Tampilkan postingan dengan label PT PAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PT PAL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Februari 2022

PT PAL Bangun Proyek Kapal Selam Jalin Kerjasama Dengan PT Yodya Karya

Penandatanganan kontrak PT PAL Indonesia dan PT Yodya Karya


CUPUMA - PT PAL Indonesia adalah anak usaha Len Industri yang bergerak di bidang pembuatan kapal melakukan sejumlah persiapan pembangunan fasilitas fisik proyek Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam.

Kepala Tim Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam, Franky R. Tumbelaka menyampaikan pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan, Senin 14 Februari 2022.

Diketahui, Proyek tersebut didanai dari Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diterima 2021 lalu.

Ia menyampaikan, pengembangan Infrastruktur Kapal Selam bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas PAL.

Dari yang sebelumnya mampu melaksanakan joint section agar dapat melaksanakan whole local production di dalam negeri.

Untuk memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana, PAL menunjuk PT Yodya Karya (Persero) untuk mengelola Manajemen Konstruksi.

Selanjutnya dari penunjukkan tersebut telah dilakukan penandatanganan kontrak Manajemen Konstruksi antara PAL dan Yodya Karya pada hari ini.

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT Yodya Karya (Persero) beserta jajaran pemangku kepentingan lain.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh SEVP Transformasi Manajemen PAL dengan Direktur Utama PT Yodya Karya (Persero).


Kepala Tim Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam, Franky R. Tumbelaka menjelaskan penunjukan tersebut dilaksanakan setelah melalui proses lelang terbuka yang diumumkan Desember 2021 yang lalu.

Proses lelang tersebut diikuti 5 perusahaan jasa konsultan manajemen konstruksi yang terdiri dari BUMN dan swasta.

“PAL mengedepankan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik dalam pengelolaan dana PMN. Salah satu langkah tersebut adalah melaksanakan lelang terbuka," ungkapnya.

Lebih jauh kata Franky, proses penunjukan PT Yodya Karya telah melalui verifikasi yang panjang terkait kesiapan teknis.

Proses pelelangan tidak hanya mempertimbangkan faktor harga namun juga faktor teknis yang terdiri dari kesiapan teknis dan pengalaman pada proyek-proyek yang relevan,” tutur Franky.

Lingkup pekerjaan Manajemen Konstruksi meliputi kajian terhadap desain fasilitas dan pengawasan pekerjaan.

“Kami berharap dengan adanya konsultan Manajemen Konstruksi yang professional dan berpengalaman dapat lebih memastikan realisasi fasilitas produksi kapal selam yang akan dibangun tepat guna dan tepat biaya”, tambah Franky dalam keterangan pers yang diterima Suarasoppeng (14/2/2022).

Sebelumnya Menteri Keuangan dalam Seremoni Pemberian PMN Tahun 2021 (30/12/2021) berpesan agar PMN dapat direalisasikan secara akuntabel, professional dan dapat dipertanggung-jawabkan.

Diketahui, total penambahan PMN yang diterima PAL pada tahun 2021 sebesar 1,28 Trilyun Rupiah.





Minggu, 13 Februari 2022

PT PAL dan Naval Group Kerja Sama Produksi Kapal Selam Scorpene




Jakarta, CUPUMA - Selain pembelian enam jet tempur Rafala buatan Dassault Aviation, Indonesia juga berencana membeli dua kapal selam Scorpene. Langkah itu diawali dengan penandatanganan kesepakatan antara PT PAL dengan perusahaan kontraktor 8 Prancis, Naval Group.

"Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, PT PAL dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI untuk melakukan research and development (R&D) dan pembangunan beberapa unit kapal selam jenis Scorpene," ungkap CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod, dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Februari 2022. 

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) disaksikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menhan Prancis, Florence Parly. Menurut Kaharuddin, penandatanganan kesepakatan itu menjadi sejarah yang penting bagi dua negara. 

"Pemerintah Prancis begitu serius memberi dukungan peningkatan kemampuan pembangunan alutsista pada Indonesia. Kami PT PAL bangga menjadi salah satu bagian penting dari momen bersejarah ini," kata Kaharuddin. 

Kesepakatan Naval Group diteken pada 9 Februari 2022, usai mereka berkunjung ke galangan PT PAL di Surabaya, Jawa Timur. Dalam akun Twitternya, PT PAL menyebut Naval Group terkesan dengan kesiapan fasilitas yang dimiliki PT PAL. 

Apa keistimewaan kapal selam Scorpene buatan Prancis sehingga dilirik oleh Menhan Prabowo?

1. Kesepakatan PT PAL dan Naval Group adalah perjanjian saling menguntungkan

CEO PT PAL (kanan) Kaharuddin Djenod dan CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet (kiri) ketika meneken MoU pengembangan kapal selam Scorpene (Dokumentasi PT PAL)

Menhan Prabowo Subianto yang turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan di antara dua perusahaan pertahanan, tak menampik hasil riset dan pengembangan itu bakal digunakan untuk pembelian dua kapal selam Scorpene.

Kapal selam itu dilengkapi teknologi Air Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan menyelam selama 45 hari di kedalaman laut. Selain itu, pembelian kapal Scorpene juga dilengkapi senjata seperti torpedo. 

"Sebagai bentuk implementasi penguasaan teknologi, keseluruhan pembangunan kapal selam jenis Scorpene ini dilaksanakan di PAL dan mengoptimalkan kapabilitas SDM PAL dengan asistensi dari Naval Group. Kerja sama antara PAL dan Naval Group merupakan bentuk realisasi modernisasi alutsista yang dilakukan oleh Kemenhan RI dalam upaya memperkuat kemampuan pertahanan TNI hingga 20 tahun ke depan," ungkap Sekretaris Perusahaan PT PAL, Rariya Budi Harta dalam keterangan tertulis. 

Kesepakatan ini juga dianggap perjanjian yang saling menguntungkan. Bagi Indonesia, kesempatan produksi bersama juga dilengkapi transfer teknologi. 

"Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemenuhan update teknologi pada alutsistanya, baik penguasaan rancang bangun kapal serta peningkatan kapabilitas SDM melalui program ToT (transfer teknologi) di mana peran BUMN Industri Pertahanan khususnya matra laut sebagai industri dalam negeri yang mendukung kemandirian industri pertahanan nasional," tutur Budi. 

Senin, 21 Januari 2019

PT PAL Serahkan Kapal Perang Rumah Sakit Jenis LPD 124 ke TNI AL

Ilustrasi kapal perang milik Australia. TEMPO/Iqbal Lubis

CBJakarta - PT PAL Indonesia menyerahkan Kapal Perang Rumah Sakit jenis Landing Platform Dock (LPD) 124 dengan nama KRI Semarang pesanan TNI AL, sebagai bagian melengkapi armada militer multi tugas yang mampu mendukung tugas nonmiliter.


Penyerahan dilakukan di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 21 Januari 2019. Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan kapal yang diproduksi insan PAL Indonesia ini telah melalui tahap pengecekan dan serangkaian pengetesan yang ketat.

"Setelah melalui tahapan 'sea trial' yang dilaksanakan tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan Commodorre Inspection, kapal ini telah teruji kualifikasinya," tutur Budiman.

Ia mengatakan, dengan sumber daya yang ada, PT PAL Indonesia selalu siap untuk pesanan selanjutnya, dan tidak akan henti-hentinya melakukan transformasi untuk pasar kapal kombatan.

Dikatakannya, proses produksi kapal sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dengan adanya penambahan fungsi khusus yang akan melengkapi tugas kapal ini ke depannya. Sebelumnya, kapal perang rumah sakit ini proses pengerjaannya dilakukan selama 23 bulan dengan fasilitas dua kapal pengangkut kecil atau "Landing Craft Utility" (LCU) dan total daya angkut 700 penumpang.


Kapal dengan nomor pembangunan W000298 ini dibangun atas kontrak jual beli NO KTR/03/02-49/I/2017/Disadal memiliki kecepatan sebesar 16 knot dengan mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW dan mampu bertahan selama 30 hari di laut serta bisa mengangkut tiga helikopter dan dua kapal LCVP serta beberapa kendaraan tempur.

Sementara itu, dengan adanya tambahan satu kapal perang rumah sakit, melengkapi armada TNI AL yang sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakit, yakni KRI dr Soeharso.


Credit TEMPO.CO





https://nasional.tempo.co/amp/1167033/pt-pal-serahkan-kapal-perang-rumah-sakit-jenis-lpd-124-ke-tni-al






Jumat, 13 Oktober 2017

Mau Dipindah ke Lampung, Bagaimana Kapasitas Galangan PAL di Surabaya?


Mau Dipindah ke Lampung, Bagaimana Kapasitas Galangan PAL di Surabaya?
Foto: Ardan Adhi Chandra



Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana memindahkan pabrik PT PAL Indonesia ke Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. PT PAL Indonesia menjadi salah satu BUMN strategis yang akan dipindahkan pabriknya bersama PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Pindad (Persero).

Di Kabupaten Tanggamus sendiri sudah disiapkan lahan seluas 10.000 hektar yang sebagian dimiliki pemerintah untuk menjadi lokasi pabrik ketiga BUMN strategis tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Elly Dwi Ratmanto mengungkapkan kondisi galangan kapal perseroan saat ini masih terbilang cukup untuk memproduksi pesanan kapal. Ia mengatakan rencana pemindahan pabrik atau galangan kapal ke Kabupaten Tanggamus merupakan kebijakan pemerintah.

"Kita sih masih bagus lah masih normal. Masih sejauh ini masih (aman)," kata Elly saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Elly menambahkan, pihaknya belum mengetahui persis terkait rencana Kementerian Pertahanan tersebut, apakah memindahkan galangan kapal PAL Indonesia atau membangun galangan kapal baru di salah satu kabupaten di Lampung tersebut.

"Itu saya kurang tahu (mau dipindah atau dibangun pabrik baru), policy-nya pemerintah," ujar Elly.

Elly menambahkan, beberapa waktu lalu pihak Kementerian Pertahanan berkunjung ke PT PAL Indonesia dan melakukan survei fasilitas pembangunam kapal di Surabaya. Wacana tersebut juga sementara ini berasal dari pihak Kementerian Pertahanan.

"Sebetulnya saat itu sudah sempat sih dari Kemhan ada datang ke PT PAL survei menanyakan fasilitas kita yang di sini," kata Elly.




Credit  finance.detik.com





Pabriknya Mau Dipindahkan ke Tanggamus, Ini Respons PAL


Pabriknya Mau Dipindahkan ke Tanggamus, Ini Respons PAL
Foto: Pool





Jakarta - Pemerintah berencana memindahkan pabrik BUMN strategis ke Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung. Salah satu BUMN strategis yang ikut pindah pabriknya adalah dan PT PAL Indonesia (Persero).

Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam kunjungannya ke PT Pindad (Persero) di Bandung bulan lalu. Bahkan pihaknya telah menyiapkan 10.000 hektar lahan untuk merealisasikan rencana tersebut.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah menyampaikan rencana ini ke masing-masing BUMN strategis. Kemhan dan BUMN strategis pun sudah bertukar pikiran mengenai rencana kepindahan pabrik tersebut.

"Kemhan sudah pernah mengirimkan timnya ke masing-masing BUMN untuk menyampaikan gagasan dan meminta masukan untuk diolah," tutur Budiman kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Budiman menyambut baik adanya rencana tersebut, hanya saja diperlukan perencanaan yang lebih matang mengenai rencana pembangunan pabrik di Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung.

"Bagus strategis, perlu pemikiran dan perencanaan yang matang untuk sarana prasarana, supply chain, fasilitas baru, fasilitas umum, tenaga kerja, dan lain-lain," tutur Budiman.



Credit  finance.detik.com







Melihat Tanggamus yang Disiapkan Jadi Lokasi Pabrik PTDI Hingga PAL

Melihat Tanggamus yang Disiapkan Jadi Lokasi Pabrik PTDI Hingga PAL
Foto: Dok. PTDI




Jakarta - Pemerintah berencana memindahkan pabrik BUMN strategis seperti PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero) ke Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung.

Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam kunjungannya ke PT Pindad (Persero) di Bandung bulan lalu. Bahkan pihaknya telah menyiapkan 10.000 hektar lahan untuk merealisasikan rencana tersebut.



Kabupaten Tanggamus sendiri memiliki luas Wilayah 2.855,46 Km² untuk luas daratan di tambah dengan daerah laut seluas 1.799,50 Km² dengan luas keseluruhan 4.654,98 Km².
Topografi wilayah juga bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi. Sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2.115 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Demikian dikutip detikFinance dari website resmi Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Kamis (12/10/2017).

"Industri pertahanan makin lama makin maju. Dibuat modern. (Maka) perlu tempat besar," kata Ryamizard bulan lalu.



Akan tetapi, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, menjelaskan rencana tersebut belum dibicarakan secara matang. Rencana pemindahan pabrik BUMN strategis tersebut pun dikatakan baru usulan awal.

"Lahan belum ada kajian. Hanya usulan awal. Kita butuhkan lahan sama sekali belum ada komunikasi," tutur Harry.



Credit  finance.detik.com






Rabu, 30 Agustus 2017

PT PAL Percepat Produksi Kapal Perang Pesanan TNI


PT PAL Percepat Produksi Kapal Perang Pesanan TNI

Kapal perang TNI jenis landing platform dock. Foto/ilustrasi/PT PAL



JAKARTA - PT PAL berhasil mempercepat pengerjaan kapal perang TNI jenis landing platform dock (LPD) yang dipesan TNI Angkatan Laut (AL).

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh ‎saat proses keel laying di Grand Assembly Area Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero)‎.

"PT PAL berhasil melebihi dari persyaratan minimal yang ditetapkan regulasi Marpol/Solas, di mana untuk tahapan keel laying (peletakan bagian bawah-red) pada kapal besar disyaratkan berat block minimal 50 ton atau setara 1 sampai 2 block. Namun pada saat ini PT PAL berhasil menyajikan 12 blocks sekaligus atau setara dengan berat hingga 400 ton lebih," tutur Budiman dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa 28 Agustus 2017.

Pengadaan kapal dengan masa pembangunan 23 bulan ini didasarkan pada kontrak dengan nomor KTR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. Dari lima tahapan proses pembangunan kapal, kata Budiman, tahapan kedua, yakni keel laying dilakukan empat bulan lebih awal dari rencana pada 28 Desember 2017.

“Langkah percepatan ini kami lakukan untuk mengantisipasi pemenuhan target proyek multi years yang sangat ketat, di mana pada akhir 2017 harus mencapai progres minimal yang ditetapkan sebesar 40%. Pencapaian progress pada akhir Juli 2017 telah mencapai 21,72% dari rencana 11,50% atau surplus 10,22%, sehingga kami merasa optimistis untuk dapat memenuhi target akhir tahun yang telah ditetapkan," tuturnya.

Hadir dalam proses tersebut, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Mulyadi didampingi Wakil Komisaris Rahmat Lubis dan para pejabat TNI AL, manajemen PT PAL .

‎Budiman menjelaskan, kapal ini memiliki fungsi untuk menjalankan berbagai operasi militer sebagai bentuk penguat diplomasi TNI AL dalam menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan laut terluar kedaulatan Indonesia.

Selain itu, kapal ini mampu menjalankan misi kemanusiaan, baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi administrasi pemerintahan bergerak.

"Kapal yang dirancang sebagai tempat pusat koordinasi ini mampu mengangkut hingga 771 personil yang terdiri atas crew, pasukan dan penumpang," ucapnya. 

Sebelumnya, PT PAL telah membangun dua unit LPD melalui program alih teknologi (transfer of technology) dari Korea, yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 pada 2011 untuk TNIAL.

Melalui pengalaman serta inovasi penguasaan teknologi, PT PAL juga telah berhasil untuk pertama kalinya mengekspor dua unit SSV pada 2016 dan 2017 untuk Angkatan Laut dengan tepat mutu dan tepat waktu. 

Menurut Direktur Pembangunan Kapal, Turitan Indaryo melalui pendekatan dan implementasi strategi pembangunan dengan metode multi starting points, PT PAL telah membuktikan keberhasilan mengurangi durasi pembangunan dua unit LPD dari 5-6 tahun menjadi 2-3 tahun. 

"Dengan kemampuan yang telah dibuktikan PT PAL sebagai galangan dalam negeri yang membangun alutsista matra laut, maka harapan kerja sama yang berlanjut antara industri dan pihak pengguna seperti TNI AL dapat terjalin lebih baik dan makin dapat dipercaya, sehingga dengan sinergi tersebut kemandirian industri pertahanan dalam negeri yang kuat dapat segera terwujud‎," tuturnya. 





Credit  sindonews.com





Selasa, 29 Agustus 2017

Tiba dari Korsel, KRI Nagapasa-403 Resmi Perkuat Alutsista TNI AL




KRI Nagapasa-403 tiba di Dermaga Kapal Selam Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/8/2017). Foto?SINDOphoto/Ali Masduki


SURABAYA - Kapal Selam Nagapasa-403 akhirnya tiba di dermaga Kapal Selam Koarmatim Ujung. Alat utama sistem pertahanan (alutsista) ini didatangkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dari Korea Selatan (Korsel). Perjalanan dari negeri ginseng menuju Indonesia ditempuh selama 17 hari tanpa singgah di dermaga manapun.

Dengan diresmikan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nagapasa-403, maka kekuatan TNI AL akan bertambah dan meningkatkan kemampuan pertahanan nasional. Kapal selam ini merupakan pengembangan dari kapal selam tipe Chang Bogo Class milik Republic of Korean Navy (ROK Navy) dan kapal selam tipe Cakra yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut Indonesia.

Proses pembangunan kapal berada di bawah kendali pengawasan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam (Satgas Yekda KDSE DSME209) yang dipimpin Laksma TNI Iwan Isnurwanto.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi yang ikut menyambut kedatangan kapal selam canggih ini mengatakan, KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam kelas 209/1400 pertama dari tiga buah kapal selam sejenis yang dibangun di Korsel dan Indonesia.

Dalam rangka Transfer of Technology sekaligus Transfer of Knowledge, pembangunan kapal selam ketiga direncanakan akan dilaksanakan di galangan PT PAL Indonesia. "Ini merupakan kontribusi positif bagi kemajuan industri pertahanan terutama PT PAL, dalam rangka proses alih teknologi yang pada gilirannya akan dapat membangun kemandirian produksi dalam negeri di bidang teknologi pengembangan alutsista TNI," katanya.

KRI Nagapasa-403 merupakan satu dari tiga kapal selam yang dipesan Indonesia dari Korsel. Kapal tersebut dibangun pada 2013 dengan menggunakan transfer of technology (ToT).

Kapal selam ini merupakan produksi ekspor pemerintah Korsel yang pertama kali. Sebelumnya TNI AL punya KRI Cakra-401 dan KRI Naggala-402. Kali ini seri terbaru tiba di Indonesia. KRI Nagapasa itu dilengkapi peluncur torpedo. Kapal selam ini juga dilengkapi peluru kendali antikapal permukaan.

Kapal Selam ini dikomandani oleh Letkol Laut (P) Harry Setiawan Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 43, berangkat dari Korsel menuju Indonesia sejak 12 Agustus 2017 bersama 40 Awak KRI. KRI Nagapasa dilengkapi dengan torpedo black shark yang memiliki panjang 6,3 meter dengan diameter 533 mm. Torpedo ini memiliki jarak luncur ideal 50 kilometer dengan kecepatan 50 knot.

Senjata kelas berat buatan Whitehead Alenia Sistemi Subacquei (WASS) Italia akan didukung dengan kemampuan lainnya seperti naval combat management system-nya menggunakan MSI-90U Mk 2, Kongsberg Defence Systems. Untuk navigasi, kapal selam ini menggunakan Sagem’s Sigma 40XP inertial navigation system dan Integrating Navigation and Tactical Systems, dan OSI Maritime Systems ECPINS-W. 


Credit  sindonews.com



Kapal Selam Nagapasa Tiba, PT PAL Diminta Berbenah




Kapal selam KRI Nagapasa 403. Foto/YouTube/Wong Indonesia


JAKARTA - Kehadiran kapal selam KRI Nagapasa 403 di Tanah Air dinilai bisa mendorong PT PAL untuk berbenah diri.

Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu diminta untuk menyiapkan sarana prasarana bagi Nagapasa.

KRI Nagapasa 403 diproduksi oleh kontraktor pertahanan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME)

"Menyiapkan sarana prasarana pembangunan kapal selama baru dan galangan kapal untuk pemeliharaan dan perbaikan," kata pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati, Senin (28/8/2017).

Menurut dia, PT PAL harus mampu menjaga keberlangsungan peralatan KRI Nagapasa 403, baik platform dan permesinan maupun sistem deteksi serta senjata. (Baca juga:

Pada skala nasional, kata dia, kedatangan KRI Nagapasa 403 juga momentum bagi industri maritim dan galangan kapal lainnya di seluruh Indonesia untuk ikut aktif menyiapkan diri menerima perbaikan kapal selam.

"Kita tidak boleh bertumpu hanya kepada PT PAL. Pemerintah harus membuka kompetisi yang sehat agar tidak dimonopoli PT PAL. Kompetisi industri yang sehat dapat meningkatkan kinerja industri pertahanan," ujar perempuan yang biasa disapa Nuning ini.

Menurut dia, sudah seharusnya Komando Armada Tengah (Koarmateng) sudah terwujud dengan markas berada di Makassar. Sementara Komando Armada Timur (Koarmatim) digeser ke Sorong.

"Fasilitas sudah 75 persen tinggal geser saja tapi belum ada izin dari Mabes TNI. Padahal kebutuhan sudah mendesak," ucap Nuning.


Credit  sindonews.com


Senin, 28 Agustus 2017

Selamat Datang, Nagapasa! Kapal Selam Baru Milik Indonesia



Infografis KRI Nagapasa yang akan datang pada siang ini di Tanjung Perak, Surabaya

Infografis KRI Nagapasa yang akan datang pada siang ini di Tanjung Perak, Surabaya (ERIE DINI)


CB - Penantian bangsa Indonesia untuk memiliki kapal selam baru terjawab. Siang ini, Senin (28/8/), KRI Nagapasa (403) dijadwalkan tiba di Tanjung Perak, Surabaya. Itu akan menjadi kapal selam ketiga dalam armada TNI setelah KRI Cakra (401) dan KRI Nanggala yang bertugas sejak 1981.
KRI Nagapasa dibuat di galangan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan. Itu adalah satu di antara tiga kapal selam yang dipesan pemerintah Republik Indonesia. Nagapasa telah bertolak dari Korea Selatan pada 11 Agustus lalu dan butuh 17 hari untuk sampai di Surabaya.
Hari ini sekaligus akan dilakukan peresmian Nagapasa. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bersama Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Ade Supandi akan hadir. Tidak ketinggalan Panglima Armatim Laksamana Muda TNI Darwanto.

"Seperti dalam cerita pewayangan, Nagapasa tidak pernah kalah dalam peperangan," kata Darwanto tentang pemilihan nama Nagapasa.
KRI Nagapasa dibuat sejak 2015. Peletakan lunas dilakukan pada 9 April tahun itu. Pada 24 Maret 2016, kapal mulai diluncurkan oleh Ryamizard.
Nagapasa dilengkapi delapan peluncur torpedo. Selain meluncurkan torpedo, perangkat senjata itu bisa menyebarkan ranjau.
KRI tersebut juga dilengkapi peralatan elektronik. Baik untuk sistem senjata maupun navigasi yang mutakhir dan modern. "Secara teknologi sudah maju dan siap untuk mendukung operasi pengamanan laut di Indonesia," imbuh Darwanto.
Nama Nagapasa diambil dari anak panah pusaka di cerita pewayangan. Raden Indrajit adalah pemilik anak panah pusaka itu. Indrajit dikenal punya kesaktian. Dia tidak pernah kalah dalam peperangan.
Tokoh pewayangan yang juga memiliki nama Megananda tersebut punya dua anak panah pusaka andalan. Yakni Nagapasa dan Mahanosara. KRI Nagapasa diharapkan bisa memiliki performa seperti yang ada dalam kisah pewayangan. Tangguh dan tak pernah kalah dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nagapasa juga diharapkan menjadi tonggak industri kapal selam tanah air. Sebab, pihak Indonesia dengan Korea Selatan sudah sepakat untuk transfer teknologi. Pembuatan kapal ketiga di kelas Nagapasa akan dilakukan di PT PAL Surabaya.
Untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI-AL, Indonesia berniat menghadirkan 12 kapal selam. "Bertahap," ucap Ryamizard.



Credit  jawapos.com






Rabu, 03 Mei 2017

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan Filipina, Ini Penampakannya



PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan Filipina, Ini Penampakannya
  Foto: Imam Wahyudiyanta



Jakarta - PT PAL (Persero) melepas (sail away) kapal perang kedua pesanan Filipina. Pelepasan dilakukan oleh Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, di dermaga sisi timur, Divisi Kapal Niaga, Ujung Surabaya.

"Kita patut bangga PT PAL dipilih untuk melakukan pembuatan kapal. Ini adalah bukti betapa erat hubungan kedua negara. Hubungan ini berlandaskan saling hormat dan percaya. Kepercayaan ini merupakan kehormatan dan kita jawab dengan hasil yang memuaskan," ujar Ryamizard, usai melepas kapal perang kedua pesanan Filipina, Selasa (2/5/2017).

Untuk selanjutnya, kata Ryamizard, kerja sama antar kedua negara akan terus ditingkatkan. Dengan hasil ini, Ryamizard meminta agar PT PAL terus meningkatkan kinerjanya agar terus dipercaya, tidak hanya oleh Filipina saja, tetapi oleh negara-negara lain.

"Harus kerja keras dan profesional," tandas Ryamizard.

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan FilipinaFoto: Imam Wahyudiyanta


Sementara itu, Under Secretary for Defence Policy Philipines, Ricardo David Jr, mengucapkan terima kasih kepada PT PAL yang telah membangun kapal untuk Filipina. Kapal perang kedua pesanan Filipina tersebut merupakan bagian dari modernisasi sistem persenjataan Filipina.

"Kami akan terus memodernisasi sistem persenjataan kami hingga 2022. Kapal yang kami pesan ini kami gunakan untuk patroli di Filipina barat dan keamanan di perbatasan," kata Ricardo.

Pelepasan dilakukan Ryamizard yang didampingi Ricardo dengan melepas tali kapal. Kapal perang kedua pesanan Filipina ini merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) jenis Strategic Sealift Vessel (SSV). SSV ini dinamai Barko ng Republika ng Pilipinas (BRP) Davao Del Sur. Nama kapal ini diambil dari nama provinsi tempat kelahiran Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Meski berplatform LPD, namun SSV pesanan Filipina ini juga dilengkapi dengan persenjataan canggih. Kapal ini bisa didarati oleh tiga helkopter ditambah fasilitas hanggar. SSV ini juga bisa mengangkut 2 unit kapal Landing Craft Utility (LCU) dan berbagai macam kendaraan tempur dari truk militer hingga Amphibious Assault Vehicle (AAV).

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan FilipinaFoto: Imam Wahyudiyanta


Dengan draft kapal sepanjang 5 meter, SSV kedua ini mampu menjangkau perairan dangkal sehingga bisa difungsikan sebagai rumah sakit terapung dan pengakutan bantuan/logistik ketika ada bencana.

Kapal SSV pertama pesanan Filipina telah dilepas pada 18 Januari 2016 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kapal pesanan Filipina pertama itu dinamai BRP Tarlac yang namanya diambil dari provinsi kelahiran Presiden Filipina sebelumnya Benigno Aquino.




Credit  finance.detik.com





Jumat, 28 April 2017

PT PAL Mulai Garap Kapal LPD Pesanan TNI AL




PT PAL Mulai Garap Kapal LPD Pesanan TNI AL Foto: Imam Wahyudinata


Surabaya - TNI AL kembali memesan kapal Landing Platform Deck (LPD) ke PT PAL. Kapal LPD ke-3 yang dipesan TNI AL ini direncanakan akan digarap dan selesai dalam waktu 23 bulan.

"Terima kasih kepada TNI AL yang telah mempercayakan pembuatan kapalnya ke kami," ujar Dirut PT PAL Budiman Saleh dalam sambutannya pada acara Ceremony of First Steel Cutting Kapal Landing Platform Dock (W000298) di bengkel fabrikasi divisi kapal niaga PT PAL Surabaya, Jumat (28/4/2017).

Untuk pembuatan kapal LPD, kata Budiman, PT PAL memang telah mempunyai pengalaman. Sebelumnya PT PAL telah menerima dan menyelesaikan pesanan kapal LPD juga dari TNI AL yakni KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593.

Kapal LPD ketiga pesanan TNI AL ini dipesan TNI AL melalui kontrak dengan nomor TR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. First Steel Cutting atau pemotongan plat pertama ini, kata Budiman, maju dua bulan lebih awal. Kapal ini direncanakan selesai dalam waktu 23 bulan.

"Ini adalah penyemangat bagi kami untuk menyelesaikan lebih cepat. Dan kami menyambut untuk pesanan selanjutnya," tandas Budiman.

Asisten Logistik KASAL Laksamana Muda TNI Mulyadi yang melakukan first steel cutting mengatakan bahwa pemilihan PT PAL untuk menggarap kapal LPD berkaca pada kebehasilan PT PAL dalam melakukan penggarapan kapal sejenis sebelumnya. Selain itu, TNI AL juga mendorong kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan industri nasional.

"Kemampuan PT PAL harus kita pelihara. Agar tak tergantung negara lain, (pesanan) harus kita beri terus. Kalau tak ada order, maka kemampuan akan menurun," ujar Mulyadi.

Pembangunan kapal LPD menurut Mulyadi juga masuk dalam rencana strategis jangka panjang dalam rangka pemenuhan kekuatan persenjataan. Selain untuk kepentingan militer, LPD juga bisa digunakan untuk membantu masyarakat seperti menyalurkan bantuan dan misi kemanusiaan.

PT PAL Mulai Garap Kapal LPD Pesanan TNI ALFoto: Imam Wahyudinata

Mengenai first steel cutting yang maju dua bulan lebih awal, Mulyadi mengapresiasinya. Yang penting kapal juga harus selesai dua bulan lebih awal dari target 23 bulan yang ditentukan.

"Start-nya maju dua bulan, mudah-mudahan finish-nya dua bulan juga sebelum delivery. Saya guyoni, kalau terlambat saya denda, tapi kalau nggak ya Alhamdulillah, tapi nggak ada pertambahan nilai," gurau Mulyadi.

Mengenai kasus KPK yang menjerat dirut PT PAL sebelumnya, Mulyadi mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan TNI AL. Itu hanyalah sedikit ujian untuk PT PAL agar terus berbenah.

"Itu nggak ada hubungannya dengan AL. Itu sedikit tersandung. Organisasi harus tetap jalan. Dirutnya juga sudah ada yang baru," tandas Mulyadi.

Spesifikasi kapal LPD yang dipesan TNI AL adalah sebagai berikut, panjang 124 meter, lebar 21 meter, kecepatan maksimal 16 knot, bobot penuh 7.200 ton, digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, mampu menampung 3 helikopter, mampu membawa 4 kapal yakni 2 jenis kapal pengangkut Pasukan dan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.



Credit  finance.detik.com





Senin, 17 April 2017

BUMN Ini Kirim Kapal Perang Kedua ke Filipina Akhir April



BUMN Ini Kirim Kapal Perang Kedua ke Filipina Akhir April Foto: Ardan Adhi Chandra


Jakarta - PT PAL Indonesia (Persero) akan mengekspor kapal perang kedua jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina akhir bulan ini. Pengiriman kapal perang kedua tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan BUMN galangan kapal asal Surabaya ini.

Tepatnya pada Kamis (27/4/2017), BUMN yang berpusat di Surabaya akan mengirimkan kapal keduanya ke Filipina. Kapal perang SSV ini merupakan pesanan kedua dari The Department of National Defense of The Philippines, atau Kementerian Pertahanan Filipina.

"Tanggal 27 April ini," tutur Kepala Departemen Hubungan Masyarakat (Kadep Humas) PT PAL Indonesia Bayu Witjaksono saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Nantinya, kapal SSV pesanan Filipina akan langsung dilayarkan dari Surabaya. Di dalam perjalanan yang diperkirakan menempuh waktu hingga 6 hari tersebut juga ada beberapa kru kapal Filipina.

"Dari Surabaya dilayarin langsung dari dermaga Surabaya menuju ke Filipina," ujar Bayu.

Bayu menambahkan, saat ini beberapa kru kapal asal Filipina sudah berada di Surabaya dan tengah mempelajari penggunaan teknologi kapal.

"Kru-kru Filipina sedang familirisasi, pengenalan alat-alat di kapal ini training sebulan sudah di Surabaya. Sekarang lakukan familirisasi pengemudi mesin yang terkait bagaimana cara bawa kapal," ujar Bayu.





Credit  finance.detik.com