Tampilkan postingan dengan label KENYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KENYA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Maret 2019

Sumbangkan 80% Gaji, Guru Dihadiahi Rp14 Miliar


Sumbangkan 80% Gaji, Guru Dihadiahi Rp14 Miliar
Sumbangkan 80% Gaji, Guru Dihadiahi Rp14 Miliar. (CNN).

NAIROBI - Niat tulus Peter Tabichi, seorang guru di Kenya, yang rutin menyumbangkan 80% gajinya untuk membantu siswa dari keluarga miskin berbuah manis. Kedermawanannya menyebar luas mendapat apresiasi berbagai pihak di penjuru dunia.

Apresiasi antara lain dari Pemerintah Dubai. Minggu (24/3), Dubai memberikan penghargaan Global Teacher Prize kepada Tabichi. Dari penghargaan ini, Tabichi mendapat hadiah USD1 juta (sekitar Rp14,2 miliar).

Kisah Peter Tabichi pun mengguncang dunia. Selama ini Tabichi hanyalah guru Matematika dan Fisika di sebuah sekolah swasta. Dia mendedikasikan kehidupannya di dunia pendidikan di wilayah terpencil Pwani. Dia memiliki satu komputer dengan koneksi internet sangat lambat. Jumlah rasio guru-murid pun tak imbang karena satu berbanding 58 orang. Siswanya juga berasal dari berbagai latar belakang, 1/3 dari mereka merupakan anak yatim.

Tabichi banyak menggali ilmu dari internet dan mengajarkannya kepada anak-anak di kelas. Atas kerja keras dan kesabarannya, kondisi pendidikan di Pwani telah mengalami perubahan. Anak-anak menjadi percaya diri. Tahun lalu sebanyak 26 anak dari sekolahnya berhasil tembus ke perguruan tinggi terkemuka.

“Mereka menjuarai Royal Society of Chemistry setelah berhasil menggunakan tumbuhan lokal untuk menghasilkan listrik. Tim ilmu matematikanya juga lolos kualifikasi dalam kompetisi INTEL International Science and Engineering Fair pada tahun ini di Arizona, Amerika Serikat (AS),” ungkap Varkey, dikutip cnn.com.
Tabichi menghadapi banyak tantangan dalam memajukan pendidikan di Pwani. Selain mengalami krisis makanan, mereka juga rentan terjebak penyalahgunaan narkoba. Namun, bersama Keriko Mixed Day Secondary School, dia berhasil meningkatkan jumlah anak-anak yang bersekolah, bahkan angkanya naik dua kali lipat.

Tahun sebelumnya penghargaan itu disabet Andria Zafirakou dari Inggris. Andria merupakan seorang guru di Alperton Community School, Brent. Tugasnya tidak mudah sebab Brent merupakan salah satu tempat dengan keberagaman etnis dan 130 bahasa. Muridnya juga berasal dari keluarga miskin dan terlibat geng jalanan.

Anak-anak yang bersekolah di Alperton juga memiliki kemampuan terbatas. Namun, Andria berhasil membebaskan mereka dari masa kelam. Bekerja sebagai guru kesenian, dia menata ulang kurikulum di seluruh mata pelajaran agar sesuai dengan kebutuhan. Dia juga menciptakan tim olahraga khusus perempuan.

Hal itu dia lakukan agar peraturan di sekolah tidak berbenturan dengan norma dan etika keluarga yang berasal dari berbagai latar belakang. Tim cricket perempuan bentukannya bahkan menjuarai McKenzie Cup. Dia juga membantu guru seni musik untuk menjadwalkan sekolah musik Somalia bagi anak-anak dari Somalia.

Dengan berbekal kemampuan 35 bahasa, Andria mampu memperoleh kepercayaan siswanya, juga orang tua. Atas dedikasinya itu, Alperton menjadi kota dengan kualifikasi dan akreditasi bagus. Itu merupakan capaian besar mengingat semuanya berkembang begitu pesat, yakni sekitar lima hingga tujuh tahun. 

Pengajaran matematika yang menggunakan pendekatan dari kehidupan nyata juga membantu Alperton menjuarai TES 2017. Di ruangan kelasnya sendiri, Andria juga menata ulang kurikulum secara kreatif. Dia bahkan mengundang artis lokal untuk memberikan motivasi, inspirasi, dan pandangan terkait isu yang lebih umum.

Andria mengaku mencucurkan air mata ketika mendengar kabar anak didiknya sekolah hingga perguruan tinggi, memperoleh pekerjaan, atau membuka lapangan usaha sendiri. Alperton memperoleh Institute of Education Professional Development Platinum Mark, penghargaan yang diraih kurang dari 10 sekolah.

Maggie MacDonnell dari Kanada juga pernah menerima penghargaan Global Teacher Prize pada 2017. Pengumuman itu dilontarkan astronot Thomas Pesquet. Setelah mendapatkan gelar master, dia mulai merasakan negaranya telah buka mata terkait pengisolasian terhadap suku asli Kanada selama beberapa dekade.

Maggie kemudian mengajar suku asli Kanada di Inuit, sebuah wilayah di bagian Artik Kanada, sejak delapan tahun terakhir. Inuit merupakan tempat kedua paling utara di Kanada dengan jumlah populasi Inuit mencapai 1.300 orang. Wilayah itu tidak dapat diakses melalui jalur darat, tapi harus melalui jalur udara.




Credit  sindonews.com




Senin, 25 Maret 2019

Guru Sains dari Kenya Raih Penghargaan Guru Terbaik Dunia



Peter Tabichi, pemenang Global Teacher Prize 2019.
Peter Tabichi, pemenang Global Teacher Prize 2019.
Foto: Youtube

Tabichi dipuji atas dedikasinya mengajar anak-anak yang tidak mampu.




CB, JAKARTA -- Seorang guru sains dari pedesaan Kenya memberikan sebagian besar gajinya untuk mendukung siswa miskin tetap bersekolah. Aksi mulia guru bernama Peter Tabichi dalam dunia pendidikan membuatnya diganjar hadiah 1 juta dolar AS.


Ini merupakan hadiah tahunan bagi pemenang Global Teacher Prize, penghargaan bagi guru terbaik dunia yang dianggap berdedikasi penuh pada profesinya. Hadiah ini dipersembahkan oleh Yayasan Varkey, dengan Peter Tabichi sebagai pemenang pada edisi 2019.

Tabichi dipuji atas dedikasinya mengajar anak-anak yang tidak mampu di kelas-kelas yang padat dan beberapa buku teks. Selain ilmu, ia juga menyumbang uang hasil keringatnya mengajar. "Saya ingin murid melihat sains sebagai jalan keluar untuk masa depan mereka," kata dia seperti dikutip dari laman globalteacherprize.org, Senin (25/3).


Penghargaan itu, diumumkan dalam sebuah seremoni di Dubai, untuk mengakui komitmen guru luar biasa untuk murid-murid SMP Keriko, Desa Pwani, Nakuru, Provinsi Rift Valley, Kenya. Peter Tabichi menyumbangkan 80 persen gajinya untuk mendukung para muridnya yang tidak mampu membeli seragam atau buku.


Murid-murid yang berada di sekolah tersebut, kebanyakan berasal dari keluarga yang kurang beruntung, seperti yatim piatu atau kehilangan orang tua. "Mereka harus dibantu untuk meningkatkan pengetahuan sains di masa depan mereka," kata pria yang lahir dari keluarga guru.

Peter Tabichi ingin meningkatkan aspirasi dan mempromosikan tujuan sains, tidak hanya di Kenya tetapi di seluruh Afrika. Ia terpilih mendapatkan hadiah menyisihkan 10 ribu kandidat lainnya dari 179 negara.


Banyak tantangan yang dihadapi sekolah tersebut, yaitu kurangnya fasilitas di sekolah, termasuk tidak cukup buku atau guru. Di sekolah tersebut, kelas memiliki 35 hingga 40 murid yang harus diajarkan dalam kelompok yang terdiri dari 70 atau 80 orang. Dengan keterbatasan, ruang kelas menjadi penuh dan sesak.


Tidak hanya itu, kurangnya koneksi internet untuk pembelajaran sains juga membuat para murid harus pergi ke warnet untuk mengunduh sumber daya untuk pelajaran sainsnya. Para murid juga berjalan lebih dari 6 km di jalan yang buruk untuk mencapai sekolah.


Dengan begitu, Peter Tabichi bertekad untuk memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang sains dan untuk meningkatkan wawasan mereka. Dengan perjuangan, Peter Tabichi berhasil membawa murid-muridnya di dalam kompetisi sains nasional dan internasional, termasuk penghargaan dari Royal Society of Chemistry di Inggris.


Menurut Peter Tabichi, sebagian dari tantangannya adalah membujuk masyarakat setempat untuk mengakui nilai pendidikan, mengunjungi keluarga yang anak-anaknya berisiko putus sekolah. Ia mencoba mengubah pikiran keluarga yang berharap anak perempuannya menikah pada usia dini, mendorong mereka untuk menjaga anak perempuan mereka di sekolah.


Pendiri Yayasan Varkey yang memberikan hadiah ini, Sunny Varkey, mengatakan, kisah Peter Tabichi dapat mengilhami masyarakat yang ingin memasuki profesi guru. Ini memberikan sorotan yang kuat pada pekerjaan luar biasa yang dilakukan guru di seluruh Kenya dan dunia setiap hari.


"Ribuan nominasi dan aplikasi yang kami terima dari setiap sudut planet ini adalah kesaksian atas prestasi para guru dan dampak besar yang mereka miliki pada seluruh kehidupan kami," katanya.



Credit  republika.co.id


Kamis, 21 Maret 2019

Polisi Kenya Sita Uang Palsu Rp 284 Miliar di Bank


Police line
Police line
Foto: Wikipedia

Polisi Kenya menangkap enam orang, termasuk dua pegawai bank.




CB, NAIROBI -- Kepolisian Kenya menyita 20 juta dolar AS (sekitar Rp 283,56 miliar) uang kertas palsu yang disimpan di kotak penyimpanan pribadi di sebuah cabang Bank Barclay Kenya. Menurut pernyataan direktorat kepolisian tersebut yang diunggah di Twitter, polisi juga menangkap enam orang, termasuk dua pegawai bank.

"Enam orang ditangkap sore ini oleh detektif dalam kaitan dengan uang palsu yang berjumlah lebih dari 20 juta dolar (di Barclays Kenya) cabang Queensway. Uang palsu tersebut terdiri atas pecahan 100 dolar ditemukan di dalam ruang penyimpanan bank," bunyi pernyataan itu.

Saksi Reuters melihat kerumunan orang di depan cabang bank tersebut pada Selasa. Mereka berteriak marah dan meminta para petugas mengungkap jati diri tersangka.

Barclays Kenya, yang merupakan bagian dari Absa Group Afrika Selatan pada Selasa membenarkan polisi telah menyita uang palsu di kotak penyimpanan nasabah. Bank mengatakan uang tersebut bukan milik bank dan bank bekerja sama untuk penyelidikan.

"Nasabah merahasiakan uang palsu di dalam kotak penyimpanan, yang  merupakan pelanggaran aturan bank dan persyaratan yang termasuk di dalamnya berupa pembatasan jenis benda-benda yang dapat di simpan di kotak penyimpanan," demikian disebutkan dalam pernyataan.

Penyitaan itu terjadi pada saat para anggota parlemen mendesak penerapan amandemen undang-undang perbankan, yang akan melonggarkan persyaratan ketat untuk mencatatkan transaksi di atas 10 ribu dolar. Bank sentral mengatakan perubahan itu akan merusak usaha-usaha menangani pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendapatan dari kejahatan.




Credit  republika.co.id



Kamis, 17 Januari 2019

Presiden Kenya Sebut Teror Berakhir, Seluruh Pelaku Tewas


Presiden Kenya Sebut Teror Berakhir, Seluruh Pelaku Tewas
Ilustrasi serangan teroris di kota Nairobi, Kenya. (REUTERS/Baz Ratner)


Jakarta, CB -- Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta mengatakan seluruh pelaku serangan teror di ibu kota Nairobi tewas. Aksi teror di kompleks hotel dekat area perkantoran di kawasan elit Riverside Drive, Westlands sejak kemarin itu merenggut 14 nyawa, termasuk sejumlah warga asing.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa serangan teror di kompleks Dusit telah berakhir dan semua teroris telah ditewaskan. Sampai saat ini, kami telah mengonfirmasi 14 korban tewas, dan yang lainnya terluka," kata Kenyatta dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP, Rabu (16/1).

Kenyatta juga mengatakan 700 warga berhasil diselamatkan dari lokasi kejadian. Tidak dijelaskan apakah masih ada korban yang terperangkap di dalam hotel.


Kelompok militan Islam dari Somalia, Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut pernyataan yang diterima SITE Intelligence Group.


Serangan diawali di sebuah bank dalam kompleks perkantoran. Kelompok teroris meledakkan bom yang diletakkan di tempat parkir. Lalu disusul oleh bom bunuh diri dalam lobi hotel. Korbannya adalah para tamu dan pegawai mengalami luka parah. Setelah itu kelompok bersenjata mulai melepaskan tembakan.

Melalui rekaman kamera pengawas yang disiarkan media setempat, terlihat empat lelaki berpakaian hitam dan menenteng senapan memasuki area hotel. Salah satu di antaranya meledakkan diri di awal serangan.

Menurut sumber dari kepolisian, dua penyerang ditembak mati pada Rabu pagi waktu setempat dalam baku tembak.

"Keduanya memakai bandana merah yang diikatkan di dahi. Peluru diikatkan di dada masing-masing dengan beberapa majalah. Masing-masing memiliki AK47 dan sudah diamankan," kata seorang aparat keamanan.


Warga asing yang menjadi korban berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan sebelas korban tewas lainnya adalah penduduk Kenya. Jumlah korban luka belum diketahui pasti





Credit  cnnindonesia.com




Rabu, 16 Januari 2019

Setidaknya 11 Tewas dalam Serangan Teroris di Ibu Kota Kenya



Setidaknya 11 Tewas dalam Serangan Teroris di Ibu Kota Kenya
Petugas keamanan di bantu seorang fotografer mencoba menyelamatkan seorang korban serangan kelompok al-Shabaab ke sebuah kompleks di Ibu Kota Kenya, Nairobi. Foto/Istimewa

NAIROBI - Pasukan keamanan Kenya telah berhasil mengamankan gedung-gedung di Ibu Kota Nairobi setelah sekelompok orang bersenjata melakukan serangan mematikan.

"Tim keamanan telah mengevakuasi sejumlah warga Kenya dan warga negara lain dari gedung (hotel dan kantor)," kata Menteri Dalam Negeri dan Sekretaris Koordinasi Kabinet Nasional Fred Matiang'i dalam sebuah pernyataan.

"Kami sekarang dalam tahap akhir membersihkan area dan mengamankan bukti serta mendokumentasikan konsekuensi dari peristiwa yang tidak menguntungkan ini," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/1/2019).


Setidaknya 11 orang tewas dalam apa yang digambarkan polisi sebagai serangan teror di kompleks Ibu Kota Kenya itu, kata seorang sumber di hotel yang membantu keamanan.

Sumber itu menyebut korban tewas itu "konservatif" dan memperkirakannya akan meningkat.

"Saya melihat enam orang tewas di jalan setapak di atas sungai dan lima lainnya di kafe taman rahasia," ungkapnya.

Rentetan tembakan dan ledakan membuat orang-orang berlarian menyelamatkan diri mereka pada Selasa sore di sebuah kompleks di lingkungan Nairobi. Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan petugas bersenjata mengawal pekerja kantor dan melukai para pelaku agar selamat saat suara tembakan terdengar. Mobil-mobil di kompleks itu terlihat terbakar ketika helikopter terbang di atas.

Unit-unit anti-teror, lembaga penegak hukum lainnya dan ambulans bergegas ke tempat kejadian di Riverside Drive di lingkungan Westlands Nairobi ketika orang-orang dengan pakaian berlumuran darah terlihat melarikan diri dari kompleks. Di dekatnya, para siswa dari kampus Universitas Chiromo di Nairobi diungsikan ke jalan.

"Serangan terkoordinasi dimulai di sebuah bank di dalam kompleks, dengan ledakan yang menargetkan tiga kendaraan di tempat parkir, diikuti oleh ledakan bunuh diri di lobi hotel, di mana para tamu menderita luka parah," ujar Inspektur Jendral Polisi Joseph Boinnet.

Jumlah orang yang terluka dalam serangan itu belum dikonfirmasi, tetapi rumah sakit setempat telah mengeluarkan permohonan mendesak untuk donor darah.

Media sosial menampilkan postingan dari orang-orang yang mencoba menghubungi teman-teman mereka yang masih terjebak di dalam kompleks. Beberapa mengatakan pesan teks mereka tidak sampai.

Palang Merah telah meminta keluarga yang mencari orang yang dicintai untuk menelepon ke hotline penelusuran khusus untuk meminta bantuan.

Polisi meminta warga menahan diri untuk tidak berbagi berita yang tidak dikonfirmasi, atau gambar operasi keamanan yang sedang berlangsung di media sosial, memperingatkan tentang informasi yang salah yang beredar online.

"Ketika kami pergi, ada tembakan di seluruh tempat itu," kata Evans Ng'ong'a, yang berada di dalam kompleks, kepada CNN.

"Penyerang melompati pagar dan mulai menembak setelah ledakan," sambungnya.

Ng'ong'a berbagi video dan foto di Twitter tentang operasi polisi yang sedang berlangsung.


Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kenya Bob Godec mengutuk serangan itu dalam serangkaian tweet dan menawarkan bantuan AS. Dia mengkonfirmasi bahwa semua personil kedutaan aman, meskipun tidak jelas jika ada warga AS yang terlibat.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga mengutuk serangan itu dan menyatakan solidaritasnya untuk rakyat dan pemerintah Kenya, menurut sebuah pernyataan.

Kelompok militan Islam Somalia, al-Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut SITE Intelligence Group.

Serangan itu membuat perbandingan langsung dengan serangan mal Westgate 2013 di Nairobi ketika ekstremis al-Shabaab menewaskan 67 orang di pusat perbelanjaan mewah.

Serangan pada Selasa itu juga menandai peringatan tiga tahun serangan al-Shabaab di pangkalan militer El Adde, yang menewaskan lebih dari 140 tentara Kenya.




Credit  sindonews.com








Senin, 16 Juli 2018

Fatume Ahmed, Perempuan Muslim Pertama yang Jadi Jendral Kenya



Fatume Ahmed, Perempuan Muslim Pertama yang Jadi Jendral Kenya
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta melantik Fatume Ahmed menjadi jenderal perempuan muslim pertama dalam militer negara itu. Foto/Istimewa

NAIROBI - Fatume Ahmed menjadi prajurit perempuan Kenya pertama yang akan dilantik sebagai mayor jenderal militer Kenya. Ia  dilantik pada Jumat waktu setempat.

Pada upacara pelantikan yang diadakan di Nairobi, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memberi tahu Ahmed bahwa dia adalah teladan bagi banyak wanita di Kenya. Ahmed menjadi perempuan Muslim pertama yang memiliki pangkat yang begitu tinggi di Pasukan Pertahanan Kenya.

"Mayor Jenderal, mari saya mulai dengan mengatakan bahwa ini adalah kebanggaan dan kegembiraan saya hari ini untuk menyaksikan pelantikan perempuan Kenya pertama sebagai jenderal besar dalam sejarah negara kita," katanya.

"Saya memandang dan mengandalkan Anda untuk menjadi panutan positif bagi perempuan lain di Republik ini dan untuk menunjukkan dan membuktikan kepada mereka bahwa tidak ada batasan bagi perempuan Kenya dan bahwa semuanya mungkin," imbuhnya seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (14/7/2018).

Dalam kesemapatan itu, Kenyatta juga menjanjikan dukungan penuh militer dalam memerangi terorisme.

Menurut sebuah Departemen Pertahanan, yang dikutip dari media lokal Standard Media, Mayor Jenderal Fatume Ahmed terdaftar di Angkatan Pertahanan Kenya pada tahun 1983 dan berdinas di bawah Korps Militer Perempuan. Ia menerima kenaikan pangkat Letnan Dua pada tahun 1985 dan ditugaskan ke Angkatan Udara Kenya.

Perempuan yang sudah berdinas selama 32 tahun itu adalah lulusan dari National Defence College, salah satu Military Centers of Excellence, afiliasi dari Institut Diplomasi dan Studi Internasional Universitas Nairobi.

Dia juga merupakan alumni dari Sekolah Staf Pertahanan di mana dia lulus pada bulan Juli 2000, di samping itu ia juga memegang Diploma Manajemen dari Strathmore University College. 





Credit  sindonews.com








Jumat, 06 April 2018

Afrika Terancam Terbelah Jadi Dua Benua


peta afrika
peta afrika
Foto: mkalty.org


Retakan besar muncul di Kenya.


CB, NAIROBI -- Sebuah retakan besar muncul di salah satu lembah di Afrika Timur tepatnya di Kenya. Para ahli mengatakan terkait keretakan tersebut, Afrika mungkin saja terbelah menjadi dua bagian di masa mendatang.


Dilansir dari laman USA Today, proses terbelah menjadi dua bagian tersebut pasti akan terjadi. Akan tetapi, hingga kedua bagian benar-benar terbelah membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan sampai jutaan tahun.

Fenomena tersebut telah diketahui oleh para ahli geologi beberapa waktu lalu. Namun, informasi itu kembali menjadi perbincangan karena kemunculan retakan di lembah di Kenya.

"Retakan tersebut akan terus melebar, beberapa bagian akan meruntuhkan jalan raya dan disertai kegiatan seismik di daerah tersebut," kata peneliti tektonik dari Royal Holloway, Lucia Perez Diaz.


Retakan tersebut berlokasi di wilayah yang dikenal sebagai Lembah Celah Afrika Timur. Ukuran kedalaman lembah celah tersebut berkisar 50 kaki, dengan lintang 65 kaki. Sebuah lembah celah mengacu pada wilayah dataran rendah di mana lempeng tektonik retak atau bergerak terpisah.





Credit  republika.co.id







Rabu, 21 Maret 2018

Disuntik Mati, Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Kini Tiada


Disuntik Mati, Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Kini Tiada
Sudan, badak putih utara jantan terakhir di dunia kini mati. Foto/REUTERS


NAIROBI - Sudan, seekor badak putih utara jantan terakhir yang tersisa di dunia ini telah mati di Kenya pada usia 45 tahun setelah disuntik mati. Sekarang tinggal ada dua badak putih betina anggota dari subspesiesnya yang tersisa.

Matinya badak putih utara jantan terakhir di dunia itu diumumkan para konservasionis yang merawatnya pada hari Selasa (20/3/2018).

Sudan menjadi badak yang terkenal setelah didaftarkan di aplikasi Tinder dalam upaya menyelamatkan spesiesnya dari kepunahan. Menurut Lembaga Konservasi Ol Pejeta, satwa ini sudah tidak sehat untuk waktu yang lama dan mati pada hari Senin di tempat konservasinya di Kenya tengah.

”Sudan dirawat karena komplikasi terkait usia yang menyebabkan perubahan degeneratif pada otot dan tulang yang dikombinasikan dengan luka kulit yang meluas. Kondisinya memburuk secara signifikan dalam 24 jam terakhir, dia tidak dapat berdiri dan banyak menderita,” kata pihak Ol Pejeta.

Ol Pejeta, Dinas Margasatwa Kenya dan dokter hewan di Kebun Binatang Dvůr Králové di Republik Ceko memutuskan untuk melakukan euthanasia terhadap satwa tersebut.

“Sudan akan dikenang karena kehidupannya yang sangat mengesankan,” kata Ol Pejeta.

”Pada 1970-an, dia lolos dari kepunahan pada jenisnya di alam liar saat dipindahkan ke Kebun Binatang Dvůr Králové. Sepanjang keberadaannya, dia secara signifikan berkontribusi terhadap kelangsungan hidup spesiesnya saat dia membawa dua betina,” lanjut Ol Pejeta.

”Selama tahun-tahun terakhirnya, Sudan kembali ke Afrika dan mencuri hati banyak orang dengan martabat dan kekuatannya,” imbuh Ol Pejeta.

Sudan tinggal dengan dua betina terakhir yang selamat dari subspesies, yakni keturunannya sendiri; Najin dan Fatu.Pihak konservasi mengatakan materi genetik Sudan dikumpulkan pada hari Senin.

”Satu-satunya harapan untuk pelestarian subspesies ini sekarang terletak pada pengembangan teknik fertilisasi in vitro,” kata Ol Pejeta. Teknik ini menggunakan contoh sperma dan sel telur yang disimpan di laboratorium khusus. Nantinya, sperma dan sel telur itu dipasangkan melalui sebuah reka pembuahan.

Upaya pelestarian badak Afrika telah hancur oleh pemburu yang membunuh satwa langka ini. Badak jenis ini diburu untuk diambil tanduknya yang dimanfaatkan sebagai perhiasan dan obat tradisional dengan pangsa pasar di  Vietnam dan China.

”Kami hanya bisa berharap bahwa dunia belajar dari hilangnya Sudan yang menyedihkan dan mengambil setiap tindakan untuk mengakhiri semua perdagangan tanduk badak,” kata Peter Knights, kepala eksekutif organisasi konservasi WildAid yang berbasis di San Francisco.

”Saat harga klorin badak jatuh di China dan Vietnam, perburuan tanduk masih mengancam semua spesies badak,” imbuh Knights, seperti dikutip USA Today





Credit  sindonews.com





Rabu, 29 November 2017

Presiden Kenya Dilantik, Polisi Blokade Pertemuan Oposisi


Presiden Kenya Dilantik, Polisi Blokade Pertemuan Oposisi
Presiden Uhuru Kenyatta (kiri) resmi dilantik sebagai presiden Kenya untuk masa jabatan kedua. (AFP Photo/Tony Karumba)


Jakarta, CB -- Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dilantik di hadapan massa yang antusias dan resmi diberikan mandat untuk menjalani masa jabatan kedua dengan durasi lima tahun per hari ini, Selasa (28/11).

Kenyatta memenangi pemilihan umum ulang pada 26 Oktober yang diboykot oleh pemimpin oposisi, Raila Odinga, karena dianggap tidak bebas dan adil.

Mahkamah Agung menganulir hasil pemilu pertama pada Agustus lalu karena sejumlah ketidakwajaran.


Musim pemilu lebih panjang memecah belah Kenya yang merupakan sekutu Barat di kawasan labil ini. Selain itu, pesta demokrasi juga menumpulkan pertumbuhan di negara dengan ekonomi terbesar Afrika Timur tersebut.

Pendukung Odinga yang lebih banyak berasal dari kawasan miskin di Kenya, merasa tidak bisa mendapatkan kekuasaan dan dukungan dari para penguasa.

Argumen politik kerap diwarnai masalah etnis, seperti pendukung Odinga yang mengklaim keempat presiden negara tersebut berasal dari satu kelompok tertentu, meski pemerintah secara resmi mengakui 44 kelompok etnis.

Namun, argumen semacam itu tampaknya jauh dari massa yang gembira di acara pelantikan, bersorak-sorai sementara Kenyatta disumpah kemali menjadi presiden dan disambut 21 tembakan peringatan.

"Saya ... bersumpah ... akan selalu dengan tulus dan giat melayani masuarakat Republik Kenya," kata Kenyatta, dengan tangan diletakkan di atas alkitab.
Sebelum ia tiba, band militer berseragam emas dan biru menghibur para kepala negara dari Somalia, Rwanda, Uganda, Sudan Selatan, Ethiopia, Djibouti, Zambia dan negara-negara lainnya saat mereka tiba di stadion tempat upacara pelantikan.

Sebagian besar mengenakan pakaian merah dan kuning dan membawa bendera Kenya, lebih dari 60 ribu pendukung Kenyatta tampak memenuhi bangku-bangku stadion.

Ribuan lainnya menunggu di luar. Sebagian di antara mereka melanggar aturan dan membuat polisi kewalahan dengan menerobos masuk. Para petugas menembakkan gas air mata untuk mengendalikan mereka.

Sementara itu, oposisi yang berencana menggelar pertemuan ibadah di ibu kota di hari yang sama menyatakan ingin mengenang para pendukung Odinga yang tewas dalam konfrontasi dengan pasukan keamanan selama masa pemilu.

Lebih dari 70 orang meregang nyawa dalam kekerasan politis dalam musim pemilu kali ini. Sebagian besar di antara mereka tewas di tangan polisi dan kasus-kasusnya jarang kali diselidiki.

Tim Reuters di lokasi melaporkan area pertemuan itu diblokade oleh tujuh truk yang berisi polisi dengan pakaian anti-huruhara. Dua meriam air disiagakan dan helikopter terbang tepat di atas wilayah tersebut.
olisi mulai menembakkan gas air mata di wilayah permukiman dekat lokasi, dua jam sebelum perkumpulan dimulai. Tampaknya, langkah itu dilakukan untuk mencegah para pendukung oposisi untuk berkumpul.



Credit  cnnindonesia.com





Jumat, 27 Oktober 2017

Pemilihan Presiden Kenya Diwarnai Protes


Pemilihan presiden di Kenya diwarnai protes warga di Samaria, Kisumu, Kenya, Kamis (26/10).
Pemilihan presiden di Kenya diwarnai protes warga di Samaria, Kisumu, Kenya, Kamis (26/10).

CB, NAIROBI -- Pemungutan suara ulang untuk memilih presiden Kenya diwarnai protes. Ini menyusul boikot yang dilakukan salah satu kandidat, Raila Odinga. Demonstran membakar ban yang memaksa aparat menembakkan gas air mata.
"Kami mengimbau warga Kenya yang menjunjung tinggi demokrasi dan kadilan untuk berdoa saja dan tetap di rumah," kata Raila Odinga seperti dikutip Aljazirah, Kamis (26/10).
 
Imbauan Odinga disertai persuasif kepada warga Kenya untuk mengajak penduduk lainnya tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara. Dia mengatakan hal itu lantaran menilai voting yang dilakukan penuh dengan kecurangan.
 
Sebelumnya, pemungutan suara ulang dilakukan menyusul keputusan pengadilan tinggi yang tidak mengakui hasil pemungutan suara yang dilakukan pada 8 Agustus kemarin. Proses voting dinilai penuh dengan kejanggalan dan ilegal.
 
Pemungutan suara ulang dibuka pukul 06.00 pagi hingga 17.00 waktu setempat. Lebih dari 19 juta warga tercatat sebagai daftar pemilih tetap.
 
Sementara, hasil jajak pendapat sebelumnya menempatkan kandidat pejawat presiden Uhuru Kenyatta unggul dengan perolehan 54 persen suara. Unggul dibanding pesaingnya Raila Odinga dengan raihan 45 suara.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Penembakan dan Pembakaran Warnai Pemilu Ulang di Kenya


Pemilihan presiden di Kenya diwarnai protes warga di Samaria, Kisumu, Kenya, Kamis (26/10).
Pemilihan presiden di Kenya diwarnai protes warga di Samaria, Kisumu, Kenya, Kamis (26/10).



CB, KISUMU -- Para pendukung oposisi Kenya bentrok dengan polisi dan membakar barikade-barikade pada Kamis (26/10) untuk menantang legitimasi satu pemilihan yang diulang.

Presiden petahana, Uhuru Kenyatta, diperkirakan akan kembali naik ke tampuk kekuasaan di negara yang memiliki peran penting di bidang ekonomi dan politik di Afrika Timur.
Di Kisumu, kota di bagian barat, kaum muda yang melempar batu bentrok dengan polisi yang melepaskan gas airmata, peluru tajam dan semprotan air.  Dilansir Reuters, para kaum muda ini turun ke jalan-jalan setelah pemimpin oposisi Raila Odinga menyerukan boikot terhadap pemilihan tersebut.

Sejauh ini belum ada laporan korban dan Reuters tak menemukan tempat-tempat pemungutan suara buka.

Di Kibera dan Mathare, dua daerah kumuh di Nairobi, polisi anti huru-hara berpatroli. Para pengunjuk rasa membakar barang-barang di Kibera pada pagi. Hampir 50 orang tewas ketika bentrok dengan aparat keamanan sejak pemungutan suara yang sebenarnya pada Agustus.
Dalam pemungutan suara itu Kenyatta menang tetapi dianulir oleh Mahkamah Agung karena ditemukan kesalahan-kesalahan prosedur. Pemilihan itu diperhatikan secara seksama di Afrika Timur, yang bergantung pada Kenya sebagai pusat logistik dan perdagangan, dan di Barat, yang memandang Nairobi benteng terhadap aktivitas kelompok-kelompok militan di Somalia dan konflik sipil di Sudan Selatan dan Burundi.

Sementara ketegangan merebak di beberapa wilayah yang menjadi kubu oposisi, di kawasan-kawasan lain situasi tenang.

Menteri Dalam Negeri Fred Matiang'i mengatakan kepada Citizen TV bahwa tempat-tempat pemungutan suara buka di lebih 90 persen negara itu, termasuk Kiambu, tempat Kenyatta memberikan suaranya.

"Kami meminta mereka (para pemberi suara) untuk memberikan suara dalam jumlah besar," kata Kenyatta setelah memberikan suara. "Kami lelah sebagai negara yang terkendala oleh pemilihan dan saya pikir kini saatnya kita bergerak maju."

Jika beberapa wilayah gagal menyelenggarakan pemilihan-pemilihan, ketakstabilan politik di negara itu yang terpecah karena perbedaan etnis dapat berlangsung lama.

Pada Rabu, Mahkamah Agung dijadwalkan mendengarkan satu perkara yang berusaha menangguhkan pemilihan tetapi tak dapat bersidang setelah lima dari tujuh hakimnya tak muncul.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Satu Orang Tewas dalam Kericuhan Pemilu Ulang di Kenya


Pendukung oposisi melemparkan batu ke Polisi dalam bentrokan di Nairobi, Kenya.
Pendukung oposisi melemparkan batu ke Polisi dalam bentrokan di Nairobi, Kenya.


CB, NAIROBI -- Seorang pemuda berusia 19 tahun tewas dalam aksi protes pemungutan suara ulang presiden Kenya. Korban tewas akibat mengalami pendarahan usai tertembus timah panas dibagian paha. Bentrokan tersebut juga melukai puluhan lainnya.
Seperti diwartakan Aljazirah, Kamis (26/10), pemungutan suara ulang presiden Kenya diwarnai bentrokan antara massa dan kepolisian. Aparat lantas menembakan gas air mata untuk membubarkan demonstran.
 
Bentrokan terjadi tak lama setelah massa menggelar aski di markas salah satu kandidat presiden, Raila Odinga. Pemungutan suara dibuka pukul 06.00 pagi hingga 17.00 waktu setempat. Lebih dari 19 juta warga tercatat sebagai daftar pemilih tetap.
 
Pemungutan suara ulang dilakukan menyusul keputusan pengadilan tinggi yang tidak mengakui hasil pemungutan suara yang dilakukan pada 8 Agustus kemarin. Proses votinNairobig dinilai penuh dengan kejanggalan dan ilegal.
 
Hasil tersebut menempatkan kandidat pejawat presiden Uhuru Kenyatta unggul dengan perolehan 54 persen suara. Unggul dibanding pesaingnya, Raila Odinga dengan raihan 45 suara. Massa lantas memprotes hasil tersebut.
 
Sedikitnya 37 orang tewas dalam demonstrasi menyusul pengumuman hasil pemilihan di Kenya. Tiga di antara korban tewas yaitu anak-anak.
 
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan korban tewas disebabkan oleh tindakan polisi yang menggunakan peluru dan tongkat. Di antara korban tewas adalah bayi perempuan berusia enam bulan.
 
Hampir semua korban kekerasan terbunuh di kubu oposisi di daerah ibu kota, Nairobi, atau bagian barat negara tersebut.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID