Jakarta (CB) - Tiga negara Baltik bekas Uni Soviet --Lithuania, Estonia dan Latvia-- serempak mengusir diplomat-diplomat Rusia di ketiga negara itu sebagai bagian dari langkah koordinatif Uni Eropa dan NATO menyusul kasus peracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Inggris selatan belum lama awal bulan ini.

Dari Vilnius, Reuters melaporkan bahwa Lithuania hari ini mengusir tiga diplomat Rusia berkaitan dengan serangan gas saraf itu.

Kementerian Luar Negeri Lithuania juga menyatakan akan melarang 44 orang Rusia lainnya masuk negeri ini setelah serangan di Salisbury, Inggris, 4 Maret lalu yang sudah dibantah Rusia itu.

"Dengan mengusir orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang tidak sejalan dengan status diplomatik mereka, negara-negara (Uni Eropa) tengah menunjukkan tanda kesetiakawanan kepada Inggris dan mengambil langkah terhadap jejaring mata-mata Rusia di Eropa," kata kementerian luar negeri Lithuania seperti dikutip Reuters.


Dari Riga, ibu kota Latvia, dilaporkan bahwa negeri ini akan mengusir seorang diplomat Rusia sebagai solidaritas kepada Inggris.

"Sebagai solidaritas kepada Inggris menyangkut serangan Salisbury dan untuk pelanggaran konvensi Wina, Latvia bergabung dengan negara-negara Uni Eropa mengusir diplomat Rusia selain mendaftarhitamkan warga Rusia," kata menteri luar negeri Latvia Edgars Rinkevics via Twitter.

Negara ketiga di Baltik, Estonia, juga melakukan hal sama dengan mengusir atase pertahanan Rusia di negeri ini.

"Sore ini kami memanggil duta besar Rusia yang kepada siapa kami memberikan nota bahwa atase pertahanan kedutaan besar Rusia harus meninggalkan negeri ini," kata Menteri Luar Negeri Estonia Sven Mikser dalam jumpa pers.  "Tindakan-tindakan dia tidak sejalan dengan Konvensi Wina."