetap berkomitmen untuk menemukan jalan damai menuju denuklirisasi dan mengkahiri tindakan agresi Korut," tukasnya. 




Credit  sindonews.com



Korut Luncurkan Rudal Balistik, Trump: Kami Akan Mengurusnya


Korut Luncurkan Rudal Balistik, Trump: Kami Akan Mengurusnya
Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya "akan mengurus" masalah Korea Utara (Korut). Ia juga menegaskan pendekatan dasar AS untuk berurusan dengan Pyongyang tidak akan berubah. Hal itu dikatakannya setelah peluncuran rudal terbaru Pyongyang.

Trump telah memperketat sanksi terhadap Korut dan menekan China untuk berbuat lebih banyak guna membantu mengendalikan rudal balistik dan ambisi nuklir Pyongyang.

Korut telah meluncurkan apa yang dikatakan Pentagon tampaknya merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang mendarat di dekat Jepang pada hari Rabu (29/11/2017).

Trump mengatakan peluncuran rudal tersebut tidak mengubah apa yang disebutnya pendekatan "sangat serius" AS, seminggu setelah dia menempatkan Korut kembali ke daftar negara yang mendukung terorisme.

"Saya hanya akan memberitahu Anda bahwa kami akan mengurusnya. Ini adalah situasi yang akan kami tangani," kata Trump kepada wartawan saat bertemu dengan para pemimpin kongres Republik di Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters.

Menteri Pertahanan AS James Mattis, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa lintasan ICBM yang diluncurkan lebih tinggi dari uji coba sebelumnya. Ia pun menyebutnya sebagai bagian dari upaya penelitian dan pengembangan.

"Sejujurnya itu terus meningkat daripada tembakan sebelumnya yang mereka lakukan," kata Mattis.

Ia mengatakan Korea Selatan (Korsel) membalas dengan menembakkan beberapa rudal ke atas air untuk menunjukkan kepada Korut bahwa sekutu AS tidak akan bergetar dengan peluncuran rudal Pyongyang.

Korut mengatakan program persenjataannya adalah pertahanan yang diperlukan melawan rencana penyerangan AS. AS, yang memiliki 28.500 tentara di Korsel sebagai warisan perang Korea 1950-53, membantah tudingan tersebut.




Credit  sindonews.com









Kim Jong-un Bangga Rudalnya Cetak Sejarah Korut Jadi Negara Nuklir


Kim Jong-un Bangga Rudalnya Cetak Sejarah Korut Jadi Negara Nuklir
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/KCNA via REUTERS


SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bangga dengan terobosan program senjatanya. Menurutnya, rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 yang diuji tembak kemarin menjadi sejarah Korut sebagai negara berekuatan nuklir.

Pemerintah Pyongyan telah mengonfirmasi bahwa rudal terbaru yang ditembakkan kemarin mencapai ketinggian sekitar 4.475 km (2.780 mil)—lebih dari 10 kali ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional—dan terbang sejauh 950 km (590 mil) selama penerbangan 53 menit.

”Setelah menyaksikan peluncuran yang sukses dari tipe baru ICBM Hwasong-15, Kim Jong-un menyatakan dengan bangga bahwa sekarang kita akhirnya menyadari penyebab sejarah yang hebat dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara,” bunyi pernyataan pemerintah Korut yang dibacakan seorang presenter stasiun televisi negara komunis tersebut.


Media pemerintah yang dikutip Reuters, Kamis (30/11/2017) menyatakan, rudal tersebut diluncurkan dari sebuah kendaraan yang baru dikembangkan dan hulu ledak dapat menahan tekanan untuk memasuki kembali lapisan atmosfer. Perkembangan ini diklaim sebagai kemajuan teknis yang penting.

Kim secara pribadi memimpin uji coba rudal tersebut. Dia mengatakan bahwa peluncuran terbaru itu “sempurna” dan kendaraan baru peluncur rudalnya sebagai “terobosan”.

Pemerintah Korut secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara “kekuatan nuklir yang bertanggung jawab”. Senjata strategis Pyongyang itu diklaim dikembangkan untuk mempertahankan diri dari kebijakan pemerasan dan ancaman nuklir Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump bersumpah untuk menghentikan program nuklir dan rudal Korea Utara. Dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Rabu dengan mendesak Beijing untuk mengendalikan sekutunya tersebut.

”Baru saja berbicara dengan Presiden Xi Jinping dari China mengenai tindakan provokatif Korea Utara. Sanksi utama tambahan akan dikenakan pada Korea Utara hari ini. Situasi ini akan ditangani!,” tulis Trump di Twitter.

Seorang ahli nuklir mengatakan, Korea Utara belum membuktikan diri sudah menguasai semua rintangan teknis, termasuk kemampuan dalam mengirimkan hulu ledak nuklir yang andal di atas ICBM. Namun, kemampuan itu akan segera dimiliki Pyongyang. 

”Kita tidak harus menyukainya, tapi kita harus belajar untuk hidup dengan kemampuan Korea Utara dalam menargetkan Amerika Serikat dengan senjata nuklir,” kata Jeffrey Lewis, kepala Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of Strategic Studies




Credit  sindonews.com


Korut umumkan penyelesaian pengembangan senjata nuklir


Korut umumkan penyelesaian pengembangan senjata nuklir
Arsip Foto. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyaksikan peluncuran rudal Hwasong-12 dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Sabtu (16/9/2017). (KCNA via REUTERS)


Pyongyang (CB) - Pemerintah Korea Utara mengklaim sukses melaksanakan uji tembak rudal balistik antar-benua barunya pada Rabu, dan mengumumkan bahwa pengembangan sistem senjata nuklirnya telah selesai.

Kantor berita pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), menyiarkan rudal antar-benua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) Hwasong-15 yang telah berhasil diluncurkan itu membawa "hulu ledak super besar" dan mampu "menyerang seluruh daratan AS."

Menurut siaran KCNA, sistem senjata itu lebih canggih dari Hwasong-14 yang diluncurkan Juli lalu, dan merupakan "ICBM yang memenuhi tujuan penyelesaian pengembangan sistem senjata roket yang dirancang oleh DPRK."

Siaran kantor berita pemerintah itu menyebutkan bahwa ICBM Hwasong-15 diluncurkan pukul 02.48 pada 29 November di pinggiran Pyongyang di bawah pengawasan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Roket itu membubung ke ketinggian 4.475 kilometer dan kemudian terbang pada jarak 950 kilometer menurut siaran KCNA.

"Setelah terbang 53-menit di sepanjang orbit yang ditetapkan, roket secara akurat mendarat di perairan target di laut terbuka di Laut Timur Korea," kata KCNA, menambahkan bahwa uji tembak yang dilakukan tidak membahayakan negara-negara tetangga.

Setelah mengamati uji rudal itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mendeklarasikan bahwa negara sudah menyelesaikan pengembangan "negara berkekuatan nuklir".

KCNA juga menyiarkan "deklarasi resmi" bahwa pengembangan dan kemajuan senjata strategis Korea Utara ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah "dari ancaman imperialis Amerika Serikat" dan "menjamin kehidupan rakyat yang damai", dan karenanya tidak akan menimbulkan ancaman apa pun terhadap negara atau kawasan sepanjang kepentingan Korea Utara tidak disalahi.

"Sebagai kekuatan nuklir bertanggung jawab dan negara cinta damai, DPRK akan melakukan semua usaha yang mungkin untuk mencapai tujuan mulianya mempertahankan perdamaian dan stabilitas dunia," demikian siaran KCNA, menggunakan singkatan nama resmi Korea Utara.



Credit  antaranews.com



AS sebut rudal Korea Utara berjangkauan antarbenua



AS sebut rudal Korea Utara berjangkauan antarbenua
Arsip Foto. Warga melihat laporan berita menunjukkan peluncuran rudal balistik jarak-menengah Hwasong-12 melalui layar elektronik di stasiun Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang diambil Kyodo, Rabu (30/8/2017). (Mandatory credit Kyodo/via REUTERS)



Washington (CB) - Roket yang diluncurkan Korea Utara adalah rudal balistik antarbenua yang terbang sejauh sekitar 1.000 kilometer sebelum jatuh di Laut Jepang menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS).

Menurut tinjauan awal, rudal tersebut diluncurkan dari Sain Ni di Korea Utara, dan terbang di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Jepang.

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan rudal itu tidak menimbulkan bahaya bagi Amerika Utara, wilayah Amerika Serikat atau negara-negara sekutunya.

"Komitmen kami untuk melindungi sekutu kami, termasuk Republik Korea (Selatan) dan Jepang, dalam menghadapi ancaman ini masih teguh," demikian pernyataan markas Departemen Pertahanan AS yang dikutip AFP.

"Kami masih siap mempertahankan diri dan sekutu kami dari serangan atau provokasi apa pun."

Amerika Serikat menyatakan tidak akan menoleransi uji coba atau pengerahan rudal balistik antarbenua Korea Utara yang mampu membawa hulu ledak nuklir ke kota-kota AS.

Korea Utara menembakkan sebuah peluru kendali balistik hingga mendarat di wilayah dekat Jepang pada Rabu, kata sejumlah pejabat.

Tembakan itu merupakan uji coba pertama yang dilancarkan Korut sejak Pyongyang menembakkan satu rudal melewati negara tetangganya itu pada pertengahan September.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memperingatkan bahwa Korea Utara mengancam keamanan mereka sendiri dengan uji coba rudal provokatif yang baru menurut keterangan dari Gedung Putih mengenai percakapan telepon kedua pemimpin pada Selasa waktu setempat.

"Kedua pemimpin sepakat bahwa tindakan provokatif rezim Korea Utara mengganggu keamanan mereka sendiri dan makin mengasingkan mereka dari komunitas internasional," kata Gedung Putih.

"Para pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk menumpas ancaman Korea Utara.”

AS, Jepang serta Korea Selatan meminta penyelenggaraan rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu guna membahas peluncuran rudal balistik antarbenua oleh Pyongyang, yang menurut Jepang mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif mereka.



Credit  antaranews.com