Kamis, 26 April 2018

Rusia Klaim Serangan Rudal AS di Suriah Gagal Total


Rusia Klaim Serangan Rudal AS di Suriah Gagal Total
Rusia menyebut serangan rudal besar-besaran yang dilakukan AS dan sekutunya ke Suriah gagal total. Foto/Istimewa
MOSKOW - Kepala Direktorat Operasional Utama Rusia Sergei Rudskoi mengatakan bahwa serangan rudal Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terhadap lokasi-lokasi senjata kimia Suriah menemui kegagalan. Menurutnya, rudal-rudal yang diluncurkan AS, Prancis, dan Inggris berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan Suriah.

Rudskoi mengklaim bahwa dua rudal, termasuk Tomahawk, rudal jelajah Angkatan Laut AS, gagal mencapai target. Rudal-rudal tersebut telah dikirim ke Moskow untuk membantu Rusia meningtkan sistem senjata mereka seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (26/4/2018).

Rudskoi juga merevisi kliam awal Rusia yang menembak jatuh 71 dari 105 rudal yang ditemkan AS dan sekutunya. Ia menyebut angka 83 rudal berhasil ditembak jatuh, dan hanya 22 yang mencapai target mereka.

Ia juga mengatakan Rusia akan mengirim sistem pertahanan rudal S-300 ke Suriah dalam waktu dekat yang akan memperkuat sistem pertahanan negara itu.

Menanggpi hal itu, petinggi Pentagon Mayor Josh T. Jacques mengatakan, Rusia seharusnya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah bukan persenjataan.

Sementara juru bicara Pentagon, Eric Pahon membantah klaim Rusia atas kegagalan rudal AS dalam serangan ke Suriah dan Rusia mendapatkan rudal yang jatuh.

"Kedua klaim itu sepenuhnya dan sama sekali tidak benar," tegas Pahon.

Pahon mengatakan Rusia belum menghasilkan bukti foto yang kredibel tentang rudal Tomahawk yang jatuh di Suriah.

Omar Lamrani, seorang analis militer di Stratfor, sebuah perusahaan konsultan geopolitik, mengatakan bahwa ia melihat tidak ada bukti apapun bahwa rudal-rudal itu ditembak jatuh atau dikuasai.

Foto-foto dari serangan menunjukkan pertahanan udara Suriah kemungkinan menembak membabi buta tanpa mengenai apa-apa. Pentagon menyatakan bahwa tidak ada rudal Suriah yang mencegat rudal AS atau sekutunya, dan sebagian besar pertahanan udara Suriah ditembakkan setelah serangan itu terjadi.

Pentagon juga mengatakan Suriah menembakkan 40 pencegat rudal, yang berarti hampir tidak mungkin 71 rudal jatuh, karena dibutuhkan setidaknya satu pencegat untuk menembak jatuh misil.

Justin Bronk, ahli tempur udara di Royal United Services Institute, mengatakan dia meragukan klaim Rusia. "Pernyataan itu mungkin hanya berpura-pura dalam kasus ini untuk mencoba dan mempermalukan AS," imbuhnya. 



Credit  sindonews.com