Tampilkan postingan dengan label SENEGAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SENEGAL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Agustus 2018

Senegal Ajak Indonesia Terlibat Dalam Konferensi Islam Internasional


Senegal Ajak Indonesia Terlibat Dalam Konferensi Islam Internasional
Ajakan itu disampaikan Menteri Perencanaan Nasional Senegal, Syeikh Kante saat bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta. Foto/Kemlu RI

JAKARTA - Pemerintah Senegal mengajak Indonesia untuk terlibat dan juga menjadi mitra dalam penyelenggaraan Konferensi Islam Internasional yang akan berlangsung di Senengal pada September mendatang. Ajakan itu disampaikan Menteri Perencanaan Nasional Senegal, Syeikh Kante saat bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta.

Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, yang diterima Sindonews pada Senin (27/8), Retno dalam pertemuan itu menyambut baik undangan Kante dan menyatakan siap berbagi pengalaman dalam konferensi tersebut.

“Indonesia menyambut baik dan siap untuk berbagi pengalaman dalam Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam Pertama di Senegal,” kata Retno.

Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam akan diselenggarakan pada tanggal 13 September 2018 di Senegal yang direncanakan diikuti oleh 2.000 ulama dari Senegal dan negara-negara tetangga. Tujuan konferensi tersebut adalah untuk mempromosikan nilai-nilai Islam moderat. 

Indonesia, papar Kemlu RI, diundang karena kapasitasnya sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan memiliki nilai-nilai Islam moderat yang melindungi hak-hak wanita, penuh toleransi dan kerja sama dalam mendukung pembangunan negara.

Dalam pertemuan itu, kedua Menteri juga membahas perkembangan kerjasama ekonomi kedua negara. Retno menyambut baik tawaran  Kante agar Indonesia dapat berperan aktif dalam proyek-proyek di Senegal, khususnya pada bidang pertanian, infrastruktur, perumahan yang didasarkan pada kemitraan yang seimbang.

Hubungan kerja sama ekonomi kedua negara menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 11,38% per tahun. Nilai perdagangan Indonesia – Senegal berhasil mencapai nilai US$ 98,54 juta pada tahun 2017.  Saat ini, Senegal adalah mitra kerja untuk industri produk dan jasa strategis Indonesia antara lain pesawat karya PT. Dirgantara Indonesia dan Kapal Laut buatan PT. PAL Indonesia.

Kedua Menteri juga menyambut baik rencana Senegal untuk membuka kembali Kedutaan Besar Senegal di Jakarta yang akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. 




Credit   sindonews.com





Selasa, 24 April 2018

Senegal Ingin Belajar Sistem Pendidikan Islam Modern dari RI


Senegal Ingin Belajar Sistem Pendidikan Islam Modern dari RI
Duta Besar RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran menyatakan Senegal ingin belajar bagaimana membangun sistem pendidikan Islam yang modern dari Indonesia. Foto/Istimewa


DAKAR - Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran menyatakan bahwa Senegal ingin belajar bagaimana membangun sistem pendidikan Islam yang modern dari Indonesia. Hal itu disampaikan Mansyur saat bertemu dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin.

Dalam pertemuan itu, Mansyur menyatakan bahwa Menteri Pendidikan Nasional Senegal, Serigne Mbaye Thiam, berencana mengirimkan satu tim delegasi untuk melakukan studi banding mengenai pengelolaan pendidikan Islam di Indonesia.

“Mendiknas Senegal memang telah bertemu dengan saya secara khusus. Beliau meminta KBRI untuk mempersiapkan kunjungan delegasi dari Senegal yang ingin belajar mengenai pendidikan Islam di Indonesia. Mereka sangat serius ingin belajar dari kita bahkan sudah merencanakan kunjungan pada bulan Mei 2018,” ucap Mansyur, seperti tertuang dalam siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Senegal yang diterima Sindonews pada Senin (23/4).

Dia menuturkan, Thiam sangat terinspirasi dan ingin belajar mengenai manajemen pendidikan Islam di Indonesia, terutama untuk program pelatihan bagi guru dan manual ajar yang digunakan. Mansyur kemudian menyatakan, Kemdiknas Senegal telah menetapkan tiga negara sebagai model percontohan, yaitu Maroko, Sudan dan Indonesia.

“Untuk Maroko dan Sudan, proses studi banding telah selesai, dan saat ini sedang dalam tahap akhir yaitu Indonesia," ungkapnya, dan menegaskan bahwa respon Indonesia dalam hal ini sangat penting karena menyangkut citra Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia.

“Ketika ada negara lain ingin belajar dari kita, sejalan dengan visi Dirjen Pendis sudah seharusnya kita tangkap peluang ini untuk meningkatkan citra positif kita di dunia internasional sebagai negara muslim terbesar,” ujarnya.

"Mendiknas Senegal berharap kunjungan dapat dilaksanakan segera pada bulan Mei 2018 sebelum Senegal beralih ke negara lain," sambung Mansyur.

Kemdiknas Senegal akan mengirim satu delegasi yang terdiri dari tujuh personil dengan durasi antara lima sampai enam hari. Dalam kunjungan tersebut, Mendiknas Senegal berharap Pemri dapat memfasilitasi kunjungan ke berbagai sekolah dan universitas Islam di Indonesia.

Mansyur menjelaskan bahwa sistem pendidikan Islam di Senegal saat ini masih dikelola secara informal dan belum terintegrasi dengan kurikulum nasional. Sejak beberapa tahun terakhir Senegal sedang dalam proses memodernisasi pendidikan madrasahnya dengan mendirikan sekolah Quran modern yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan nasional. Program modernisasi ini didanai oleh IDB. 








Credit  sindonews.com




Rabu, 14 Februari 2018

Senegal Berencana Beli Pesawat dan Kereta Buatan Indonesia



Senegal Berencana Beli Pesawat dan Kereta Buatan Indonesia
Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran menyatakan Senegal tertarik unuk kembali membeli pesawat dan berencana membeli kereta buatan Indonesia. Foto/Istimewa



JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran menyatakan, pemerintah Senegal tertarik unuk kembali membeli pesawat buatan Indonesia dan berencana membeli kereta buatan Indonesia.

Masnyur menyatakan, PT Dirgantara Indonesia (PT. DI) sudah mengirim dua pesawat pesanan Senegal beberapa waktu lalu. Senegal, lanjut Mansyur, saat ini berencana untuk membeli dua pesawat lagi dari Indonesia.

Selain itu, papar Mansyur, Senegal juga saat ini memiliki rencana untuk membeli kereta buatan PT. Industri Kereta Api Indonesia (PT. INKA).

"Kalau PT. DI sudah dua pesawat dikirim ke sana, kalau PN INKA mereta tertarik beli gerbong. Mereka sedang mempelajari, jadi dari PT INKA sudah menyampaikan spesisfikasnya," ucap Mansyur.

"Sekarang saya dengan dengar pihak mereka akan mengambil pesawat yang lebih kecil dua, N-212 300, seperti yang dibeli oleh Royal Thai," sambungnya saat ditemui di sela-sela rapat kerja perwakilan Indonesia di kantor Kementerian Luar Negeri di bilangan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/2).

Sementara itu ketika disinggung apakah Senegal juga tertarik membeli senjata buatan Indonesia, Mansyur mengatakan belum ada ketertarikan, namun pihaknya akan menawarkan produk PT. Pindad saat Menteri Pertahanan Senegal melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan depan.

"Kalau Pindad masih belum, mereka harus lihat dulu. Makanya kemungkinan kalau nanti akhir bulan ini atau bulan depan Menhan datang, diharapkan datang ke PT. Pindad, sekalian, sekaligus biasanya ke PT. DI lalu ke PT. Pindad itu akan tertarik," tukasnya.



Credit  sindonews.com