Selasa, 24 April 2018

Didemo Besar-besaran, Perdana Menteri Armenia Mundur


Didemo Besar-besaran, Perdana Menteri Armenia Mundur
Perdana Menteri Armenia Serzh Sargsyan mundur dari jabatannya menyusul demonstrasi besar-besaran yang terjadi di jalan-jalan ibukota Yerevan. (REUTERS/Eduardo Munoz)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Armenia Serzh Sargsyan mundur dari jabatannya menyusul demonstrasi besar-besaran yang terjadi di jalan-jalan ibukota Yerevan.

Demonstrasi ini terjadi karena warga yang menolak terpilihnya Sargsyan sebagai perdana menteri. Sargsyan sendiri adalah sekutu dekat dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Akhir pekan lalu, Nikol Pashinyan, seorang pendukung oposisi dan juga pemimpin protes ditangkap. Tapi Senin (23/4) dia akhirnya dibebaskan sebelum pengumuman pengunduran diri Sargsyan.


"Nikol Pashinyan benar, saya salah," kata Sargsyan dalam pernyataan yang diterbitkan oleh laman milik pemerintah Armenia, dikutip dari CNN.

"Situasi ini memiliki beberapa solusi, tapi saya tidak akan mengambil satu pun dari solusi itu. Itu bukan milik saya. Saya akan meninggalkan kantor perdana menteri. Gerakan jalanan bertentangan dengan masa jabatan saya. Saya memenuhi permintaan Anda. Damai dan harmoni untuk negara kita."

Sargsyan sendiri terpilih oleh parlemen pada 17 April 2018, delapan hari setelah masa jabatannya sebagai presidennya berakhir.

Penggantinya, Armen Sargsyan (tak berhubungan) dilantik sebagai Presiden Armenia pada 9 April 2018.






Credit  cnnindonesia.com