Selasa, 02 Januari 2018

Jalan Panjang Blok Mahakam Hingga Kembali ke RI



Jalan Panjang Blok Mahakam Hingga Kembali ke RI
Foto: Dok. Pertamina




Balikpapan - Bertepatan dengan pergantian 2017 ke 2018, Blok Mahakam resmi dikelola Pemerintah Indonesia melalui PT Pertamina (Persero). Sebelumnya, Blok Mahakam dikelola oleh Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation.

Kedua perusahaan migas ini menggarap Blok Mahakam berdasarkan kontrak kerja yang diteken pada 1966 dalam jangka waktu 30 tahun. Berdasarkan keterangan dari Pertamina yang diterima detikFinance, Senin (1/1/2018), Blok Mahakam ditemukan dengan prediksi cadangan minyak dan gas mencapai sekitar 50 triliun kaki kubik (TCF) untuk gas dan 5 miliar barel (BBLS) untuk minyak.

Kemudian, pada 1974 Blok Mahakam resmi memproduksi minyak pertamanya dari Lapangan Bekapai. Setalah berjalan selama 30 tahun, di 1997 kontrak kerja diperpanjang kembali selama 20 tahun hingga 31 Desember 2017.



Blok Mahakam kini dikelola Pertamina
Blok Mahakam kini dikelola Pertamina Foto: Dok. Pertamina


Jelang habis waktu kontrak, TEPI kembali mengajukan perpanjangan kontrak ke pemerintah pada 2008. Di sisi lain, pada 2009, PT Pertamina juga menyampaikan surat keinginan mengelola Blok Mahakam.

Hingga akhirnya, pemerintah menetapkan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja TEPI di Blok Mahakam, sehingga tetap berakhir pada 31 Desember 2017. Selanjutnya, pemerintah menunjuk PT Pertamina sebagai pengelola baru.

Blok Mahakam kini dikelola Pertamina
Blok Mahakam kini dikelola Pertamina Foto: Dok. Pertamina

Bertepatan dengan pergantian tahun baru, PT Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) resmi mengelola Blok Mahakam. Alhasil, Blok Mahakam kembali menjadi milik negeri dan dimanfaatkan cadangan energinya.


Blok Mahakam kini dikelola Pertamina
Blok Mahakam kini dikelola Pertamina Foto: Dok. Pertamina
Direktur Utama PHI, Bambang Manumayoso memprediksi pada 2018 cadangan dari Blok Mahakam akan bertambah.

"Berkat tambahan 14 sumur, proyeksi kita naikkan menjadi 40 MM. Dan Insya Allah kita akan menaikan lebih dari Total E&P Indonesie (TEPI)," ungkapnya.


Selain itu, untuk menjaga tingkat produksi di Blok Mahakam per 1 Januari 2018 pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dan strategi, misalnya dengan menjaga tingkat keselamatan hingga transfer pegawai TEPI menjadi pegawai Pertamina.


Blok Mahakam kini dikelola Pertamina
Blok Mahakam kini dikelola Pertamina Foto: Dok. Pertamina

Persiapan dan strategi itu dilakukan dengan mengedepankan aspek QHSSE (quality, health, safety, security, and environment), menjaga dan meningkatkan produksi untuk ketahanan energi nasional, mengembangkan SDM yang ada, dan meningkatkan pemanfaatan inovasi teknologi yang semuanya bermuara pada penguatan bisnis sektor hulu,"

Beberapa persiapan yang sudah dilakukan Pertamina antara lain transfer pekerja Total E&P Indonesia, yang sudah mendandatangani perjanjian kerja dengan Pertamina, mencapai 98,23%, lalu telah melakukan pengeboran 14 unit sumur dari 15 sumur pada 2017 dengan pencapaian HSSE yang baik.



Credit  finance.detik.com


Cadangan Migas Blok Mahakam Tahan Lebih dari 15 Tahun


Cadangan Migas Blok Mahakam Tahan Lebih dari 15 Tahun
Foto: Dok. Pertamina

Balikpapan - Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, cadangan migas di Blok Mahakam mampu bertahan hingga 15 tahun. Angka ini juga akan bertambah bila perusahaan mau membuat sumur kembali.
Pasalnya, dengan membuat sumur baru, cadangan migas lainnya akan bisa ditemukan sehingga menembah cadangan dan waktu ketahanannya.
"Masih lama sih cadangannya paling enggak 15 tahunan ya. Gini, kalau cadangan migas itu ketemu terus diproduksi kan turun tapi kalau kita ngebor lagi ya ketemu lagi kan tinggi (meningkat jumlah cadangan)" kata Amien saat ditemui detikFinance usai peresmian pergantian Blok Mahakam di Balikpapan, Minggu (1/1/2018).
Lantas, berdasarkan data SKK Migas, per November 2017, Blok Mahakam memproduksi minyak dan kondensat sebesar 52 ribu barel per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Kemudian untuk cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Bambang Manumayoso mengatakan bahwa proyeksi 2018 dari Blok Mahakam akan bertambah hingga 40 MM. Hal ini berkat tambahan sumur yang dilakukan oleh pihaknya.SKK Migas menargetkan produksi di Blok Mahakam 42,01 ribu barel minyak per hari dan gas bumi 916 mmscf per hari. Angka tersebut rencananya dicapai dengan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 69 buah, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur serta pengembangan lapangan/ POFD (Plan Of Further Development) 5 migas di Blok Mahakam.
"Berkat tambahan 14 sumur, proyeksi kita naikkan menjadi 40 MM, dan Insya Allah kita akan menaikkan lebih dari Total E&P Indonesie," pungkasnya.


Credit  finance.detik.com