Tampilkan postingan dengan label MACEDONIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MACEDONIA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 September 2018

NATO Siap Sambut Macedonia Jadi Anggota Ke-30



NATO Siap Sambut Macedonia Jadi Anggota Ke-30
Sekjen NATO Jens Stoltenberg (kiri) saat bertemu Perdana Menteri Macedonia Zoran Zaev di Skopje, Kamis (6/9/2018). Foto/REUTERS/Ognen Teofilovski

SKOPJE - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg siap meyambut Macedonia untuk bergabung dalam keanggotaan aliansi militer tersebut. Jika bergabung, negara itu akan menjadi anggota ke-30.

Stoltenberg meminta rakyat Macedonia untuk memilih dalam referendum untuk membuat kesepakatan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Kami siap menyambut negara Anda sebagai anggota ke-30 NATO," katanya setelah bertemu Perdana Menteri Macedonia Zoran Zaev.

Macedonia telah menetapkan 30 September 2018 sebagai tanggal pelaksanaan referendum tentang tawaran keanggotaan NATO dan Uni Eropa.

Pada bulan Juni, NATO mengundang Macedonia untuk memulai pembicaraan aksesi dengan aliansi tersebut. Namun, untuk menyelesaikan pembicaraan keanggotaan, Zaev harus mengadopsi amandemen konstitusi.

"Ini adalah kesempatan bersejarah," kata Stoltenberg, seperti dikutip Reuters, Jumat (7/9/2018). "Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk bergabung dengan komunitas internasional, untuk menjadi anggota NATO, untuk menjadi anggota Uni Eropa, tetapi untuk ini Anda harus setuju dengan perjanjian atas nama (negara)."

Yunani sejauh ini menolak untuk menerima nama negara Balkan tersebut menjadi anggota NATO dan Uni Eropa. Yunani dan Macedonia selama ini terlibat sengketa teritorial.

Pemerintah Zaev, yang terpilih pada tahun 2017, mendorong kesepakatan dengan Yunani untuk menyelesaikan sengketa nama dan kedua belah pihak telah menyetujui nama Republik MaCedonia Utara.

Para tokoh nasionalis, termasuk Presiden Gjorge Ivanov, menentang kesepakatan tersebut karena berlawanan dengan konstitusi.

“Saya percaya bahwa tempat yang nyata untuk Macedonia adalah di Uni Eropa dan NATO. Saya akan terus mendukung tujuan strategis kami. Tapi, Uni Eropa dan NATO tidak bisa menjadi alibi untuk kesepakatan buruk,"  kata Ivanov dalam sebuah pernyataan setelah bertemu dengan Stoltenberg. 




Credit  sindonews.com



Senin, 05 Februari 2018

Protes Nama Macedonia, Ratusan Orang Berdemonstrasi di Athena


Protes Nama Macedonia, Ratusan Orang Berdemonstrasi di Athena
Ratusan ribu warga Yunani memprotes nama Macedonia oleh negara pecahan Yugosliavia. Foto/Istimewa


ATHENA - Lebih dari 100 ribu pemrotes dari seluruh Yunani berkumpul di alun-alun utama Athena pada akhir pekan kemarin. Mereka memprotes akan kemungkinan sikap kompromis pemerintah Yunani terhadap perselisihan dengan negara tetangga Macedonia mengenai nama resmi negara pecahan Yugoslavia itu.

Perselisihan tersebut pecah setelah Makedonia memperoleh kemerdekaan dari Yugoslavia pada tahun 1991. Yunani berpendapat penggunaan nama tersebut menyiratkan klaim teritorial terhadap provinsi Macedonia di negara itu, yang pernah menjadi rumah Alexander Agung.

Ratusan bus membawa pemrotes masuk dari seluruh negeri, sementara lebih banyak orang tiba dengan feri dari pulau-pulau. Mengucapkan "Tangan dari Makedonia!" dan "Makedonia milik Yunani!" Para pemrotes berkumpul di Lapangan Syntagma, di depan parlemen Yunani.

Petugas kepolisian memperkirakan demonstran yang hadir mencapai 140.000. Penggagas aksi demonstrasi, yang mengkalim sebanyak 1,5 juta orang ikut dalam aksi tersebut, menggunakan derek untuk menaikkan bendera raksasa Yunani di atas alun-alun.

"Kami mencoba menunjukkan kepada para politisi bahwa mereka tidak boleh melepaskan nama 'Macedonia'," kata pemrotes berusia 55 tahun Manos Georgiou seperti dikutip dari The Guardian, Senin (5/2/2018).

Sekitar 700 pemrotes sayap kiri dan anarkis mengadakan demonstrasi tandingan di dekatnya, membawa spanduk yang menyerukan persatuan Balkan. "Makedonia milik warganya," bunyi salah satu spanduk.

Puluhan polisi anti huru hara dikerahkan untuk menjaga agar kedua demonstrasi tersebut terpisah.

Negara ini diakui oleh institusi internasional dengan nama Republik Yugoslavia Macedonia, meskipun sekitar 130 negara menyebutnya hanya sebagai Macedonia. Banyak orang Yunani menyebutnya dengan nama ibukotanya, Skopje.

Perselisihan tersebut telah mencegah Makedonia bergabung dengan NATO, yang mana Yunani sudah menjadi anggotanya. Pemerintah yang dipimpin kelompok kiri di kedua negara telah berjanji untuk mencari solusi tahun ini, dan telah mengadakan pembicaraan dengan seorang negosiator PBB. 




Credit  sindonews.com