Tampilkan postingan dengan label DENMARK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DENMARK. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 April 2019

Bentrok Demonstrasi Anti-Imigran di Denmark, 23 Orang Ditahan


Bentrok Demonstrasi Anti-Imigran di Denmark, 23 Orang Ditahan
Setidaknya 23 orang ditahan dalam kerusuhan akibat demonstrasi kelompok ekstrem kanan anti-imigran di Copenhagen, Denmark, pada Senin (15/4). (Ritzau Scanpix/Mathias Oegendal via Reuters)




Jakarta, CB -- Setidaknya 23 orang ditahan dalam kerusuhan akibat demonstrasi kelompok ekstrem kanan anti-imigran di Copenhagen, Denmark, pada Senin (15/4).

Kerusuhan menyebar ke sejumlah sudut ibu kota terutama setelah Rasmus Paludan, pendiri partai anti-imigran, Garis Keras (Stram Kurs), menggagas unjuk rasa di sebuah distrik imigran, Norrebro.

Kelompok pro-imigran pun langsung mengadang para demonstran dengan menggelar unjuk rasa tandingan. Bentrok antara dua kubu itu pun tak terhindarkan.

Sejumlah sepeda dibakar dalam kerusuhan itu. Kelompok pro-imigran bahkan sempat melempar batu ke arah pedemo anti-imigran dan polisi berupaya menggiring Paludan dari keramaian.

Polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk merespons para demonstran setelah sejumlah batu dilemparkan ke arah aparat keamanan.

Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, mengutuk keras demontrasi dan kerusuhan itu.

"Saya sangat tidak setuju dengan provokasi Paludan yang tidak memiliki arti selain menabur perpecahan. Hadapi dia dengan argumen, bukan kekerasan," ucap Rasmussen melalui Twitter seperti dikutip AFP.




Credit  cnnindonesia.com




Kamis, 20 September 2018

Skandal Pencucian Uang Danske Bank, Pemerintah Denmark Malu



CEO Danske Bank, Thomas Borgen. Reuters via CNBC
CEO Danske Bank, Thomas Borgen. Reuters via CNBC

CB, Denmark – Pemerintah Denmark menyayangkan sikap manajamen Danske Bank, yang merupakan bank terbesar di negara itu, karena tidak terbuka soal praktek pencucian uang yang melanda bankini. Pemerintah juga menyoroti siapa sebenarnya yang bertanggung jawab secara hukum atas kejadian ini.

“Ini sangat memalukan karena selama bertahun-tahun terjadi transaksi keuangan yang seharusnya tidak terjadi,” kata Rasmus Jarlov, menteri Bisnis Denmark, yang bertugas mengawasi jalannya industri perbankan negara itu, dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters, 19 September 2018 waktu setempat.


Jarlov melanjutkan,”Banyak dari transaksi itu diperkirakan sebagai pencucian uang, dan itu tidak baik bagi Danske Bank.”
Investigasi independen atas Danske Bank mengungkap ada 15 ribu pelanggan yang melakukan 9,5 juta pembayaran dari 2007 hingga 2015. Nilai transaksi mencapai sekitar US$234 juta atau sekitar Rp3.5 triliun.


CEO Danske Bank, Thomas Borgen, mengatakan dia tidak bersalah dalam kasus ini namun mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung-jawaban.
Sebelum menjabat sebagai CEO, Borgen pernah memegang kendali untuk operasi internasional Danske Bank termasuk Estonia antara 2009 – 2012.
Dalam jumpa pers, manajemen bank dari Denmark ini memaparkan kegagalan kepatuhan dan kontrol di tengah menguatnya desakan Uni Eropa untuk memberantas kejahatan finansial.
 
Gedung Danske Bank. Cips.org
Desakan ini muncul ditengah terungkapnya serangkaian skandal pencucian uang, yang telah menarik perhatian otoritas Amerika Serikat.


Saat ini, seperti dilansir Reuters, para investor prihatin apakah AS, yang telah mengenakan sanksi finansial kepada Rusia, juga bakal menghukum Denmark.

“Ini merupakan skandal pencucian uang terbesar dalam sejarah Eropa. Dan Danske Bank merupakan bank besar yang mengirim dolar ke seluruh dunia, saya pikir ini tentu saja akan mendapat perhatian dari otoritas AS,” kata Bill Browder, pendiri dan CEO Hermitage Capital Managemen, yang berkampanye anti korupsi di Rusia, kepada Reuters.
Komisaris Danske Bank, Ole Andersen, mengatakan jajaran manajemen tidak melanggar kewajiban hukum terkait kasus ini. Andersen juga mengatakan manajemen membuat kajian apakah peristiwa pencucian uang ini melanggar UU di Amerika Serikat. “Tapi dia menolak mengungkap hasil kajian itu ketika ditanya dalam jumpa pers,” begitu dilansir Reuters.


"Bank jelas telah gagal dalam memenuhi tanggung jawabnya dalam hal ini," kata Andersen seperti dilansir Business Insider.
Harga saham Danske Bank sempat naik dua kali lipat sejak Borgen memimpin dari 2013 hingga Juli 2017. Tapi sejak itu harga saham bank terbesar Denmark ini tercukur sepertiga setelah tuduhan adanya transaksi mencurigakan terkait pencucian uang meningkat. Otoritas Denmar dan Estonia mulai menggelar investigasi kriminal soal ini.





Credit  tempo.co



Skandal Besar Pencucian Uang Eropa, CEO Danske Bank Mundur


CEO Danske Bank, Thomas Borgen. Berlingske Business
CEO Danske Bank, Thomas Borgen. Berlingske Business

CBKopenhagenChief Executive Officer Danske Bank, Thomas Borgen, mengundurkan diri pada Rabu, 19 September 2018, setelah terungkapnya skandal transaksi pembayaran mencurigakan senilai US$234 juta atau sekitar Rp3.5 triliun.


Investigasi mengungkap transaksi pembayaran itu dilakukan lewat cabang di Estonia.
“Meskipun saya secara pribadi bersih dari sisi hukum, saya bertanggung jawab secara penuh. Tidak ada keraguan bahwa kami sebagai sebuah organisasi gagal dalam situasi ini dan tidak memenuhi harapan,” kata Borgen, yang bakal tetap menjabat sebagai CEO hingga penggantinya terpilih, seperti dilansir Reuters, Rabu, 19 September 2018.
Investigasi independen Danske Bank menemukan, seperti dilansir Guardian, serangkaian kelemahan kontrol untuk mencegah pencucian uang. Investigasi menunjukkan lebih dari setengah dari 15 ribu pelanggan bank itu di Estonia mencurigakan.


“Kami telah memeriksa 6200 pelanggan dimulai dari pelanggan dengan indikator paling beresiko. Nyaris dari semua pelanggan ini sudah kami laporkan ke otoritas,” kata Borgen.

Gedung Danske Bank. Cips.org
Sebelum menjabat sebagai CEO, Borgen pernah memegang kendali untuk operasi internasional Danske Bank termasuk Estonia antara 2009 – 2012.

Dalam jumpa pers, manajemen bank dari Denmark ini memaparkan kegagalan kepatuhan dan kontrol ditengah menguatnya desakan Uni Eropa untuk memberantas kejahatan finansial. Desakan ini muncul ditengah terungkapnya serangkaian skandal pencucian uang, yang telah menarik perhatian otoritas Amerika Serikat.


Saat ini, seperti dilansir Reuters, para investor prihatin apakah AS, yang telah mengenakan sanksi finansial kepada Rusia, juga bakal menghukum Denmark.
“Ini merupakan skandal pencucian uang terbesar dalam sejarah Eropa. Dan Danske Bank merupakan bank besar yang mengirim dolar ke seluruh dunia, saya pikir ini tentu saja akan mendapat perhatian dari otoritas AS,” kata Bill Browder, pendiri dan CEO Hermitage Capital Managemen, yang berkampanye anti korupsi di Rusia, kepada Reuters.





Credit  tempo.co



Jumat, 03 Agustus 2018

Larangan Burqa Picu Aksi Protes di Denmark

Larangan Burqa Picu Aksi Protes di Denmark
Ratusan demonstran menentang undang-undang yang melarang penggunaan burqa di Denmark. Foto/Istimewa

KOPENHAGEN - Ratusan demonstran berkumpul di Ibu Kota Denmark, Kopenhagen, sambil mengenakan burqa dan cadar. Mereka memprotes undang-undang yang melarang burqa, menyebutnya menindas dan melanggar hak-hak wanita Muslim.

Denmark bergabung dengan beberapa negara Eropa lain yang membatasi penutup wajah. Perancis melarang cadar pada tahun 2011, sementara Belgia, Austria, Belanda, dan bagian dari Swiss membatasinya di sejumlah tempat. Negara-negara Eropa lainnya masih memperdebatkan masalah ini.

Undang-undang Denmark yang disahkan pada bulan Mei lalu dan mulai berlaku pada hari Rabu waktu setempat, menjatuhkan denda USD157 hingga USD1.565 bagi mereka yang kedapatan menggunakan penutup wajah di depan umum.

Beberapa wanita mengenakan niqab - yang menutupi seluruh tubuh tetapi membiarkan area mata terbuka - mengatakan ini akan membuat sangat sulit bagi mereka untuk meninggalkan rumah mereka, apakah saat membawa anak-anak mereka ke sekolah, toko kelontong, atau hanya beraktivitas di sekitar komunitas mereka. Burqa menutupi seluruh tubuh dan memiliki jaring di area mata.

Seorang pengunjuk rasa Muslim - Sabina, yang hanya memberikan nama depannya dan memakai niqab - mengatakan akan memiliki konsekuensi besar pada hidupnya.

"Setiap kali saya melangkah keluar dari pintu depan saya, saya seorang penjahat. Saya harus tinggal di rumah saya, terisolasi. Saya tidak bisa pergi ke toko kelontong, saya tidak bisa keluar," katanya seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/8/2018).

"Mengenakan ini adalah pilihan spiritual yang penting bagi saya. Dan sekarang ini juga merupakan tanda protes. Setiap kali pemerintah melakukan ini, mereka membuat saya lebih teguh dalam keyakinan saya," imbuhnya.

Larangan itu telah diejek karena bahasa yang tidak jelas - dan karena melarang semua penutup wajah di depan umum - meskipun para pendukungnya dengan jelas menyatakan bahwa target sebenarnya adalah cadar wajah Islam. Namun apa pun bentuk penutup wajah itu seperti topeng ski dan janggut palsu hingga syal yang menutupi wajah bisa dianggap ilegal. Polisi mengatakan mereka tidak akan memberlakukan larangan itu selama protes hari Rabu karena orang memiliki hak untuk berdemonstrasi.

Kritik terhadap undang-undag itu juga menunjukkan hanya sejumlah kecil wanita yang benar-benar mengenakan jilbab di Denmark - hanya sekitar 150 hingga 200 wanita Muslim mengenakan niqab atau burqa setiap hari, menurut studi Universitas Kopenhagen. Populasi Muslim sekitar 5% dari populasi Denmark yang mencapai sebesar 5,7 juta.

Sasha Andersen, juru bicara kelompok politik Pemberontak Partai yang mengorganisir protes, meminta pemerintah untuk membatalkan larangan itu.

"Ini menggerakkan kita ke arah yang jauh lebih diskriminatif dan membatasi kebebasan orang dengan sesuatu yang biasa seperti pakaian," katanya.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Norrebro, sebuah lingkungan yang dikenal karena keragaman budayanya, dan berbaris melalui jalan-jalan kota ke kantor Polisi Bellahoej kurang dari satu mil jauhnya. Mereka berteriak: "Tidak ada rasis di jalan-jalan kami."

Mereka membentuk rantai manusia di sekitar markas besar polisi, karena beberapa petugas polisi menjaga gedung itu. 

Martin Henriksen, seorang anggota parlemen dari Partai Rakyat Denmark, yang mengusulkan larangan itu, mengatakan dia sangat senang dengan kemajuan hukum.

"Burka dan niqab adalah bentuk ekstremisme yang paling murni. Ini adalah pertarungan fundamentalisme. Sebagai sebuah masyarakat, kami menunjukkan apa yang kami mau terima," ucapnya.

"Kami percaya ini adalah langkah penting bagi negara kami dan kami berharap ini akan menginspirasi negara lain untuk melakukan hal yang sama. Ini tidak dapat didamaikan dengan budaya dan nilai-nilai Denmark."

Dia menambahkan bahwa di masa depan partainya juga berharap untuk melihat pelarangan jilbab di sekolah-sekolah yang membuat wajahnya terlihat.


Credit  sindonews.com




Selasa, 27 Maret 2018

Belanda, Italia, dan Denmark ikut usir diplomat Rusia


Belanda, Italia, dan Denmark ikut usir diplomat Rusia
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)



Jakarta (CB) - Belanda, Italia dan Denmark menjadi tiga dari empat belas negara anggota Uni Eropa yang hari ini serempak mengusir diplomat Rusia dari negara masing-masing menyusul dugaan keterlibatan Rusia dalam peracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal.

Dari Amsterdam, Reuters melaporkan bahwa Perdana Menteri Mark Rutte telah menyatakan akan mengusir dua diplomat Rusia menyusul serangan gas saraf di Salisbury, Inggris selatan, belum lama awal bulan ini.

Kedua diplomat bekerja sebagai staf intelijen pada kedutaan besar Rusia di Den Haag. Mereka diberi waktu dua pekan untuk meninggalkan Belanda.

Dari Roma, pemerintah Italia juga mengusir dua diplomat Rusia di sana.

"Sebagai tanda solidaritas dengan Inggris dan setelah berkoordinasi dengan sekutu-sekutu NATO dan mitra-mitra Eropa, kementerian luar negeri hari ini telah mengkomunikasikan keputusannya mengeluarkan dua pejabat kedutaan besar Rusia di Roma yang memiliki kredensial diplomat dari wilayah Italia dalam jangka waktu satu pekan," kata kementerian luar negeri Italia.


Pada hari yang sama Denmark juga mengambil langkah yang sama mengusir dua diplomat Rusia di negeri itu.

"Penjelasan Rusia dalam insiden itu kurang lebih hanya imajinasi, beberapa di antaranya penyangkalan belaka dan sebagian besar merupakan dalih untuk menciptakan keraguan," kata Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen.

Kedua diplomat Rusia diberi waktu sampai satu pekan untuk meninggalkan Denmark.

Denmark menyatakan akan menerapkan juga sanksi ekonomi sebagai tanda solidaritas dengan Uni Eropa dalam kasus ini.

Para pemimpin Uni Eropa pekan lalu menyebut presentasi PM Inggris Theresa May mengenai ketelibatan Rusia dalam peracunan Skripal sebagai bukti yang punya dasar yang kuat.




Credit  antaranews.com




Kamis, 08 Februari 2018

Denmark usulkan pelarangan niqab, burqa di tempat umum


Denmark usulkan pelarangan niqab, burqa di tempat umum
Arsip Foto. Seorang perempuan mengenakan niqab di jalanan Saint Denos, dekat Paris, Prancis. Prancis melarang penggunaan kerudung berpenutup wajah, dan mendenda 150 euro mereka yang memakai burqa atau niqab di tempat umum. (REUTERS/Regis Duvi)



Stockholm, Swedia (CB) - Pemerintah Denmark pada Selasa (6/2) mengusulkan penerapan larangan pengenaan kain penutup wajah seperti niqab dan burqa di tempat-tempat umum.

"Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat Denmark dan tidak menghargai masyarakat karena menyembunyikan wajah saat bertemu satu sama lain di ruang publik," kata Menteri Kehakiman Denmark Soren Pape Poulsen dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

"Dengan larangan menutupi wajah, kami membuat garis di pasir dan menggarisbawahi bahwa di Denmark kami saling menunjukkan rasa percaya dan hormat dengan saling tatap muka," ia menambahkan.

Niqab adalah kerudung dilengkapi cadar yang menutup seluruh wajah kecuali mata, sedang burqa menutup kepala dan seluruh tubuh dengan bagian mata ditutupi oleh kain serupa jala sehingga penggunanya masih bisa melihat meski mengenakannya.

Proposal pemerintah Denmark tersebut masih harus dinilai oleh organisasi hak asasi manusia non-pemerintah dan mungkin ditulis ulang untuk memasukan pertimbangan mereka.

Pemerintah kanan-tengah di negeri itu akan menyampaikan rancangan peraturan tersebut pada musim semi. Bila peraturan itu diberlakukan, maka pelanggarnya akan dikenakan denda sebesar 1.000 kroner (sekitar Rp2,24 juta).

Dengan dukungan partai terbesar kedua negara itu, Partai Rakyat Denmark yang anti-imigrasi, usul undang-undang itu kemungkinan akan disetujui.

Menurut rancangan ketentuan, mereka yang diketahui melanggar larangan itu akan dikenai denda 1.000 kroner (Rp2,2 juta) dan pelanggaran berulang bisa kena denda 10.000 kroner (sekitar Rp22,5 juta).

Usul ketentuan itu menyatakan "burqa, niqab dan balaclava di mana hanya mata dan mulut yang terlihat adalah conton pakaian yang menyembunyikan wajah." Namun menutup wajah dalam perilaku yang dikenal seperti pakaian musim dingin, baju olahraga dan masker untuk perayaan dikecualikan.

Berapa banyak perempuan yang mengenakan niqab dan burqa di Denmark saat ini tidak diketahui.

"Saya kira tidak banyak yang memakai burqa di Denmark sini. Tapi kalau kau melakukannya kau harus dihukum dengan denda," kata Poulsen sebagaimana dikutip kantor berita Ritzau.

Masalah penutupan wajah sedang menadi isu hangat di seluruh Eropa.

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa tahun lalu mengukuhkan pelarangan Belgia terhadap pengenaan penutup wajah semacam itu di tempat umum.

Prancis adalah negara pertama di Eropa untuk melarang pengenaan niqab di tempat publik dengan ketentuan yang diberlakukan tahun 2011. Pengadilan tertinggi Spanyol membatalkan pelarangan pengenaan penutup wajah penuh di tempat umum pada 2013.





Credit  antaranews.com




Rabu, 17 Januari 2018

Waspadai Rusia, Denmark akan Perkuat Militer


Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen.
Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen.


CB, RIGA -- Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen berharap dapat menggalang dukungan di parlemen untuk memuluskan peningkatan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) mulai bulan depan. Rasmussen mengakui, belakangan ini dominasi militer Rusia di Eropa utara dan timur cukup mencemaskan sehingga Denmark dinilainya mesti waspada.

Sejak Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, NATO terus bersiaga di sepanjang daerah Baltik. Denmark, misalnya, sebagai salah satu anggota NATO ikut menerjunkan 200 tentaranya ke dalam misi untuk membendung dominasi Rusia di Estonia.

"Gerak-gerik Rusia telah menimbulkan situasi keamanan yang serba tidak stabil dan sukar diprediksi, khususnya di daerah sekitar Laut Baltik," kata Lars Lokke Rasmussen dalam jumpa pers di Riga, ibu kota Latvia, Selasa (16/1).
Dalam kesempatan ini, PM Denmark itu didampingi PM Latvia Maris Kucinskis. Sebelum peristiwa Krimea, hubungan Denmark dengan Rusia cukup hangat. Malah, pada 2010 dirinya menerima Presiden Rusia Vladimir Putin di Kopenhagen.

"Tapi, sekarang dengan adanya agresi Rusia dan kejadian di Krimea, kita mestinya realistis, berinvestasi lebih banyak di bidang pertahanan," kata dia.

Rasmussen berharap akan ada peningkatan anggaran alutsista Denmark hingga 20 persen. Untuk itu, dia mengakui mesti berupaya mendapatkan dukungan dari parlemen. Apalagi, partainya berposisi minoritas di dewan perwakilan rakyat Denmark.

Hubungan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan Rusia memburuk sejak Putin melancarkan serangan atas Krimea. Pada 2016, Rusia memindahkan rudal nuklirnya Iskander-M, ke Kaliningrad, daerah terkepung milik Rusia di dekat Laut Baltik. Di sana pula Rusia menempatkan sistem pertahanan udara antirudal.

Pada April tahun lalu, Denmark menuding Rusia telah meretas data sistem kepegawaian sepanjang tahun 2015-2016. Sementara itu, Rusia menolak segala tuduhan NATO dan menganggap koalisi yang berpusat di Eropa barat itu terlalu mengada-ada.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Rabu, 29 November 2017

Jokowi Menerima Lawatan PM Denmark di Istana Bogor


Jokowi Menerima Lawatan PM Denmark di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen di Istana Bogor. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)



Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo beserta Iriana Jokowi menerima kunjungan Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen bersama istri Solrun Løkke Rassmussen di Istana Bogor.

Jokowi mengatakan, ia merasa terhormat menerima kunjungan PM Lars. Indonesia, dua tahun lalu, telah menerima kunjungan Ratu Denmark Margrethe II of Denmark.

Saat itu, Ratu Denmark didampingi 11 delegasi bisnis dan kedua negara menandatangani deklarasi bersama kemitraan inovatif abad ke-21 sebagai tanda era baru hubungan mereka.


“Bagi Indonesia, Denmark merupakan mitra penting di bidang energi terbarukan, lingkungan hidup, dan maritim,” kata Jokowi di Istana Bogor, Selasa (28/11).


Penyambutan dimulai dengan upacara kenegaraan di halaman Istana Bogor, kemudian keduanya berjalan mengecek pasukan, dan menyapa anak-anak sekolah berpakaian adat di sana.

Setelah itu, Jokowi mengajak PM  Rasmussen dan Ibu Negara Denmark masuk Istana untuk mengisi dan menandatangani buku tamu kenegaraan.

Sebagai bentuk kedekatan, Jokowi dan PM Denmark menanam bibit pohon meranti tembaga (Shorea Leprosula Miq.) di halaman belakang Istana Bogor.

Mereka kemudian melanjutkan acara dengan menaiki mobil golf bersama menuju ruang bilateral. Berdasarkan pantauan, Jokowi menyetir dan PM  Rasmussen duduk di sisi kanannya.


Mobil golf RI 1 itu hanya digunakan dua kepala pemerintahan ini. Sementara itu, pasukan pengamanan berada di belakang menggunakan mobil berbeda.

Keduanya langsung menuju beranda Istana untuk berbicara empat mata. Pembicaraan dilanjutkan di dalam bersama menteri dan perwakilan kedua negara.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, MenESDM Ignasius Jonan, dan Menkes Nila Moeloek.

Dalam kesempatan itu, PM Rasmussen berterima kasih atas kesempatan dan penyambutan yang diberikan kepadanya, istri, serta delegasi Denmark.

“Saya pernah ke sini sebelumnya empat tahun lalu dan saya sangat senang sekali dan bahagia bisa kembali,” kata PM Denmark.


Ia mengatakan, hubungan kedua negara yang telah dibangun sejak 1950 akan dipererat melalui kunjungan ini.

Di saat kedua kepala pemerintahan melakukan bilateral, Iriana dan Solrun berkeliling melihat karya seni khas Indonesia seperti batik.

Setelah melakukan sejumlah rangkaian kenegaraan, Jokowi akan mengantarkan Lars dan Solrun meninggalkan Istana melalui Kebun Raya Bogor.

PM Rasmussen dan  Ibu Negara Denmark akan mengunjungi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di kawasan Cideng, Jakarta Pusat.


Hal ini menjadi tindak lanjut kedatangan Ratu Denmark Margrethe II ke Indonesia pada 2015, LEGO,perusahaan mainan asal Denmark, berkomitmen melengkapi 267 RPTRA di DKI Jakarta.

RPTRA itu rencananya dibangun dengan mainan balok-balok edukatif mereka. LEGO juga telah memberikan pelatihan bagi 160 pengelola RPTRA tahun lalu.

Hal itu dikarenakan Ibu Negara Solrun Rasmussen merupakan seorang guru dan ingin menyaksikan langsung interaksi anak-anak selama berada di RPTRA. Beliau akan ditemani pejabat perwakilan kantor Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Jakarta Pusat.



Credit  cnnindonesia.com