Tampilkan postingan dengan label UNESCO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UNESCO. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Januari 2019

Ledek AS dan Israel, Iran: Mungkin Selanjutnya Mereka Keluar dari Bumi


Ledek AS dan Israel, Iran: Mungkin Selanjutnya Mereka Keluar dari Bumi
Zarif melemparkan ledekan kepada Amerika Serikat (AS) dan Israel, setelah keduanya memutuskan keluar dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO. Foto/Istimewa

TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif melemparkan ledekan kepada Amerika Serikat (AS) dan Israel, setelah keduanya memutuskan keluar dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.

Melalui akun Twitternya, Zarif mengatakan, AS dan Israel terus menerus menarik diri mereka dari badan dan perjanjian internasional. Menurut Zarif, mungkin tidak lama lagi AS dan juga Israel akan keluar dari Planet Bumi.

"Setelah JCPOA, NAFTA, TPP, konvensi iklim dan rezim (Donald) Trump bersama dengan rezim Israel sekarang telah secara resmi mundur dari UNESCO," merujuk pada kesepakatan nuklir Iran dan dua perjanjian dagang internasional.

"Apakah masih ada (perjanjian dan badan) yang tersisa bagi administrasi Trump dan kliennya untuk mundur? Mungkin selanjutnya (keluar) dari Bumi," kicau Zarif, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (3/1).

Sebelumnya diwartakan, Israel memutuskan keluar dari UNESCO, setelah Tel Aviv merasa badan PBB itu terlalu membela Palestina. Tidak lama kemudian, AS juga turut memutuskan keluar dari badan itu dengan alasan yang sama.

"UNESCO adalah badan yang terus menulis ulang sejarah, antara lain, dengan upaya untuk menghapus koneksi Yahudi ke Yerusalem. Israel tidak akan menjadi anggota organisasi yang didedikasikan untuk bertindak menentangnya dan yang memiliki alat yang dimanipulasi oleh musuh-musuh Israel," kata Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.

Israel dan juga AS sangat geram dengan UNESCO, setelah badan PBB itu mengadopsi beberapa resolusi yang menegaskan hak-hak Palestina di kota Yerusalem dan Hebron. 



Credit  sindonews.com




Rabu, 02 Januari 2019

AS dan Israel Resmi Keluar dari UNESCO

Gedung UNESCO. Ilustrasi


CB, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan Israel telah secara resmi keluar dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada Selasa (1/1). Proses keluar keduanya telah dilakukan lebih dari setahun yang lalu.

Meski penarikan ini sebagian besar bersifat prosedural, namun keluarnya kedua negara merupakan pukulan baru bagi UNESCO, yang didirikan bersama oleh AS setelah Perang Dunia II untuk mendorong perdamaian. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengajukan pemberitahuan mundur dari UNESCO pada Oktober 2017. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengikuti langkah AS dengan menuduh badan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) itu bias anti-Israel.

Organisasi yang bermarkas di Paris tersebut sebelumnya mengkritik pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, menyebut situs-situs Yahudi kuno sebagai situs warisan Palestina, dan memberikan keanggotaan penuh ke Palestina pada 2011. AS juga menuntut reformasi mendasar yang dilakukan UNESCO itu.

UNESCO terkenal sebab kegiatannya untuk melestarikan warisan, termasuk mempertahankan daftar situs warisan dunia, dan program untuk mempromosikan pendidikan di negara-negara berkembang. Melansir Aljazirah, penarikan keanggotaan AS dan Israel tidak akan berdampak besar pada keuangan UNESCO, sebab sejak 2011 AS dan Israel berhenti membayar iuran yang dipicu Palestina dipilih sebagai negara anggota baru. 

Sejak itu, para pejabat memperkirakan bahwa AS, yang menyumbang sekitar 22 persen dari total anggaran, telah menghasilkan 600 juta dolar AS dalam bentuk iuran yang belum dibayar, sehingga hal itu merupakan salah satu alasan keputusan Presiden Donald Trump menarik diri. Sementara, Israel berutang sekitar 10 juta dolar AS.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS hingga kini belum memberikan komentar publik menyoal penarikan ini sebab tengah terjadi shutdown di pemerintahan AS.

Sebelumnya, Kemenlu mengatakan kepada para pejabat UNESCO bahwa AS berniat untuk tetap terlibat di UNESCO sebagai negara pengamat yang bukan anggota inti mengenai masalah-masalah "non-politis". Hal itu termasuk perlindungan situs-situs warisan dunia, mengadvokasi kebebasan pers, mengadvokasi kebebasan pers dan mempromosikan kolaborasi ilmiah dan pendidikan.

AS dinilai berpotensi mencari status itu selama pertemuan Dewan Eksekutif UNESCO pada April. AS telah menarik diri dari UNESCO sebelumnya. Pemerintahan Reagan melakukannya pada 1984 karena memandang badan tersebut salah kelola, korup, dan digunakan untuk memajukan kepentingan Soviet. AS bergabung kembali pada 2003.



Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/amerika/19/01/01/pknkzq382-as-dan-israel-resmi-keluar-dari-unesco



Jumat, 19 Oktober 2018

49 Warisan Dunia Terancam Tenggelam, Termsuk Pisa


49 Warisan Dunia Terancam Tenggelam, Termsuk Pisa
49 Warisan Dunia Terancam Tenggelam, Termsuk Pisa

ROMA - Sebanyak 49 situs warisan dunia, termasuk Venezia, Menara Pisa, dan Hagia Sophia, terancam tenggelam pada abad mendatang karena kenaikan permukaan air laut.

Sekitar 42 dari 49 warisan dunia versi UNESCO yang menjadi destinasi wisata kelas dunia juga akan mengalami kehancuran karena erosi air laut. Bahkan, tiga perempat atau 37 dari 49 warisan dunia berisiko diterjang banjir pada 2100. Sebagian besar mahakarya peradaban manusia itu memang berlokasi berdekatan dengan pantai.



Salah satu lokasi warisan dunia paling banyak terdapat di kawasan Mediterania. Banyak ikon bersejarah terletak di dekat pelabuhan dan pantai serta wilayah padat penduduk. Klaim risiko kehancuran 49 warisan dunia itu diungkapkan tim peneliti Universitas Kiel di Jerman yang dipimpin Lena Reimann.

Mereka menciptakan database risiko situs UNESCO menggunakan model matematika untuk memprediksi bagaimana kenaikan air laut yang akan berdampak pada legasi peradaban manusia. Mereka menemukan 49 situs warisan dunia yang berlokasi di sekitar Mediterania akan mengalami kebanjiran dan erosi laut pada 2100.

”Risiko kehancuran pantai karena banjir dan erosi disebabkan kenaikan permukaan air laut. Sejumlah situs warisan dunia akan terkena dampak bencana tersebut pada masa datang,” ungkap para peneliti tersebut. ”Ancaman terhadap peninggalan nilai universal yang berharga itu berpotensi merugikan ekonomi negara, di mana situs warisan dunia itu berada,” imbuh mereka.

Penelitian itu menganggap bencana itu akan terjadi sekitar ”100 tahun” mendatang. Hanya Menara Pisa yang berisiko mengalami banjir dan tidak mengalami erosi laut. Lebih banyak situs warisan dunia berisiko.

”Penelitian kita menyarankan perlunya penilaian, di mana perlu adaptasi yang sangat penting dilakukan,” ujar Reimann dilansir Daily Mail. ”Kita mendukung pembuat kebijakan untuk melakukan penelitian dalam skala lokal untuk menyusun strategi adaptasi masing-masing situs warisan dunia UNESCO tersebut,” imbuhnya.

Kawasan Mediterania merupakan konsentrasi di mana banyak warisan dunia UNESCO berada di dekat pantai. Kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman utama.

”Informasi mengenai risiko pada tataran lokal diperlukan untuk rencana adaptasi yang akan dilakukan,” kata Reimann. Selain adaptasi, lebih lanjut Reimann menyarankan perlunya strategi untuk membangun kesadaran publik dan masyarakat untuk melindungi situs warisan dunia tersebut. 

”Relokasi juga perlu dipertimbangkan, khususnya jika risikonya terlalu tinggi,” ujarnya. Penelitian tersebut juga bisa diaplikasi di wilayah lain, di mana banyak situs warisan dunia yang terletak di dekat pantai dan menghadapi kemungkinan peningkatan permukaan air laut, seperti Asia Timur dan Asia Selatan. ”Kita menyarankan mitigasi skala global dalam beberapa tahun mendatang,” papar Reimann.

”Mitigasi diperlukan untuk melindungi warisan kita agar tidak hilang,” ujarnya. Dia menekankan tentang Venezia yang dihuni banyak penduduk sangat berisiko mengalami bencana alam dan harus mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

Dalam beberapa penelitian terbaru tentang mencairnya es yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut, para peneliti meminta banyak pihak untuk melakukan konservasi. Bahkan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) akan memublikasikan estimasi baru mereka pada September 2019. 






Credit  sindonews.com




Jumat, 25 Mei 2018

Harta Karun Senilai Rp 241 T Tersimpan 3 Abad di Kapal Karam


Kapal galleon Spanyol yang tenggelam pada 1708.[Supplied via news.com.au]
Kapal galleon Spanyol yang tenggelam pada 1708.[Supplied via news.com.au]

CB, Jakarta - Penemuan harta karun dari dalam kapal Spanyol yang dijuluki "cawan suci kapal karam" telah diungkap ke publik dan ditaksir bernilai US$ 17 miliar lebih atau Rp 241 triliun. Kapal galleon spanyol bernama San Jose yang mengangkut emas, perak dan zamrud, ditenggelamkan angkatan laut Inggris 300 tahun lalu atau 3 abad lamanya.
Total barang berharga yang diangkut San Jose saat ini diperkirakan bernilai US$ 17 miliar, seperti yang dilaporkan Associated Press, 23 Mei 2018. Lokasi penemuan bangkai kapal San Jose tetap dirahasiakan oleh pemerintah Kolombia dan lembaga yang ikut dalam misi pencarian, namun diketahui kapal ditemukan di laut Karibia lepas pantai Kolombia.
Kapal galleon dengan tiga tiang utama dan 62 meriam karam pada 8 Juni 1708, dengan 600 orang beserta harta karun berupa emas, perak, dan permata dalam pertempuran dengan kapal perang Inggris saat pecah perang di Spanyol.


Kapal galleon Spanyol yang mengangkut emas dan karam 300 tahun silam ditemukkan tiga tahun lalu dengan bantuan kapal selam tanpa awak. Institusi yang menemukan puing kapal mengungkap rincian penemuan untuk pertama kali.[Woods Hole Oceanographic Institution via AP]
Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) lembaga asal Massachusetts, Amerika Serikat, yang ikut eksplorasi kapal karam mengerahkan kapal selam tanpa awak, Remus  6000, robot selam yang sama untuk menemukan puing pesawat Air France 447 pada 2011 yang jatuh di perairan Brasil pada 2009.
Remus 6000 melakukan penyelaman bawah air sedalam 600 meter menggunakan sonar untuk menemukan San Jose pada November 2015. Remus 6000 turun ke bangkai kapal untuk mengambil beberapa foto, termasuk beberapa gambar khas ukiran lumba-lumba meriam San Jose. Namun lembaga-lembaga yang terlibat dalam penemuan harta karun ini baru pertama kalinya merilis temuan ke publik.

Foto yang diambil pada November 2015, dirilis pada 21 mei 2018 oleh Woods Hole Oceanographic Institution menunjukkan sejumlah meriam dari kapal galleon Spanyol berusia 300 tahun, San Jose, yang karam di dasar laut Karibia di pesisir Kolombia. Rincian soal penemuan ini diungkapkan pada Senin 21 Mei atas izin lembaga yang ikut dalam misi pencarian termasuk pemerintah Kolombia. Para ahli meyakini harta karun kapal bernilai miliaran dolar Amerika Serikat.[Woods Hole Oceanographic Institution via AP]
Selama berabad-abad lokasinya dikenal sebagai "cawan suci kapal karam," dan telah lama dianggap sebagai salah satu misteri maritim terbesar dalam sejarah.
"Kami telah menahan ini karena menghormati pemerintah Kolombia," kata Rob Munier, Wakil Ppresiden WHOI untuk fasilitas dan operasi kelautan seperti dilansir dari News.com.au, 23 Mei 2018.


Foto yang diambil pada November 2015, dirilis pada 21 mei 2018 oleh Woods Hole Oceanographic Institution menunjukkan sejumlah keramik dan barang lain dari kapal galleon Spanyol berusia 300 tahun, San Jose, yang karam di dasar laut Karibia di pesisir Kolombia. Rincian soal penemuan ini diungkapkan pada Senin 21 Mei atas izin lembaga yang ikut dalam misi pencarian termasuk pemerintah Kolombia. Para ahli meyakini harta karun kapal bernilai miliaran dolar Amerika Serikat.[Woods Hole Oceanographic Institution via AP]
Penemuan harta karun ini menjadi rebutan dan saling klaim antara beberapa negara serta perusahaan swasta. Beberapa minggu yang lalu, UNESCO, meminta Kolombia untuk tidak secara komersial mengeksploitasi bangkai kapal, yang lokasi tepatnya tetap dirahasiakan.
Kapal San Jose bermeriam 62 buah dengan 600 awak ditenggelamkan armada Inggris di lepas pantai Kolombia, Cartagena, pada 1708 dalam 90 menit pertempuran sengit dengan angkatan laut Inggris.
Kapal San Jose adalah salah satu kapal dari armada yang membawa permata, logam mulia, dan 11 juta koin emas dan perak dari koloni Spanyol Selatan Amerika. Kapal San Jose membawa barang berharga untuk membantu Raja Philip V Spanyol mendanai perang melawan Inggris.





Credit  tempo.co






Selasa, 15 Mei 2018

Indonesia Usulkan 3 Taman Nasional Ini Jadi Cagar Biosfer Dunia


Pemandangan Danau Segara Anak dari arah Sembalun, Lombok, (20/10). Danau indah berwarna biru ini terbentuk akibat meletusnya gunung Samalas pada 1257. Kini danau ini menjadi daya tarik para wisatawan saat mendaki gunung Rinjani. Tempo/Tony Hartawan
Pemandangan Danau Segara Anak dari arah Sembalun, Lombok, (20/10). Danau indah berwarna biru ini terbentuk akibat meletusnya gunung Samalas pada 1257. Kini danau ini menjadi daya tarik para wisatawan saat mendaki gunung Rinjani. Tempo/Tony Hartawan

CB, Jakarta - Indonesia akan mengusulkan tiga taman nasional menjadi cagar biosfer dunia dalam sidang International Co-ordinating Council of the Man and the Biosphere (ICC-MAB) Unesco ke-30 program, yang digelar pada 23-28 Juli 2018 di Palembang.
"Kita akan mengusulkan nominasi tiga cagar biosfer yaitu Berbak Sembilang di Sumatera Selatan dan Jambi, Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu di Kalimantan Barat dan Rinjadi di Nusa Tenggara Barat," ujar Ketua Komite Nasional MAB Unesco Enny Sudarmonowati di Auditorium Sasana Widya Sarwono LIPI, Jakarta, Senin, 14 Mei 2018.
ICC-MAB merupakan agenda tahunan yang dilaksaakan Unesco untuk membahas pembangunan dan pengembangan cagar biosfer sebagai pemulihan ekosistem. Indonesia menjadi tuan rumah negara kelima di luar Prancis. Negara lain yang pernah menjadi tuan rumah yaitu Jeju (Korea Selatan), Dresden (Jerman), Jonkoping (Swedia) dan Lima (Peru).
Jumlah cagar biosfer di dunia saat ini berjumlah sebanyak 669 yang tersebar di 120 negara. Indonesia, kata Enny, sekarang memiliki 11 cagar biosfer.
"Dan sekarang kami mengusulkan 3 cagar biosfer baru. Harapannya disetujui untuk ditetapkan Unesco di Palembang nanti," kata Enny. "Sehingga cagar biosfer tercatat di Unesco dan bertambah menjadi 14."
ICC-MAB Unesco , kata Enny, memberi kesempatan bagi Indonesia untuk membuktikan adanya pengakuan dan peran Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam hayati di dunia. Momen ini, Enny berujar, akan menjadi ajang promosi keunggulan Indonesia.
"Sebagai tuan rumah, Indonesia perlu mengambil peran dengan mengusulkan rekomendasi terkait dengan salah satu nominasi cagar biosfer baru Indonesia, yakni Berbak Sembilang," kata Enny yang juga Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI.




Credit  tempo.co


Rabu, 14 Februari 2018

Pinisi Masuk Warisan Budaya tak Benda UNESCO



Menlu Retno Marsudi menerima sertifikat penetapan Warisan Budaya tak Benda Dunia dari Dubes RI untuk Prancis sekaligus Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Hotmangaradja Pandjaitan, di Gedung Kemenlu pada Selasa (13/2).

Menlu Retno Marsudi menerima sertifikat penetapan Warisan Budaya tak Benda Dunia dari Dubes RI untuk Prancis sekaligus Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Hotmangaradja Pandjaitan, di Gedung Kemenlu pada Selasa (13/2).
Foto: Kemlu.go.id



Indonesia telah mengantongi sembilan Warisan Budaya tak Benda UNESCO.


CB, JAKARTA -- Seni pembuatan perahu di Sulawesi Selatan, Pinisi, ditetapkan menjadi salah satu Warisan Budaya tak Benda Dunia oleh UNESCO. Ditetapkannya Pinisi sebagai Warisan Budaya tak Benda Dunia adalah kebanggaan besar bagi rakyat Indonesia.


Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat menerima sertifikat penetapan Warisan Budaya tak Benda Dunia dari Dubes RI untuk Prancis sekaligus Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Hotmangaradja Pandjaitan, di Gedung Kemenlu pada Selasa (13/2) lalu.

Dari siaran pers Kementerian Luar Negeri disebutkan, penetapan warisan budaya tak benda dunia itu dilakukan pada 7 Desember tahun lalu di KoreaSelatan (Korsel). Namun Retno mengingatkan bahwa penetapan UNESCO itu bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya sarana untuk mendukung pelestarian budaya nasional.


"Setiap penetapan yang diberikan UNESCO kepada budaya atau kekayaan alam Indonesia perlu diikuti dengan kebijakan pelestarian yang baik, termasuk penyuluh kepada masyarakat," ujarnya lebih lanjut.


Retno juga menekankan kesiapan Kemenlu untuk terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam melestarikan budaya dan kekayaan alam nasional.


photo

Kapal Pinisi.



Penetapan Pinisi ini menjadi tanda bahwa Indonesia telah mengantongi sembilan Warisan Budaya tak Benda UNESCO. Warisan budaya tak benda dunia lainnya adalah Keris, Pertunjukan Wayang, Batik, PelatihanMembatik, Angklung, Tari Saman, Noken Papua, dan Tari Bali.


Kemudian target Indonesia untuk 2018 adalah keberhasilan nominasi Pantun, yang merupakan nominasi gabungan bersama Malaysia. Sedangkan untuk target 2019, nominasi yang ditargetkan adalah Pencak Silat.


Hotmangaradja Pandjaitan menegaskan kesiapan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris untuk terus mengawal proses nominasi Pantun dan Pencak Silat. "Pengakuan UNESCO terhadap kekayaan alam dan budaya Indonesia adalah dorongan bagi kita untuk selalu merawat alam dan budaya sekaligus untuk menebalkan rasa cinta Tanah Air," tuturnya.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Jumat, 10 November 2017

Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO


Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO
Ilustrasi bendera PBB (REUTERS/Denis Balibouse)


Jakarta, CB -- Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan Eksekutif (Executive Board/EB) badan kebudayaan dunia UNESCO periode 2017-2021, Rabu (8/11). Pemilihan anggota Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) itu berlangsung dalam Sesi ke-39 General Conference UNESCO di Paris, Prancis.

Indonesia bersama India, Jepang, China, Filipina, dan Bangladesh, terpilih untuk duduk sebagai anggota EB UNESCO periode 2017-2021 di Kelompok Asia Pasifik.

“Terpilihnya Indonesia sebagai anggota EB UNESCO periode 2017-2021 akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO," kata Duta Besar atau Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan.


Menurut rilis Kementerian Luar Negeri yang diterima CNN Indonesia, Kamis (9/11) keterpilihan Indonesia di EB UNESCO sangat strategis bagi kepentingan nasional mengingat negara anggota EB mempunyai kesempatan untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO.


Hal ini juga sejalan dengan besarnya kepentingan Indonesia dalam bidang kerja UNESCO, utamanya di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Disebutkan pula dalam rilis, kemenangan Indonesia ini tak lepas dari capaian dan diplomasi Indonesia di UNESCO dan upaya penggalangan dukungan yang intensif baik oleh seluruh unsur Pemerintah, terutama Perwakilan RI.

Indonesia telah menyumbangkan beberapa Works of Art untuk UNESCO dan menjadi anggota World Heritage Committee (WHC) periode 2015-2019 yang memiliki mandat untuk pelestarian warisan budaya dunia. Pada tahun 2017, Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah World Press Freedom Day.


Indonesia juga merupakan negara yang telah diakui UNESCO sebagai negara besar dalam promosi dan pelestarian budaya. Cukup banyak warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, mulai dari wayang, keris, batik, angklung, noken, kawasan candi Borobudur dan Prambanan, juga Tari Saman dan Tari Bali sebagai warisan budaya tak benda.

Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara atau peringkat ketiga pada Grup Asia Pasifik.

Dari tujuh negara kandidat pada Grup Asia Pasifik, urutan perolehan suara antara lain Jepang (166 suara), India (162), Indonesia (160), Filipina (157), RRT (155), dan Bangladesh (144 suara).

Cook Islands tidak berhasil terpilih karena hanya memperoleh 91 suara, dan merupakan perolehan suara terendah. Padahal di Grup Asia Pasifik hanya terdapat enam kursi kosong untuk Dewan Eksekutif UNESCO.

EB UNESCO, bersama dengan General Conference UNESCO, merupakan badan pembuat keputusan-keputusan penting UNESCO dalam standard setting bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan informasi komunikasi. Dewan Eksekutif juga mengatur hal-hal terkait manajemen UNESCO, utamanya dalam bidang anggaran dan administrasi.




Credit  cnnindonesia.com





Senin, 30 Oktober 2017

UNESCO bersama Kang Cecep buka klub pencak silat di Paris


UNESCO bersama Kang Cecep buka klub pencak silat di Paris
Logo UNESCO (Wikimedia Commons)


London (CB) - Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO mengadakan acara Pembukaan Klub Pencak Silat UNESCO yang dihadiri beberapa Dubes negara sahabat, anggota delegasi tetap pada UNESCO, serta komunitas pencak silat di Paris dan sekitarnya diadakan di Kantor Delegasi UNESCO Paris.

Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Senin menyampaikan kekhasan Pencak Silat yang mencakup seni bela diri, musik, dan tarian yang berasal dari Indonesia. Saat ini pencak silat sudah masuk dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda Nasional di beberapa provinsi di Indonesia, dan kini tengah diajukan untuk masuk dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda di UNESCO, ujarnya.

Hasil nominasi Pencak Silat di UNESCO ini diharapkan dapat diumumkan pada Sidang Komite Intangible Cultural Heritage UNESCO di akhir tahun 2019 mendatang. Pada acara ini, Indonesia menampilkan demo pencak silat oleh anggota klub Pencak Silat KBRI Paris dan KWRI UNESCO di Paris beranggotakan diaspora Indonesia, serta anggota klub Pencak Silat Prancis.

Peserta demo terdiri dari laki-laki dan perempuan, baik dari anak-anak, maupun dewasa. Demo menampilkan juga atraksi khusus dari salah satu maestro Pencak Silat Indonesia, Cecep Arif Rahman yang populer dengan sebutan Kang Cecep yang didatangkan langsung dari Indonesia khusus untuk acara ini.
Kang Cecep sudah dua kali mendapat kehormatan tampil dalam film laga produksi Hollywood, yaitu "The Raid 2" dan "Star Wars: The Force Awakens". Cuplikan film The Raid 2 diputar sebelum acara dimulai untuk menarik perhatian pengunjung.

Klub Pencak Silat di UNESCO terbuka bagi peminat dari berbagai kalangan yang ada di Prancis, dimana pelatihan rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu di gedung UNESCO. Pelatihan pertama pada akhir pekan dilakukan langsung oleh Kang Cecep kepada lebih dari 20 peserta. Beberapa teknik baru diperkenalkan kepada peserta untuk dapat dipelajari dan diterapkan. Para peserta terlihat sangat senang mempelajari teknik baru langsung dari salah satu master pencak silat di Indonesia. Pelatihan pertama dibuka Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman.

Selain pelatihan pencak silat ini, bersama guru klub pencak silat di Prancis juga diadakan diskusi pengembangan pencak silat dengan mengadakan pertandingan dan festival pencak silat dengan peserta dari Prancis dan Eropa. Diharapkan akan dibuat film dokumentasi mengenai pencak silat di Indonesia untuk lebih memperkenalkan pencak silat kepada dunia.

Pada acara pembukaan dan pelatihan ini, diadakan promosi kuliner Indonesia dengan menampilkan beberapa makanan khas Indonesia yang disajikan kepada pengunjung dan peserta pelatihan, yang dalam waktu singkat habis dilahap pengunjung dan peserta.




Credit  antaranews.com






Selasa, 17 Oktober 2017

Audrey Azoulay Terpilih Sebagai Direktur Jenderal UNESCO


Gedung UNESCO. Ilustrasi
Gedung UNESCO. Ilustrasi


CB, PARIS -- Dewan Eksekutif UNESCO telah memilih Audrey Azoulay sebagai direktur jenderal mereka yang baru. Azoulay berhasil mengalahkan Hamad bin Abdulaziz al-Kawari dari Qatar yang telah dituding memiliki sikap anti-semetisme selama proses pemilihan.
Azoulay merupakan mantan menteri kebudayaan Prancis berkebangsaan Yahudi. Secara internasional, dia memainkan peran kunci dalam inisiatif bersama Prancis, Uni Emirat Arab, dan UNESCO untuk melindungi warisan budaya di zona konflik yang diumumkan pada Desember 2016.
 
Pada Maret lalu di momen KTT G7, Azoulay juga menandatangani Deklarasi Florence yang mengecam pengahncuran situs-situs budaya. Masih di bulan yang sama, dia juga sempat mempresentasikan Draf Reolusi 2347 tentang perlindungan warisan budaya dalam konflik bersenjata di Dewan Keamanan PBB. Resolusi yang diajukan Prancis, Italia, dan UNESCO belakangan diadopsi dengan suara bulat.
 
Azoulay termasuk di antara sembilan kandidat suksesor Irina Bokova untuk menggantikannya sebagai direktur jenderal UNESCO. Ia diumumkan memenangkan pemilihan sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Israel untuk keluar dari keanggotaan UNESCO.
 
Keputusan Israel mengundurkan diri dari UNESCO terjadi tak lama setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan hal serupa. AS hengkang dari badan pendidikan dan kebudayaan PBB itu karena menganggapnya memiliki sikap anti-Israel.
 
Pencalonan Azoulay sebagai direktur jenderal UNESCO yang baru akan dipresentasikan pada 10 November mendatang untuk mendapatkan persetujuan Majelis Umum UNESCO.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID









Jumat, 13 Oktober 2017

Israel Akan Ikuti Jejak AS Keluar dari UNESCO


Israel Akan Ikuti Jejak AS Keluar dari UNESCO
Israel bakal mengikuti jejak AS keluar dari UNESCO. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) menarik diri dari organisasi sosial budaya UNESCO, setelah pejabatnya menyebut organisasi itu bias anti Israel. Keputusan AS ini mendapat pujian dari Perdana Menteri Israel dan menyatakan negaranya akan mengkuti langkah sekutunya itu.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji keputusan AS tersebut sebagai keputusan berani dan bermoral.

Lewat akun Twitternya, Netanyahu mengaku telah menginstruksikan kementerian luar negerinya untuk mempersiapkan penarikan Israel sejalan dengan AS seperti dikutip dari BBC, Jumat (13/10/2017).

Keputusan tersebut menyusul serangkaian keputusan Unesco yang telah mendapat kritik dari AS dan Israel. Pada tahun 2011, AS mengurangi pendanaannya ke agensi tersebut untuk memprotes keputusannya memberikan keanggotaan penuh kepada orang-orang Palestina.

Dan tahun lalu, Israel menghentikan kerja sama dengan UNESCO setelah badan tersebut mengadopsi sebuah resolusi kontroversial yang tidak menyebut-nyebut hubungan Yahudi dengan sebuah situs suci di Yerusalem.

Resolusi tersebut juga mengkritik kegiatan Israel di tempat-tempat suci di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki.

Kemudian awal tahun ini, Netanyahu mengutuk UNESCO karena telah mengumumkan Kota Tua Hebron di Tepi Barat sebuah situs Warisan Dunia Palestina.

Dia menuduh UNESCO mengabaikan koneksi kuno Yudaisme ke kota, yang mencakup ruang bawah tanah di mana para matriark dan bapa leluhur dimakamkan.

Pemimpin Unesco Irina Bokova mengatakan penarikan diri tersebut merupakan kerugian bagi keluarga PBB dan multilateralisme pada umumnya.

Tapi dia mengakui bahwa politisasi telah "mengambil korban" pada organisasi tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Bokova mengatakan bahwa dia telah memberi tahu anggota Kongres berulang kali bahwa pembayaran langsung tunggakan AS ke UNESCO tidak menjadi masalah, dan keterlibatan Amerika dalam organisasi menjadi prioritas.

Tapi dia mempertanyakan waktu pengumuman tersebut, yaitu saat UNESCO memilih pemimpin baru. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa dia sangat menyesalkan keputusan AS tersebut. Namun PBB akan terus berinteraksi dengan AS dengan sangat produktif dalam berbagai isu melalui berbagai organisasi".

Komite Urusan Publik Israel Amerika (Aipac) bertepuk tangan, mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, UNESCO tersebut telah mengkhianati misi aslinya dan memilih untuk secara tidak adil menargetkan negara demokrasi satu-satunya di Timur Tengah, Israel.

Rusia mengatakan bahwa mereka menyesalkan keputusan tersebut, namun setuju UNESCO terlalu dipolitisasi. Ajudan Presiden Vladimir Putin untuk budaya Vladimir Tolstoy dilaporkan menyebut berita tersebut sangat mengherankan.




Credit  sindonews.com




AS Nyatakan Keluar dari UNESCO


AS Nyatakan Keluar dari UNESCO 
  Amerika Serikat menyatakan menarik diri dari UNESCO. Keputusan keluar dari UNESCO itu akan efektif pada akhir tahun 2017 ini. (Reuters).

Jakarta, CB -- Amerika Serikat menyatakan menarik diri dari UNESCO, badan budaya dan pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negeri Paman Sam efektif akan keluar dari UNESCO pada tanggal 31 Desember, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

"Keputusan ini bukan perkara mudah, dan mencerminkan kekhawatiran AS akan meningkatnya tunggakan di UNESCO, kebutuhan akan reformasi mendasar dalam organisasi tersebut, dan melanjutkan bias anti-Israel di UNESCO," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dikutip, Reuters, Jumat (13/10).




Meski begitu, AS tetap akan terlibat sebagai non-anggota. Terutama untuk memberikan pandangan, perspektif, dan keahlian yang dipunya. AS merupakan penyumbang seperlima pendanaan UNESCO dengan sumbangan 80 juta dolar setiap tahunnya.

Keputusan menarik diri AS ini menjadi pukulan telak bagi organisasi yang bermarkas di Paris itu.

Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova menyatakan kecewa atas keputusan AS itu. Pada saat berbagai konflik terus mengoyak masyarakat di seluruh dunia, "sangat disayangkan bahwa Amerika Serikat mengundurkan diri dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang mendorong pendidikan untuk perdamaian dan melindungi kebudayaan yang terancam."




Irina mengatakan, keputusan AS mundur dari UNESCO ini merupakan kehilangan bagi keanggotaan PBB. Apalagi UNESCO sedang berada dalam proses untuk memilih kepala baru, yang prioritasnya akan berupa menghidupkan kembali berbagai kekayaan organisasi itu.

Langkah AS tersebut menggarisbawahi ketidakpercayaan yang dinyatakan Presiden Donald Trump bahwa AS tetap perlu mengikatkan diri dengan badan-badan multilateral. Trump disebut menjalankan pemerintah dengan mendahulukan kepentingan ekonomi dan nasional AS dibanding komitmen internasional.



Para diplomat mengemukakan kekhawatiran soal mundurnya AS dari UNESCO. Ketidakhadiran AS atau negara manapun yang memiliki banyak kekuatan adalah suatu kehilangan.

"Ini bukan hanya masalah uang, tapi juga soal memajukan kondisi ideal yang penting bagi negara-negara seperti Amerika Serikat, seperti pendidikan dan kebudayaan," kata seorang diplomat yang tak disebutkan namanya.




Credit  CNN Indonesia



AS nyatakan keluar dari UNESCO


AS nyatakan keluar dari UNESCO
Lambang UNESCO (UNESCO)



Paris (CB) - Amerika Serikat pada Kamis mengumumkan bahwa negara itu keluar dari keanggotaan Badan PBB untuk Kebudayaan dan Pendidikan (UNESCO).

AS mengeluhkan cara organisasi itu dijalankan serta sikap, yang digambarkan AS sebagai bias terhadap Israel.

"Tidak mudah untuk mengambil keputusan ini. (Keputusan ini) menggambarkan keprihatinan AS terhadap tunggakan pembayaran yang menggunung di UNESCO, perlunya reformasi mendasar di dalam organisasi ini, serta bias anti-Israel yang terus berlanjut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam pernyataan.

AS merupakan penyumbang seperlima pendanaan UNESCO. Setiap tahun, AS memberikan 80 juta dolar (sekitar Rp1,08 triliun).

Pencabutan keanggotaan AS merupakan pukulan keras bagi organisasi yang bermarkas di Paris itu.

UNESCO mulai menjalankan kegiatan pada 1946 dan selama ini dikenal sebagai lembaga yang menetapkan situs-situs Warisan Dunia, seperti kota kuno Palmyra di Suriah dan Taman Nasional Grand Canyon di AS.

Menurut peraturan UNESCO, pengunduran diri itu mulai berlaku pada akhir Desember 2018. Hingga tiba saatnya nanti, Amerika masih terikat sebagai anggota penuh.

Organisasi dunia, yang mempekerjakan sekitar 2.000 orang di seluruh dunia dan sebagian besar di antaranya di Paris, itu telah sekian lama menjadi sasaran kecaman soal penggunaan sumber dayanya serta resolusi-resolusi yang dianggap Israel dan sejumlah negara lainnya sebagai sikap yang bias.

Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova menyatakan kecewa atas keputusan AS itu.

"Pada saat berbagai konflik terus mengoyak masyarakat di seluruh duni, sangat disayangkan bahwa Amerika Serikat mengundurkan diri dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang mendorong pendidikan untuk perdamaian dan melindungi kebudayaan yang terancam," katanya.

"(Keputusan AS mundur dari UNESCO) ini merupakan kehilangan bagi keluarga Perserikatan Bangsa-bangsa. (Keputusan) ini adalah kerugian bagi multilateralisme."

UNESCO sedang berada dalam proses untuk memilih kepala baru, yang prioritasnya akan berupa menghidupkan kembali berbagai kekayaan organisasi itu.

Langkah AS tersebut menggarisbawahi ketidakpercayaan yang dinyatakan Presiden Donald Trump bahwa Amerika Serikat tetap perlu mengikatkan diri dengan badan-badan multilateral.

Donald Trump telah menggaungkan kebijakan "Amerika Terlebih Dahulu", yang lebih mendahulukan kepentingan ekonomi dan nasional AS dibandingkan komitmen internasional.

Sejak Trump menjabat sebagai presiden, Amerika Serikat telah meninggalkan perundingan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik, menarik diri dari kesepakatan Paris soal iklim serta membuka upaya merundingkan kembali kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Meksiko (NAFTA), yang telah berlangsung puluhan tahun.

Para diplomat mengemukakan kekhawatiran soal mundurnya AS dari UNESCO.

"Ketidakhadiran Amerika Serikat atau negara manapun yang memiliki banyak kekuatan adalah suatu kehilangan. Ini bukan hanya masalah uang, tapi juga soal memajukan kondisi ideal yang penting bagi negara-negara seperti Amerika Serikat, seperti pendidikan dan kebudayaan," kata seorang diplomat.

Dengan alasan berbeda, Inggris, Jepang dan Brazil merupakan tiga dari sejumlah negara yang belum membayar iuran mereka untuk 2017, demikian Reuters melaporkan.





Credit  antaranews.com