Tampilkan postingan dengan label ITALIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ITALIA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 April 2019

Paus Francis: AS dan Eropa Penyebab Kehancuran Timur Tengah


Paus Francis: AS dan Eropa Penyebab Kehancuran Timur Tengah
Paus Franciskus mengatakan, AS dan Eropa merupakan penyebab kehancuran dan kematian banyak orang, termasuk anak-anak, di Yaman, Suriah, dan Afghanistan. Foto/Istimewa

MILAN - Pemimimpin spiritual Vatikan, Paus Franciskus mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Eropa merupakan penyebab kehancuran dan kematian banyak orang, termasuk anak-anak, di tempat-tempat seperti Yaman, Suriah, dan Afghanistan. Paus Francis menyebut, senjata dari Eropa dan AS banyak mengambil nyawa di kawasan itu.

AS dan negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Prancis, telah menjual banyak senjata ke Arab Saudi dan sekutunya, yang telah melakukan operasi militer di Yaman sejak Maret 2015 lalu.

"Orang kaya Eropa dan Amerika menjual senjata, digunakan untuk membunuh anak-anak dan membunuh orang," kata Paus Francis, ketika berbicara kepada para siswa dan guru di San Carlo Institute di Milan, Italia.

Dia mengatakan negara-negara yang dilanda kekerasan seperti Yaman, Suriah, dan Afghanistan tidak akan menyaksikan perang jika bukan karena adanya senjata-senjata, yang sebagian besar berasal dari AS dan Eropa.

"Sebuah negara yang memproduksi dan menjual senjata, berdasarkan nurani, bertanggung jawab kematian setiap anak dan kehancuran setiap keluarga," ungkapnya, seperti dilansir Arab News pada Senin (8/4).

Dia juga berbicara tentang perlunya negara-negara menyambut para migran. Di mana, Paus Francis menegaskan, dia menolak hubungan apa pun antara integrasi migran dan peningkatan angka kejahatan di sebuah negara.

"Orang asing bukanlah sumber dari sebagian besar kejahatan. Kita juga banyak memiliki pencari suaka di Italia. Mafia bukan diciptakan oleh orang Nigeria. Mafia adalah milik kita dan semua dari kita memiliki kemungkinan menjadi penjahat. Migran membawa kita kekayaan karena Eropa telah dibuat oleh para migran," tukasnya. 




Credit  sindonews.com



Senin, 25 Maret 2019

Italia dan China Sepakat Bangun 'Jalur Sutra'


Italia dan China Sepakat Bangun 'Jalur Sutra'
Presiden China Xi Jinping (REUTERS/Damir Sagolj)




Jakarta, CB -- Italia dan China menandatangani protokol tidak mengikat untuk membangun jalur sutra. Pembangunan ini merupakan inisiatif Beijing untuk membangun jalur transportasi dan perdagangan dari Asia ke Eropa.

Dengan penandatanganan ini, Italia menjadi negara G7 pertama yang melakukan proyek besar dengan China. Sebab, perang dagang AS-China merembet ke negara sekutu AS di Eropa.

"Kami menyadari bahwa dengan penandatangan kesepakatan ini, kami ada diambang resiko, juga kesempatan," jelas Menteri Ekonomi Michele Geraci yang telah puluhan tahun bekerja di China. 


Penandatangangan 29 butir nota kesepahaman dilakukan ini dilakukan Presiden Cina XI Jinping dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte di Italia. Nilai investasi ini disebutkan media Italia mencapai 5-7 miliar euro (Rp80,9-11,3 triliun).

Selain kedua kepala negara, Ketua Komisi Pembangunan Nasional China, He Lifeng, dan Wakil Perdana Menteri Italia dan Menteri Pembangunan Ekonomi, Luigi Di Maio ikut menandatangani kesepakatan tersebut.

Harian ekonomi Italia, Il Sole 24 Ore mengatakan nilai investasi China bisa naik hingga 20 miliar euro. Tapi nilai investasi saat ini masih terbatas pada pembangunan pelabuhan strategis Genoa dan Trieste.


Sebelum melakukan kesepakatan dengan China, Italia telah lebih dulu meredakan kegelisahan Barat dengan menekankan manfaat timbal balik dari proyek itu.

Perusahaan-perusahaan Italia yang diuntungkan termasuk kelompok Ansaldo, yang memenangkan kontrak untuk membuat turbin, dan kelompok Danieli, yang mendapatkan kesepakatan 1,1 miliar euro untuk membangun pabrik besi dan baja di Azerbaijan.

Kesepakatan ini juga membuka pasar Cina untuk impor jeruk Italia serta kemitraan untuk raksasa pariwisata China Ctrip, terutama dengan bandara Roma.


Ikatan budaya termasuk kota kembar juga masuk dalam agenda. Beijing juga mendorong beberapa pertandingan sepak bola Serie A dimainkan di Cina, namun usulan in berpotensi melanggar peraturan badan yang mengatur permainan FIFA.

Kritikus mengangap pembangunan jalur sutra berupa jalur maritim, kereta api, dan jalanan ini adalah "predator" dan sangat menguntungkan perusahaan dan pemerintah China. Meski China mengelak anggapan tersebut dan menyebut bahwa ini adalah keuntungan untuk kedua negara.

"China ingin pertukaran komersial berjalan dua arah dan agar investasi mengalir ke dua arah," kata Xi.

Sementara Mattarella juga menekankan perlunya persaingan yang adil, menghormati hak kekayaan intelektual, dan kebijakan untuk meregulasi barang palsu. 


Namun, Wakil Perdana Menteri sayap kanan Italia Matteo Salvini tidak menghadiri jamuan makan malam hari Jumat untuk Xi di Istana Kuirinal Mattarella. Hal ini ia lakukan setelah menyatakan bahwa Italia tidak akan menjadi "koloni siapa-siapa". Beberapa menganggap sikap Salvini sebagai penghinaan bagi Xi.

Salvini sendiri secara khusus mendesak agar berhati-hati tentang penggunaan teknologi telekomunikasi 5G generasi berikutnya dari raksasa telekomunikasi China. Sedangkan mitra koalisi Luigi Di Maio lebih tertarik bermitra dengan Cina.

Amerika Serikat telah memperingatkan sekutu-sekutu Eropa bahwa Huawei dapat menggunakan teknologi 5G-nya sebagai "pintu belakang" untuk memata-matai, sebuah klaim bahwa Cina telah menolak keras, menyebut mereka serangan "tidak normal, tidak bermoral". 




Credit  cnnindonesia.com




Kamis, 21 Maret 2019

Seorang Pria Bajak Bus Sekolah Pembawa 51 Anak, lalu Membakarnya


Seorang Pria Bajak Bus Sekolah Pembawa 51 Anak, lalu Membakarnya
Bus sekolah di Milan, Italia, pembawa 51 anak dibajak seorang pria. Bus itu kemudian dibakar ketika 51 anak masih ada di dalam. Foto/Facebook

MILAN - Seorang pria membajak bus sekolah yang membawa 51 anak di Milan, Italia, hari Rabu. Pria itu kemudian membakar bus tersebut dengan bensin.

Peristiwa mengerikan terjadi ketika pria itu membawa para siswa pulang dari acara olahraga di Milan, Italia, kemarin.

Mengutip Express, Rabu (20/3/2019) malam, pria itu mengatakan kepada anak-anak sekolah bahwa dia ingin bunuh diri sebagai protes atas arus migrasi di Mediterania.

Anak-anak, dari sekolah Margherita Hack di San Donato Milanese, diberitahu bahwa dia akan membawa mereka ke Bandara Linate.

"Tidak ada yang akan keluar dari sini hidup-hidup," teriak pria pembajak bus tersebut, sebagaimana ditulis media itu mengutip saksi mata.

Seorang pemuda yang berpikir cepat di dalam bus menghubungi orang tuanya yang kemudian melapor ke polisi. Bus itu berhasil dilacak di jalan raya.

Sopir pembajak itu melihat kedatangan para polisi. Dia kemudian meminggirkan bus dan membakarnya ketika 51 anak masih berada di dalam.

Ketika api menyelimuti bus tersebut, para petugas bertindak cepat menyelamatkan anak-anak dengan menghancurkan kaca belakang.

Tidak ada anak-anak yang terluka parah, tetapi 12 dari mereka dibawa ke rumah sakit karena luka bakar ringan dan menghirup asap. 



Credit  sindonews.com



Rabu, 13 Februari 2019

Penarikan Duta Besar, Mendagri Italia Siap Dialog dengan Prancis


Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini. Sumber: thetimes.co.uk
Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini. Sumber: thetimes.co.uk

CB, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini siap melakukan pertemuan dengan pemerintah Prancis pada pekan ini. Pertemuan itu untuk membahas sikap Paris yang menarik duta besarnya dari Roma, Italia, dengan alasan untuk berkonsultasi.
Dikutip dari rt.com, Selasa, 12 Februari 2019, hubungan bilateral Italia dan Prancis memburuk setelah pada akhir pekan lalu Paris menarik duta besarnya untuk Italia. Kondisi ini terburuk setelah meletupnya perang dunia II.


Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi di Prancis terkait referendum Kaledonia Baru pada Minggu, 4 November 2018. Sumber: LUDOVIC MARIN/AGENCE FRANCE-PRESSE/GETTY IMAGES/wsj.com








Penarikan duta besar ini sebagai bagian dari bentuk protes Paris karena Salvini dan Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio diduga telah menemui Kelompok Rompi Kuning yang melakukan unjuk rasa memprotes kondisi ekonomi di Prancis. Banyak dari unjuk rasa yang dilakukan kelompok ini berujung ricuh.
"Saya siap menyambut Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner di kota Roma atau Paris, bahkan jika pertemuan dilakukan pekan ini. Saya rasa memperbaiki hubungan adalah hal yang mendasar, lebih cepat - lebih baik," kata Salvini, Senin, 11 Februari 2019, waktu Italia.
Dikutip dari dailystar.com.lb, Selasa, 12 Februari 2019, Salvini dan Di Maio telah membuat sejumlah serangan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron. Puncak kekesalan Paris pada Selasa pekan lalu, 5 Februari 2019, saat Wakil Perdana Menteri Di Mario melakukan pertemuan dengan demonstran Rompi Kuning. Walhasil, dua hari setelah pertemuan dilakukan, Macron menarik duta besarnya untuk Italia hingga percikan ketegangan pun tak terhindarkan antar dua negara yang mendirikan Uni Eropa. 





Credit  tempo.co



Jumat, 08 Februari 2019

Prancis Tarik Duta Besar untuk Italia, Kenapa?


Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]

CB, Jakarta - Prancis menarik duta besarnya di Roma, Italia untuk berkonsultasi, Kamis, 7 Februari 2019. Langkah itu dilakukan setelah Paris menuding adanya sejumlah serangan tak berdasar secara berulang-ulang yang dilakukan oleh politikus Italia dalam beberapa bulan terakhir.
Dikutip dari reuters.com, selain menarik duta besarnya, Prancis juga mendesak Italia agar pendiriannya lebih bersahabat.

"Dalam beberapa bulan terakhir telah dilakukan secara berulang kali serangan tanpa dasar dan pernyataan-pernyataan berani," tulis Kementerian Luar Negeri Prancis, Kamis, 7 Februari 2019.

Sikap yang diambil Prancis terhadap Italia ini belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang dunia II. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan ketidaksetujuan terhadap suatu hal tak bisa di sama artikan dengan memanipulasi hubungan untuk tujuan pemilu.

Dua Wakil Perdana Menteri Italia yakni Matteo Salvini dan Luigi Di Maio serta gerakan anti-kemapanan 5 bintang telah membujuk Presiden Prancis Emmanuel Macron agar mau menjadi tuan rumah pembicaraan sejumlah isu yang sedang hangat.
"Semua tindakan ini menciptakan situasi serius yang menimbulkan pertanyaan tentang niat pemerintah Italia terhadap Prancis," tulis Kementerian Luar Negeri Prancis.

Dikutip dari telegraph.co.uk, keputusan Prancis ini diambil sehari setelah Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan tidak bisa menerima sebuah pertemuan yang dilakukan antara Wakil Perdana Menteri Di Maio dengan demonstran Rompi Kuning.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan provokasi yang dilakukan oleh negara tetangga ini tidak bisa diterima Prancis dan mitra-mitra di seluruh Uni Eropa. Di Maio yang memiliki tanggung jawab di pemerintahan, harus memastikan bahwa tindakannya tidak mengganggu dengan berulang kali mengintervensi hubungan bilateral kedua negara demi kepentingan Prancis dan Italia. 






Credit  tempo.co




Selasa, 29 Januari 2019

Italia Berencana Tarik Pasukan dari Afganistan


Italia Berencana Tarik Pasukan dari Afganistan
Ilustrasi pasukan di Afganistan. (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)


Jakarta, CB -- Italia mempertimbangkan menarik pasukan mereka dari Afganistan dalam waktu satu tahun. Hal itu diungkap salah satu pejabat senior di Kementerian Pertahanan Italia yang diucapkan setelah Amerika Serikat dikabarkan bakal mengurangi personel militer mereka di Afganistan.

Menteri Pertahanan Italia, Elisabetta Trenta, dikatakan telah meminta perintah militer buat menarik seluruh kontingen Italia.

"Jangka waktu kemungkinan 12 bulan," ucap sumber tersebut, disiarkan Reuters, Selasa (29/1).



Militer Italia telah berada di Afganistan selama 15 tahun. Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan, setidaknya ada 900 pasukan di sana sebagai bagian dari misi NATO (North Atlantic Treaty Organization).

Penarikan seluruh pasukan Italia dari Afganistan rupanya belum dibicarakan dengan kementerian lainnya. Menteri Luar Negeri Italia, Enzo Moavero Milanesi, yang dijumpai saat mengunjungi Israel mengatakan belum tahu soal hal itu.

"Saya baru saja mendengar tentang itu hari ini ... Dia belum bicara pada saya tentang itu," kata Enzo.

Trenta merupakan anggota partai 5-Star Movement yang sudah lama mempertanyakan guna misi Italia di Afganistan.

Sumber dari rekan koalisi 5-Star Movement mengatakan Italia berkomitmen membawa perdamaian dan stabilitas di Afganistan.

"Belum ada keputusan yang diambil saat ini, hanya pemikiran dari menteri terkait," ujar sumber tersebut.




Credit  cnnindonesia.com





Senin, 14 Januari 2019

Militan Italia Battisti ditangkap di Bolivia setelah kabur dari penjara tahun 1981


Militan Italia Battisti ditangkap di Bolivia setelah kabur dari penjara tahun 1981
Polisi Italia membawa bos Mafia Michele Zagaria dari kantor polisi di Caserta, sebuah kota di selatan Italia, Rabu (7/12). Polisi Italia menahan bos Mafia Michele Zagaria, salah satu buronan paling dicari di negeri itu sekaligus kepala dari klan Casalesi yang kuat dan menguasai wilayah di utara Naples. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ciro De Lu)




Milan (CB) - Mantan gerilyawan berhaluan kiri asal Italia Cesare Battisti, yang telah buron selama hampir empat dekade setelah dipenjara karena melakukan pembunuhan, telah ditangkap di Bolivia dan diperkirakan akan diekstradisi ke Italia, kata para pejabat pada Ahad.

"Ia akan segera tiba di Brazil dan dari sini akan dibawa ke Italia untuk menjalani hukuman seumur hidup," cuit Felipe G. Martins, seorang pembantu senior mengenai urusan internasional untuk Presiden Brazil Jair Bolsonaro.

Pesawat yang membawa polisi Italia dan pejabat intelijen sudah dalam penerbangan ke Amerika Selatan, kata Kementerian Dalam Negeri Italia pada Ahad, demikian Reuters melaporkan.

Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini, yang juga deputi perdana menteri, mengatakan kepada televisi, ia berharap Battisti akan berada di Italia pertengahan pekan ini.


Battisti, 64 tahun, menghadapi hukuman penjara seumur hidup di negaranya, tempat ia terbukti terlibat dalam empat pembunuhan pada tahun 1970-an. Ia menolak pertanggungjawabannya atas pembunuhan itu.

Ia meloloskan diri dari penjara pada 1981 dan tinggal di Prancis sebelum melarikan diri ke Brazil untuk menghindari ekstradisi.

Battisti, yang mempunyai seorang putera berusia lima tahun di Brazil, menghabiskan waktunya bertahun-tahun di Brazil, didukung mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri.

Namun, Bolsonaro, yang naik menjadi presiden bulan ini, telah berjanji akan mengirimnya pulang ke Italia. Pada Desember seorang hakim Mahkamah Agung Brazil memerintahkan penangkapan Battisti tetapi kemudian dia sudah kabur lagi.

Dalam satu pernyataan pada Ahad, Salvini mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan semua yang terlibat dalam penangkapan Battisti.

"Saya ucapkan terima kasih setulus hati kepada Presiden Jair Bolsonaro dan pemerintahan baru Brazil atas iklim politik yang berubah," kata dia.

Salvini, ketua partai Liga yang berhaluan kanan dan bermitra dengan Gerakan Bintang 5 dalam koalisi yang berkuasa di Italia, merupakan salah seorang politisi tinggi Eropa pertama yang mendukung pemilihan Bolsonaro.

Presiden Italia Sergio Mattarella menyatakan pada Ahad kepuasannya atas penangkapan Battisti. "Kami berharap Battisti segera diserahkan ke pengadilan Italia," katanya.

Battisti, yang telah menjadi penulis novel berhasil, mengatakan tahun lalu ia akan menghadapi penyiksaan dan kematian jika diserhakan ke Italia.

Pengacaranya mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa ia telah mengajukan banding terhadap keputusan Mahkamah Agung Brazil, yang berusaha menghalangi upaya lain untuk mengektradisi kliennya.








Credit  antaranews.com










Kamis, 03 Januari 2019

Diplomat Korut yang Membelot di Italia Dilaporkan Menghilang


Ilustrasi. (Reuters/Edgar Su)

Jakarta, CB -- Seorang diplomat Korea Utara yang disebut membelot di Italia, Jo Song Gil, dikabarkan menghilang untuk bersembunyi.

Hal itu dipaparkan seorang anggota parlemen Korsel, Kim Min-ki, setelah melakukan pertemuan tertutup dengan pejabat intelijen terkait kasus tersebut pada Kamis (3/1).

Surat kabar Korsel, JoongAngIlbo, melaporkan Jo merupakan seorang Pelaksana Tugas Duta Besar Korut untuk Italia.

"Masa tugas Plt Dubes Jo Song Gil berakhir pada akhir November lalu. Dia melarikan diri dari kompleks diplomatik sejak awal November lalu bersama istrinya," ucap Kim.

Pada akhir 2018 lalu, Korut sendiri mengumumkan bahwa negaranya telah mengirimkan perwakilan baru untuk Roma.

Pertemuan parlemen Korsel dengan badan intelijen hari ini dilakukan menyusul laporan JoongAngIlbo yang menyebut bahwa Jo bersama keluarganya tengah mengajukan suaka ke salah satu negara Barat.

"Dia (Jo) mencari suaka awal bulan lalu," bunyi laporan JongAngIlbo mengutip sumber diplomatik seperti dilansir AFP.

Sementara itu, otoritas Italia disebut tengah "bersusah payah" melakukan apa yang semestinya dilakukan, tapi mengatakan aparat "sudah melindunginya" di tempat aman.

Namun, Kementerian Luar Negeri Italia mengaku tidak mengetahui apa-apa perihal pembelotan dan pengajuan suaka tersebut.

Sumber diplomatik mengatakan Kemlu Italia tidak memiliki indikasi atau informasi awal jika Jo telah mengajukan suaka kepada Italia. 

Jo telah menjadi Plt Dubes di Roma sejak Oktober 2017 lalu menyusul pengusiran Dubes Korut untuk Italia, Mun Jong Nam. 

Mun diusir sebagai bentuk protes Italia terkait uji coba nuklir sebulan sebelumnya yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mengutip ahli Korut, JoongAngIlbomelaporkan Jo dikenal sebagai anak atau menantu dari salah satu pejabat tertinggi negara terisolasi itu.

Jika berita pembelotan Jo terkonfirmasi, dia akan menambah panjang daftar nama diplomat dan pejabat tinggi Korut yang membelot dari rezim Kim Jong-un.

Pada 2016 lalu, wakil duta besar Korut untuk Inggris, Thae Yong Ho, dan keluarganya membelot ke Korsel. Saat itu, Thae menjadi diplomat tertinggi Korut yang membelot.

Selama ini, berdasarkan aturan, para diplomat Korut yang ditempatkan ke luar negeri tak boleh membawa seluruh anggota keluarganya bertugas. 

Para diplomat tersebut diharuskan meninggalkan salah satu anggota keluarganya, pada umumnya anak, di Pyongyang guna menghindari potensi membelot.

Credit CNN Indonesia



https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190103200155-134-358325/diplomat-korut-yang-membelot-di-italia-dilaporkan-menghilang




PLT Dubes Korut di Italia Dikabarkan Membelot


PLT Dubes Korut di Italia Dikabarkan Membelot
Diplomat Korea Utara yang ditugaskan di Italia dikabarkan mengajukan permohonan suaka. Hal ini menambah deretan pejabat negara itu yang membelot. (REUTERS/Denis Balibouse)



Jakarta, CB -- Seorang diplomat Korea Utara yang ditugaskan di Italia dikabarkan mengajukan permohonan suaka. Hal ini menambah deretan pejabat tinggi negara itu yang membelot.

Menurut laporan surat kabar Korea Selatan, JoongAngIlbo, diplomat Korea Utara yang membelot itu adalah Pelaksana Tugas Duta Besar untuk Italia, Jo Song Gil (48). Dia disebut mengajukan suaka untuk diri dan keluarganya ke negara Barat yang dirahasiakan.

"Dia mengajukan suaka pada awal bulan lalu," demikian laporan JoongAngIlbo, seperti dikutip AFP, Kamis (3/1)


Pemerintah Italia menyatakan belum bersikap apapun, tetapi kabarnya sang diplomat ditempatkan di lokasi khusus yang dijamin aman.


Jo ditugaskan di Roma sejak Oktober 2017, setelah Italia mengusir duta besar sebelumnya, Mun Jong Nam sebagai bentuk protes atas uji nuklir sebulan sebelumnya yang melanggar keputusan Perserikatan Bangsa-bangsa. Jo disebut sebagai menantu salah satu pejabat tinggi di Korea Utara.

Lazimnya para diplomat Korea Utara yang ditugaskan ke luar negeri harus meninggalkan keluarga mereka di kampung halaman. Hal itu sebagai 'jaminan' supaya mereka tidak membelot.

Hanya saja, Jo tiba di Roma pada 2015 beserta anak dan istrinya. Diduga kuat dia mendapat hak khusus karena mertuanya. Sedangkan alasannya mengajukan suaka juga masih belum jelas.


Diplomat Korea Utara lain yang membelot adalah Thae Yong Ho pada 2016. Saat itu dia ditugaskan menjadi Wakil Duta Besar Korut di Ibu Kota London, Inggris.




Credit  cnnindonesia.com




Selasa, 01 Januari 2019

Juru Bicara Vatikan Tiba-Tiba Mundur


Gereja Vatikan

CB, VATICAN CITY -- Juru bicara Vatikan beserta wakilnya pada Senin (31/12) mengundurkan diri secara tiba-tiba, menurut sebuah pernyataan resmi. Pernyataan itu tidak menyebutkan alasan di balik pengunduran diri Greg Burke, warga Amerika, serta Paloma Garcia Ovejero, warga Spanyol.

Mereka mundur dua pekan setelah Paus Fransiskus mengangkat Andrea Tornielli, seorang wartawan Italia dan teman pribadinya, menjadi direktur editorial untuk seluruh urusan komunikasi Vatikan.

"Saya dan Paloma sudah mengundurkan diri, terhitung mulai 1 Januari. Pada masa peralihan menyangkut urusan komunikasi Vatikan ini, kami beranggapan bahwa, adalah yang terbaik jika Bapak Suci (Paus Fransiskus, red) dapat benar-benar bebas membentuk tim baru," cuit Burke.

Burke, 59 tahun, adalah seorang mantan wartawan berkedudukan di Roma untuk Fox News. Ia bergabung dengan Vatikan pada 2012 sebagai penasihat Sekretariat Negara Vatikan dan kemudian menjadi juru bicara Vatikan pada 2016.

Burke merupakan anggota sebuah kelompok Katolik konservatif, Opus Dei. Adapun Paloma Garcia Ovejero, 43, pernah menjadi wartawan jaringan radio Spanyol COPE. Ia merupakan salah satu perempuan yang memiliki jabatan tertinggi di Vatikan.

Vatikan mengatakan bahwa Alessandro Gisotti, seorang wartawan Italia yang diyakini memiliki hubungan dekat dengan Tornielli, akan ditunjuk sebagai juru bicara sementara.

Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/eropa/18/12/31/pkltzl383-juru-bicara-vatikan-tibatiba-mundur



Rabu, 26 Desember 2018

Gunung Etna Meletus, Bandara Sisilia Ditutup


Gunung Etna Meletus, Bandara Sisilia Ditutup
Ilustrasi gunung meletus. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)


Jakarta, CB -- Gunung Etna di Sisilia, Italia, meletus pada Senin (24/12). Hal itu membuat Bandara Catania ditutup dan membuat jalur penerbangan terpaksa dialihkan.

Seperti dilansir CNN, Selasa (25/12), letusan itu memicu gempa dengan magnitudo 3,3. Penduduk setempat sudah diminta bersiap mengungsi jika letusan semakin besar.


"Karena letusan Gunung Etna sejak 24 Desember pukul 14.00 waktu setempat, ruang udara Catania ditutup," demikian pernyataan otoritas Bandara Catania melalui Twitter.
Mereka menyarankan supaya seluruh penumpang mengontak maskapai yang akan ditumpangi untuk mendapat kepastian informasi lebih lanjut.

Gunung Etna adalah gunung api tertinggi dan paling aktif di Eropa. Menurut data Institut Nasional Vulkanologi dan Geofisika Italia, frekuensi letusannya juga cukup sering bahkan menunjukkan peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.



Credit  cnnindonesia.com


Sabtu, 22 Desember 2018

Bukan Prioritas, Italia Tinjau Ulang Program Jet Siluman F-35


Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio. Foto/REUTERS

ROMA - Pemerintah Italia pada 2019 akan meninjau ulang program pengadaan pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS). Wakil Perdana Menteri Luigi Di Maio mengatakan pesawat tempur canggih itu bukanlah prioritas bagi negaranya.

"Saya selalu bersikap kritis dan akan tetap kritis terhadap program ini meskipun itu adalah teknologi hebat," katanya di stasiun televisi Rai3, Jumat (21/12/2018).

"Tetapi pembelanjaan militer yang tidak perlu harus dikurangi, bukan ditingkatkan," lanjut Di Maio, yang dilansir Reuters.

Five-Star Movement (Gerakan Bintang Lima) pimpinan Di Maio, bagian dari koalisi pemerintahan saat ini, telah berulang kali mengatakan akan memotong belanja pertahanan Italia dan akan membatalkan rencana pembelian pesawat jet tempur F-35.


Pada Juni, Menteri Pertahanan Elisabetta Trenta mengatakan pemerintah tidak akan mengurangi pesanan 90 unit jet tempur F-35, melainkan hanya memperlambat pembelian.

Jet siluman F-35 dibuat oleh Lockheed Martin Corp, dengan beberapa perusahaan pendukung termasuk Northrop Grumman Corp, Pratt & Whitney dari United Technologies Corp dan BAE Systems Plc.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1364740/41/bukan-prioritas-italia-tinjau-ulang-program-jet-siluman-f-35-1545384034







Selasa, 30 Oktober 2018

Partai di Italia Menentang Bekas Kapel Diubah Jadi Masjid


Partai di Italia Menentang Bekas Kapel Diubah Jadi Masjid
Pemimpin Partai Lega Matteo Salvini. Foto/REUTERS/Tony Gentile

ROMA - Partai Lega (Lega Party) Italia menentang penjualan bekas kapel yang mencakup rumah sakit (RS) kepada asosiasi Muslim untuk diubah menjadi bangunan masjid. Pemimpin Partai Lega Matteo Salvini pernah memperingatkan bahwa Islamisasi dapat menghilangkan sejarah dan budaya di negara tersebut.

Bekas kapel dilaporkan akan dijual ke asosiasi Muslim Bergamo di Italia utara. Melalui kekuatan politik, partai sayap kanan itu bersumpah akan memblokir rencana penjualan bangunan yang terkait dengan gereja tersebut.

Mengutip Reuters, Senin (29/10/2018), perkembangan terjadi setelah kelompok Muslim berhasil mengalahkan Gereja Ortodoks Rumania dan membuat tawaran tertinggi untuk bekas kapel di Bergamo selama lelang yang diprakarsai oleh pihak rumah sakit setempat.

Pada pertemuan di wilayah Lombardy, yang mencakup Bergamo, pemimpin Partai Lega Matteo Salvini, mengumumkan partainya akan menghentikan penjualan bekas kapel yang mengacu pada undang-undang 2004. Undang-undang itu memungkinkan partai untuk campur tangan dan melindungi situs budaya negara.

Pemimpin Lombardy, Attilio Fontana, yang merupakan politikus Lega, menulis di halaman Twitter-nya bahwa dia "tidak akan pernah menjual sebuah gereja". Dia mengaku heran bahwa manajemen rumah sakit tidak menyadari apa masalah sensitif dari hal tersebut.

"Namun, kami akan menggunakan hak kami untuk penolakan pertama (soal penjualan) dan tidak akan ada ruang untuk banding," ujarnya.

Kelompok Muslim Bergamo hingga saat ini enggan mengomentari pernyataan Partai Lega. Asosiasi-asosiasi Islam selama ini khawatir atas pembatasan bangunan lokal, yang mereka sebut hampir tidak mungkin bagi mereka untuk mendapatkan lisensi untuk membangun masjid.

Gereja Katolik Roma mendominasi di Italia, yang merupakan rumah bagi minoritas Muslim. Data Pew Research Center yang berbasis di Washington menyatakan populasi Muslim di Italia akan mencapai 4,9 persen dari total populasi negara pada 2020. Angka itu diyakini akan melonjak 3,7 persen dari data tahun 2010. 




Credit  sindonews.com





Kamis, 26 Juli 2018

Ilmuwan Temukan Danau di Mars, Isyarat Adanya Kehidupan


Ilmuwan Temukan Danau di Mars, Isyarat Adanya Kehidupan
Planet Mars. Kelompok ilmuwan Italia menemukan danau di Mars. Foto/REUTERS

ROMA - Para ilmuwan dari badan antariksa Italia telah menemukan sebuah danau di Mars. Temuan ini menjadi isyarat tentang adanya kehidupan di planet tetangga Bumi tersebut.

Para ilmuwan menggunakan radar MARIS pada satelit Mars Express yang mengorbit Mars. Mereka mampu mengidentifikasi sebuah danau di bawah Kutub Selatan Mars.

"Ini luar biasa signifikan jika data dapat direplikasi. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar mengkalibrasi instrumen yang digunakan untuk memastikan apa yang ada di bawah permukaan benar-benar ada," kata Leo Enright, komentator antariksa dan anggota Dewan Gubernur School of Cosmic Physics di Dublin Institute for Advanced Studies, kepada Al Jazeera.

"Fakta bahwa itu terkubur di bawah permukaan bukanlah kejutan besar, karena air  tidak bisa ada di permukaan Mars, itu tidak mungkin karena tekanan atmosfer terlalu tipis," ujar Enright, yang dilansir Kamis (26/7/2018).

"Untuk air yang ada di bawah permukaan, itu harus dalam dan benar-benar asin, dan bagian terakhir itu penting karena itulah jenis tempat Anda pergi mencari bentuk kehidupan," lanjut dia.

Para ilmuwan telah lama mengatakan bahwa Mars berpotensi menjadi tuan rumah kehidupan manusia. Temuan air di planet merah tersebut dipandang sebagai salah satu aspek paling penting dari pencarian kehidupan di luar Bumi.

Selama satu tahun terakhir, sejumlah misi Mars yang berbeda telah menemukan semakin banyak bukti adanya air di Mars, termasuk lembaran besar es di bawah permukaan dan lumpur yang asin di permukaan planet tersebut.

Namun, air murni belum pernah ditemukan di Mars hingga sekarang.

"Banyak ilmuwan berkata, 'Di mana ada air, ada potensi kehidupan.' Jadi pertama, Anda harus menemukan air. Ini adalah terobosan yang kami tunggu-tunggu, tetapi berhati-hatilah, karena ada alarm palsu di masa lalu," kata Enright.

"Anda pasti bisa yakin bahwa perencanaan akan dimulai pada beberapa jenis misi untuk melepaskan sampel. Masalahnya adalah air ini terletak 1,5 km di bawah Kutub Selatan (Mars), jadi ada banyak sekali es yang harus dibor sebelum Anda mencapai air ini," paparnya.

Di tahun-tahun mendatang, beberapa misi Mars baru telah direncanakan, termasuk misi rover baru oleh badan antariksa Amerika, NASA, dan European Space Agency (ESA).




Credit  sindonews.com



Senin, 09 Juli 2018

Italia Takkan Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS Lagi


Italia Takkan Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS Lagi
Pesawat jet tempur F-35B produksi Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Peter Nicholls


ROMA - Menteri Pertahanan Italia Elisabetta Trenta mengatakan bahwa negaranya tidak akan membeli lagi pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS). Kontrak pesanan 90 unit jet tempur itu juga akan ditinjau ulang.

Trenta merupakan Menteri Pertahanan baru Italia dari kubu Five Star Movement (Gerakan Lima Bintang) yang terkenal antikemapanan.

Italia sejatinya telah menyepakati kontrak untuk memesan 60 jet tempur tempur F-35A dan 30 jet tempur F-35B. Namun, kontrak yang akan diteken tahun 2012 itu akan ditinjau ulang untuk dibatalkan.

"Kami tidak akan membeli F-35 lagi," kata Trenta dalam wawancara dengan program Omnibus La7 Italia pada Jumat.

"Kami sedang menilai apa yang harus dilakukan mengenai kontrak yang sudah ada," ujarnya, sambil mencatat bahwa partainya selalu menjadi pengkritik vokal dari program jet tempur NATO tersebut.

Dia mengakui bahwa membatalkan kontrak itu kemungkinan akan merugikan Italia. Pasalnya, kesepakatan itu memiliki konsekuensi hukuman finansial yang kuat, yang bisa merugikan anggaran Italia.

"Penghentian kontrak dapat berdampak negatif terhadap pekerja Italia yang dipekerjakan dalam produksi," katanya. Daftar manfaat lain dari kesepakatan itu adalah teknologi dan penelitian.

Italia menjadi satu-satunya negara dengan lini perakitan F-35B di luar AS. Pada Mei 2017, negara ini meluncurkan jet pertama dari proyek bersama NATO tersebut. Namun, jet tempur itu harus dikirim ke pangkalan Angkatan Laut AS di Maryland untuk sertifikasi dan pelatihan awak.

Italia pada mulanya memesan 135 jet tempur F-35 dari AS. Namun, pada tahun 2012, jumlah pesanan dipangkas menjadi 90 unit karena negara itu dengan menghadapi krisis utang.

Pemilihan pada bulan Maret di Italia telah memicu pertengkaran politik yang mendorong pemerintahan baru Lega Nord dan Gerakan Lima Bintang menuju kekuasaan. Fakta bahwa pemerintah baru Italia yang dikuasai partai tersebut yang selalu bertentangan dengan program mahal dari NATO.

Ketika Gerakan Lima Bintang mempresentasikan manifesto pertahanannya pada Mei tahun lalu, politisi Tatiana Basilio, yang kemudian menjadi anggota parlemen, mengatakan bahwa Italia akan meninggalkan program F-35 jika partainya menang.

"14 miliar Euro untuk 90 F-35 terlalu mahal dan kami menempatkan diri di tangan AS," kata Basilio pada saat itu.

Satu unit pesawat F-35 saat ini menghabiskan anggaran Italia sebesar 51,3 juta Euro. Italia secara keseluruhan akan menghabiskan sekitar 14 miliar Euro untuk program jet tempur F-35. 




Credit  sindonews.com




Kamis, 31 Mei 2018

Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini


Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini
Presiden Italia Sergio Mattarella disebut akan membubarkan parlemen dalam hitungan hari dan menggelar pemilu ulang Juli ini. (Reuters/Tiziana Fabi/Pool)



Jakarta, CB -- Sejumlah sumber menyebut Italia mungkin akan menggelar pemilihan umum ulang Juli ini, setelah  perdana menteri terpilihnya gagal mendapatkan dukungan dari partai-partai politik besar.

Italia berupaya membentuk pemerintahan baru sejak pemilu Maret lalu berakhir tanpa hasil. Presiden akhirnya menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai perdana menteri sementara.

Sedianya pemilu akan digelar antara September hingga awal 2019. Namun, sejumlah sumber yang dekat dengan parpol-parpol utama Italia mengatakan Presiden Sergio Mattarella mungkin membubarkan parlemen beberapa hari ke depan dan menggelar pemungutan suara pada 29 Juli.



Prospek ini muncul segera setelah Cottarelli bertemu dengan presiden pada Selasa sore (29/5) dan pergi tanpa berkata apa-apa. Dia sempat diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan sementaranya setelah bertemu dengan Mattarelli.

Seorang sumber yang dekat dengan presiden mengatakan kepada Reuters bahwa Cottarelli tidak mengungkapkan niat mengundurkan diri dan dia hanya memfinalisasi barisan kabinetnya.

Namun, di sisi lain, partai-partai besar menganggap misi Cottarelli sudah mati dan parlemen mesti segera dibubarkan.

"Langkah terbaik adalah menggelar pemilu secepatnya, secepat Juli ini," kata Andrea Marcucci, pemimpin senat dari Partai Demokrat yang berhaluan moderat kiri.

Sebelumnya, PM yang lebih dulu dipilih, Giuseppe Conte, mengundurkan diri karena menteri keuangan pilihannya ditolak.

Mattarella menyatakan menolak menkeu pilihan Conte, Paulo Savona, karena dianggap "hampir pasti membawa Italia keluar dari Zona Euro."

Italia mengalami aksi jual pasar paling besar dalam beberapa tahun terakhir, di tengah kekhawatiran investor akan penguatan mandat bagi para politikus anti-mapan dan skeptis-Eropa.

Pasar saham di seluruh dunia jatuh pada dan investor meminta imbal hasil yang tinggi terhadap surat utang Pemerintah Italia.

Bursa saham Italia anjlok lagi 3 persen, mengakumulasi penurunan di pekan ini. Saham perbankan paling banyak terpukul, beberapa di antaranya bahkan anjlok lebih dari lima persen.

Selain bursa saham Italia, indeks CAC 40 di Perancis turun 1,29 persen, indeks DAX di Jerman turun 1,53 persen, dan indeks AEX di Belanda turun 0,91 persen.






Credit  cnnindonesia.com





Senin, 28 Mei 2018

PM yang Baru Dilantik Mundur, Krisis Italia Memburuk



PM yang Baru Dilantik Mundur, Krisis Italia Memburuk
Giuseppe Conte, Perdana Menteri Italia yang baru saja diangkat telah mengundurkan diri karena calon menteri yang dia sodorkan ditolak presiden. Foto/REUTERS/Alessandro Bianchi


ROMA - Perdana Menteri (PM) Italia yang baru dilantik, Giuseppe Conte, telah mengundurkan diri setelah Presiden Sergio Mattarella menolak penunjukan profesor anti-Uni Eropa sebagai Menteri Ekonomi. Kegagalan membentuk pemerintahan baru ini membuat krisis politik Italia memburuk.

Conte, seorang profesor hukum tanpa pengalaman politik, menyodorkan daftar menteri kepada Presiden Mattarella. Dia awalnya berharap bisa mengakhiri kebuntuan politik yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.

Tetapi, presiden menolak Paolo Savona sebagai kandidat Menteri Ekonomi yang diajukan Conte. Savona dikenal sebagai ekonom anti-Uni Eropa.

"Veto dari presiden membuat Conte menyerah pada upayanya untuk membentuk pemerintahan," kata seorang pejabat pembantu presiden kepada Reuters, Senin (28/5/2018). "Dan (Conte) mengundurkan diri."

Para pemimpin dari dua partai anti-kemapanan, Five Star Movement (M5S) dan League Party, yang mencoba untuk menggulingkan pemerintah menuduh Presiden Mattarella telah mengkhianati Konstitusi. Mereka menuntut pemilu baru sesegera mungkin.

Setelah pertemuan dengan Presiden Mattarella pada hari Minggu, Conte berujar, "Saya berterima kasih kepada dua pihak yang memilih saya untuk membentuk pemerintahan reformasi."

"Saya dapat menjamin Anda bahwa saya melakukan yang terbaik, saya menempatkan semua upaya dan perhatian saya ke dalam tugas ini," ujarnya.

Pengumuman pada hari Minggu terjadi setelah pertemuan antara Conte dan Presiden Italia Sergio Mattarella untuk membahas daftar yang diusulkan anggota kabinet, dalam apa yang akan menjadi pemerintah populis pertama Italia.

Conte, seorang profesor hukum berusia 53 tahun, dilantik sebagai PM Italia oleh Mattarella pada hari Rabu, 80 hari setelah Italia mengadakan pemilu.

Mattarella, yang secara konstitusional harus menyetujui daftar kabinet yang disodorkan PM Conte, memblokir Savona sebagai kandidat Menteri Ekonomi. Dia khawatir Savona akan mendorong Italia keluar dari Uni Eropa dan penunjukannya akan mengkhawatirkan pasar.

"Saya telah menyetujui dan menerima semua nominasi, kecuali Menteri Ekonomi," kata Mattarella dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Minggu.

"Saya meminta kementerian itu diisi seorang tokoh politik yang berwibawa dari partai-partai koalisi yang tidak dilihat sebagai pendukung sebuah garis yang dapat memancing keluarnya Italia dari Euro," imbuh dia. 





Credit  sindonews.com




Rabu, 18 April 2018

Disinggahi Kapal Selam Nuklir AS Penyerang Suriah, Napoli Marah



Disinggahi Kapal Selam Nuklir AS Penyerang Suriah, Napoli Marah
Kapal selama bertenaga nuklir Virgnia-class milik Amerika Serikat. Foto/US Navy/REUTERS


NAPOLI - Kapal selam nuklir Virginia-class milik Amerika Serikat (AS) digunakan untuk menyerang Suriah pekan lalu. Kapal itu singgah di perairan Napoli, Italia, yang membuat otoritas setempat marah.

Wali Kota Napoli (Naples), Luigi de Magistris, meluapkan kemarahannya setelah mengetahui bahwa kapal selam bertenaga nuklir, USS John Warner, berlabuh di pelabuhan kota tersebut pada 20 Maret 2018, sekitar tiga minggu sebelum serangan rudal menggempur Suriah.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Resolusi 609 yang disetujui pada 23 September 2015, atas nama saya, telah mengumumkan pelabuhan Napoli jadi area bebas nuklir," tulis de Magistris dalam dekritnya kepada Laksamana Muda Arturo Faraone, komandan otoritas pelabuhan Napoli, sebagaimana dikutip surat kabar La Repubblica.

Wali kota tersebut mengatakan dekritnya melarang persinggahan kapal-kapal bertenaga nuklir atau kapal perang yang membawa senjata nuklir di "kota perdamaian". Menurutnya, pihak berwenang Napoli menghormati hak-hak fundamental semua orang. "Dan didedikasikan untuk perlucutan senjata dan kerjasama internasional," lanjut dia dalam dekritnya tersebut.

Namun, Laksamana Muda Faraone menjawab bahwa kedatangan dan/atau transit unit angkatan laut asing di perairan teritorial nasional bukan tanggung jawab kantornya.

USS John Warner telah disebut oleh Pentagon sebagai salah satu kapal selam yang menembakkan sejumlah rudal jelajah Tomahawk pada target di Suriah pada Sabtu lalu. US Naval Institute (USNI) juga mengunggah rekaman video kapal John Warner saat meluncurkan rudal dari posisi yang tenggelam.

Sebelumnya, kapal John Warner mengambil bagian dalam latihan anti-kapal selam "Dynamic Manta 2018" yang dipimpin NATO di lepas pantai Italia awal Maret lalu. Menurut La Reppublica, semalam (17/4/2018), kapal itu jadi salah satu dari kapal angkatan laut dari Kanada, Yunani, Italia, Spanyol, Turki, dan AS yang terlibat dalam latihan perang.

Kapal USS John ​​Warner bukan satu-satunya kapal selam Barat yang ada di lepas pantai Suriah sebelum serangan rudal Sabtu lalu. Sebuah kapal selam Asteal-class milik Inggris juga terlibat dalam serangan rudal jelajah. 





Credit  sindonews.com





Jumat, 13 April 2018

Ikuti Langkah Jerman, Italia Ogah Ikut Bombardir Suriah


Ikuti Langkah Jerman, Italia Ogah Ikut Bombardir Suriah
PM sementara Italia Paolo Gentiloni. Foto/Istimewa


ROMA - Italia tidak akan mengambil perang langsung dalam serangan militer Barat terhadap pemerintah Suriah. Meski begitu, Italia akan tetap memberikan dukungan logistik kepada sekutu-sekutunya.

Demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Italia seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/4/2018).

Menurut pernyataan itu, Perdana Menteri sementara Italia Paolo Gentiloni telah melakukan sejumlah kontak internasional termasuk dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Italia tidak akan berpartisipasi dalam aksi militer Suriah," kata Gentiloni kepada para sekutunya menurut pernyataan itu.

"Berdasarkan perjanjian internasional dan bilateral saat ini, Italia akan terus menawarkan dukungan logistik kepada pasukan sekutu," imbuh pernyataan itu.

Sebelumnya, Jerman mengatakan bahwa pihaknya tidak akan bergabung dengan serangan apa pun terhadap Suriah. Aksi militer ini sebagai tanggapan atas dugaan serangan gas beracun terhadap daerah kantong oposisi yang diduga dilakukan oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Setelah memperingatkan Rusia pada Rabu akan adanya aksi militer segera di Suriah, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa kemungkinan serangan militer terhadap Suriah bisa segera atau bisa lambat.

Rusia telah memperingatkan Barat untuk tidak menyerang sekutu Suriahnya, Presiden Bashar al-Assad, yang juga didukung oleh Iran. Rusia juga mengatakan tidak ada bukti adanya serangan kimia di kota Suriah Douma dekat Damaskus.

Ketegangan meningkat setelah diduga terjadi serangan menggunakan senjata kimia di Douma, Ghouta timur, Suriah. Douma adalah daerah kantong terakhir kelompok pejuang Suriah di Ghouta timur.




Credit  sindonews.com



Selasa, 27 Maret 2018

Belanda, Italia, dan Denmark ikut usir diplomat Rusia


Belanda, Italia, dan Denmark ikut usir diplomat Rusia
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)



Jakarta (CB) - Belanda, Italia dan Denmark menjadi tiga dari empat belas negara anggota Uni Eropa yang hari ini serempak mengusir diplomat Rusia dari negara masing-masing menyusul dugaan keterlibatan Rusia dalam peracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal.

Dari Amsterdam, Reuters melaporkan bahwa Perdana Menteri Mark Rutte telah menyatakan akan mengusir dua diplomat Rusia menyusul serangan gas saraf di Salisbury, Inggris selatan, belum lama awal bulan ini.

Kedua diplomat bekerja sebagai staf intelijen pada kedutaan besar Rusia di Den Haag. Mereka diberi waktu dua pekan untuk meninggalkan Belanda.

Dari Roma, pemerintah Italia juga mengusir dua diplomat Rusia di sana.

"Sebagai tanda solidaritas dengan Inggris dan setelah berkoordinasi dengan sekutu-sekutu NATO dan mitra-mitra Eropa, kementerian luar negeri hari ini telah mengkomunikasikan keputusannya mengeluarkan dua pejabat kedutaan besar Rusia di Roma yang memiliki kredensial diplomat dari wilayah Italia dalam jangka waktu satu pekan," kata kementerian luar negeri Italia.


Pada hari yang sama Denmark juga mengambil langkah yang sama mengusir dua diplomat Rusia di negeri itu.

"Penjelasan Rusia dalam insiden itu kurang lebih hanya imajinasi, beberapa di antaranya penyangkalan belaka dan sebagian besar merupakan dalih untuk menciptakan keraguan," kata Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen.

Kedua diplomat Rusia diberi waktu sampai satu pekan untuk meninggalkan Denmark.

Denmark menyatakan akan menerapkan juga sanksi ekonomi sebagai tanda solidaritas dengan Uni Eropa dalam kasus ini.

Para pemimpin Uni Eropa pekan lalu menyebut presentasi PM Inggris Theresa May mengenai ketelibatan Rusia dalam peracunan Skripal sebagai bukti yang punya dasar yang kuat.




Credit  antaranews.com