Tampilkan postingan dengan label TNI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TNI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Januari 2019

Mengenal Sosok Mayjen Cantiasa, Danjen Kopassus yang Baru



JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan rotasi terhadap sejumlah perwira tinggi (pati). Salah satu pati yang terkena mutasi ialah komandan satuan elite Angkatan Darat (AD), Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Jika sebelumnya Danjen Kopassus dijabat oleh Mayjen TNI Eko Margiyono, kini jabatan prestisius tersebut diemban oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Eko akan menempati posisi baru sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya. Sementara Cantiasa sebelumnya Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas Panglima TNI.


Kembalinya Cantiasa ke satuan elite TNI AD itu ibarat 'cinta lama bersemi kembali' (CLBK). Betapa tidak, Cantiasa memulai karier militer di korps baret merah itu usai menjadi lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990.

Di kesatuan Infanteri Kopassus itu, Cantiasa memulai menjadi prajurit. Dari berpangkat letnan dua, penerima penghargaan Adhi Makayasa ini, sudah mejadi Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus.

Di Kopassus, pria asal Bali itu mengabdi hingga berpangkat kapten. Dalam rentang waktu tersebut, dirinya pernah menjabat sebagai Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, Wadan Sub Tim 2 Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Den 81 Gultor/Kopassus dan Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus.

Ketika berpangkat Mayor, pria kelahiran Buleleng, 26 Juni 1967 tersebut bertugas di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus). Di sekolah awal (Kawah Candradimuka) untuk melatih pasukan para komando itu, Cantiasa pernah menjabat sebagai komandan Sekolah Staf dan Komando (Danseko Pusdikpassus) dan Dansepara Pusdikpassus.

Hingga rentang 2010, Cantiasa masih bertugas di Kopassus. Dengan berpangkat letnan kolonel (letkkol), setidaknya tiga posisi sudah dilalui. Dandenma Kopassus, Waasintel Danjen Kopassus hingga Dansat-81/Kopassus.

Pada 2012, mawar tiga melekat di pundak Cantiasa. Dengan perpangkat kolonel, dia menjabat komandan Pusdikpassus (Danpusdikpassus). Setahun berselang atau pada 2013, dia menjadi Pamen Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus.

Ternyata, kebersaman Cantiasa dengan Kopassus harus terhenti. Dia dimutasi menjadi Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI) pada 2014. Selama rentang 2015, Cantiasa pernah menjabat Danmentar Akmil dan Danrem 163/Wirasatya.

Pada 2017, Cantiasa sudah menjadi perwira tinggi. Bintang satu di pundak, mengamahkannya mengemban jabatan Danrem 173/Praja Vira Braja. Masih di tahun yang sama, Cantiasa juga menjabat Kasdam XVII/Cenderawasih.

Saat bintangnya bertambah menjadi dua alias mayor jenderal, Cantiasa menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI pada 2018. Pada 2019 ini, dia kembali ke Kopassus dengan menyandang sebagai komandan pasukan komando.

Sebelumnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019, tanggal 25 Januari 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, ditetapkan mutasi jabatan terhadap 104 Pati TNI yang terdiri atas 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat (AD), 30 Pati jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dan 28 Pati jajaran TNI Angkatan Udara (AU).

"Termasuk dalam promosi dan mutasi jabatan ini Pangdam Jaya dan Komandan Jenderal Kopassus," ujar Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.

Credit okezone.com



https://news.okezone.com/amp/2019/01/26/337/2009669/mengenal-sosok-mayjen-cantiasa-danjen-kopassus-yang-baru







Panglima TNI Rotasi 104 Pati, Danjen Kopassus dan Pangdam Jaya Diganti




JAKARTA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merotasi lebih dari 100 perwira tinggi (Pati). Rotasi ini dilakukan bertujuan memenuhi kebutuhan organisasi serta pembinaan karier demi mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang kian kompleks dan dinamis. 

Rotasi perwira tinggi itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019, tanggal 25 Januari 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, di mana telah ditetapkan mutasi jabatan terhadap 104 Pati TNI yang terdiri atas 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat (AD), 30 Pati jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dan 28 Pati jajaran TNI Angkatan Udara (AU).


"Termasuk dalam promosi dan mutasi jabatan ini Pangdam Jaya dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus,” ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 25 Januari 2019 malam.

Disebutkan bahwa Pangdam Jaya, Mayjen TNI Joni Supriyanto akan menduduki jabatan baru sebagai Kasum TNI. Joni menggantikan Laksdya TNI Didit Herdiawan yang dipercaya menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.

Jabatan Pangdam Jaya kini ditempati oleh Mayjen TNI Eko Margiyono yang sebelumnya menjabat Danjen Kopassus. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Eko bakal diisi oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, yang sebelumnya mengabdi sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas Panglima TNI.

Sebelumnya, pada 21 Desember 2018 lalu, Panglima TNI juga memutasi sebanyak 68 perwira tinggi (pati) untuk tiga matra yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Yang mengejutkan ialah salah satu pati yang dimutasi yaitu Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsdya M Syaugi.

Tak hanya Kabasarnas, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Santos Gunawan Matondang juga terkena mutasi. Santos dimutasi menjadi Wakil Komandan Jenderal Akademi TNI. Sedangkan Syaugi dimutasi dalam rangka memasuki masa pensiun.

Credit okezone.com


https://news.okezone.com/amp/2019/01/26/337/2009667/panglima-tni-rotasi-104-pati-danjen-kopassus-dan-pangdam-jaya-diganti



Jumat, 25 Januari 2019

TNI AL Terima Lima Heli Antikapal Selam


TNI AL Terima Lima Heli Antikapal Selam
TNI AL Terima Lima Heli Antikapal Selam. (Koran SINDO. Arif Budianto).

BANDUNG - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kemarin kembali menerima asupan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berupa lima unit heli antikapal selam (AKS) dan satu unit pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).

Alutsista baru TNI AL itu kemarin diserahterimakan PT DI pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan selanjutnya akan digunakan untuk personel TNI AL. Penyerahan ini didasarkan atas kontrak pemesanan pada 2013 dan 2014. Total pemesanan untuk helikopter jenis AKS 11 unit dan dua unit pesawat udara CN235-220 MPA. Pesawat tersebut diserahkan bertahap sejak beberapa tahun lalu.

“Dengan demikian, kami telah menyerahkan 10 heli AKS. Sisanya satu heli akan diserahkan tahun ini dengan konfigurasi full antikapal selam,” kata Dirut PT DI Elfien Goentoro di Hangar PTDI, Kota Bandung, kemarin.


Menurut dia, PT DI selalu siap memenuhi pesanan dari dalam negeri sebagai kemandirian alutsista. Selama ini, Kemenhan dan TNI selalu menjadi pelanggan utama PTDI. Pesawat CN235-220 MPA ini dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan zona ekonomi eksklusif (ZEE), pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, penyelundupan narkoba dan barang ilegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft memiliki beberapa keunggulan, yakni bisa lepas landas dengan jarak pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 10–11 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, serta adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft dilengkapi juga dengan 2 consoles, 360o Search Radar yang bisa mendeteksi target kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS). Selain itu, juga sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal sehingga bisa diperoleh posisi objek yang mencurigakan.

Dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) Interrogator dan Tactical Computer System, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan terintegrasi dalam sistem komputer guna menganalisis dan menentukan strategi operasi. Pesawat udara CN235-220 MPA dilengkapi pula dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

Sementara itu, heli AKS adalah helikopter jenis Panther dengan tipe AS565 MBe. Karena platform helikopter ini merupakan hasil produk kerja sama industri antara PT DI dengan Airbus Helicopters, Prancis. Sedangkan untuk fase integrasi AKS sejak desain hingga pemasangan adalah merupakan hasil karya PT DI.

PT DI akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PT DI juga sudah bekerja sama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PT DI bersama Airbus Helicopter, RSG, dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufacturing untuk menghasilkan helikopter ini.

Helikopter AS565 MBe Panther Full AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sonar HELRAS bisa beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam.

Menteri BUMN Rini Sumarno menyebut, industri pertahanan dalam negeri sangat butuh dukungan Kemenhan. Dukungan itu bisa dilakukan dalam bentuk order produk atau lainnya. “Industri pertahanan sangat butuh dukungan Kemenhan. Kalau kerja sama, kita bisa membangun industri pertahanan yang sangat kuat,” kata Rini.

Diketahui, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam beberapa tahun terakhir juga menggarap produk pertahanan, seperti PT DI, PT Pindad, PT PAL, Gahana, PT INTI, dan lainnya. Sebagian besar produk pertahanan BUMN dipesan untuk kepentingan dalam negeri.

Rini mengatakan, pesanan terhadap industri pertahanan diharapkan tidak hanya dalam bentuk produk, tetapi juga perawatannya. Dia berharap perawatan peralatan tempur tidak ke luar negeri. “Saya harap perawatan juga. Karena biaya terbesar juga dari perawatan,” ujarnya.

Pembelian 11 heli AKS pada PT DI, katanya, merupakan bentuk dukungan Kemenhan terhadap industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, kerja sama dengan Kemenhan perlu dijaga dan dipertahankan. “Saya harap industri pertahanan bisa menghasilkan produk untuk kebutuhan dalam negeri dan negara lain. Saya yakin melihat kemampuan anak muda kita, tidak kalah dengan negara maju,” katanya.

Rini juga meminta industri pertahanan terus berinovasi dan menghasilkan produk bermutu sehingga produk dalam negeri bisa terus digunakan TNI.






Credit  sindonews.com





Senin, 21 Januari 2019

PT PAL Serahkan Kapal Perang Rumah Sakit Jenis LPD 124 ke TNI AL

Ilustrasi kapal perang milik Australia. TEMPO/Iqbal Lubis

CBJakarta - PT PAL Indonesia menyerahkan Kapal Perang Rumah Sakit jenis Landing Platform Dock (LPD) 124 dengan nama KRI Semarang pesanan TNI AL, sebagai bagian melengkapi armada militer multi tugas yang mampu mendukung tugas nonmiliter.


Penyerahan dilakukan di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 21 Januari 2019. Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan kapal yang diproduksi insan PAL Indonesia ini telah melalui tahap pengecekan dan serangkaian pengetesan yang ketat.

"Setelah melalui tahapan 'sea trial' yang dilaksanakan tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan Commodorre Inspection, kapal ini telah teruji kualifikasinya," tutur Budiman.

Ia mengatakan, dengan sumber daya yang ada, PT PAL Indonesia selalu siap untuk pesanan selanjutnya, dan tidak akan henti-hentinya melakukan transformasi untuk pasar kapal kombatan.

Dikatakannya, proses produksi kapal sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dengan adanya penambahan fungsi khusus yang akan melengkapi tugas kapal ini ke depannya. Sebelumnya, kapal perang rumah sakit ini proses pengerjaannya dilakukan selama 23 bulan dengan fasilitas dua kapal pengangkut kecil atau "Landing Craft Utility" (LCU) dan total daya angkut 700 penumpang.


Kapal dengan nomor pembangunan W000298 ini dibangun atas kontrak jual beli NO KTR/03/02-49/I/2017/Disadal memiliki kecepatan sebesar 16 knot dengan mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW dan mampu bertahan selama 30 hari di laut serta bisa mengangkut tiga helikopter dan dua kapal LCVP serta beberapa kendaraan tempur.

Sementara itu, dengan adanya tambahan satu kapal perang rumah sakit, melengkapi armada TNI AL yang sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakit, yakni KRI dr Soeharso.


Credit TEMPO.CO





https://nasional.tempo.co/amp/1167033/pt-pal-serahkan-kapal-perang-rumah-sakit-jenis-lpd-124-ke-tni-al






Selasa, 15 Januari 2019

Respons Ethiopian Airlines Dipaksa Mendarat Jet Tempur Indonesia


Respons Ethiopian Airlines Dipaksa Mendarat Jet Tempur Indonesia
Pesawat kargo Boeing 777 Ethiopian Airlines dipaksa mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Foto/SINDOnews/Dicky Sigit Rakasiwi

JAKARTA - Pesawat kargo Boeing 777 Ethiopian Airlines dipaksa menderat oleh dua pesawat jet tempur F-16 militer Indonesia di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, karena melanggar wilayah udara. Maskapai asing itu merespons dengan mengklaim tak perlu izin negara setempat karena melakukan penerbangan tak terjadwal.

Juru bicara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan penerbangan kargo ETH 3728 itu telah terbang dari Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa ke Hong Kong. Namun, dipaksa mendarat oleh dua F-16 TNI-AU karena menerobos wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Pihak Ethiopian Airlines mengatakan, pesawatnya membuat penerbangan tak terjadwal yang mendesak untuk menurunkan mesin pesawat di Singapura untuk pemeliharaan.



“(Pesawat) melintasi wilayah udara Indonesia sesuai dengan Konvensi ICAO Chicago Pasal 5, di mana penerbangan yang tidak terjadwal dapat menerbangkan wilayah udara dari negara sahabat tanpa izin terlebih dahulu," kata pihak maskapai melalui email, yang dikutip Selasa (15/1/2019).

Maskapai tersebut telah mengaku sudah memberi penjelasan kepada otoritas Indonesia. Para kru pesawat saat ini sedang beristirahat di sebuah hotel sebelum melanjutkan penerbangan mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua jet tempur F-16 TNI-AU yang memaksa pesawat Ethiopian Airlines mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim berasal dari Skuadron Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.


"Pesawat turun sekira pukul 09.32 WIB," kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso.

Menurutnya, pesawat asing itu membawa enam kru, dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh pihak TNI-AU. "Detailnya silahkan menanyakan ke pihak TNI-AU," katanya. 



Credit  sindonews.com







TNI AU Jelaskan Kronologi Pendaratan Paksa Pesawat Asing di Batam


TNI AU Jelaskan Kronologi Pendaratan Paksa Pesawat Asing di Batam
Maskapai Ethiopian Cargo yang didaratkan paksa oleh TNI Angkatan Udara di Bandara Hang Nangdim, Batam, Senin (14/1/2019). Foto/TNI

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mendaratkan paksa pesawat Kargo asing Jenis Boeing 777 di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/1/2019).

Pesawat tersebut memasuki wilayah kedaulatan udara yuridiksi Indonesia secara ilegal tanpa dilengkapi flight clearance (FC).

Pemaksaan mendarat pesawat asing tersebut berawal dari laporan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) III Medan kepada Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) tentang adanya pesawat unschedulle tanpa flight clereance yang akan memasuki wilayah udara nasional.



"Setelah menerima laporan tersebut, Panglima Komando Perhananan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsda TNI Imran Baidirus melaporkan kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terkait pelanggaran wilayah udara oleh pesawat asing," kata Kepala Bidang Penerangan Umum TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/1/2019).

Selanjutnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintahkan Pangkohanudnas untuk menurunkan paksa pesawat asing tersebut.

Langkah itu diambil dengan mengerahkan dua pesawat tempur TNI AU jenis F 16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dengan callsign.

Selanjutnya, keduanya melakukan identifikasi visual dan penyergapan terhadap pesawat asing B-777 ET-AVN setelah melakukan komunikasi dengan frekuensi darurat.

Dari komunikasi udara tersebut dipastikan bahwa pesawat kargo yang dioperasikan oleh maskapai Ethiopian Air tersebut tidak memiliki izin atau flight clearance melintasi wilayah udara nasional Indonesia, sehingga dipaksa mendarat di bandara terdekat yaitu Bandara Hang Nangdim Batam pukul 09.33 WIB. 




Credit  sindonews.com







Peremajaan Alutsista, Kemhan Beli 17 Heli Angkut dan Serbu PTDI


Peremajaan Alutsista, Kemhan Beli 17 Heli Angkut dan Serbu PTDI
Seremonial penandatangan kontrak pengadaan 17 helikopter antara Kemhan dengan PTDI di kawasan PTDI, Kota Bandung, Rabu (9/1/2019). Foto/ SINDOnews/ Arif Budianto

BANDUNG - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia memesan 17 helikopter jenis serbu dan angkut berat kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk pengadaan hingga 2020.

Kontrak pendanaan terdiri atas delapan helikopter angkut berat H225M dan sembilan heli serbu BELL-412EPI, lengkap dengan persenjataan dan amunisi, suku cadang, publikasi teknis serta pelatihan. Nilai kontrak untuk pengadaan 17 helikopter yaitu USD330 juta. USD183 juta untuk heli serbu. Sisanya untuk heli angkut.

Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji mengatakan, pemesanan tersebut didasarkan atas kebutuhan dasar TNI AU dan AD dari pengadaan tahap dua. 

“Kalau kebutuhan heli serbu butuh 40, kita baru bisa 9. Jadi bertahap. Sedangkan heli angkut berat ini pertama kali kita adakan kerja sama PTDI dan Airbus. Kebutuhan 100 skuadron (16 heli) sekarang baru bisa delapan,” kata Agus usai penandatangan kontrak pemesanan 17 heli di kawasan PTDI, Kota Bandung, Rabu (9/1/2019).

Menurut dia, melalui pemesanan ini, targetnya pada 2020 sudah terpenuhi semua. Karena saat ini baru 67%. Pemerintah, kata dia, berkomitmen peralatannya yang sudah sangat tua, akan diperbaharui semua.

“Kita tidak bisa pertahankan alutsista yang lama dan kemampuannya rendah. Kalau sudah tidak efisien, kami ganti dan melibatkan industri dalam negeri. Kami juga mempertimbangkan, bahwa setiap pembelian alutsista harus memiliki kemampuan menanggulangi bencana alam. Jadi harus ada spek untuk SAR. Harus ada kemampuan untuk penanggulangan bencana,” imbuh dia.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, untuk pengadaan heli serbu akan dipenuhi dalam tempo 24 bulan sejak kontrak. Sedangkan heli angkut berat bakal dipenuhi selama 36 bulan setelah kontrak.

“Setelah ini kami akan urus pendanaannya dulu, baru bisa produksi. Antara 3-4 bulan. Kami sangat berterimakasih atas kepercayaan diberikan ke kami. Harapan dapat mendukung kemandirian alutsista Indonesia,” kata dia. 

Untuk helikopter H225M angkut berat untuk TNI Angkatan Udara memiliki konfigurasi Angkut Berat, Integrated Logistic Support termasuk Airborne Kit, Jasa (Technical Assistant dan Advance Training). Termasuk Publikasi Teknis, Pelatihan dan 1 (satu) unit H225M Level D Full Flight Simulator serta sarana dan prasarana pendukungnya.

Helikopter H225M merupakan nama komersial yang sama dengan Helikopter EC725 Cougar yang merupakan keluarga dari Super Puma, produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis.

Sedangkan helikopter serbu lengkap dengan Persenjataan dan amunisi, suku cadang, publikasi teknis serta pelatihan. Sedangkan Helikopter Bell-412EPI merupakan bagian dari Helikopter Bell-412 Series, produk kerja sama industri antara PTDI dengan Bell Helicopter Textron Inc., Canada. 




Credit  sindonews.com






Sabtu, 22 Desember 2018

Satuan TNI Terintegrasi Berikan Daya Tangkal di Natuna



Latihan perang TNI (ilustrasi)

 
 

CB, JAKARTA -- Satuan TNI Terintegrasi Natuna telah diresimikan oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, beberapa waktu lalu. Satuan ini diharapkan mampu memberikan daya tangkal terhadap ancaman, khususnya di perbatasan.

"Peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini, juga merupakan perwujudan kontinuitas gagasan, dimana perencanaannya melibatkan para Perwira-Perwira TNI lintas generasi, dari Mabes TNI maupun Mabes Angkatan. Pembangunan Satuan TNI Terintegrasi akan terus dilanjutkan di pulau-pulau strategis lainnya sesuai tahapan pembangunan di Renstra berikutnya," tutur Hadi dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Jumat (21/12).
 
Hadi menjelaskan, ke depan, Satuan TNI Terintegrasi direncanakan akan menjadi bagian dari Komando Gabungan Wilayah Pertahanan yang akan segera dibentuk.  Satuan TNI Terintegrasi saat ini masih berupa embrio yang terdiri dari satuan-satuan TNI AD, yaitu Batalyon Komposit yang diperkuat oleh Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahanan Udara, dan Baterai Artileri Medan.
 
Sementara itu, dari Satuan TNI AL selain Pangkalan TNI AL, juga terdapat Kompi Komposit Marinir dan fasilitas pelabuhan untuk mendukung operasional Kapal Perang TNI AL, yang beroperasi disekitar perairan Natuna. Sedangkan Pangkalan Udara TNI AU dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti Hanggar Integratif dan Hanggar Skuadron Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk mendukung operasional Pesawat Udara TNI.
 
"Selain itu juga dilengkapi dengan mess dan Rumah Sakit Integratif, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh prajurit TNI di Natuna," kata Hadi.
 
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, Satuan TNI Terintegrasi Natuna masih akan terus berkembang sesuai peningkatan eskalasi ancaman. Menurutnya, perencanaan ke depan dimungkinkan untuk menyempurnakan Satuan TNI Terintegrasi menjadi organisasi permanen dan terintegrasi dalam satu komando dan dilengkapi dengan sistem kendali operasi berbasis kemampuan network centric warfare.

Credit REPUBLIKA.CO.ID

https://m.republika.co.id/amp_version/pk3zpy430

 

 

LAPAN: TNI AL Tetarik Boyong Pesawat N219 untuk Gantikan Nomad


Pesawat N219 melintasi taxi way usai terbang perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 16 Agustus 2017. TEMPO/Prima Mulia


CBTangerang Selatan - Selain maskapai di Indonesia maupun maskapai luar negeri, ternyata Tentara Nasional Indonesia juga tertarik dengan pesawat N219. Angkatan Laut tertarik untuk menggantikan pesawat Nomad.

"Untuk memantau perbatasan wilayah Indonesia," kata Kepala Program pesawat N219 LAPAN Agus Ariwibowo saat ditemui usai workshop Composite Float Development For Amphibious Aircraft yang berlangsung di Puspiptek, Jumat pekan lalu. Namun, hingga berita ini diturunkan, TNI AL belum bisa dikonfirmasi perihal minat mereka terhadap N219 untuk menggantikan Nomad.
Menurut Agus, kandidat utama yang menggantikan pesawat Nomad milik TNI AL ini adalah pesawat N219. Selain mengangkut penumpang, pesawat ini bisa dimodifikasi untuk mengangkut orang sakit.


"Nanti kami juga menawarkan teknologi amfibi yang bisa digunakan untuk mendarat di air. Bisa digunakan untuk pesawat angkut pasukan untuk dikirim ke daerah terpencil," kata dia.
Pesawat N219 memiliki kapasitas 19 penumpang ini. Agus menjelaskan, pesawat ini hanya membutuhkan landasan sebesar lapangan bola atau memiliki landasan sekitar 500 meter untuk mendarat.

Saat ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia menggarap pengerjaan pesawat Amfibi untuk digunakan di wilayah perairan yang tidak terjangkau oleh pesawat selain amfibi.


Credit TEMPO.CO

Ribuan prajurit marinir lepas Dankormar Bambang Suswantoro




Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (kiri) didampingi istri Alike Bambang Suswantono (kanan) memberi hormat pada prajurit di atas kendaraan tempur RM-70 MLRS Vampire saat upacara tradisi pelepasan di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/12/2018). Kegiatan tersebut menandai berakhirnya masa jabatan Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono sebagai Dankormar yang selanjutnya akan diemban oleh Mayjen TNI (Mar) Suhartono. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww)


Surabaya (CB) - Ribuan prajurit Marinir wilayah Timur melepas Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, pada kegiatan Exit Briefing di lapangan apel Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra Karangpilang, Surabaya, Jumat.

Bambang Suswantono dalam kesempatan itu  mohon pamit untuk melanjutkan tugas dan jabatan selanjutnya sebagai Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kepala Staf TNI AL (Kasal).  Kedudukannya digantikan oleh Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

 Di depan ribuan prajurit dan PNS Marwiltim, Komandan Korps Marinir menyampaikan sekilas tentang Dharma Bhakti Korps Marinir, mulai awal terbentuknya hingga saat ini, yakni Korps Marinir selalu andil turut serta dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, Korps Marinir juga menunjukkan kepada dunia, bisa hadir dalam rangka perdamaian dunia, tambahnya.

"Yang hadir sudah pernah andil menorehkan sejarah perjalanan Korps Marinir, semua pelaku sejarah berpikir dan berbuat yang terbaik untuk Korps Marinir, kita mempunyai doktrin, dedikasi loyalitas prajurit Korps Marinir yang dulu lebih dikenal dengan prajurit KKO AL," katanya.

 Menurutnya, Semua orang tahu bagaimana loyalitas prajurit Korps Marinir dalam perjalanannya. Pasang surut Korps Marinir   tidak lepas dari keputusan politik, Korps Marinir besar pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1970.

"Awal berganti pemimpin nasional berganti juga reputasi Korps Marinir, setelah itu berdirilah Pasmar 1, kemudian Pasmar 2, berganti pemimpin lagi sekarang ini berdiri Pasmar 3 Sorong. Semua ini adalah komitmen dari Panglima tertinggi untuk memperbesar Korps Marinir yang kita cintai dan kita banggakan ini," katanya dalam siaran pers.

 Ia menjelaskan,  prajurit harus banyak berlatih dan berlatih. Korps Marinir bahkan melaksanakan pelatihannya di pulau-pulau terluar NKRI (Mianggas, Natuna, Dabosikep, Sabang, Merauke, Sorong, Sebatik, Bima) untuk menunjukkan kemampuan.

 "Atas nama pribadi dan keluarga apabila ada kekhilafan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja dalam menjabat Komadan Korps Marinir mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

 Usai memimpin apel khusus, dilanjutkan dengan acara tradisi pelepasan, yaitu Komandan Korps Marinir beserta istri dengan menaiki kendaraan tempur RM 70 Grad dilepas ribuan prajurit Korps Marinir Wilayah Timur dengan melewati lorong gapura yang dibentuk dari kendaraan tempur hingga ke ruang VIP Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir.

Di depan ruang VIP Menbanpur 2 Mar, Komandan Korps Marinir menuliskan pesan untuk prajurit Korps Marinir khususnya prajurit Marwiltim yaitu "Hai Marinir !!! Teruslah untuk Berbuat yang terbaik Bagi Korps Marinir Yang Membanggakan!!".

Kemudian acara dirangkai dengan ucapan terimakasih secara spontan dari prajurit yang rumahnya pernah diperbaiki dalam kegiatan bedah rumah.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan melepas Komandan Korps Marinir beserta Ketua Gabungan Jalasenastri Korps Marinir dari Mako Menbanpur 2 Mar hingga ke Pos satu Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya.

Di sepanjang jalan Komandan Korps Marinir beserta istri disambut dengan lambaian tangan oleh ribuan prajurit Korps Marinir, Jalasenastri dan PNS yang berjajar rapi.

Credit ANTARANews.Com 


https://m.antaranews.com/berita/780299/ribuan-prajurit-marinir-lepas-dankormar-bambang-suswantoro

 

Panglima TNI Mutasi 49 Jenderal TNI,termasuk Kepala Basarnas dan Kapuspen TNI, Ini Daftarnya

    


Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menaburkan bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018) siang. - TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO


CB--Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi 68 perwira di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).


Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1393/XII/2018, 20 Desember 2018 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, ditetapkan mutasi terdiri dari 39 perwira jajaran TNI AD, 13 perwira jajaran TNI AL dan 16 perwira jajaran TNI AU.

Dari 68 perwira yang dimutasi, terdapat 19 kolonel, sisanya 49 jenderal.

" Mutasi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," ujar Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12/2018).

"Oleh karena itu, TNI melakukan upaya peningkatan kinerja melalui mutasi dan promosi jabatan personel di tingkat perwira tinggi TNI," tuturnya.

Dalam mutasi itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Marsdya TNI Muhammad Syaugi diganti dalam rangka pensiun.

Ia dimutasi menjadi perwira tinggi Mabes TNI AU.

Namun, belum ditentukan perwira yang akan menggantikan Syaugi.

Kemudian, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Santos Gunawan Matondang dimutasi menjadi Wakil Komandan Jenderal Akademi TNI.

Posisi Santos digantikan oleh Brigjen Sisriadi yang sebelumnya menjabat Sesditjen Kekuatan Pertahanan  Kementerian Pertahanan.

Berikut daftar mutasi dan promosi 68 perwira TNI seperti dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Jumat. 

39 Perwira TNI Angkatan Darat:

1. Mayjen TNI Dody Usodo Hargo S., S.I.P., M.M. dari Wadanjen Akademi TNI menjadi Staf Khusus Kasad,

2. Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han) dari Kapuspen TNI menjadi Wadanjen Akademi TNI,


3. Brigjen TNI Sisriadi dari Sesditjen Kuathan Kemhan menjadi Kapuspen TNI,

4. Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI,

5. Brigjen TNI Darwin Haroen, S.I.P. dari Kapusjarah TNI menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI,

6. Kolonel Kav Prantara Santosa, S.Sos., M.Si. dari Danpusdikter Pusterad menjadi Kapusjarah TNI,

7. Brigjen TNI Drs. Janner Sirait, S.Sos. dari Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),

8. Kolonel Inf Usman Sulandri dari Pamen Denma Mabesad menjadi Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI,

9. Brigjen TNI Benny Octaviar, M.D.A. dari Kapusjianstra TNI menjadi Pa Sahli Tk. II Intekmil Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI,

10. Brigjen TNI Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han) dari Pa Sahli Tk. II Intekmil Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI menjadi Kapusjianstra TNI.

11. Mayjen TNI Dominicus Agus Riyanto dari Irjenad menjadi Asrena Kasad,

12. Mayjen TNI Suko Pranoto dari Pangdam XVI/Ptm menjadi Irjenad,

13. Mayjen TNI Dr. Marga Taufiq, S.H., M.H. dari Pangdivif-2 Kostrad menjadi Pangdam XVI/Ptm,

14. Brigjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr.(Han) dari Dirdok Kodiklatad menjadi Pangdivif-2 Kostrad

15. Brigjen TNI Mirza Agus, S.I.P. dari Danrem 032/WBR (Padang) Kodam I/BB menjadi Dirdok Kodiklatad,

16. Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.I.P. dari Danpuslatpur Kodiklatad menjadi Danrem 032/WBR (Padang) Kodam I/BB,

17. Brigjen TNI Eko Erwanto dari Kadislaikad menjadi Staf Khusus Kasad,

18. Brigjen TNI P. Gunung Sarasmoro dari Pati Ahli Kasad Bid. Ilpengtek dan LH menjadi Kadislaikad,

19. Brigjen TNI Rukman Ahmad, S.I.P. dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Ilpengtek dan LH,

20. Brigjen TNI Djashar Djamil, S.E. dari Kadisjarahad menjadi Staf Khusus Kasad,

21. Kolonel Inf Eddy Syahputra Siahaan, S.I.P., M.M. dari Paban Sahli Bid. Kesejahteraan, Koperasi, dan Yayasan Sahli Kasad menjadi Kadisjarahad.

22. Brigjen TNI Sigid Witjaksono, S.I.P., M.Si. dari Dirpalad menjadi Staf Khusus Kasad,


23. Kolonel Cpl Subagyo, S.E., M.M. dari Sekretaris Dislitbangad menjadi Dirpalad,

24. Brigjen TNI Erry Herman, S.E., M.P.A. dari Dirajenad menjadi Staf Khusus Kasad,

25. Kolonel Caj F.F. Fransis Wewengkang dari Wadirajenad menjadi Dirajenad,

26. Brigjen TNI Rubiono Prawiro dari Pati Ahli Kasad Bid. Sosial dan Budaya menjadi Staf Khusus Kasad,

27. Kolonel Czi Amalsyah Tarmizi, S.I.P. dari Paban Sahli Bid. Bahsenpar Pok Sahli Bid. Sosbud Sahli Kasad menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Sosial dan Budaya,

28. Brigjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin dari Asdep Koordinasi Intelijen Pertahanan Kemenko Polhukam menjadi Asdep Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam,

29. Brigjen TNI Martono dari Kapusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan menjadi Dosen Tetap Unhan,

30. Kolonel Kav Suharto Lebang, S.I.P., M.M. dari Widyaiswara Madya Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan menjadi Kapusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan,

31. Kolonel Inf Aminullah dari Kabag Dukops Binda Sulawesi Tenggara BIN menjadi Kabinda Sulawesi Tenggara BIN.

32. Brigjen TNI Daru Cahyono, S.E. dari Kabinda Lampung BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Rendalgiat Ops Deputi II BIN,

33. Kolonel Czi Drs. Ignasius Wahyu Hadi Prasetyo dari Kasubdit Analisis dan Evaluasi pada Direktorat Rendalgiat Ops Deputi VIII BIN menjadi Kabinda Lampung BIN,

34. Brigjen TNI Teddy Surachmat, S.E. dari Direktur Amerika dan Eropa Deputi I BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Amerop Deputi I BIN,

35. Brigjen TNI Sun Suripto, S.I.P., M.Si. dari Direktur Afrika dan Timur Tengah Deputi I BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Kerjasama Internasional Deputi I BIN,

36. Brigjen TNI Agoes Joesni, S.H. dari Kabinda Jawa Tengah BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Sulawesi dan Nusa Tenggara Deputi II BIN,

37. Kolonel Inf Sondhi Siswanto, S.H. dari Kabagdukops pada Binda Jawa Tengah BIN menjadi Kabinda Jawa Tengah BIN,

38. Brigjen TNI Mundasir, S.I.P., M.M. dari Bandep Ur. Lingkungan Strategi Regional pada Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas menjadi Bandep Ur. Pertahanan Keamanan pada Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas,

39. Brigjen TNI Drs. Sindu Tikno S., M.Si.(Han) dari Diropsdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas menjadi Dirprogbangdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas.

13 Perwira TNI Angkatan Laut:

1. Laksma TNI drg. R.A. Nora Lelyana, M.H.Kes., F.I.C.D. dari Kadiskesal menjadi Staf Khusus Kasal,

2. Laksma TNI dr. I. Dewa Gede Nalendra D.I., Sp.B. dari Karumkital dr. RML Diskesal menjadi Kadiskesal,

3. Kolonel Laut (K) dr. Ahmad Samsulhadi dari Kalakesla Diskesal menjadi Karumkital dr. RML Diskesal,

4. Laksma TNI Ngatminto, S.E. dari Pati Sahli Kasal Bid. Soskumdang menjadi Staf Khusus Kasal,

5. Kolonel Laut (E) Sugiarto, S.E. dari Kasubdis Progla Dispotmar Mabesal menjadi Pati Sahli Kasal Bid. Soskumdang,

6. Laksma TNI Sunaryo, CFrA dari Irbin Itjenal menjadi Ir Pengadaan Itjen Kemhan,

7. Laksma TNI Bernhard Setyabudi Heruyono dari Dirum Kodiklatal menjadi Irbin Itjenal,

8. Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si. dari Sahli C Ops Pangkoarmada II menjadi Dirum Kodiklatal,

9. Laksda TNI R. Achmad Rivai, S.E., M.M. dari Pangkolinlamil menjadi TA Pengkaji Bid. Sismennas Lemhannas,

10. Laksma TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. dari Kas Koarmada I menjadi Pangkolinlamil,

11. Laksma TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S. dari Wadan Seskoal menjadi Kas Koarmada I,

12. Laksma TNI Tatit E. Witjaksono, S.E., M.Tr.(Han) dari Kapuskersin TNI menjadi Wadan Seskoal

13. Kolonel Laut (P) Didik Kurniawan, S.T., M.Si. dari Paban Utama B-6 Dit B Bais TNI menjadi Kapuskersin TNI.

16 Perwira TNI Angkatan Udara:

1. Marsdya TNI Muhammad Syaugi, S.Sos. dari Ka BNPP menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)

2. Marsma TNI N. Ponang Djawoto dari Dirmat Ditjen Kuathan Kemhan menjadi Sesditjen Kuathan Kemhan,

3. Marsma TNI A. Gustaf Brugman, M.Si.(Han) dari Danpuslat Kodiklat TNI menjadi Kadisminpersau,

4. Marsma TNI Djamaluddin, M.Si.(Han) dari Kadisminpersau menjadi Danpuslat Kodiklat TNI,

5. Marsma TNI Gatot Purwanto, M.Si.(Han) dari Dirum Kodiklat TNI menjadi Pamen Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

6. Kolonel Pnb Tyas Nur Adi dari Danlanud Slm menjadi Dirum Kodiklat TNI,

7. Marsma TNI Gunadi Haryadji dari Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

8. Marsma TNI Yudi Bustami, S.Sos. dari Staf Khusus Kasau menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas,

9. Marsma TNI Sugeng Sutrisno dari Pati Sahli Kasau Bid. Strahan menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

10. Kolonel Kes dr. Elisa Samson M., Sp.M. dari Kadep Mata RSPAU dr. S. Hardjolukito menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Strahan,

11. Marsma TNI dr. Krismono Irwanto, MH.Kes. dari Kalakespra Saryanto menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

12. Kolonel Kes dr. Ferdik Sukma Wahyudin, Sp.S., M.Kes. dari Dokter Pribadi Presiden RI menjadi Kalakespra Saryanto,

13. Marsma TNI Drs. Andy M. Taufik, M.D.S. dari Sekretaris Deputi pada Deputi Bid. Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam menjadi Asdep Koordinasi Intelijen Pertahanan Kemenko Polhukam,

14. Kolonel Lek Anthon Marpaung dari Agen Madya pada Direktorat Sumatera dan Kalimantan Deputi II BIN menjadi Kabinda Riau BIN,

15. Marsma TNI Uganda Irwanto dari Bandep Ur. Pertahanan Keamanan pada Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas menjadi Bandep Ur. Lingkungan Strategi Regional pada Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas,

16. Marsma TNI Toto Boedihardjo, S.H. dari Dirprogbangdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas menjadi Diropsdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi 68 Perwira TNI, Kabasarnas dan Kapuspen TNI Diganti" 








Credit BANGKAPOS.COM


http://bangka.tribunnews.com/amp/2018/12/21/panglima-tni-mutasi-49-jenderal-tnitermasuk-kepala-basarnas-dan-kapuspen-tni-ini-daftarnya


Jumat, 21 Desember 2018

Penampakan Pangkalan Militer di Natuna, Siap Jaga Wilayah NKRI dari Caplokan Negara Asing



Penampakan Pangkalan Militer di Natuna, Siap Jaga Wilayah NKRI dari Caplokan Negara Asing
Apel pasukan gabungan TNI saat peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Selasa (18/12/2018)

CB - Pemerintah Indonesia tak ingin Natuna dicaplok negara lain, setelah melakukan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dan mengubah nama Laut China Selatan jadi Laut Natuna Utara, kali ini pemerintah meresmikan pangkalan militer di Natuna, Selasa (18/12/2018).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, meresmikan Satuan TNI Terintegrasi Natuna di Pelabuhan Faslabuh TNI AL, Selat Lampa, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna  yang juga Pangkalan Militer Terpadu Natuna ini dipublikasikan media terbesar Hong Kong South China Morning Posrt (SCMP) berjudul: Indonesia opens military base on edge of South China Sea to ‘deter security threats’

Melansir situs resmi TNI, tni.mil.id, dalam sambutannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini merupakan langkah finalisasi, salah satu program perencanaan strategis jangka menengah, untuk membangun kekuatan TNI yang diharapkan mampu memberikan daya tangkal (detterence effect) terhadap ancaman khususnya di perbatasan.
“Peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini, juga merupakan perwujudan kontinuitas gagasan, dimana perencanaannya melibatkan para Perwira-Perwira TNI lintas generasi, dari Mabes TNI maupun Mabes Angkatan. Pembangunan Satuan TNI Terintegrasi akan terus dilanjutkan di pulau-pulau strategis lainnya sesuai tahapan pembangunan di Renstra berikutnya,” tuturnya.


Panglima TNI menjelaskan bahwa kedepan Satuan TNI Terintegrasi direncanakan akan menjadi bagian dari Komando Gabungan Wilayah Pertahanan yang akan segera dibentuk.

Satuan TNI Terintegrasi saat ini masih berupa Embrio yang terdiri dari satuan-satuan TNI AD yaitu Batalyon Komposit yang diperkuat oleh Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahan Udara dan Baterai Artileri Medan.
Sementara itu, dari Satuan TNI AL selain Pangkalan TNI AL juga terdapat Kompi Komposit Marinir dan fasilitas pelabuhan untuk mendukung operasional Kapal Perang TNI AL, yang beroperasi disekitar perairan Natuna.

Sedangkan Pangkalan Udara TNI AU dilengkapi berbagai fasilitas, seperti Hanggar Integratif dan Hanggar Skuadron Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk mendukung operasional Pesawat Udara TNI.
“Selain itu juga dilengkapi dengan Mess dan Rumah Sakit Integratif, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh prajurit TNI di Natuna,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016).
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016). (PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto)
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa Satuan TNI Terintegrasi Natuna masih akan terus berkembang, sesuai peningkatan eskalasi ancaman.

Menurutnya, perencanaan ke depan dimungkinkan untuk menyempurnakan Satuan TNI Terintegrasi menjadi organisasi permanen dan terintegrasi dalam satu komando dan dilengkapi dengan sistem kendali operasi berbasis kemampuan network centric warfare.
Sehari setelah peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Calon presiden petahana Joko Widodo bercerita pengalamannya sebagai Presiden RI beberapa tahun lalu saat harus naik kapal perang ketika ada klaim terkait Pulau Natuna.
"Waktu ada klaim Pulau Natuna itu masuk Laut China Selatan, saya panas, saya bawa kapal perang ke Natuna," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu (19/12/2018), di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Jatim.
Melansir kompas.com, Jokowi mengatakan, saat itu ia ingin menunjukkan Natuna merupakan wilayah teritorial Indonesia.
Terlebih bahwa sekitar 169.000 penduduk yang seluruhnya WNI menempati wilayah tersebut.

"Saya sampaikan Natuna itu di daerah teritorial Indonesia. Karena, penduduk Natuna itu 169.000 penduduk Indonesia," ungkapnya.
Ia menekankan, siapa pun yang menentang hal itu, Pemerintah RI siap menghadapinya.


"Kalau mau ajak berantem, ya kita ramai-ramai, kalau ada yang macam-macam," ucapnya.
Sebelumnya pada acara yang sama, Yenny Wahid menilai, Jokowi sebagai sosok yang meskipun kurus, memiliki mental yang sangat kuat.
"Ada seorang laki-laki kurus menaiki kapal perang, kapal itu mengarungi Natuna. Apa yang dilakukan laki-laki itu? Dia mengambil air wudhu di Samudera yang luas. Maknanya apa? Tekad dari pemimpin Indonesia untuk menegakkan teritorial bangsa kita," paparnya.

Bahkan ketika terjadi persengketaan dengan Tiongkok terkait klaim perairan Natuna, ketika negara lain hanya mengirimkan "lawyer" ke pengadilan internasional, kata Yenny, justru berbeda dengan yang dilakukan Jokowi.
"Tapi tidak, laki-laki kurus ini. Dia bermaklumat bahwa Indonesia itu negara berdaulat," kata Yenny.
Melansir SCMP, pangkalan militer ini diperkuat lebih dari 1.000 personel berada di ujung selatan Laut China Selatan yang disengketakan, di mana klaim teritorial China dan beberapa negara lain saling tumpang tindih.
Di militer Indonesia, satu batalion terdiri dari antara 825 hingga 1.000 personel, sementara satu korps terdiri dari sekitar 100 personel.
Foto-foto di Twitter resmi Pusat Informasi TNI, juga menunjukkan upacara peresmian rumah sakit untuk melayani personel militer di pangkalan tersebut.
Pangkalan tersebut  terletak di Selat Lampa di Pulau Natuna Besar—bagian dari Kepulauan Natuna—salah satu daerah terluar Indonesia dan lebih dari 200 kilometer dari pulau Kalimantan.

Indonesia bukan negara penggugat di Laut China Selatan, tetapi Jakarta dan Beijing telah mengalami beberapa pertikaian maritim di daerah yang kaya sumber daya tersebut, termasuk sengketa pada tahun 2016 ketika sebuah kapal patroli Indonesia menangkap kapal ikan China seberat 300 ton.


Beberapa jam kemudian, sebuah kapal Penjaga Pantai China menabrak kapal nelayan tersebut, sehingga pihak berwenang Indonesia melepaskannya.
Pada upacara peresmian pangkalan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pos terdepan itu dirancang untuk berfungsi sebagai alat pencegah potensi ancaman keamanan, khususnya di daerah perbatasan, menurut juru bicara militer Kolonel Sus Taibur Rahman.
Collin Koh Swee Lean—seorang analis di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura—mengatakan bahwa rencana untuk sebuah pusat militer di Kepulauan Natuna telah dibuat selama bertahun-tahun.
“Peristiwa pada bulan Maret 2016 dengan China memberi lebih banyak dorongan untuk rencana tersebut,” kata Koh.
Aaron Connelly—seorang peneliti di International Institute for Strategic Studies-menggambarkan komentar Jokowi “jelas-jelas adalah retorika kampanye”.
Laut China Selatan adalah lokasi bagi beberapa jalur laut tersibuk di dunia, dan China memiliki klaim wilayah yang tumpang tindih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei, serta Taiwan.
Meskipun China mengakui kedaulatan Indonesia atas Kepulauan Natuna, tapi China menegaskan bahwa kedua negara memiliki klaim yang tumpang tindih terhadap hak-hak maritim dan kepentingan di wilayah tersebut yang perlu diselesaikan—klaim yang ditolak oleh Indonesia.
Tahun lalu, pemerintah Indonesia mempresentasikan peta nasional yang diperbarui, di mana zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di utara Kepulauan Natuna berganti nama menjadi Laut Natuna Utara. Itu sebelumnya digambarkan sebagai bagian dari Laut China Selatan.
Pada tahun 2002, Indonesia mengganti nama bagian dari Laut China Selatan yang berada dalam ZEE Indonesia sebagai Laut Natuna, kecuali perairan di utara Kepulauan Natuna. Dengan perubahan nama terbaru itu, Laut China Selatan tidak lagi digunakan untuk wilayah perairan Indonesia.
Sesaat setelah perubahan nama tersebut, China menyatakan menentang langkah itu, dengan mengatakan bahwa itu akan menghasilkan komplikasi dan perluasan perselisihan.
Mengubah nama yang diakui secara internasional juga akan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas, dan tidak kondusif bagi hubungan damai antara Jakarta dan Beijing, katanya.
Namun, Indonesia membalas, bahwa Indonesia memiliki hak untuk memberi nama perairan teritorialnya sendiri, dan bahwa Laut Natuna Utara jatuh ke dalam wilayahnya.
Tetapi walau Indonesia fokus untuk melindungi kepentingannya sendiri di sekitar Kepulauan Natuna, bukan berarti Indonesia ingin menentang China, mengingat minat Jokowi dalam menarik investasi China untuk proyek infrastruktur, menurut laporan oleh lembaga pemikir Australia, The Lowy Institute.
“Terlepas dari retorika Jokowi yang tegas tentang hak-hak maritim, Indonesia telah berusaha memastikan bahwa kampanye melawan penangkapan ikan ilegal tidak menargetkan kapal-kapal China; dan dalam diplomasi regional, pemerintahan Jokowi ingin memastikan untuk tidak menyinggung Beijing,” kata Connelly.


Ini foto foto dan video peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna:
1bb
Peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Selasa (18/12/2018)
1aa
Peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Selasa (18/12/2018)
4b
Peresmian Rumah Sakit Integratif Rumah Sakit Dr Yuniarti Wisma Karyani, pendukung Pangkalan TNI Terpadu Natuna.



Credit  medan.tribunnews.com






Rabu, 19 Desember 2018

Panglima TNI Resmikan Pangkalan Kapal Selam di Natuna


Panglima TNI Resmikan Pangkalan Kapal Selam di Natuna
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Pangkalan Kapal Selam TNI AL di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (18/12/2018). Foto/Dokumentasi Penrem 033/WP

NATUNA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Pangkalan Kapal Selam TNI AL di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (18/12/2018). Selain itu, Panglima TNI juga meresmikan Rumah Sakit Integrasi serta Kompi Komposit di Natuna.

Dalam peresmian itu, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, Kepala Staf Angkatan Darat, Komisi I DPR RI, Pangdam I/BB Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Danrem 033/WP Brigjen TNI Gebriel Lema, serta pejabat TNI dan FKPD Prov Kepri dan Kabupaten Natuna.

Panglima TNI mengatakan, pembangunan pelabuhan dermaga Kapal Selam TNI AL dan peresmian Kompi Komposit Terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana prasarana bagi TNI, sehingga dapat meningkatkan kemampuan teknis dan taktisnya secara optimal. Panglima TNI menjelaskan, sesuai rencana tata ruang kawasan, maka pangkal TNI akan terus dikembangkan dengan adanya pangkalan Kapal Selam dan Kompi Komposit Terintegrasi.

"Baru ini dapat memenuhi unsur kematraan yang lengkap, maka diharapkan dapat bekerja secara sinergis dan untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan di wilayah Indonesia secara cepat,” ujar Panglima TNI dalam keterangan tertulisnya yang diterima.

Selanjutnya, kata Hadi, dengan adanya peresmian Rumah Sakit Integrasi dapat membantu pelayanan kepada prajurit TNI dan PNS serta masyarakat yang ada di wilayah Natuna. Rumah sakit ini fasilitasnya sangat lengkap serta dengan dokter spesialis yang secara bergantian akan melayani TNI dan masyarakat di wilayah Natuna.

"Rumah sakit ini menyediakan fasilitas untuk seluruh prajurit dan masyarakat di Natuna, tuntutan dan tantangan pelayanan kesehatan, dapat memberi pelayanan terbaik. Tetapi saya juga berharap agar tidak banyak orang yang masuk ke rumah sakit. Artinya kita harus hidup sehat,” ujarnya Panglima TNI.

Setelah meresmikan rumah sakit, Panglima TNI menggelar bakti sosial seperti pengobatan masal, sunatan, operasi bibir sumbing, dan lainnya di komplek TNI AU, setelah itu Panglima TNI beserta rombong bergegas menuju Selat Lampa mengunakan Pesawat Helikopter disambut dengan Regu Jajar Kehormatan TNI AL. Diawali upacara Parade, Peresmian Pelabuhan Kapal Selam serta Kompi Komposit Terintegrasi ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Panglima dan di dampingi seluruh Kepala Staf Angkatan. 




Credit  sindonews.com



Senin, 17 Desember 2018

Panglima Akan Resmikan Pangkalan Kapal Selam TNI di Natuna



Panglima Akan Resmikan Pangkalan Kapal Selam TNI di Natuna
Prajurit TNI menggelar gladi resik upacara berupa parade pasukan yang diikuti Batalyon Komposit dan Kompi Komposit Marinir. Foto/KORAN SINDO/Muhammad Bunga Ashab


NATUNA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan meresmikan Pangkalan Kapal Selam TNI Angkatan Laut (AL)  di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa 18 Desember 2018.

Untuk mempersiapkan acara peresmian, prajurit TNI menggelar gladi resik upacara dengan parade pasukan yang diikuti Batalyon Komposit dan Kompi Komposit Marinir.

Gladi resik disaksikan langsung Kamandan Komando Resort Militer (Danrem 033/Wira Pratama  Brigjen TNI Gabriel Lema, Komandam Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IV  Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno serta perwakilan dari Markas Besar TNI.

Gladi resik juga dimeriahkan demonstrasi terjun payung serta manuver empat pesawat F-16 Fighting Falcon.

Danrem 033/WP Brigjen TNI Gabriel Lema mengatakan, pangkalan baru itu akan memenuhi unsur kematraan yang lengkap di wilayah Kepri, khususnya Natuna. 

"Di samping itu diharapkan seluruh personel TNI dapat bekerja secara sinergis dan untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan di wilayah Indonesia secara cepat,” kata Gabriel dalam keterang tertulisnya.




Credit  sindonews.com



Minggu, 16 Desember 2018

Hilangnya Miliarder Amerika di Lembah X, Memicu Kopassus Ungkap Fakta Hutan Papua

Pasukan Khusus TNI melakukan terjun payung. - roda2blog.com

Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.


CB - Beberapa bulan sebelum Kopassus diturunkan ke pedalaman Papua, temuan potongan kaki Michael Rockefeller menggegerkan dunia. Isu yang terhembus saat itu, ada suku kanibal di wilayah timur Indonesia.

Kopassus dikirim ke wilayah timur Indonesia, untuk mengecek kebenarannya. Banyak fakta mengejutkan terungkap berkat itu.

Peristiwa ini terjadi pada 1961, saat putra raja minyak Amerika Serikat yang super kaya itu hilang saat melakukan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini.

Michael Rockefeller merupakan anggota keluarga Rockfeller, satu di antara keluarga terkaya di dunia.

Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.

Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu itulah, sepotong kaki itu kemudian dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller.

Keluarga terkaya dunia

John Davison Rockefeller seorang pebisnis Amerika Serikat. Ia memiliki perusahaan minyak Standard Oil, yang menjual minyak di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan ke-20.

John D Rockefeller (smithsonian magazine)

John D Rockefeller merupakan miliarder pertama dalam sejarah dunia dan dianggap sebagai orang terkaya dalam sejarah Amerika, dan mungkin orang terkaya dalam sejarah dunia.

Dia mendirikan petusahaan Standard Oil (SO) yang bergerak di bidang pertambangan minyak bumi dan penjualan hasil olahannya bersama William A. Rockefeller, kakaknya serta dengan beberapa mitra, yakni Henry Flagler, Jabez A. Bostwick, Samuel Andrews, dan Stephen V Harkness.

Bisnisnya berkembang pesat. Setelah beberapa tahun berbisnis, produk-produk SO (seperti bahan bakar dan kerosin) makin terkenal dan permintaan masyarakat pun makin banyak, sehingga perusahaan inipun menghasilkan keuntungan yang banyak juga. Tercatat, pada masa jayanya, Standard Oil menguasai 90 persen pangsa pasar penjualan olahan minyak bumi di Amerika Serikat.

Seiring perkembangan bisnis,  kekayaan Rockerfeller ikut terdongkrak. Dalam waktu relatif singkat, Rockefeller menjadi orang terkaya di Amerika Serikat, pada waktu itu.

Ilustrasi Kopassus (Wallpaper/Film Merah Putih memanggil)

Dia menjadi orang Amerika pertama yang tercatat memiliki kekayaan lebih dari 1 jita dolar Amerika. Menjadi catatan, dalam inflasi saat ini, kekayaan Rockefeller tercatat mencapai 336 juta dolar Amerika. Jumah itu membuatnya sebagai orang terkaya dalam sepanjang sejarah Amerika, bisa jadi dalam sejarah dunia.

Rockefeller menghabiskan masa tua di rumahnya di Westchester County, New York. Sebagian besar kekayaannya, ia gunakan sebagai ajang filantropi dengan mendirikan beberapa lembaga yang pada akhirnya memiliki peran signifikan di bidang kesehatan, pendidikan, dan riset ilmiah. Satu di antara lembaga riset medisnya dapat mengembangkan cara untuk memusnahkan virus penyebab demam kuning.

Rockefeller juga mendirikan University of Chicago dan Rockefeller University dan mendanai pendirian Central Philippine University di Filipina.

Kopassus ke Papua

Beberapa waktu setelah temuan kaki Michael Rockefeller, RPKAD mengirimkan misi ke pedalaman Papua.

Saat itu, hutan di wilayah itu masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk oleh RPKAD (Kopassus; sekarang).

Kabar kematian Rockfeller, yang keluarga miliarder, dengan cara yang sangat tragis itu menjadi perhatian dunia internasional. Termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.

Rumor keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.

Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, 7 anggota pasukan baret merah (RPKAD/Kopassus), 5 anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan 3 warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta 1 wartawan TVRI, Hendro Subroto, melaksanakan ekspedisi ke Lembah X. Lokasinya di lereng utara Gunung Jayawijaya.

Tim ekspedisi yang berjumlah total 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.

Lokasie ekspedisidisebut sebagai Lembah X dan berada di lereng utara Gunung Jayawijaya. Tempat itu berpemandangan indah sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah manusia dari luar.

Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing. Dimungkinkan merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang dialami oleh Rockfeller, tapi itu belum ada bukti.

Dengan risiko yang tinggi itu, pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo, berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Dalam menjalankan ekspedisi, semua anggota militer mengenakan seragam militer lengkap, bersenjata senapan serbu AK-47 dan pistol, parang, tali-temali dan lainnya.

Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara, Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara. Sintong melakukan itu dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.

Lalu sesuai rencana, tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.

Salah lokasi 

Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan. Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.

Dengan perhitungan seperti itu, maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.

Apalagi meski bersenjata lengkap para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

Itu pun merupakan tembakan yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti. Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.

Tapi, Lettu Sintong yang seharusnya mendarat di padang ilalang yang jauh dari perkampungan suku terasing, justru mendarat di tengah kampung.

Dia langsung dikepung oleh warga yang hanya mengenakan koteka sambil mengacungkan tombak, panah dan kapak batu.

Sadar sedang menghadapi bahaya dan masih terbayang oleh suku ganas pemakan manusia, secara reflek Sintong memindahkan posisi senapan AK-47 di bahu ke posisi di depan dada serta mengokangnya.

Tapi Sintong terkejut ketika melihat senapan AK-47-nya ternyata tanpa magazin karena terjatuh saat terjun.

Dengan kondisi senapan AK-47 tanpa peluru, jelas sama sekali tidak berguna jika harus menghadapi warga suku terasing yang terus memandanginya secara curiga sambil mengacungkan semua senjata tradisional itu.

Tiba-tiba, Sintong melihat magazin tempat peluru yang jatuh itu berada di antara warga suku. Magazin itu sedang ditendang-tendang seorang pemuda yang mungkin merasa bingung dengan benda asing itu.

Di luar dugaan, pemuda itu mengambil magazin dan memberikannya kepada Sintong. Sebuah pertanda bahwa warga suku itu ingin bersahabat.

Sintong akhirnya membiarkan saja ketika sejumlah warga suku menyentuhnya, lalu memeganginya. Warga suku melakukan itu untuk memastikan bahwa ‘manusia burung’ yang jatuh dari langit itu masih hidup dan merupakan manusia seperti mereka.

Waswas pemakan daging

Meski diliputi oleh perasaan waswas dan awalnya merasa akan diserang dan ‘dimakan’, semua tim ekspedisi ternyata diperlakukan secara bersahabat dan kemudian bisa berinteraksi secara normal dengan suku terasing itu.

Sebagai suku terasing dan menggunakan bahasa yang saat itu tidak bisa dipahami, semua anggota tim ekspedisi pun harus belajar keras memahami bahasa setempat dengan cara mencatatnya.

Kopassus (AMMOchambers)

Seperti diduga, meski bukan merupakan suku kanibal, suku terasing di Lembah X masih sangat primitif dan sama sekali. Suku itu belum mengenal korek api, cermin, pisau, pakaian, apalagi kamera televisi yang bisa merekam mereka.

Warga suku Lembah X juga masih lari tunggang langgang setiap ada pesawat lewat atau sedang melaksanakan dropping logistik. Mereka mengira sebagai burung raksasa yang akan menyambarnya.

Semua warga suku juga takut air dan tidak pernah mandi dan untuk minum. Mereka mengandalkan tanaman tebu liar.

Kebiasaan memakan tebu itu secara tidak sengaja sekaligus berfungsi sebagai sikat gigi, sehingga semua warga suku giginya tampak putih bersih.

Klise film hilang di jeram

Meski sempat mengalami musibah ketika sejumlah perahu karet yang ditumpanginya terbalik di jeram dan tim NBC kehilangan rekaman film yang sangat berharga, semua tim ekspedisi bisa pulang selamat pada akhir Desember 1969.

Bagi anggota RPKAD dan Kodam Cenderawasih ekspedisi Lembah X terbilang sukses, karena menginspirasi ekspedisi berikutnya yang kemudian dikenal sebagai Ekspedisi Nusantara Jaya.

Kopassus dan SAS (Kolase/ist)

Tapi bagi kru NBC, ekspedisi itu gagal total karena telah kehilangan semua rekaman yang bernilai jutaan dollar.

Kisah tentang hilangnya Michael Rockefeller ini masih menjadi misteri sampai sekarang.

(Naskah ini dikompilasi dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009, dan beberapa sumber lain terkait Rockefeller)





Credit TRIBUNJAMBI.COM

Aksi Kopassus yang 'Manly Banget' Viral, Pejabat AS Baru 'Teriak-teriak' saat di Pesawat

Atraksi Debus Kopassus - Capture/YouTube

Aksi Kopassus ini kemudian viral di antara netizen Amerika Serikat. Banyak yang menyebut 'manly' alias cowok banget.

CB - Saat mengetahui Kopassus ternyata punya kemampuan seperti ini, wajar saja mertua KSAD Jenderal TNI Andika Pratama berani merayapi sarang ular kobra. 

Mertua Jenderal TNI Andika Pratama, AM Hendropriyono, pernah merayap sejauh 4,5 Km di hutan Kalimantan untuk mendekati markas pemberontak. 

Ketika itu, pada 1963-1966, AM Hendropriyono berpangkat kapten. Pasukan Kopassandha, sekarang Kopassus, mendapat misi bertempur melawan pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).

Di situlah kemampuan tempur pasukan elite ini diuji. Kopassandha harus melalui medan rimba liar dengan risiko serangan mendadak dari musuh. Untuk menyelesaikan misi seperti itu, butuh latihan fisik dan mental kuat, melebihi kemampuan tentara negara-negara lain.

Kenyang beladiri

Ahli beladiri Kopassus tak diragukan lagi mempunyai kemampuan yang mumpuni.

Atraksi Debus Kopassus (Capture/YouTube)

Bahkan dengan kemampuan beladiri tersebut berhasil mempermalukan seorang master karate asal Jepang yang didatangkan ke markas Kopassus.

Cerita ini beredar sejak 1960-an, saat pelatih silat melakukan sparring partner melawan pelatih karate Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Dua ahli bela diri itu memiliki kemampuan yang tinggi.


Memang, kehebatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kerap membuat decak kagum masyarakat.

Meski dengan segala keterbatasan, prajurit TNI mampu bersaing bahkan mengalahkan prajurit negara lain yang didukung peralatan lebih canggih nan lengkap.

Mental patriotisme tak diukur sekedar dengan alat.

Sudah banyak cerita terdengar, bagaimana prajurit TNI berhasil melibas lawan hingga menggentarkan mental musuh.


Mulai dari mengusir kapal perang Malaysia hingga cerita heroik prajurit yang tertembak, namun mampu menghabisi 83 orang musuh.

Ilustrasi: Geladi bersih HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO) (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Kisah tentang sepak terjang Komando Pasukan Khusus ( Kopassus) dalam medan pertempuran takkan pernah ada habis-habisnya dan aksinya selalu menuai decak kagum.

Mulai dari latihan yang sangat keras dan berbahaya sampai operasi militer sengan misi sulit di gunung, hutan, laut bahkan bandara sudah pernah dilakoni oleh pasukan elite ini.

Tapi, meskipun kenyang bertarung, Kopassus nampaknya tidak pernah puas dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga mendorong mereka untuk terus berlatih dan berlatih.

Mainkan 4 golok di tangan

Melansir dari Cerita Prajurit, ada peristiwa yang cukup unik pada 1960, saat Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).

Saat itu Komandan Kopassus,Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, memutuskan untuk memanggil pelatih master karate untuk melatih prajurit RPKAD.

Pelatih karate ini bukanlah orang sembarangan mengingat sudah mendapat lisensi sebagai master karateka.

Tak berselang lama, latihan karate pun digelar untuk meningkatkan kemampuan bela diri prajurit RPKAD.

Hal yang menarik terjadi pada sesi sparring atau latih tanding antara guru Karate melawan seorang prajurit RPKAD.


Kisah Prajurit Kopassus (IST)

RPKAD pada saat itu diwakili oleh Haji Umar yang terkenal sebagai pendekar silat, serta mampu memainkan 4 golok sekaligus dan memutarnya seperti baling-baling.

Keduanya bersiap sebelum melakukan sparring.

Pertarungan dimulai, para prajurit yang ikut berlatih antusias dan penasaran tentang pihak manakah yang akhirnya akan menjadi pemenang.

Namun, hal yang sungguh terduga terjadi.

Ketika baru mengeluarkan beberapa jurus saja, Haji Umar sudah sukses menyikat pelatih karate tesebut hingga tersungkur dan KO.

Sontak saja kawan-kawannya langsung riuh dan tertawa terbahak-bahak menyaksikan pertarungan tersebut.

Ilmu kanuragan atau biasa diketahui banyak orang di Indonesia dengan debus.

Tribunjambi.com melansir intisari online, Kopassus selalu mempertunjukkan kekuatan mereka dengan atraksi debus di depan pasukan-pasukan elit negara lain.

Alhasil, banyak tentara yang sudah gentar duluan melihat aksi Kopassus sebelum mengetahui secara langsung kekuatannya dalam jalani misi.

Mulai dari memakan beling, minum darah ular dan menggigit ular berbisa hidup-hidup sudah menjadi rutinitas saat melaksanakan atraksi debus itu.

Terbaru, Sekretaris Pertahanan AS, James Mattis berkunjung ke Jakarta, Indonesia pada 24 Januari 2018.

Dilansir dari Daily Caller, dia berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara untuk mempererat hubungan pertahanan antar negara.

Saat kunjungannya ke Jakarta, ia disambut oleh aksi Kopassus yang membuatnya geleng-geleng.

Debus Kopassus dan Jenderal Pentagon AS (Kolase/Ist)

Di hadapannya, para Kopassus yang sudah terlatih menampilkan aksi-aksi mendebarkan.

Di antaranya aksi minum darah ular kobra, berjalan di atas bara api dan memecahkan balok beton dengan kepala.

Hal tersebut rupanya tak biasa ia lihat di AS sehingga membuatnya kagum sekaligus keheranan.

Ia bahkan terlihat menyeringai sepanjang pertunjukan.

James Mattis disambut dengan tabuhan genderang, aksi-aksi debus dan puncaknya ia disuguhi dengan aksi para Kopassus yang ditulis Daily Caller dengan "mencengkeram kepala kobra, menggigit kepalanya dan meminum darahnya."

Saat di pesawat menuju Vietnam ia mengutarakan kekagumannya.

"Ular tadi! Kau lihat? Cara mereka memegang ular-ular itu lalu mempontang-pantingkan mereka hingga mereka kelelahan lalu meminum darahnya. Saat tentara bisa melakukan hal-hal seperti itu, mereka pasti bisa melakukan hal yang lebih besar."

Keahlian meminum darah ular berguna bagi para tentara untuk bertahan hidup di hutan dengan pasokan air dan makanan yang minim.

Viral di Amerika

Aksi para Kopassus ini kemudian viral di antara netizen Amerika Serikat.

Netizen AS banyak membicarakan hal ini di media sosial dan membagikan berita sambutan debus tersebut.

Banyak dari mereka yang menganggap aksi tersebut sebagai hal yang mengagumkan, karena tentara Indonesia dapat berjalan di atas api dan memecah balok baton dengan kepala.

Meminum darah ular juga mereka bicarakan sebagai hal yang "manly" alias cowok banget.

Walaupun begitu tentu saja ada kontra yang datang dari aktivis penyayang binatang yang menyebut aksi membunuh ular teresebut keji dan tak terlalu penting.

Atraksi Debus Kopassus (Capture/YouTube)

Selain menampilkan atraksi tersebut di atas, Kopassus juga memamerkan hasil latihan mereka dalam mengadang teror dan serangan.

Prajurit Kopassus dikenal tangguh dan berkemampuan lebih dibandingkan prajurit lainnya. Di antaranya ilmu meringankan tubuh, menjilat golok panas, dan ditusuk jarum di beberapa anggota badan.

Cerita mengagumkan tentang Kopassus bukan satu itu saja. Sederet misi diselesaikan pasukan khusus ini dengan gemilang.







Credit  TRIBUNJAMBI.COM