Jumat, 29 Desember 2017

Kecewa, Trump: Cina Jual Minyak ke Korea Utara!




Kecewa, Trump: Cina Jual Minyak ke Korea Utara!
Presiden Donald Trump bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter

CB, Washington -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia merasa kecewa bahwa Cina membiarkan suplai minyak mengalir ke Korea Utara. Langkah seperti ini hanya akan mencegah penyelesaian secara damai atas krisis program senjata nuklir Pyongyang.
"Tertangkap basah -- sangat kecewa Cina membiarkan minyak mengalir ke Korea Utara. Jika ini terus dibiarkan terjadi maka tidak akan ada solusi damai atas masalah Korea Utara," kata Trump dalam cuitan di akun Twitternya @realDonaldTrump. Kata "tertangkap basah" ditulis dalam huruf besar.

Soal ini, pemerintah Cina mengaku tidak tahu menahu soal transaksi minyak antara kapal negara itu dan Korea Utara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan dia tidak mengetahui adanya transaksi ilegal itu. Dia kemudian menegaskan pemerintah Cina secara ketat menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pengembangan teknologi nuklir dan rudal Korea Utara.

Seperti diberitakan, satelit mata-mata Amerika Serikat menangkap foto-foto kapal-kapal Cina yang secara ilegal menjual minyak ke kapal-kapal Korea Utara sekitar 30 kali sejak Oktober 2017.
Perdagangan kapal-ke-kapal dengan Korea Utara di laut lepas dilarang di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB, yang diberlakukan pada September tahun ini.
Gambar satelit yang dipublikasikan oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat menunjukkan kapal-kapal dari kedua negara memperdagangkan minyak secara ilegal di Laut Barat.
Seperti dilansir Newsweek pada 27 Desember 2017, satu foto satelit, yang dilaporkan diambil pada 19 Oktober 2017, menunjukkan sebuah kapal bernama Rye Song Gang 1 bertransaksi komoditas itu dengan kapal Cina.
Korea Utara dilarang Dewan Keamanan PBB untuk mengimpor gas alam dan minyak mentahnya mulai September lalu sebagai sanksi atas program rudal nuklir Kim Jong-un.
Perdagangan rahasia ini dimulai sesaat setelah sanksi itu dikeluarkan, yang ditujukan untuk membatasi pasokan minyak Korea Utara. Tujuan sanksi ini adalah menghentikan Kim Jong-un untuk memperluas sistem pertahanan nuklir dan rudal negara ini.
Cina adalah sumber utama bahan bakar Korea Utara. Pada hari Selasa, 26 Desember, data pabean Cina mengklaim bahwa November menandai bulan kedua berturut-turut Beijing tidak mengirim bensin atau solar ke Korea Utara.




Credit  TEMPO.CO