Rabu, 16 Agustus 2017

Investor Menyesal Google-Facebook Sukses Meretas Otak


Investor Menyesal Google-Facebook Sukses Meretas Otak
Photo :REUTERS/Regis Duvignau
google - search engine - mesin pencari   

CB – Google dan Facebook kini telah menjadi platform internet raksasa dunia. Semua orang saat ini sudah jamak tersentuh dengan layanan Google dan Facebook.
Namun ada satu orang yang menyesal dengan berjayanya Google dan Facebook. Orang tersebut adalah Roger McNamee, investor awal Google dan Facebook.

Dalam pengakuannya, sebagaimana dikutip dari Business Insider, Rabu 9 Agustus 2017, McNamee menyesal telah membantu kedua platform itu pada masa awal perusahaan itu mengembangkan layanan. Sebab, Google dan Facebook kini telah tumbuh dengan ‘meretas otak’ pengguna dengan membanjiri dan menjual banyak iklan pada platformnya.
McNamee tak ragu menyebutkan Google dan Facebook telah 'meretas otak' pengguna secara agresif.
"Petinggi di Google dan Facebook adalah orang baik, tapi konsekuensi tak diinginkan dari strategi mereka menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, demokrasi dan ekonomi," ujar McNamee kepada Business Insider.
McNamee yang pernah menjadi penasehat Mark Zuckerberg itu menuturkan, periklanan telah menyebabkan Google dan Facebook 'meminjam teknik' industri perjudian dalam membuat produk mereka agar  makin candu bagi pengguna. Dengan teknik iklannya, pengguna makin terdorong memakai produk Google dan Facebook sampai tak tersadar kedua perusahaan itu mengeruk keuntungan dari penggunaan data internet pengguna.
"Seperti perjudian, nikotin, alkohol atau heroin, Facebook dan Google melalui YouTube, memproduksi kebahagiaan jangka pendek dalam konsekuensi negatif serius jangka panjang," jelasnya.
Dengan kekuatannya saat ini, menurut dia, perusahaan internet makin menguasai pengguna, sebab perusahaan mengetahui tentang pengguna melebihi pengguna mengetahui atas dirinya sendiri.
McNamee tak sendirian. Pada barisannya, ada mantan karyawan Google, Tristan Harris, yang punya pemikiran sama. Harris mengharapkan, platform teknologi untuk berhenti meretas otak pengguna dan segera memprioritaskan kepentingan pengguna.
Mereka bukan hanya mengkritik, tapi juga menginisiasi gerakan melawan 'peretasan otak' pengguna. Harris misalnya sudah mencoba untuk mengajak publik menekan para perusahaan internet. Harris juga menyarankan kepada pengguna internet untuk mulai mengambil kendali perangkat dan mulai menyadari bahwa mereka bukan mesin, tapi manusia

Sedangkan McNamee mengingatkan konsumen atau pengguna saat ini tidak punya badan pengawas yang mengawasi 'peretasan otak'. Untuk itu, McNamee mendorong pengguna untuk memaksa perusahaan internet menghentikan praktik tersebut.





Credit  VIVA.co.id




Awas, Malware Mata-mata Infeksi 1.000 Aplikasi di Play Store


Awas, Malware Mata-mata Infeksi 1.000 Aplikasi di Play Store
Photo :www.pixabay.com/typographyimages
Cara bekerja virus Petya mirip dengan saudaranya, WannaCry, yakni mengunci data-data pribadi di dalam komputer.

CB – Pakar keamanan internet Lookout mengingatkan ada software mata-mata baru yang mengincar korban pengguna Android. Malware yang diendus tersebut bernama SonicSpy. Hebatnya, malware ini sudah menyebar dan menginfeksi lebih dari 1.000 aplikasi di Play Store.
Dikutip dari Phone Arena, Selasa, 15 Agustus 2017, pakar keamanan Lookout menjelaskan cara kerja SonicSpy yakni menyamar sebagai aplikasi percakapan. Malware mata-mata ini menyaru seperti aplikasi Telegram yang dimodifikasi.

Lookout menemukan ada tiga aplikasi messenger berbahaya yakni Soniac, Troy Chat dan Hulk Messenger. Pakar keamanan itu menyebutkan, begitu ketiga aplikasi tersebut diunduh, sebenarnya pengguna mengunduh penginstal mini dari malware mata-mata SonicSpy.
Setelah terunduh, SonicSpy akan menyadap ponsel pengguna. Ikon ketiga aplikasi itu akan hilang dan ketiga aplikasi tersebut akan terpasang. Pada saat itu pengguna tak akan menyadari telah menjadi korban software mata-mata tersebut. SonicSpy tetap tersembunyi dan berada di belakang ketiga aplikasi tersebut.
SonicSpy akan menjalankan aksi mata-matanya. Malware ini bakal punya akses penuh ke ponsel pengguna melalui kamera dan mikrofon. SonicSpy bahkan bisa melakukan panggilan atau mengirim teks, mengambil riwayat panggilan, kontak dan informasi titik WiFi yang disimpan pengguna.

Peneliti keamanan Lookout menemukan, SonicSpy dikembangkan oleh akun iraqwebservice dan diyakini berasal dari Irak. Saat ini memang, ketiga aplikasi dan akun asal Irak tersebut sudah lenyap, tapi peneliti keamanan meyakini SonicSpy masih akan terus berkembang.



Credit  VIVA.co.id








Eksplorasi Antariksa, NASA Bikin Sayembara Teknologi Anti-Radiasi



Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)
Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA).

CB, California - Sejak Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik 1, 60 tahun lalu, teknologi eksplorasi antariksa berkembang pesat. Ada 12 manusia yang sudah singgah di bulan. Bahkan wahana buatan New Horizons juga sudah mencapai ujung tata surya. Namun, bagi manusia, perjalanan ke luar angkasa tetap berisiko tinggi, yakni adanya radiasi.

Medan magnet bumi adalah perlindungan alami bagi manusia dari radiasi. Ketika keluar dari bumi, manusia membutuhkan pelindung buatan. Masalahnya, membawa pelindung radiasi yang kuat kerap memakan tempat di wahana penjelajah yang seharusnya bisa digunakan untuk tempat manusia atau peralatan riset lain.

Untuk itu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuka sayembara publik mencari desain tabir radiasi yang efisien. Bentuknya harus bisa dilipat dengan tujuan agar mudah dibawa. Origami, seni melipat kertas dari Jepang adalah satu hal yang pas.



Sejak 26 Juli lalu, peminat sayembara mendaftarkan idenya pada laman Freelancer sudah banyak. "Ratusan orang yang ahli dalam origami dan NASA ingin cara paling efisien untuk bisa melipat tabir radiasi," kata Matt Barrie, pendiri Freelancer.


Radiasi di luar angkasa sebagian besar berwujud partikel sub-atom dari matahari dan bintang lain di galaksi Bima Sakti. Paparan radiasi ini berbahaya karena bisa merusak susunan molekul DNA manusia dan memicu kanker atau penyakit degeneratif lainnya. Radiasi juga dapat meningkatkan risiko kerusakan pada instrumen di wahana antariksa.


Mari kita lihat seberapa besar radiasi di sana. Instrumen wahana penjelajah Mars, Curiosity, menunjukkan dosis radiasi selama 253 hari perjalanan menuju Planet Merah itu mencapai 0,66 sievert. Jelas berbahaya karena jumlah ini sama dengan saat manusia menjalani CT scan untuk seluruh tubuh setiap lima hari sekali.

Dosis 1 sievert berpotensi meningkatkan risiko fatal kanker sebesar 5,5 persen. Adapun dosis normal harian radiasi yang diterima manusia di bumi, di dalam perlindungan medan magnet, hanya 10 mikrosievert (0,00001 sievert).
Tameng radiasi, biasanya terbuat dari aluminium, merupakan komponen penting dalam wahana dengan atau tanpa awak. Namun, dalam misi luar angkasa, ukuran dan bentuk tameng radiasi sangat berkorelasi dengan biaya operasional. Ukuran yang besar jelas akan menghabiskan ruang. Ukuran yang terlalu kecil mungkin tak cukup untuk melindungi manusia dari radiasi.

Menurut Helen O’Brien, insinyur dari Imperial College London, NASA jelas menginginkan instrumen yang bisa dikemas dengan ringkas. "Ketika mendarat di planet, instrumen itu bisa dikembangkan dan memberikan perlindungan maksimum serta efisien dari radiasi," kata O’Brien ditulis The Guardian.

Mengadopsi teknik origami dalam teknologi penerbangan luar angkasa bukanlah hal baru bagi NASA. Pada 2014, sejumlah peneliti di Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengembangkan prototipe panel surya yang bisa dilipat. Dengan teknik hannaflex, prototipe berdiameter 1,2 meter itu bisa dikemas lebih kompak. Target mereka adalah mengembangkan panel surya bergaris tengah 24 meter.



Brian Trease, mekanik JPL yang ikut dalam riset panel surya, mengatakan origami bukan sekadar seni melipat kertas atau pelajaran untuk anak-anak di sekolah. Melipat material menjadi bentuk tertentu, hingga ukurannya sangat kecil, membutuhkan keahlian mendalam. “Seni melipat itu disokong perhitungan matematika dan teknik,” kata Trease, yang kini menjadi profesor rekayasa mekanika di Universitas Toledo, Ohio.

NASA juga membuat PUFFER, wahana pengintai mini yang bisa dilipat. Terinspirasi oleh origami, roda-roda PUFFER bisa dilipat sehingga robot ini dapat menjelajah ke ruang-ruang sempit yang sulit dijangkau wahana biasa, apalagi manusia.

Para peneliti dari Goddard Space Flight Center, lembaga riset NASA di Maryland, juga mengadopsi origami dalam membuat radiator lipat tiga dimensi. Perangkat ini dirancang untuk membuang atau mengurangi panas pada satelit kecil. Mereka bekerja sama dengan peneliti dari Brigham Young University dalam membuat radiator lipat yang berongga mirip sarang lebah tersebut.







Credit  tempo.co



Setelah 27 Tahun, Saudi Kembali Buka Perbatasan dengan Irak


Setelah 27 Tahun, Saudi Kembali Buka Perbatasan dengan Irak
Arab Saudi dilaporkan tengah berencana untuk kembali membuka perbatasan dengan Irak. Foto/Istimewa


RIYADH - Arab Saudi dilaporkan tengah berencana untuk kembali membuka perbatasan dengan Irak. Saudi diketahui menutup perbatasan dengan Irak pada 1990 atau pada masa pemerintahan Saddam Hussein.

Saudi menutup perbatasan dengan Irak setelah Baghdad melakukan serangan terhadap Kuwait pada awal 1990. Serangan terhadap Kuwait juga membuat Saudi memilih untuk memutus hubungan diplomatik dengan Irak, yang akhirnya kembali dipulihkan pada tahun 2015 lalu.

Melansir Strait Times pada Selasa (15/8), rencana pembukaan kembali perbatasan ini datang setelah pejabat Saudi dan Irak melakukan kunjungan ke wilayah perbatasan. Para pejabat kedua negara memantau wilayah perbatasan tersebut.

Gubernur provinsi Anbar, Sohaib al-Rawi yang bertanggung jawab atas wilayah perbatasan mengatakan bahwa pemerintah Irak telah mengirim pasukan untuk melindungi rute dari wilayah Anbar yang mengarah ke Arar, Arab Saudi.

"Pembukaan kembali perbatasan itu adalah sebuah langkah signifikan untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Ini merupakan awal yang bagus untuk kerja sama masa depan di masa depan antara Irak dan Saudi Arabia," kata Rawi dalam sebuah pernyataan.'

Pengumuman pembukaan kembali perbatasan itu juga datang menyusul keputusan kabinet Saudi yang dibuat pada hari Senin untuk membentuk komisi perdagangan bersama dengan Irak.




Credit  sindonews.com




Yordania Tolak Duta Besar Israel Kembali ke Amman


Yordania Tolak Duta Besar Israel Kembali ke Amman
Yordania menolak mengizinkan Duta Besar Israel, Einat Schlein untuk kembali ke Amman, kecuali petugas keamanan yang menembak mati dua orang Yordania diselidiki dan diadili. Foto/Istimewa


AMMAN -  Yordania menolak mengizinkan Duta Besar Israel, Einat Schlein untuk kembali ke Amman, kecuali petugas keamanan yang menembak mati dua orang Yordania diselidiki dan diadili. Petugas keamanan Israel menembak mati dua orang warga Yordania pada bulan lalu.

Yahya al-Saud, ketua Komite Palestina di Parlemen Yordania membenarkan adanya sebuah perintah yang melarang Duta Besar Israel karena tidak ada penyelidikan awal di Israel atas tindakan petugas keamanan tersebut.

"Yordania juga harus dilibatkan dalam proses penyelidikan, dan tetap waspada terhadap proses persidangan," kata Yahya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Jpost pada Selasa (15/8).

Pernyataan Yahya muncul setelah pejabat pemerintah Yordania mengatakan bahwa mereka telah mengirim surat ke Yerusalem untuk mengulangi bahwa Schlein tidak dapat kembali Amman tanpa adanya jaminan penyelidikan serius, dan menyeluruh terhadap petugas keamanan Israel yang bertugas di Kedutaan Besar Israel di Amman.

Seperti diketahui, petugas keamanan bernama Ziv Moyal, menembak Mohammed Jawawdeh pada tanggal 23 Juli, setelah Jawadeh berusaha menusuknya. Dia lalu menembak seorang warga Yordania lainnya yang tidak memiliki keterkaitan dengan serangan itu.

Insiden tersebut memicu krisis diplomatik, yang meningkat ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyambut Moyal saat dia kembali ke Israel. Hal ini dianggap oleh Raja Yordania Abdullah II sebagai tidak dapat diterima dan provokatif.





Credit  sindonews.com







Taliban Desak Trump Tarik Pasukan dari Afghanistan


Taliban Desak Trump Tarik Pasukan dari Afghanistan
Taliban mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) untuk menarik seluruh pasukan AS yang berada di Afghanistan. Foto/Istimewa


KABUL - Taliban mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) untuk menarik seluruh pasukan AS yang berada di Afghanistan. Jika hal ini tidak dilakukan, Taliban mengancam akan semakin gencar melakukan serangan terhadap pasukan AS yang berada di Afghanistan.

Pernyataan Taliban ini muncul di tengah rencana AS untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan, setelah adanya permintaan dari Kabul. AS setidaknya akan mengirimkan 4.000 pasukan tambahan, yang akan tergabung dalam pasukan koalisi NATO.

Taliban menuturkan, penambahan pasukan tidak akan berdampak baik bagi AS. Taliban kemudian menuturkan, AS sebaiknya menarik semua tentara mereka, daripada menambahkan pasukan di Afghanistan.

"Amerika harus menarik semua tentaranya dari Afghanistan dan berhenti mendengarkan "antek-antek" di Kabul," kata Taliban dalam sebuah surat yang ditujuk untuk Trump, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/8).

"Pengalaman sebelumnya telah menunjukkan bahwa mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan tidak akan menghasilkan apapun selain penghancuran lebih lanjut dari kekuatan militer dan ekonomi Amerika," sambungnya.

Dalam suratnya, Taliban juga turut melemparkan kritikan terhadap pemerintah Afghanistan. Taliban menyebut pemerintah Afghanistan sebagai antek, yang dipimpin oleh pemimpoin korup, yang memberi Washington gambaran salah mengenai situasi di Afghanistan.

Taliban menuturkan Kabul dan Pentagon telah menyembunyikan statistik nyata dari tentara AS yang telah tewas dan terluka dalam perang di Afghanistan

"Kami telah memperhatikan bahwa Anda telah memahami kesalahan pendahulu Anda dan telah memutuskan untuk memikirkan kembali strategi baru Anda di Afghanistan. Sejumlah anggota kongres dan jenderal yang tinggal di Afghanistan menekan Anda untuk memperlambat perang di Afghanistan karena mereka berusaha untuk mempertahankan hak militer mereka," tukasnya.




Credit  sindonews.com







Drone Diduga Milik Iran Bayangi Kapal Induk AS


Drone Diduga Milik Iran Bayangi Kapal Induk AS
Drone tersebut terbang 300 meter dari kapal induk AS USS Nimitz. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Komando Pasukan Angkatan Laut Amerika Serika (AS) mengatakan sebuah drone yang diduga kuat milik militer Iran membayangi kapal induk AS di Selat Hormutz.  Drone tersebut terbang 300 meter dari kapal induk tersebut.

Juru Bicara Komando Pasukan Angkatan Laut AS, Letnan Ian McConnaughey menyatakan pihaknya menilai manuver yang dilakukan drone Iran tersebut tidak profesional, dan sangat berbahaya.

"Pesawat tak berawak Iran melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional saat melewati kapal induk AS USS Nimitz tanpa lampu navigasi pada hari Minggu," kata McConnaughey, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/8).
Pejabat AS telah beberapa kali mengeluhkan berbagai interaksi yang tidak aman, dan tidak profesional yang dilakukan oleh militer Iran di selat Hormutz terhadap kapal perang, dan kapal induk AS yang beroperasi di sana.

Selasa lalu, seorang pejabat AS mengatakan sebuah pesawat tak berawak Iran telah mendekati sebuah jet tempur AS saat bersiap untuk mendarat di kapal induk. Pejabat tersebut mengatakan insiden tersebut merupakan yang ke 13 pada 2017.



Credit  sindonews.com


Iran: Manuver Drone Kami Tidak Berbahaya


Iran: Manuver Drone Kami Tidak Berbahaya
Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan, manuver yang dilakukan oleh drone milik mereka di selat Hormutz tidak berbahaya. Foto/Istimewa


TEHERAN - Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan, manuver yang dilakukan oleh drone milik mereka di selat Hormutz tidak berbahaya. Ini merupakan respon atas pernyataan Komando Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) soal manuver drone milik IRGC.

IRGC mengatakan, mereka menjalankan misi patroli udara di zona identifikasi pertahanan udara Iran (ADIZ), setiap hari dan sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku saat ini.

"Satuan Pengawal Revolusi dilengkapi dengan sistem navigasi standar dan dikendalikan secara profesional," kata IRGC dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/8).
IRGC kemudian menuduh kapal induk AS tidak memiliki sistem identifikasi dan pengintaian yang mumpuni.

Sebelumnya diwartakan, Komando Pasukan Angkatan Laut AS mengatakan sebuah drone yang diduga kuat milik militer Iran membayangi kapal induk AS di Selat Hormutz.  Drone tersebut terbang 300 meter dari kapal induk tersebut.

Juru Bicara Komando Pasukan Angkatan Laut AS, Letnan Ian McConnaughey menyatakan pihaknya menilai manuver yang dilakukan drone Iran tersebut tidak profesional, dan sangat berbahaya.

"Pesawat tak berawak Iran melakukan pendekatan yang tidak aman dan tidak profesional saat melewati kapal induk AS USS Nimitz tanpa lampu navigasi pada hari Minggu," kata McConnaughey.




Credit  sindonews.com











Rusia: Situasi di Semenanjung Korea Sudah di Ujung Tanduk


Rusia: Situasi di Semenanjung Korea Sudah di Ujung Tanduk
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, pihaknya menilai ketegangan di Semenanjung Korea sudah berada di ujung tanduk. Foto/Istimewa


MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, pihaknya menilai ketegangan di Semenanjung Korea sudah berada di ujung tanduk. Dia menyebut eskalasi lebih lanjut akan memicu perang, yang akan menewaskan ratusan ribu orang.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa situasinya sulit, namun demikian, kami mendengar baik retorika Pyongyang dan pernyataan yang datang setiap hari dari Washington," kata Zakharova dalam sebuah pernyataaan.

"Paradoksnya adalah bahwa keduanya identik. Ini adalah ancaman terbuka bagi penggunaan kekuatan dari kedua belah pihak. Jika perang pecah, maka akan ada pelanggaran hukum internasional yang sepenuhnya dalam skala global," sambungnya.

Dia, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (15/8) kemudian mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) memiliki semua instrumen yang diperlukan untuk memecahkan krisis internasional secara diplomatis. Namun, menurut Zakharova AS melupakan semua itu.

Zakharova juga menunjukkan bahwa dampak ekologis jika perang tersebut pecah. Dampak ekologis akan berdampak sangat luas karena Korea Utara (Korut) terletak di semenanjung yang dikelilingi lautan.

"Jika orang di tahun 2017 tidak mengerti apa ancaman senjata nuklir, itu merupakan ancaman bagi seluruh dunia, lalu apa yang sedang kita bicarakan? Rusia dan China telah mengusulkan sebuah rencana pembekuan ganda, yakni pada uji coba rudal Korut dan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan," tukasnya.




Credit  sindonews.com






Mesin Ukraina, Rahasia di Balik Kejutan Program Rudal Korut


Mesin Ukraina, Rahasia di Balik Kejutan Program Rudal Korut
Rudal Hwasong-14 yang diuji coba Korut Juli lalu. Rudal ini diklaim sebagai rudal balistik antarbenua atau ICBM. Foto/KCNA/REUTERS


LONDON - Para ilmuwan Barat mengungkap bahwa kemajuan yang mengejutkan dari program rudal Korea Utara (Korut) terkait langsung dengan mesin dari pabrik di Ukraina yang diperoleh secara ilegal.

Laporan para ilmuwan itu langsung membuat Kiev marah. Pejabat tinggi Ukraina menyangkal tuduhan itu.

”Tidak ada negara lain yang beralih dari kemampuan (rudal) jarak menengah ke  sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam waktu singkat. Apa yang menjelaskan kemajuan pesat ini? Jawabannya sederhana. Korut telah mengakuisisi mesin propelan cair berkinerja tinggi (LPE) dari sumber asing,” bunyi laporan para ilmuwan Barat pada hari Senin yang diterbitkan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) yang berbasis di London.

Publikasi berjudul “The secret to North Korea's ICBM success” (Rahasia keberhasilan ICBM Korea Utara) itu juga dipublikasikan The New York Times yang didukung penilaian dari badan intelijen Amerika Serikat (AS).



Pria di balik studi tersebut dalah pakar rudal pertahanan untuk IISS, Michael Elleman. Menurutnya, bukti kuat pertama dari kemajuan program rudal jarak jauh Korut yang mengejutkan selama dua tahun terakhir adalah hasil dari LPE era Soviet yang diperoleh Pyongyang.

Elleman melanjutkan, mesin RDE-250—sebuah LPE versi modifikasi yang pernah diproduksi oleh KB Yuzhnoye dari Ukraina—telah digunakan untuk medukung rudal terbaru Korut.”Rudal balistik jarak menengah, Hwasong-12, dan rudal balistik antarbenua (ICBM), Hwasong -14,” kata Elleman, yang dilansir Selasa (15/8/2017).

Merujuk peluncuran rudal terbaru, ahli tersebut mengutip klaim oleh Pentagon dan militer Korea Selatan, yang percaya apa yang diuji Pyongyang pada akhir Juli lalu memang ICBM. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengkategorikannya sebagai rudal balistik jarak menengah (IRBM) dengan dari data pendeteksi rudal milik Moskow.

Elleman melanjutkan, bukti yang ada dengan jelas menunjukkan bahwa mesin yang dimodifikasi dibuat untuk Pyongyang dilakukan oleh produsen aslinya. Sebab, kata dia, orang Korut tidak mungkin melakukan modifikasi sendiri.

”Dikombinasikan dengan tahap kedua, mesin RD-250 single-chamber cukup kuat untuk mengirim ICBM setidaknya ke kota-kota di Pantai Barat Amerika,” kata Elleman memperingatkan.


Menurut pakar IISS, pabrik Ukraina, KB Yuzhnoye, telah hampir mengalami keruntuhan keuangan sejak sekitar 2015. Namun, beberapa pekerjanya diduga terpikat oleh keuntungan finansial dari perdagangan ilegal.

”Pekerja di fasilitas Yuzhnoye di Dnipropetrovsk dan Pavlograd kemungkinan adalah orang pertama yang menderita akibat kemalangan ekonomi, membuat mereka rentan terhadap eksploitasi oleh pedagang, pedagang senjata dan penjahat transnasional yang beroperasi di Rusia, Ukraina dan tempat lain,” imbuh penulis laporan IISS.

Laporan itu dengan cepat disangkal pemerintah Ukraina. ”Ukraina tidak memasok mesin roket atau teknologi rudal ke Korea Utara,” kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan Ukraina, Aleksandr Turchinov dalam sebuah pernyataan.

“(Ukraina) selalu mematuhi komitmen internasionalnya,” ujar Turchinov, yang mengklaim tidak ada satu pun produsen negara tersebut yang terlibat dalam kesepakatan senjata dengan Pyongyang.




Credit  sindonews.com




Intel AS: Rudal Korut Tak Bergantung Pada Mesin Ukraina


Intel AS: Rudal Korut Tak Bergantung Pada Mesin Ukraina Pejabat intelijen AS menyebut rudal Korut tidak bergantung kepada mesin impor. (KCNA/via REUTERS)



Jakarta, CB -- Sejumlah pejabat intelijen Amerika Serikat menyebut Korea Utara kemungkinan besar mempunyai kemampuan untuk memproduksi mesin peluru kendali sendiri dan tidak bergantung pada impor.

Hasil peninjauan intelijen ini bertentangan dengan penelitian terbaru yang dilakukan oleh International for Strategic Studies di London. Laporan organisasi itu menyatakan mesin-mesin yang digunakan rudal Korut mungkin dibuat di Ukraina atau Rusia.

"Kami mendapatkan informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Korea Utara tidak bergantung pada impor mesin," kata seorang pejabat intelijen kepada Reuters, Selasa (15/8). "Alih-alih, kami menilai mereka mampu memproduksi mesin sendiri."

Dia tidak mengungkap detail kesimpulan hasil peninjauan intelijen terhadap mesin performa tinggi berbahan bakar cair RD-250 itu.

Ukraina menampik pihaknya memasok teknologi pertahanan ke Korea Utara. Yuzhmash, pabrik Ukraina yang disebut dalam laporan terdahulu, juga menyatakan tidak pernah membuat rudal balistik militer sejak kejatuhan Uni Soviet, 1991.

Pejabat intelijen AS lainnya menyatakan modifikasi yang meningkatkan keandalan RD-250 itu mungkin berkat peneliti asing yang direkrut Korea Utara atau dikembangkan oleh warga Korut yang pernah belajar di Rusia atau negara lain.

Korea Utara dilaporkan diduga menggunakan jaringan pasar gelap untuk membeli mesin roket berkekuatan tinggi yang dibuat oleh pabrik di Ukraina itu.


Laporan analisis IISS itu sebenarnya bisa saja jadi penjelasan soal kemajuan pesat pada program peluru kendali Pyongyang dalam beberapa bulan belakangan.

Kemajuan program pengembangan rudal balistik antarbenua alias ICBM Korut yang misterius terjadi setelah uji coba sejumlah senjata jarak menengahnya gagal pada 2016 lalu.

Setelah serangkaian kegagalan itu, badan-badan intelijen Amerika Serikat tidak ada yang memperkirakan Korea Utara bisa mencapai banyak keberhasilan dalam waktu singkat.




Credit  CNN Indonesia






Alarm Darurat Menyala, Warga Guam Sempat Panik Diserang Korut


Alarm Darurat Menyala, Warga Guam Sempat Panik Diserang Korut 
Tak lama setelah alarm darurat bunyi, dua stasiun radio mengonfirmasi peringatan itu sebagai kesalahan teknis. (REUTERS/Erik De Castro)


Jakarta, CB -- Dua stasiun radio di Guam secara tidak sengaja menyalakan peringatan darurat pada Selasa (15/8) dini hari dan membuat penduduk pulau kecil di lepas perairan Pasifik itu panik.

Pasalnya, alarm--yang dibuat untuk memperingatkan warga mengenai kemungkinan bahaya ini--muncul di saat pulau yang terletak di sebelah timur Laut Filipina itu, tengah berada dalam ancaman serangan rudal Korea Utara.

Dua stasiun radio Guam tiba-tiba menyalakan Sistem Siaga Darurat yang mengeluarkan peringatan "bahaya sipil" sekitar pukul 00.25 dini hari waktu setempat.

Tak lama, kedua radio itu mengonfirmasi peringatan tersebut sebagai sebuah kesalahan teknis.

Sejumlah warga yang mendengar alarm itu pun mengaku sempat merasa khawatir dan langsung menghubungi kepolisian.

Otoritas Guam telah memastikan bahwa alarm tersebut merupakan kesalahan teknis dan tidak mengindikasikan bahaya apapun.


"Warga dan pengunjung Guam diminta untuk tetap tenang. Tidak ada perubahan status dan tingkatan ancaman. Kami tetap melakukan aktivitas seperti biasa," tutur penasihat keamanan Guam, George Charfauros, Selasa (15/8), seperti dikutip AFP.

Guam terus menjadi sorotan internasional dalam dua pekan terakhir, khususnya setelah rezim Kim Jong-un berencana menyerang wilayah kedaulatan Amerika Serikat itu dengan empat rudalnya.

Pulau seluas tiga perempat Singapura itu menjadi salah satu basis angkatan udara dan laut AS di Pasifik. Sedikitnya 7000 personel serdadu AS bercokol di sana.

Guam memang menjadi wilayah AS yang paling dekat dengan Korut. Jaraknya hanya sekitar 3.400 kilometer dari sebelah tenggara Pyongyang, ibu kota Korut.

Guam juga menjadi rumah bagi 160 ribu penduduk lokal atau suku Chamorro yang telah tinggal selama 4000 tahun di pulau tersebut.

Jika serangan Korut itu benar-benar terjadi, warga Guam hanya punya waktu sekitar 14 menit untuk menyelamatkan diri keluar pulau tersebut. 






Credit  CNN Indonesia






Foto Kim Jong-un Ungkap Rencana Serangan Rudal Korut


Foto Kim Jong-un Ungkap Rencana Serangan Rudal Korut Foto Kim Jong-un mengungkap rencana serangan rudal Korea Utara ke Guam. (KCNA/via Reuters)



Jakarta, CB -- Sekilas rencana peluncuran rudal Korea Utara terungkap lewat foto pemimpin negara, Kim Jong-un, yang menunjuk sebuah titik di sekitar Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik.

Foto itu dirilis oleh kantor berita pemerintah, KCNA, dilaporkan Reuters. Di sana, Kim Jong-un tampak memegang baton dan menunjuk satu titik di peta bertajuk "Rencana Serangan Pasukan Strategis."

Dalam peta itu terdapat gambaran jalur terbang rudal yang tampak berawal dari pesisir timur Korea Utara, melintasi Jepang dan berakhir di dekat Guam, sebagaimana diumumkan Pyongyang pekan lalu.

Lokasi peluncuran yang tampak di peta itu berada di sekitar Sinpo, kota yang juga merupakan markas kapal selam Korut, kata Kim Dong-yub, pakar militer di Institut Studi Timur Jauh Universitas Kyungnam di Seoul.

Kim mengatakan lokasi itu sesuai dengan yang dijelaskan Korea Utara pekan lalu, bahwa empat rudal jarak menengah akan melintasi langit di atas Shimane, Hiroshima dan Koichi, Jepang.

Rudal itu akan terbang setinggi 3.3576 kilometer selama 1.065 detik dan menghantam perairan sejauh 30 hingga 40 kilometer dari Guam.

"Setiap warga Korea Utara pasti telah melihat foto ini di TV dan koran. Korea Utara menunjukkan kepercayaan diri, mengatakan kepada Amerika Serikat: jika mereka ingin menghentikan rudal ini, silakan," ujarnya.
Kim Jong-un menunjuk sebuah titik di peta rencana serangan.Kim Jong-un menunjuk sebuah titik di peta rencana serangan. (KRT via Reuters TV)
"Ini juga menjadi sinyal bahwa Korea Utara telah mempelajari hal ini sejak lama dan bersiap untuk bertindak jika diputuskan demikian."

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat karena program senjata nuklir Pyongyang. Korea Utara dan Amerika Serikat bahkan silih bertukar ancaman yang menjurus ke arah tindakan militer.

Dalam rapat itu, Kim tampak berperan sebagai panglima tertinggi, diapit oleh jenderal tentara lainnya. Di antara para jenderal itu adalah Kim Jong Sik, ilmuwan roket veteran dan salah satu otak di balik program rudal Korut.

Rapat tersebut diadakan di sebuah ruang perencanaan perang di mana peta-peta lain yang menunjukkan zona operasi di Korea Selatan dan Jepang tergantung di dinding. Tak hanya itu, foto-foto satelit pun tampak di ruangan tersebut.


Kim mendengarkan penjelasan dari para jenderal itu ketika ia menginspeksi pusat komando pasukan strategis angkatan bersenjata Korut, Senin kemarin.






Credit  CNN Indonesia






Donald Trump dan Bangkitnya Supremasi Kulit Putih di AS


Donald Trump dan Bangkitnya Supremasi Kulit Putih di AS Bentrokan Charlottesville disebut pengamat sebagai bentuk persatuan kelompok sayap kanan. (REUTERS/Joshua Roberts)



Jakarta, CB -- Protes yang berujung kematian tiga orang di Charlottesville, Virginia mengejutkan Amerika Serikat. Elemen kejutan terutama terlihat dari tayangan televisi yang menampilkan setidaknya 1000 pendukung neo-Nazi dan supremasi kulit putih, dijaga pasukan ‘militan’ berseragam rompi anti peluru dan mengokang senjata semi otomatis.

Didukung retorika Presiden Donald Trump yang ingin “mengembalikan kejayaan Amerika Serikat” dan kemudahan ‘propaganda’ yang disediakan media sosial, generasi baru supremasi kulit putih mulai mengakar di Negeri Paman Sam.

Pandangan baru itu dipicu kaum muda kulit putih yang mengeksploitasi ketakutan masyarakat akan imigran dari Amerika Latin dan militan Islam radikal, juga bergesernya budaya masyarakat global.

Analis memperkirakan supremasi kulit putih generasi baru ini punya ribuan anggota dan pendukung yang jumlahnya mencapi ratusan ribu. Mereka menggantikan aktivis rasisme, anti-pemerintah dan fasis lama, termasuk Ku Klux Klan, yang kini anggotanya telah menyusut.



Di sisi lain, kemudahan penyebaran ideologi yang ditawarkan sosial media, membuat gerakan alternatif kanan atau yang lebih dikenal dengan nama ‘alt-right’, tumbuh semakin subur. Paham alternatif kanan merupakan kelompok dengan ideologi ekstrem kanan yang menolak konservatisme mainstream demi mendukung nasionalisme kulit putih, terutama di AS.

“Mereka [kelompok alternatif kanan] kini bergerak bersamaan,” kata Spencer Sunshine dari Political Research Associates, yang fokus meneliti kelompok sayap kanan.

“Kebangkitan gelombang rasisme ala Trump mendulang pertumbuhan kelompok-kelompok sayap kanan baru,” kata Sunshine, yang menyebut insiden Charlottesville sebagai “Protes Persatuan Sayap Kanan”.

Lunturnya Multikulturalisme

Sunshine juga mengungkapkan bahwa kebangkitan kelompok alternatif kanan ini menunjukkan hilangnya identitas Amerika yang multikultural dan mengembalikan pandangan ‘nasionalisme kulit putih’ juga budaya ‘tradisional’ Eropa-sentris sebagai fondasi budaya AS.

Bangkitnya kelompok supremasi kulit putih di AS dipicu retorika Presiden Donald Trump dan sosial media.Bangkitnya kelompok supremasi kulit putih di AS dipicu retorika Presiden Donald Trump dan sosial media. (REUTERS/Joshua Roberts)
Kembalinya cara pandang ini juga membuat Amerika semakin ‘alergi’ dengan komunitas yang dianggap berbeda, termasuk bagi minoritas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

Padahal, sebelumnya AS dianggap sebagai tanah kebebasan bagi kelompok minoritas.



Di sisi lain, kelompok alternatif kanan ini juga dikipasi struktur politis yang kini didominasi konservatif tradisional dan libertarian. Tumbuhnya media seperti Beibart News milik Steve Bannon, yang merupakan penasihat Trump, membuat suara kelompok sayap kanan itu semakin keras dan provokatif.

Tapi, komunitas periset anti-ekstrimis Southern Policy Law Center (SPLC) menyebut bahwa kaum alternatif kanan “masih jalan di tempat”.

“Mereka tidak berubah, hanya berganti jubah. Mereka merupakan keturunan dari kelompok yang supremasi kulit putih yang lama, dan masih berhubungan dengan Ku Klux Klan dan neo-Nazi,” sebut SPLC, dikutip AFP.

SPLC menyebut hal itu terlihat dari banyaknya anggota kelompok tersebut yang hadir di protes Charlottesville. Demo yang digelar pada Sabtu (12/8) itu dipimpin Richard Spencer, pemimpin kelompok Vanguard America yang berpandangan neo-Nazi dan supremasi kulit putih.

Spencer juga diketahui mengepalai sebuah firma think-tank bernama National Policy Institute di Washington yang “mendedikasikan diri pada warisan, identitas dan masa depan keturunan Eropa di Amerika Serikat”.

Dalam protes Charlottesville, pendukung Vanguard America terdengar meneriakkan slogan "blut und boden" atau “darah dan tanah” yang merupakan slogan pendukung Hitler di tahun 1930an.

Selain Vanguard America, kelompok alternatif kanan lainnya yang juga hadir di protes Charlottesville adalah Identity Evropa dan Traditionalist Workers Party, dua kelompok anti-Yahudi.

Kelompok Pembela Budaya Selatan

Protes Charlottesville berfokus pada rencana pemindahan patung Robert E. Lee, jenderal yang memimpin wilayah selatan dalam Perang Sipil 1860.

Pemindahan patung itu memicu munculnya tipe kelompok alternatif kanan lainnya, yakni para pembela budaya selatan yang berkomitmen melestarikan “tradisi kulit putih wilayah selatan”.

Bentrokan di Charlottesville pada Sabtu (12/8) menewaskan seorang wanita.Bentrokan di Charlottesville pada Sabtu (12/8) menewaskan tiga orang warga sipil. (REUTERS/Joshua Roberts)
Mereka juga menolak pandangan bahwa perang sipil tahun 1860 adalah tentang pembebasan perbudakan kulit hitam di AS dan mengidolakan Jenderal Lee sebagai “pahlawan kulit putih”.

Penyelenggara protes Charlottesville, Jason Kessler, menyebut pemindahan patung itu sama dengan “genosida kulit putih”.

Selain itu, kelompok pembela budaya selatan lainnya yang juga muncul adalah League of the South, yang mengimbau keluarga kulit putih untuk "memisahkan diri” dari budaya postchristianity di Amerika, serta Confederate Riders of America, kelompok biker yang mengatakan bahwa budaya selatan "diserang".

Kolaborasi Militan dan Alternatif Kanan

Protes kelompok alternatif kanan itu, menurut SPLC, menarik perhatian komunitas anti-pemerintah garis keras yang menyebut diri mereka sebagai ‘patriot nasionalis’.


Di protes Charlottesville, para patriot ini hadir sebagai militan bersenjata dan siap melakukan kekerasan.

SPLC memperkirakan terdapat 165 kelompok anti-pemerintah garis keras ini. Alih-alis isu ras, mereka lebih fokus menentang pemerintah soal regulasi dan pajak. Kebanyakan anggota kelompok ini punya ideologi neo-Nazi dan anti-Amerika.

“Kelompok yang paling berpengaruh adalah Oath Keepers, yang terbentuk dari kelompok militan pembela konstitusi yang punya ideologi libertarian,” papar SPLC.

Sunshine sepakat bahwa kemunculan kembali kaum militan ini mengkhawatirkan, terutama dengan adanya dukungan kelompok supremasi kulit putih.

Dia merujuk pada insiden pada 2014 dan 2015 dimana militan bersenjata mendadak hadir di demonstrasi anti-Polisi di Ferguson, Missouri. Mereka menunjuk diri sendiri sebagai “pasukan pelindung” yang bersiap menekan para demonstran Afrika Amerika.

Kejadian serupa terlihat di Charlottesville, dimana kelompok militan datang dengan senjata berjenis senapan AR-15. Mereka, sebut Sunshine, bertugas sebagai “pelindung” kendati tidak ikut ambil bagian dalam perkelahian.

“Mereka mundur dan menjauh saat bentrokan pecah,” sebut Sunshine.








Credit  CNN Indonesia






Tantowi, si Pembicara Pendatang Baru di Panggung Diplomasi


Tantowi, si Pembicara Pendatang Baru di Panggung Diplomasi


Jakarta, CB -- Tantowi Yahya dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia sebagai diplomat utama di Selandia Baru. Dia ditunjuk jadi duta besar meski belum mempunyai pengalaman dalam karir diplomasi sama sekali.

Walau demikian, bukan berarti pria kelahiran 29 Oktober 1960 ini tidak punya keahlian bertutur yang mentereng. Sebelum terjun ke dunia politik dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Tantowi sudah lama berkecimpung di dunia hiburan, membawakan sejumlah acara terkemuka.

Menjalani karirnya sebagai pembawa acara, Tantowi diganjar sejumlah penghargaan seperti Panasonic Awards 2003, 2004, 2005, dan 2009. Dia juga bahkan mendirikan sekolah untuk berbicara di depan umum.


Di samping itu, dia juga sempat menjalani karir sebagai penyanyi country, merilis sejumlah lagu dan membawakan acara musik khas Amerika Serikat itu di TVRI.

Kini, dia tidak lagi menaiki panggung hiburan untuk bernyanyi atau membawakan acara. Kini dia akan menjalankan misi mewakili Indonesia di panggung diplomasi global.

Setelah mengonfirmasi dirinya dilantik hari ini, Tantowi belum bisa dihubungi kembali. Namun, dalam wawancara akhir tahun lalu, dia telah mengatakan siap menjalankan tugasnya yang baru.

"Ya siap, ini kan penugasan dari negara yang diberikan oleh presiden," kata Tantowi dalam wawancara dengan detikcom.

"Saya bahagia, terharu, mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada saya. Yang jelas ini kehormatan bagi Golkar, kehormatan juga bagi Komisi I DPR."

Dalam kesempatan lain, dia juga mengatakan meski dirinya belum memiliki pengalaman sebagai diplomat, pengalaman selama tujuh tahun di Komisi I DPR bisa memberikannya bekal dalam menjalankan tugas yang baru.

"Selama tujuh tahun di Komisi I setidaknya memberikan saya gambaran dengan melakukan kontrol kepada Kementerian Luar Negeri, ditambah interaksi yang intensif maupun saat saya melakukan kunjungan ke luar negeri," ujarnya.

Jajaran duta besar baru yang dilantik Jokowi di antaranya adalah mantan menteri, dan pensiunan jenderal dari TNI maupun Polri, meski pejabat karier dari Kementerian Luar Negeri masih mendominasi.

Mereka adalah mantan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi yang akan bertugas di Ukraina, akademisi LIPI Ikrar Nusa Bhakti (Tunisia), bekas Gubernur Akademi Militer Mayjen (Purn) Arief Rachman (Afganistan), serta mantan Gubernur Lampung Sjahroedin Zainal Pagaralam (Kroasia).

Selain itu, ada pula bekas Presiden Direktur Arifin Tasrif PT Pupuk Indonesia (Persero) yang akan menjadi Dubes RI untuk Jepang dan Kepala Sekretariat Presiden yang akan ditugaskan di Austria.







Credit  cnnindonesia.com



Lewat Mi Instan, RI Perluas Pasar ke Samoa


 Lewat Mi Instan, RI Perluas Pasar ke Samoa Indonesia akan memperluas pasar ke Samoa dengan mengekspor produk-produk makanan, termasuk mi instan. (Thinkstock/Virsuziglis)



Jakarta, CB -- Indonesia berencana memperluas pasar dengan meningkatkan ekspor produk-produk makanan ke Samoa sebagai bentuk penguatan hubungan kedua negara.

Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan Indonesia rajin mengirimkan produk-produk makanan instan ke Samoa sejak lama, meski jumlahnya tidak sebanyak produk buatan China, Malaysia, dan Thailand.

"Produk-produk Indonesia digemari warga Samoa seperti susu dalam kemasan, mi instan, makanan ringan, dan lain-lain. Karena itu, RI komit untuk membanjiri pasar Samoa dengan produk Indonesia dalam waktu dekat," papar Tantowi melalui keterangan tertulisnya yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (15/8).

Tantowi mengatakan, perdagangan menjadi topik yang dibahas Menteri Pertanian dan Perikanan Samoa, Laaulialemalietoa Lueatea Polataivao Fosi Schmidt, dan Menteri Riset dan Teknologi Informasi Samoa, Afamasaga Lepuia'i Rico Tupai di Apia, ibukota Samoa.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Samoa sudah terjalin sejak 1980. Namun, hingga kini belum banyak kerja sama yang dijalin kedua negara.



Nilai perdagangan Indonesia-Samoa juga masih sangat rendah. Tantowi menekankan, hal ini akan segera berubah dengan semakin ditingkatkannya kerja sama Indonesia dengan negara pulau di Pasifik bagian timur itu.

Produk makanan instan Indonesia, termasuk mi instan, digemari masyarakat Samoa.
Produk makanan instan Indonesia, termasuk mi instan, digemari masyarakat Samoa. (Thinkstock/vertmedia)
"Hubungan perdagangan langsung Indonesia-Samoa akan segera direalisasikan, tidak lagi melalui negara-negara ketiga. Perdagangan langsung ini disamping akan meningkatkan volume perdagangan secara siginifikan, juga akan berdampak ke bidang lain seperti pariwisata dan kerjasama-kerjasama teknis," kata Tantowi.

Sementara itu, Schmidt menyambut baik rencana penguatan hubungan perdagangan tersebut. Menurutnya, inisiatif ini juga bisa memperbesar peluang bagi Samoa untuk mulai mengekspor produk unggulan mereka ke Indonesia seperti minyak alpukat, tepung, buah sukun, dan lain-lain.

Serupa, Rico Tupai pun berharap dengan penguatan hubungan kedua negara, semakin banyak pengusaha Indonesia yang berinvestasi ke Samoa, khususnya dalam sektor pariwisata.

Pada 2021 mendatang, Samoa akan terhubung ke 15 negara di Pasifik melalui kabel optik bawah laut. Apia juga akan membuka penerbangan dari dan ke berbagai negara di Pasifik serta Asia, terutama China.





Credit  cnnindonesia.com





Diberi Sanksi, Iran Ancam Keluar dari Kesepakatan Nuklir


Diberi Sanksi, Iran Ancam Keluar dari Kesepakatan Nuklir 
Presiden Rouhani juga menyerang Presiden Donald Trump yang dianggapnya semakin menunjukkan dunia bahwa Washington "bukan teman yang baik". (REUTERS/Carlo Allegri)


Jakarta, CB -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengancam akan menarik Iran keluar dari kesepakatan nuklir 2015 jika Amerika Serikat terus menjatuhkan sanksi terhadap negaranya.

"Pengalaman gagalnya penerapan sanksi bagi Iran mendorong pemerintah AS sebelumnya berunding dan membentuk perjanjian. Jika AS ingin kembali ke masa [kegagalan] itu, dalam waktu singkat kami akan membuat krisis jauh lebih kuat dari semula," tutur Rouhani di hadapan parlemen, Selasa (15/8).

Dalam pidatonya tersebut, Rouhani juga menyerang Presiden Donald Trump yang dianggapnya semakin menunjukkan dunia bahwa Washington "bukan teman yang baik".

Kecaman Rouhani terhadap AS itu datang menyusul penjatuhan sanksi baru bagi Teheran oleh Washington sekitar awal Agustus lalu.

"Beberapa bulan terakhir, dunia menyaksikan sikap AS yang tidak konsisten secara berulang atas janjinya dalam kesepakatan nuklir 2015. Kita juga selama ini menyaksikan AS secara berulang kali mengabaikan beberapa kesepakatan internasional lainnya," kata Rouhani.


"Ini menunjukkan sekutu-sekutunya bahwa AS bukan mitra yang baik dann bisa diandalkan dalam bernegosiasi," papar presiden yang kembali terpilih dalam pemilu Mei lalu.

Melansir AFP, AS berkeras menjatuhkkan sanksi baru karena menganggap Teheran melanggar perjanjian nuklir 2015, menuding Iran terus mengembangkan program rudal dan nuklirnya.

Pada akhir pekan lalu, parlemen Iran menyetujui proposal undang-undang peningkatan anggaran pengembangan program rudal dan militer negara sebagai balasan atas sanksi baru tersebut.

Dalam draf konstitusi tersebut, Iran berencana mengalokasikan lebih dari US$260 juta untuk program rudal balistiknya dan Pasukan Bersenjata Kuds--perpanjangan militer Iran yang dikenal dengan Korps Garda Revolusioner Islam.

Namun, RUU tersebut masih harus lolos voting tahap dua di parlemen dan mendapat persetujuan akhir dari badan ulama sebelum bisa diimplementasikan.






Credit  cnnindonesia.com






Jet Tempur China Mendekat, Taiwan Siaga Penuh


Jet Tempur China Mendekat, Taiwan Siaga Penuh Pesawat militr CHina seperti jet tempur dan pesawat pengebom China berlatih selama tiga hari di dekat Taiwan. (Reuters/Ministry of National Defense)


Jakarta, CB -- Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan negaranya berada dalam status siaga penuh setelah angkatan udara China menggelar latihan dekat wilayahnya.

Sejumlah pesawat militer China seperti pesawat pengebom dan jet tempurnya dilaporkan melakukan latihan selama tiga hari di sekitar jalur perairan Bashi hingga ke bagian utara Taiwan, dekat Pulau Miyako, Jepang.

Juru bicara Kemhan Taiwan, Chen Chung-ji, mengatakan pesawat-pesawat tempur itu bahkan sesekali memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan selama latihan berlangsung.

"Karena itu angkatan udara dan laut kami akan tetap waspada tingkat tinggi untuk mencegah mereka [China] mengganggu teritorial perairan dan udara Taiwan," tutur Chen, Selasa (15/8).

"Kami sudah berpengalaman dan telah lama melakukan ini. Kami meminta warga Taiwan untuk tenang. Kami tentu saja akan mengambil tindakan untuk menghindari konflik," katanya menambahkan.

Diberitakan The Strait Times, China sering melakukan latihan militer di dekat wilayah Taiwan atau Jepang dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, Beijing belum mengomentari latihan militer terbaru itu, yang selama ini memang rutin dilakukan angkatan bersenjata negaranya tersebut.

Latihan militer ini juga dilakukan di tengah modernisasi militer dan pertahanan China, termasuk membangun kapal induk dan pesawat siluman sebagai proyeksi pertahanan jarak jauh negaranya.

Di saat bersamaan, Beijing juga semakin agresif menegaskan sikapnya menghadapi sengketa teritorial dengan negara lain, seperti dalam konflik Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Selama ini, China mengklaim Taiwan--yang dianggapnya sebagai wilayah pemberontak--sebagai wilayah kedaulatannya, meski Taipei berusaha keras untuk terlepas dari konstitusi Negeri Tirai Bambu itu.

China bahkan tidak pernah menutup kemungkinan penggunaan kekuatan paksa untuk mengendalikan Taiwan.

Beijing pun kerap memprotes negara-negara asing yang memiliki hubungan dekat dengan Taiwan dan disaat bersamaan memiliki hubungan diplomatik juga dengan Beijing.




Credit  cnnindonesia.com









Filipina: China tak akan tingkatkan kegiatan di Laut China Selatan


Filipina: China tak akan tingkatkan kegiatan di Laut China Selatan
Ilustrasi (Wikimedia Commons)


Manila (CB) - China telah meyakinkan Filipina bahwa pihaknya tidak akan menduduki bagian atau wilayah baru di Laut China Selatan, di bawah "ketentuan" baru yang diperantarai Manila pada saat kedua negara berupaya memperkuat hubungan, kata menteri pertahanan Filipina.

Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano juga mengatakan Filipina sedang menggarap "kesepakatan dagang" dengan China untuk menjajaki dan mendayagunakan sumber daya minyak dan gas di wilayah-wilayah Laut China Selatan yang disengketakan agar mulai bisa melakukan pengeboran dalam waktu satu tahun.

Menteri pertahanan, Delfin Lorenzana, mengatakan saat sidang kongres bahwa Filipina dan China telah mencapai kesepakatan untuk berupaya menjalankan pertemanan di Laut China Selatan. Kesepakatan itu melarang ada pendudukan baru di wilayah kepulauan tersebut.

"Pihak China tidak akan menduduki bagian-bagian baru di Laut China Selatan ataupun melakukan pembangunan di Dangkalan Scarborough," kata Lorenzana kepada parlemen pada Senin malam. Ia mengacu Dangkalan itu sebagai wilayah penangkapan ikan utama yang dekat dengan Filipina dan diblokade China dari tahun 2012 hingga 2016.

China menyatakan negaranya sebagai pemilik seluruh Laut China Selatan, yaitu wilayah transportasi laut yang setiap tahunnya menjadi jalur perdagangan senilai 3 triliun dolar AS.

Selain oleh China, wilayah itu dinyatakan kepemilikannya oleh Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

China telah membangun tujuh pulau di atas karang-karang di wilayah yang disengketakan. Para pakar mengatakan bahwa tiga dari pulau-pulau tersebut dapat dilandasi pesawat-pesawat jet tempur. Pulau-pulau itu memiliki landasan pacu, radar serta peluru-peluru kendali dari darat ke udara, yang dikatakan China untuk kekuatan pertahanan.

Lorenzana tidak berkomentar ketika para anggota parlemen, yang mengutip keterangan dari militer, mengatakan kepadanya bahwa lima kapal China muncul di sekitar 5 kilometer dari perairan Pulau Thitu milik Filipina di kepulauan Spratly pada Sabtu.

Kepala bidang hubungan masyarakat militer Filipina, Kolonel Edgard Arevalo, tidak bersedia memberikan komentar sampai angkatan bersenjata mendapatkan "gambaran penuh soal situasi saat ini".

Kementerian luar negeri China belum menanggapi permintaan untuk berkomentar, demikian Reuters.






Credit  antaranews.com




Perempuan pilot keturunan Afghanistan keliling dunia mendarat di Bali


Perempuan pilot keturunan Afghanistan keliling dunia mendarat di Bali
Shaesta Waiz. Menurut ICAO, hingga saat ini jumlah perempuan pilot baru lima persen dari keseluruhan pilot sedunia. (ShaestaWaiz(@ShaestaWaiz)|twitter)
... mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 20.17 WITA setelah menjelajahi angkasa selama sekitar tujuh jam dari Singapura...

Denpasar (CB) - Setelah menempuh penerbangan sepanjang 12.861 mil laut sejak meninggalkan Bandar Udara Internasional Daytona Beach, Florida, Amerika Serikat, pada 13 Mei 2017, tibalah Shaesta Waiz di Pulau Dewata Bali, Selasa malam.

Pesawat Beechcraft A36 Bonanza yang dipiloti Waiz untuk mengelilingi dunia seorang diri itu mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 20.17 WITA setelah menjelajahi angkasa selama sekitar tujuh jam dari Singapura.

Waiz (29 tahun) berdarah Afghanistan namun telah menjadi warga negara Amerika Serikat. Dia lahir di kamp pengungsian setelah orangtuanya melarikan diri dari peperangan rezim Kabul dengan Uni Soviet. Pada 1987 dia dan keluarganya beremigrasi ke Amerika Serikat hingga meraih kewarganegaraan di negara itu.

Kedatangan perempuan berusia 29 tahun yang terbang solo untuk mengampanyekan pentingnya kaum perempuan menguasai sains, teknologi, teknik dan matematika serta dunia penerbangan ini disambut sejumlah pejabat dari instansi terkait.

Tidak ada acara penyambutan resmi terhadap Waiz guna membuat dia merasa nyaman setelah melakukan penerbangan solo yang relatif panjang dan melelahkan dari Singapura.

Dari Bandara Ngurai Rai, Waiz diantar menuju Hotel Discovery Kartika Plaza di kawasan Kuta yang menjadi tempatnya menginap selama tiga hari di Bali.

Setelah Bali, pada Kamis pukul 07.00 WITA, perempuan berparas ayu dengan rambut lurus melebihi bahu ini dijadwalkan melanjutkan penerbangannya sepanjang 953 mil laut menuju Darwin, Australia Utara.



Dari Darwin, sesuai jadwal rute penerbangannya yang dipublikasi situs resmi Dreams Soar Inc, organisasi yang dia dirikan, dia akan menyinggahi Kota Cairns, Australia, sebelum bertolak ke Bandara Magenta, Kaledonia Baru, yang berjarak 1.215 mil laut.

Sebelumnya pada akhir Juli 2017, saat masih berada di Singapura, Waiz menyempatkan diri ke Batam guna mengisi seminar bertajuk perempuan dan profesi pilot di depan ratusan pelajar perempuan dari akademi sekolah penerbangan.

Perempuan pilot lulusan Embry-Riddle Aeronautical University di Amerika Serikat ini sebelumnya berencana memulai misi terbang solonya itu dari Bandara Internasional Daytona Beach, Florida, pada musim gugur 2016. Di bandara itu pula, dia akan mengakhiri penerbangan panjangnya ini.

Total jarak penerbangan solo Waiz untuk mengelilingi lima benua seorang diri dengan menyinggahi 18 negara selama 90 hari itu mencapai sekitar 25.000 mil laut.

Selain Amerika Serikat, dia singgah di Kanada, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Thailand, Singapura, Bali, Australia, Kaledonia Baru, Samoa Amerika, dan Kiribati.

Ada pun kota-kota Amerika Serikat yang dia darati dalam misi penerbangannya itu antara lain Columbus (Ohio), Grand Rapids (Michigan), Hilo (Hawaii), El Cajon (California), Phoenix (Arizona), Kansas (Cincinnati), Washington DC, Atlanta (Georgia), dan Mobile (Alabama).           




Credit  antaranews.com






Ukraina bantah jual teknologi peluru kendali ke Korea Utara


Ukraina bantah jual teknologi peluru kendali ke Korea Utara
Dokumentasi pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat memeriksa roket balistik strategis jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12) dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan kantor berita Korea Utara, (KCNA, Senin (15/5/2017). (KCNA via REUTERS)
... Ukraina tidak pernah memasok mesin roket atau teknologi lain peluru kendali kepada Korea Utara...

Kiev, Ukraina (CB) - Ukraina, Senin, membantah pernah memasok teknologi pertahanan kepada Korea Utara, dalam menanggapi tulisan di koran New York Times" yang mengatakan Korea Utara kemungkinan membeli mesin roket dari pabrik Yuzhmash di Ukraina.

Korea Utara memiliki sejumlah arsenal peluru kendali lintas benua, di antaranya Hwasong-12, yang diklaim mampu mencapai Alaska dan Guam di Pasifik.

Perhatian terhadap pengembangan senjata nuklir Korea Utara, yang hampir menjangkau daratan Amerika Serikat, meningkatkan ketegangan dunia dalam beberapa minggu belakangan. Amerika Serikat adalah negara pendukung utama Ukraina.

"Ukraina tidak pernah memasok mesin roket atau teknologi lain peluru kendali kepada Korea Utara," kata Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Oleksandr Turchynov.

Yuzhmash, perusahaan teknologi milik negara itu, mengatakan tidak membuat peluru kendali balistik kelas militer sejak kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet pada 1991.

"Pada tahun-tahun setelah kemerdekaan, Yuzhmash belum pernah membuat, dan sedang tidak membuat peluru kendali serta sistem peluru kendali militer," kata perusahaan itu dalam pernyataan yang diumumkan di laman perusahaan mereka.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperingatkan pada akhir pekan lalu, bahwa militer AS telah "mengunci dan mengisi" senjata jika Korea Utara bertindak gegabah, setelah pada pekan lalu mengancam untuk menembakkan peluru kendali di dekat Guam, wilayah Pasifik Amerika Serikat.

Pada Minggu, kepala Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) tidak akan terkejut jika Korea Utara melakukan uji peluru kendali lain, setelah mereka melakukan dua percobaan pada Juli.





Credit  antaranews.com







Uni Emirat Arab Borong 100 Juta Amunisi Buatan Pindad



Uni Emirat Arab Borong 100 Juta Amunisi Buatan Pindad
Senjata laras panjang yang merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan buatan PT Pindad. Foto/Ilustrasi/SINDOnews



BANDUNG - Uni Emirat Arab memborong 100 juta amunisi kaliber kecil kepada PT Pindad (Persero). Saat ini Pindad berencana meningkatkan kapasitas produksi amunisi untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Laksamana Madya TNI Widodo mengaku, beberapa negara telah memercayakan pembelian peralatan pertahanan ke Indonesia. Seperti Uni Emirat Arab yang memesan 100 juta amunisi kaliber kecil.

Kemudian, kata dia, negara-negara di Timur Tengah yang berencana membeli tank. “Saat ini Pindad belum memungkinkan memenuhi kebutuhan itu, karena harus beli beberapa mesin lagi agar mencapai produksi yang diharapkan. Ini tantangan ke depan,” kata Widodo di Bandung, Selasa (15/8/2017).

Widodo berharap Pindad mampu memproduksi mandiri medium tank dan dijual secara massal pada 2019. Termasuk rencana Pindad memproduksi tank amfibi dan penyempurnaan senjata khusus bawah air.

“Pindad sudah produksi senjata bawah air berpeluru panjang untuk pasukan katak, tapi itu masih perlu penyempurnaan agar nyaman dipakai,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, saat ini pihaknya terus memperkuat kemampuan produksi dengan melakukan penambahan mesin.

Konsep yang dilakukan melalui penyertaan modal negara (PMN) dan strategi partnership. Tahun ini, kata dia, investasi PMN melalui konsep Munisi Kaliber Besar (MKB) dikucurkan Rp135 miliar dan konsep Munisi Kaliber Kecil (MKK) Rp130 miliar.

“Strategi partnership dilakukan melalui sistem BOT (build operate transfer) dan JO (joint operation) agar kebutuhan dalam negeri dan ekspor terpenuhi. Misalnya untuk pengadaan 290 juta butir amunisi per tahun, hanya cukup untuk kebutuhan TNI. Sehingga perlu strategi partnership ini,” ungkapnya.

Sedangkan untuk beberapa produk, Pindad sudah menyatakan kesiapannya. Misalnya tank amfibi dan selesainya prototipe tank boat. 





Credit  sindonews.com








Selasa, 15 Agustus 2017

Situasi Memanas, Dubes Korut Dipanggil Pulang


Situasi Memanas, Dubes Korut Dipanggil Pulang 
Sejumlah dubes Korut untuk negara kunci seperti China, PBB, dan Rusia dilaporkan hadir dalam rapat tersebut. (REUTERS/KCNA)



Jakarta, CB -- Pejabat Korea Selatan melaporkan bahwa sejumlah duta besar Korea Utara di luar negeri telah kembali ke Pyongyang untuk menggelar sebuah rapat gabungan pada awal pekan ini.

Pertemuan itu diselenggarakan di tengah silih ancam perang antara Korut dan Amerika Serikat yang kian memanas dan puncaknya ketika rezim Kim Jong-un mengancam akan menyerang Guam, salah satu wilayah Amerika Serikat di Pasifik.

"Korut nampaknya menggelar sebuah pertemuan dengan kepala misi diplomatiknya di negara asing dengan memanggil para dubes itu kembali ke Pyongyang," ucap seorang pejabat Korsel yang tak diungkap identitasnya, Selasa (15/8).

Melansir Yonhap, jumlah dubes yang berpartisipasi dalam pertemuan itu tidak diketahui secara pasti.


Namun, sejumlah kepala misi diplomatik Korut di negara-negara kunci seperti Dubes Korut untuk China Ji Jae-ryong, Dubes Korut untuk PBB Kim Hyong-jun, dan Dubes Korut untuk Rusia Kim Hyong-jun dilaporkan hadir dalam acara tersebut.

Beberapa pihak menganggap pertemuan tersebut dilakukan guna mendiskusikan situasi internasional yang kian mengisolasi Korut, khususnya setelah Pyongyang menggencarkan pengembangan program dan nuklirnya.

Pertemuan itu pun dianggap mungkin dilakukan untuk mempersiapkan recana terbaru provokasi militer Korut, seperti uji coba nuklir atau peluncuran rudal.
Situasi Memanas, Dubes Korut Dipanggil Pulang
Para diplomat tertinggi Korea untuk negara penting dipanggil ke Pyongyang untuk membicarakan strategi menghadapi situasi yang semakin memanas. (KCNA/via REUTERS)
Sejumlah pengamat juga meyakini bahwa Korut tengah mempersiapkan peluncuran rudal balistik terbarunya. Pyongyang terakhir kali melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) sekitar akhir Juli lalu yang diklaim memiliki kapabilitas hulu ledak nuklir.

Namun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Baek Tae-hyun, mengatakan pertemuan tersebut mungkin hanya sebuah acara rutin para dubes Korut di negaranya.

"Sebab, Korut terakhir kali mengadakan pertemuan para dubesnya yang ke-43 pada Juli 2015 lalu. Dan tampaknya pertemuan awal pekan ini ditujukan untuk acara yang sama," papar Baek.





Credit  cnnindonesia.com





Diancam Korut, Jepang Minta Kepastian Payung Nuklir AS


Diancam Korut, Jepang Minta Kepastian Payung Nuklir AS 
Menhan Jepang Itsunori Onodera akan bertemu dengan Menhan James Mattis di AS untuk mendiskusikan strategi membendung ancaman rudal Korut. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)



Jakarta, CB -- Jepang akan meminta penegasan Amerika Serikat terkait komitmen pertahanan dan keamanannya bagi Tokyo yang kini terancam oleh rudal Korea Utara yang semakin mengkhawatirkan.

Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera bersama Menlu Taro Kono akan bertolak ke Amerika Serikat pada pekan ini untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan James Mattis dan Menlu Rex Tillerson.

Pertemuan menteri ini akan berpusat pada diskusi tentang situasi keamanan di Asia Timur yang kian memanas, terutama setelah Korut mengancam akan menyerang Guam, salah satu wilayah AS di Pasifik, dengan rudalnya.

"Lingkungan strategis di kawasan semakin kejam dan kami perlu mendiskusikan bagaimana menanggapi hal tersebut. Kami ingin penegasan AS dan komitmen pertahanannya, termasuk payung nuklir Amerika, bagi Jepang," tutur seorang pejabat Kemlu Jepang di Tokyo, Selasa (15/8).


Jepang khawatir keamanan negaranya akan terancam jika Korut benar-benar melaksanakan rencana serangan ke Guam yang dikemukakan sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sebelum mencapai Guam, rudal Pyongyang akan melewati wilayah udara Jepang.

Tokyo khawatir negaranya bisa terkena hulu ledak dan reruntuhan bom tersebut jika serangan itu benar-benar terjadi sehingga meminta kepastian perlindungan AS dari ancaman rudal dan nuklir Korut.
Korea Utara terus menjalankan uji coba rudal termasuk rudal balistik antara benua ini.
Korea Utara terus menjalankan uji coba rudal termasuk rudal balistik antara benua ini. (KCNA/via REUTERS)
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Tokyo dan Washington memiliki perjanjian aliansi pertahanan yang disepakati sejak 1960 lalu.

Dalam pakta tersebut, AS berjanji akan membela dan menjamin pertahanan serta keamanan Jepang jika Negeri Matahari Terbit itu terancam.

Kesepakatan ini pun membuat Jepang berada di bawah payung nuklir AS, yang berarti Washington bisa menggunakan bom atom untuk melawan pihak yang menyerang Tokyo, termasuk Korut.



Credit  cnnindonesia.com








Program Rudal Maju Pesat, Korut Diduga Beli Roket Ukraina


Program Rudal Maju Pesat, Korut Diduga Beli Roket Ukraina Mesin roket pada rudal Korea Utara diduga dibeli dari pabrik yang ada di Ukraina. (KCNA/via Reuters)


Jakarta, CB -- Korea Utara dilaporkan diduga menggunakan jaringan pasar gelap untuk membeli mesin roket berkekuatan tinggi yang dibuat oleh pabrik di Ukraina.

Laporan analisis International Institute for Strategic Studies itu bisa jadi penjelasan soal kemajuan pesat pada program peluru kendali Pyongyang dalam beberapa bulan belakangan.

Kemajuan program pengembangan rudal balistik antarbenua alias ICBM Korut yang misterius terjadi setelah uji coba sejumlah senjata jarak menengahnya gagal pada 2016 lalu.

Setelah serangkaian kegagalan itu, badan-badan intelijen Amerika Serikat tidak ada yang memperkirakan Korea Utara bisa mencapai banyak keberhasilan dalam waktu singkat.

Penulis laporan tersebut mengatakan sejumlah bukti menunjukkan bahwa Korut mungkin membeli teknologi roket canggih untuk digunakan pada rudal Hwasong-14 dan Hwasong-12 dari pasar gelap rusia atau Ukraina.

"Tampaknya, mereka telah mendapatkan mesin dari entitas asing dan mereka telah berhasil menginkorporasikan mesin itu pada beberapa badan rudal dan berhasil menguji coba baik rudal jarak menengah dan antarbenua pada Mei dan Juli," kata penulis, Michael Elleman, Senin (15/8).

Analisis Elleman mengindikasikan bahwa mesin performa tinggi berbahan bakar cair yang dimodifikasi digunakan beberapa bulan belakangan berhasil berkat teknologi roket Uni Soviet.


"Bisa jadi dari sumber di Ukraina," kata Elleman. "Bisa juga dari entitas Rusia; mesin-mesin ini diketahui disimpan di sejumlah situs."

"Kami tahu versi yang sudah dimodifikasinya, yang kami lihat ada pada rudal Korea Utara, pernah benar-benar terlihat di Ukraina," ia menambahkan.

"Itu bukan berarti rudal tersebut tidak ada di Rusia, hanya saja kami belum melihatnya ada di sana--jadi Ukraina kemungkinan besar adalah sumbernya."

Perusahaan dirgantara milik pemerintah Ukraina, Yuzhmash, menampik klaim laporan yang menyebut salah satu pabriknya kemungkinan besar jadi sumber mesin rudal Korea Utara.


"Fakta-fakta, yang dinyatakan dalam laporan itu, tidak sesuai dengan kenyataan. Khususnya, Yuzhmash bukan pembuat rudal utama untuk Federasi Rusia, tidak memasok rudal, maupun bagian-bagiannya, termasuk mesin roket."

Kantor Kepresidenan Ukraina juga menampik laporan tersebut. Kepada CNN, disebutkan bahwa klaim itu merupakan upaya Rusia untuk mencegah AS memasok roket anti-tank javelin kepada Ukraina.

Elleman mengatakan bahwa dirinya tidak berpikir pemerintahan Rusia terlibat dalam hal ini. Selain itu, sulit juga untuk menghubungkan kemungkinan aktivitas ilegal tersebut dengan para eksekutif Yuzhmas.

"Banyak jaringan orang korup" yang punya akses pada fasilitas-fasilitas penyimpanan roket itu, kata Elleman. 




Credit  cnnindonesia.com






Elon Musk Bandingkan Kecerdasan Buatan dan Korea Utara



Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY
Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY.

CB, Jakarta - Bos SpaceX, Elon Musk, menyebut kecerdasan buatan lebih berbahaya ketimbang Korea Utara dan nuklirnya. Industrialis 40 tahun yang juga pendiri Tesla Motor itu menuliskan hal tersebut dalam akun Twitternya.

"Kalau saat Anda tidak berpikir soal betapa berbahayanya kecerdasan buatan, lebih baik cepatlah berubah pikiran. Mereka lebih berbahaya ketimbang Korea Utara," demikian Musk mencuit pada, Sabtu, 12 Agustus 2017. Elon Musk mencuitkan pesan tersebut di bawah foto perempuan dengan keterangan "Akhirnya, mesinlah yang menang".



Negara di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un itu belakangan sedang ramai "adu mulut" dengan Amerika Serikat. Korea Utama mengancam akan meluncurkan rudal balistik ke markas militer Amerika di Guam.

Meski begitu, Musk tidak sepenuhnya benci terhadap kecerdasan buatan. Dia bahkan mendanai startup kecerdasan buatan, OpenAI, dan mendorong penggunaan program berbasis machine learning itu secara bertanggungjawab.



Akhir pekan lalu, kecerdasan buatan besutan OpenAI juga baru saja mengalahkan gamer profesional DOTA 2 di sela-sela kompetisi internasional yang digelar di Key Arena, Seattle, Washington, Amerika Serikat.

"Kita harus prokatif soal kecerdasan buatan. Bukannya reaktif, setelah semuanya terlambat," kata Musk.





Credit  tempo.co